Anda di halaman 1dari 20

Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian

Obesitas Pada Lansia

Auni Rahmatika (102014153014)


Ulfa Al Uluf (102014153015)
ABSTRAK
Latar Belakang: Obesitas terjadi akibat ketidak seimbangan antara konsumsi dan pengeluaran energi. Asupan energi yang lebih
tinggi daripada kebutuhan tubuh akan menghasilkan akumulasi lemah tubuh yang berlebihan, sehingga obesitas menjadi masalah
kesehatan masyarakat yang serius untuk ditangani terutama pada lansia. Obesitas pada lansia dianggap menjadi prediktor risiko
perkembangan penyakit kronis lainnya.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan konsumsi makanan dengan kejadian obesitas pada lansia
Hasil : Pencarian literatur Pustaka dilakukan melalui pencarian database online google scholar, Proquest, SagePub, Science direct
dan pubmed pada jurnal terakreditasi nasional dan jurnal bereputassi berbahasa inggris yang terbit 5 tahun terakhir dengan kata
kunci Food Consumption and obesity in elderly. Dari hasil pencarian didapatkan 7 artikel yang relevan menunjukkan bahwa
konsumsi makanan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian obesitas pada lansia
Kesimpulan: Adanya hubungan yang signifikan konsumsi makan dan obesitas pada lansia. Literatur ini menyarankan bahwa perlu
adanya pedoman kebijakan dan intervensi pada lansia dengan status gizi obesitas dalam konsumsi makan (jenis makanan, porsi
makan dan waktu makan) agar dapat menurunkan prevalensi obesitas pada lansia.
Latar Belakang

Obesitas pada lansia umumnya terjadi


Obesitas merupakan salah satu masalah
01 kesehatan masyarakat yang utama yang
mengalami peningkatan tiga kali lipat
02 disebabkan oleh terjadinya peningkatan
kandungan lemak tubuh total, terutama
distribusi lemak pusat
sejak 1975

03 Obesitas berkaitan dengan pola


konsumsi makanan tinggi kalori, gula, 04 Pengukuran antromometri pada obesitas
dimana BMI obesitas adalah sebesar
lemak, garam, dan rendah serat BMI≥25
Tujuan

Literature review ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara konsumsi makanan
dengan kejadian obesitas pada lansia
Metode

Penelitian ini merupakan sebuah tinjauan pustaka yang menggunakan pencarian database online
google scholar, Proquest, Sage Pub, Science Direct, Pubmed, dan BMC dengan kata kunci
“konsumsi makanan dan obesitas pada lansia”, dan “Food Consumption and obesity in elderly”,
ditemukan sebanyak 29.509 jurnal, namun setelah di filter berdasarkan kriteria inklusi yaitu
berdasarkan kategori jurnal yaitu Q1, Q2 dan Q3 dengan terbitan 5 tahun terakhir, open access dan
naskah full text berupa PDF serta terdaftar di scimagojr maka didapatkan 7 artikel yang relevan
dengan pola konsumsi obesitas pada lansia.
Hasil dan Pembahasan
Pola Konsumsi dan Obesitas

• Peningkatan tingkat obesitas global tampaknya merupakan konsekuensi dari perubahan sistem
pangan global dimana telah banyak bermunculan produk makanan ultra-processed food.
• Ultra-processed food atau UPF adalah makanan yang kaya akan gula, lemak dan garam, serta
sangat sedikit serat dan mikronutrien.
• UPF mengandung zat aditif seperti perasa (misalnya, fosfat), pemanis, pewarna, pelembut, dll.
• Sehingga telah banyak penelitian yang mengatakan bahwa konsumsi makanan UPF secara
konsisten dikaitkan dengan penambahan berat badan dan kegemukan
Pola Konsumsi dan Obesitas

• Hal tersebut diperparah dengan Tingginya asupan makanan yang berasal dari jenis makanan
serba instan, soft drink, makanan cepat saji (burger, pizza, hot dog) yang telah banyak tersedia
di gerai makanan.
• Perubahan pola konsumsi pangan ini lah yang menyebabkan berkurangnya konsumsi sayuran
dan buah-buahan yang mengakibatkan perubahan pola makan dari pola makan sehat ke pola
makan seperti fast food yang banyak mengandung kalori, lemak dan kolesterol.
• Hal itu mengacu pada terjadinya penambahan berat badan
Pola Konsumsi dan Obesitas Pada Lansia

• asupan makanan pada kategori usia lanjut harus perlu diperhatikan dengan cara mengatur pola
makan dengan baik
• Konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan tinggi lemak pada kategori usia lanjut
akan meningkatkan risiko terjadinya degenerative termasuk obesitas
• Pada usia lanjut terjadi penurunan massa otot dan perubahan hormon sehingga terjadi
penurunan metabolisme dalam tubuh dan terjadipPenurunan fungsi fisiologis yang berdampak
pada menurunnya aktivitas fisik sehingga kemungkinan untuk terjadi obesitas lebih besar
Pola Konsumsi dan Obesitas Pada Lansia

• Kebanyakan pada usia lanjut lebih memilih bahan makan yang mudah ditemui dan diolah tanpa
memperhitungkan kebutuhan dan batasan-batasan dalam mengkonsumsi makanan dengan
kandungan tinggi gula, lemak dan garam
• Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati & Sudikno (2008) mengatakan bahwa
pada usia lanjut masih sering mengkonsumsi gula berlebihan. Dimana Gula yang dikonsumsi
melebihi batas kebutuhan dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Dalam jangka panjang
Pola Konsumsi dan Obesitas Pada Lansia

• Selain gula, pada lansia juga masih mengkonsumsi makanan selingan yang berupa gorengan.
• Kebiasaan konsumsi makanan berlemak > 7 kali/minggu memiliki risiko obesitas 1.213 kali
dibandingkan dengan seseorang dengan konsumsi makanan brrlemak < 7 kali/minggu
Kesimpulan

● Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang terjadi akbiat kelebihan berat
badan
● Obesitas pada lansia berhubungan dengan beberapa faktor diantanranya konsumsi makan, akivitas
fisik dan komorbid.
● Dari beberapa penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan konsumsi makan dengan kejadian
obesitas pada lansia
Alternative resources

Thank You

Anda mungkin juga menyukai