Komunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
Qurotul ‘Aini
1
Pengertian Komunikasi Terapeutik
5
Perbedaan Komunikasi Terapeutik dan
Komunikasi Sosial
Komponen Hubungan Komunikasi Sosial Komunikasi Terapeutik
Saling Membuka Diri Bervariasi Klien: membuka diri
Bidan: membuka diri u/
mendorong tujuan penanganan
Fokus Dari Percakapan Tidak diketahui oleh peserta Diketahui oleh keduanya
Ketepatan dari Topik Sosial, bisnis, umum, impersonal Pribadi & relevan u/ bidan & klien
Hubungan Pengalaman dari Ketidakterlibatan & penggunaan dari Ketidakterlibatan & penggunaan
Topik pengetahuan yg tidak langsung dari pengetahuan langsung
Orientasi Waktu Masa lalu & masa depan Saat ini
Penggunaan Perasaan Saling membagi perasaan yg tidak Klien membagi perasaan & diberi
enak semangat
Penghargaan terhadap Tidak diakui Diakui penuh
Individu
Perpisahan atau terminasi Terbuka-tertutup Spesifik
7
Prinsip Komunikasi Terapeutik
(Menurut Carl Rogers)
1. Mengenal dirinya sendiri
2. Ditandai dengan sikap menerima, percaya dan menghargai
3. Harus paham, menghayati nilai yang dianut pasien
4. Harus sadar pentingnya kebutuhan pasien
5. Harus menciptakan suasana agar pasien berkembang tanpa rasa takut
6. Menciptakan suasana agar pasien punya motivasi mengubah diri
7. Harus menguasai perasaannya sendiri
8. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan konsisten
9. Harus paham akan arti empati
10. Harus jujur dan berkomunikasi secara terbuka
11. Harus dapat berperan sebagai role model
12. Mampu mengekspresikan perasaan
13. Altruisme (panggilan jiwa) untuk mendapatkan kepuasan dengan menolong
orang lain
14. Berpegang pada etika
15. Tanggung jawab
8
Tehnik Komunikasi Terapeutik
9
Lanjutan...
10
Lanjutan...
11
Lanjutan...
12
Lanjutan...
13
Komunikasi Terapeutik dalam
Kebidanan
Pengkajian Menentukan kemampuan
dalam proses informasi
Rencana tujuan Membantu pasien
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
Implementasi Memperkenalkan diri
pada pasien; memulai interaksi dengan
pasien; membantu pasien mendapatkan
gambaran pengalamannya
Evaluasi Pasien dapat
mengembangkan kemampuan dalam
mengkaji dan memenuhi kebutuhan;
komunikasi menjadi lebih jelas, terbuka,
dan terfokus pada masalah.
14
Tahapan Komunikasi Terapeutik
15
Lanjutan....
16
Lanjutan....
17
Lanjutan...
18
Lanjutan...
20
Sumber Pustaka
• Uripni, L. 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta : EGC.
• Suparyanti, R. 2008. Handout Komunikasi Terapeutik.
• Suryani. 2005. Komunikasi Terapeutik Teori Dan
Praktik. Jakarta : EGC.
• http://journal.umsida.ac.id/files/5.Hakim.pdf
• Christina, dkk., 2003. Komunikasi Kebidanan . Jakarta:
EGC.
• Tyastuti, dkk., 2008. Komunikasi dan Konseling Dalam
Praktik Kebidanan .Yogyakarta: Fitramaya.
• Vardiyansah, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi . Bogor:
Ghalia Indonesia.
• Wiryanto, DR., 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi .
Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.
21
Masih bersambung lagi nih?!!
22