Rancangan Sediaan Obat
Rancangan Sediaan Obat
SEDIAAN FARMASI
TUJUAN
Mencapai respons terapeutika yang diharapkan dari
suatu obat dalam bentuk sediaan farmasi dan dapat
diproduksi oleh industri dalam skala besar dengan
kualitas baik serta keterulangan yang tinggi.
OBAT≠BENTUK MURNI
KEBUTUHAN
e. Rute Pernafasan
Obat diberikan dalam bentuk gas atau bentuk aerosol, obat
kemudian diabsorpsi di paru-paru.
Faktor pertimbangan: Ukuran partikel (berpengaruh terhadap
penetrasi dalam alveolar dengan zona absorbsi yang cepat uk:
0,5- 1µm)
VARIASI WAKTU SAAT MULAI BEKERJA
UNTUK BERMACAM BENTUK SEDIAAN
Waktu saat mulai bekerja Bentuk sediaan
Detik Injeksi i.v
Menit Injeksi (im, sk), tablet bukal,
sublingual, aerosol
Menit – jam Larutan, suspensi, emulsi, granul,
kapsul, tablet
Jam Salut enterik
Hari Injeksi depot, implant
Bervariasi Sediaan topikal
FAKTOR OBAT
Agar dapat dibuat sediaan farmasi yang stabil perlu
dilakukan penelitian terlebih dahulu sifat fisika dan
kimia dari bahan aktif obat, meliputi disolusi, ukuran
kristal, bentuk polimorfisme, stabilitas dalam keadaan
padat, serta interaksi z.a dengan bahan tambahan yaitu
dengan mengkombinasi data farmakologi dan
biokimianya.
Untu zat aktif yang sama dengan batch yang berbeda
dapat terjadi perbedaan pada sifat fisikokimianya. Hal
tersebut terjadi krn proses perakitannya.
DATA FISIKA KIMIA YANG PENTING DALAM MERANCANG
SEDIAAN FARMASI DAN PERHATIAN YANG PERLU
DILAKUKAN PADA PROSES PERAKITAN OBAT
SIFAT PENEKANAN PROSES PROSEDUR
PERAKITAN
Organoleptik Suhu Kristalisasi
Stabilitas
Sifat Organoleptik
Obat yang ideal seharusnya dapat diterima oleh penderita, namun ada beberapa bahan aktif
yang rasanya tidak enak, dan tidak menarik. Sehingga diperlukan penambahan peningkat
rasa atau flavor.
co/ Kloramfenikol rasa pahit dirubah turunannya mjd kloramfenikol palmitat, atau dengan
menggunakan kapsul atau salut.
Disolusi
Disolusi ditujukan untuk mengetahui ketersediaan hayati zat aktif
obat didalam tubuh
Stabilitas
Hal yang mempengaruhi stabilitas sediaan: wadah, panas, oksigen,
cahaya dan kelembaban.
Pengelompokkan obat berdasarkan sensitifitas penguraian:
a. Stabil pada semua kondisi (mis: kaolin)