Anda di halaman 1dari 22

KEARIFAN LOKAL

(LOCAL WISDOM)

Dr. NANIK DARA SENJAWATI


Mengembalikan kearifan pangan Lokal
PENGERTIAN
Kearifan lokal : kearifan (wisdom) dan lokal (local).

local berarti setempat,


wisdom (kearifan) berarti kebijaksanaan.
(Kamus Inggris Indonesia John M. Echols dan Hassan Syadily)
Secara umum maka local wisdom (kearifan
setempat) adalah gagasan-gagasan
setempat (local) yang bersifat bijaksana,
penuh kearifan, bernilai baik, yang
tertanam dan diikuti oleh seluruh
anggota masyarakatnya.
• Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-
nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada.
• Kearifan lokal terbentuk sebagai keungggulan
budaya masyarakat setempat maupun kondisi
geografis dalam arti luas.
• Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu
yang patut secara terus-menerus dijadikan
pegangan hidup, karena meskipun bernilai lokal
tetapi nilai yang terkandung didalamnya dianggap
sangat universal.
• Kearifan lokal merupakan dasar untuk pengambilan
kebijakkan pada level lokal dibidang kesehatan,
pertanian, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam
dan kegiatan masyarakat pedesaan.

• Dalam kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya


lokal, yaitu pengetahuan lokal yang sudah sedemikian
menyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan
budaya serta diekspresikan dalam tradisi dan mitos
yang dianut dalam jangka waktu yang lama
MASYARAKAT SAMIN,Blora
FUNGSI KEARIFAN LOKAL
Bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat dapat berupa:
a. nilai,
b. norma,
c. etika,
d. kepercayaan,
e. adat-istiadat,
f. hukum adat, dan
g. aturan-aturan khusus.

Oleh karena bentuknya yang bermacam-macam dan ia


hidup dalam aneka budaya masyarakat, maka fungsinya
menjadi bermacam-macam
Beberapa fungsi kearifan lokal : 
1. konservasi dan pelestarian sumber daya alam.
2. pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan
dengan upacara daur hidup.
3. pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
4. sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.
5. Bermakna sosial, misalnya upacara integrasi
komunal/kerabat.
6. Bermakna sosial, misalnya pada upacara daur pertanian.
7. Bermakna etika dan moral.
8. Bermakna politik.
PRINSIP-PRINSIP KEARIFAN LOKAL
POKOK-POKOK PENGETAHUAN
SAINS MODERN KEARIFAN LOKAL
Memanipulasi alam dan kebudayaan Nilai dan moralitas sebagai pokok
dengan mengobyektifkan semua segi pengetahuan relevan untuk
kehidupan alamiah dan batiniah, memahami ilmu pengetahuan
sehingga unsur nilai dan moralitas
tidak relevan untuk memahami ilmu
pengetahuan

Dasar penyusunan pengetahuan Dasar penyusunan pengetahuan


hanyalah berasal dari fakta-fakta berasal dari ajaran-ajaran tardisionil
yang dapat diukur (prinsip yang sudah jadi dan hampir tidak
positivisme) mempersoalkan lagi kandungan
politik ajaran tardisionil tersebut
Indonesia dengan berbagai suku bangsa
mempunyai keanekaragaman kearifan lokal,
kearifan tradisional, dan budaya yang
didalamnya terkandung nilai-nilai etik dan
moral, serta norma-norma yang sangat
mengedepankan pelestarian fungsi lingkungan.
Nilai-nilai tersebut menyatu dalam kehidupan
masyarakat setempat, menjadi pedoman dalam
berperilaku dan berinteraksi dengan alam, memberi
landasan yang kuat bagi pengelolaan lingkungan
hidup, menjadikan hubungan antara manusia dengan
alam menjadi lebih selaras dan harmoni
sebagaimana di tunjukkan dalam pandangan
manusia pada fase pertama evolusi hubungan
manusia dengan alam, yaitu pan cosmism.
(Hadi, 2009).
BEBERAPA KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DI INDONESIA
BENTUK KEARIFAN LOKAL NILAI KEARIFAN LOKAL
SUBAK (Bali) menyalurkan air untuk pertanian, memastikan bahwa
tidak ada lahan sawah satupun yang tidak mendapat
bagian air
SASI (Maluku dan Papua) mencegah penangkapan ikan secara berlebihan
ZONING (Papua) mengatur pengelolaan lahan/hutan, dan air
KARUHUN (Sunda)
LEUWEUNG (Sunda) pengelolaan dan tata guna hutan dan lahan
MERTI BELIK (Jawa Tengah) Memastikan kelestarian sumber air
WETU ALAM (Lombok mengatur tata guna lahan dan pola tanam pada
Tengah) masyarakat
SENGUYUN (Barito, memandang alam dan lingkungan yang menekankan
Kalimantan) keseimbangan dan kedamaian dalam menggarap lahan
dan menanam
BENTUK KEARIFAN LOKAL NILAI KEARIFAN LOKAL
NYABUK GUNUNG (Jawa menyarankan daerah pertanian berbukit harus
Tengah) ditanami tanaman untuk mencegah erosi
dan membuat sengkedan mengikuti garis
contour
WIWITAN (Jawa Tengah) Menyiapkan bibit unggil untuk kelangsungan
usahatani
SUSUK WANGAN (Jawa membersihkan saluran-saluran air untuk
Tengah) mengairi sawah secara
bersama-sama
te aro neweak lako/ Gunung Erstberg dan Grasberg dipercaya sebagai kepala
alam adalah aku). mama, tanah dianggap sebagai bagian dari hidup
Papua manusia. Dengan demikian maka pemanfaatan sumber
daya alam secara hati-hati.

celako kumali Serawai, Kelestarian lingkungan terwujud dari kuatnya keyakinan


Bengkulu yaitu tata nilai tabu dalam berladang dan tradisi tanam
tanjak.

 tana‘ ulen. Dayak Kawasan hutan dikuasai dan menjadi milik masyarakat
Kenyah, Kaltim adat. Pengelolaan tanah diatur dan dilindungi oleh aturan
adat.
Masy. Kasepuhan Pancer mengenal upacara tradisional, mitos, tabu, sehingga
Pangawinan, Kampung pemanfaatan hutan hati-hati, tidak diperbolehkan
Dukuh Jawa Barat. eksploitasi kecuali atas ijin sesepuh adat.

Masyarakat Undau Mau, pola penataan ruang pemukiman, dengan mengklasifikasi


Kalimantan Barat. hutan dan  memanfaatkannya. Perladangan dilakukan
dengan rotasi dengan menetapkan masa bera, dan
mereka mengenal tabu sehingga penggunaan teknologi
dibatasi pada teknologi pertanian sederhana dan ramah
lingkungan.  
Kearifan Lokal Pertanian Indonesia
Kearifan lokal yang sebenarnya merupakan
modal sosial tersebut, dalam perspektif
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan kiranya penting untuk digali, dikaji
dan ditempatkan pada posisi strategis untuk
dikembangkan, menuju pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan kearah yang
lebih baik.
S
a
m
p
a
i

J
u
m
p
a

Anda mungkin juga menyukai