Literature review ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara konsumsi makanan
dengan kejadian obesitas pada lansia
Metode
Penelitian ini merupakan sebuah tinjauan pustaka yang menggunakan pencarian database online
google scholar, Proquest, Sage Pub, Science Direct, Pubmed, dan BMC dengan kata kunci
“konsumsi makanan dan obesitas pada lansia”, dan “Food Consumption and obesity in elderly”,
ditemukan sebanyak 29.509 jurnal, namun setelah di filter berdasarkan kriteria inklusi yaitu
berdasarkan kategori jurnal yaitu Q1, Q2 dan Q3 dengan terbitan 5 tahun terakhir, open access dan
naskah full text berupa PDF serta terdaftar di scimagojr maka didapatkan 7 artikel yang relevan
dengan pola konsumsi obesitas pada lansia.
Hasil dan Pembahasan
Pola Konsumsi dan Obesitas
• Peningkatan tingkat obesitas global tampaknya merupakan konsekuensi dari perubahan sistem
pangan global dimana telah banyak bermunculan produk makanan ultra-processed food.
• Ultra-processed food atau UPF adalah makanan yang kaya akan gula, lemak dan garam, serta
sangat sedikit serat dan mikronutrien.
• UPF mengandung zat aditif seperti perasa (misalnya, fosfat), pemanis, pewarna, pelembut, dll.
• Sehingga telah banyak penelitian yang mengatakan bahwa konsumsi makanan UPF secara
konsisten dikaitkan dengan penambahan berat badan dan kegemukan
Pola Konsumsi dan Obesitas
• Hal tersebut diperparah dengan Tingginya asupan makanan yang berasal dari jenis makanan
serba instan, soft drink, makanan cepat saji (burger, pizza, hot dog) yang telah banyak tersedia
di gerai makanan.
• Perubahan pola konsumsi pangan ini lah yang menyebabkan berkurangnya konsumsi sayuran
dan buah-buahan yang mengakibatkan perubahan pola makan dari pola makan sehat ke pola
makan seperti fast food yang banyak mengandung kalori, lemak dan kolesterol.
• Hal itu mengacu pada terjadinya penambahan berat badan
Pola Konsumsi dan Obesitas Pada Lansia
• asupan makanan pada kategori usia lanjut harus perlu diperhatikan dengan cara mengatur pola
makan dengan baik
• Konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan tinggi lemak pada kategori usia lanjut
akan meningkatkan risiko terjadinya degenerative termasuk obesitas
• Pada usia lanjut terjadi penurunan massa otot dan perubahan hormon sehingga terjadi
penurunan metabolisme dalam tubuh dan terjadipPenurunan fungsi fisiologis yang berdampak
pada menurunnya aktivitas fisik sehingga kemungkinan untuk terjadi obesitas lebih besar
Pola Konsumsi dan Obesitas Pada Lansia
• Kebanyakan pada usia lanjut lebih memilih bahan makan yang mudah ditemui dan diolah tanpa
memperhitungkan kebutuhan dan batasan-batasan dalam mengkonsumsi makanan dengan
kandungan tinggi gula, lemak dan garam
• Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati & Sudikno (2008) mengatakan bahwa
pada usia lanjut masih sering mengkonsumsi gula berlebihan. Dimana Gula yang dikonsumsi
melebihi batas kebutuhan dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Dalam jangka panjang
Pola Konsumsi dan Obesitas Pada Lansia
• Selain gula, pada lansia juga masih mengkonsumsi makanan selingan yang berupa gorengan.
• Kebiasaan konsumsi makanan berlemak > 7 kali/minggu memiliki risiko obesitas 1.213 kali
dibandingkan dengan seseorang dengan konsumsi makanan brrlemak < 7 kali/minggu
Kesimpulan
● Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang terjadi akbiat kelebihan berat
badan
● Obesitas pada lansia berhubungan dengan beberapa faktor diantanranya konsumsi makan, akivitas
fisik dan komorbid.
● Dari beberapa penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan konsumsi makan dengan kejadian
obesitas pada lansia
Alternative resources
Thank You