Anda di halaman 1dari 21

Melaksanakan Askan pada pasien dengan

epidural hematoma

Created by : Agustina S.ST.,MM.Kes


1.Defenisi Epidural Haematome

Adalah pengumpulan darah dari ruang epidural yang disebabkan


oleh adanya benturn yang keras pada kepala

2.Etiologi :
Epidural haematoma terjadi benturan yang mengakibatkan laserasi
atau robekan pembuluh darah yang ada diantara duramater dan
tulang tengkorak bisa diakibatkan karena faktur tengkorak seperti
kecelakaan kendaraan dan trauma ataupun bantuan yang tidak
menyebabkan fraktur tapi menyebabkan pendarahan di duramater
3. Manifestasi Klinis

a. Terjadi penurunan kesadaran sampai koma


b. Keluarnya darah yang bercampur cairan serebrospinal dari hidung
c. Terjadi nyeri kepala berat
d. Susah diajak komunikasi
e. Dilatasi pupil dan ptosis
f. Mual
g. Hemiparesis
Manifestasi Klinis

h. Pernafasan dalam dan cepat kemudian dangkal dan irregular


Battle sign
i. Terjadi peningkatan suhu
j. Lucid internal (mula – mula tidak sadar lalu sadar dan kemudian tidak
sadar)
5.Komplikasi

Komplikasi yang terjadi pada cedera kepala menurut Ahmadsyah


( 2010) yaitu :
a. Epilepsi Pasca Trauma
Epilepsi pasca trauma adalah suatau kelainan dimana kejang
beberapa waktu setelah otak mengalami cedera karena benturan di
kepala.
6.Komplikasi
b. Edema paru
Komplikasi paru – paru yang paling serius pada pasien cedera kepala
adalah edema paru.
Ini mungkin terutama berasal dari gangguan neurologis atau akibat
dari sindrom distress pernafasan dewasa .
6. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada pasien dengan


cederakepala menurut Wijaya. (2013) yaitu
a. Mengidentifikasi luasnya lesi, perdarahan, determinan, ventrikuler
dan perubahan jaringan otak (CT – scan atau MRI (tanpa kontras)
b. Melihat keberadaan dan perkembangan gelombang patologis, EEG
(Elektro ensepalografi)
c. Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur), perubahan
struktur garis (perdarahan/edema), fragmen tulang (foto rontgen)
Pemeriksaan Penunjang

d. Mendeteksi perubahan aktifitas metabolism otak PET (Pasitron


Emisson Tomography)
e. Menunjukkan kelainan sirkulasi serebral seperti pergeseran jaringan
otak sekunder menjadi edema, perdarahan dan trauma angiografi
secebral.
f. Mengoreksi keseimbangan
7. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan epdural haematome (Cherie Mininger, 2012) terdiri dari


:
a. Terapi operatif
Terapi operatif bisa menjadi penanganan darurat yaitu dengan
melakukan kraniaotmi. Tetapi ini dilakukan jika hasil CT scan
menunkukkan volume perdarahan /haematoma sudah lebih dari 20
cc atau tebal lebih dari 1 cm atau dengan pergeseran garis tengah
(midline shift) lebih dari 5 mm.
Penatalaksanaan

Operasi yang dilakukan adalah evaluasi hematoma untuk


menghentikan sumber perdarahan sedangkan tulang kepala
dikembalikan. Jika saat operasi tidak didapatkan adanya
edema serebri sebaliknya tulang tidak dikembalikan.
Penatalaksanaan

b. Terapi mendikamentosa dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut


1. Mengelevasikan kepala pasien 30 o setelah memastikan tidak ada
cedera spinal atau posisikan trendelenburg terbalik untuk
mengurangi TIK.
2. Brikan dexametason (pemberian awal dengan dengan dosis 10 mg
kemudian dilanjutkan dengan dengan dosis 4 mg setiap 6 jam)
3. Berikan manitol 20% untuk mengatasi edema serebri
4. Berikan barbiturate untuk mengatasi TIK yang meningitis.
Konsep Keperawatan
Pengkajian
a. Identitas pasien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis
kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa,
tanggal dan jam MRS, nomor registrasi dan diagnosis medis.
b. Keluhan utama
Sering menjadi alasan pasien untuk meminta pertolongan
kesehatan adalah kelemahan anggota gerak badan, gelisah, tidak
dapat berkomunikasi dan penurunan tingkat kesadaran
c. Adanya penyakit sekarang
Adanya penurunan kesadaran, gelisah
Konsep Keperawatan

d. Riwayat penyakit dahulu


Adanya riwayat hipertensi, riwayat stroke, diabetes mellitus, penyakit
jantung, anemia, riwayat trauma kepala.
Pengkajian obat – obatan yang sering digunakan psien seperti
pemakaian obat antihippertensi, antilipidemia, penghambat beta,
dan lainnya,
Adanya riwayat merokok, penggunaan alcohol.
Riwayat keperawatan

Pengkajian riwayat ini dapat mendukung pengkajian dari riwayat


penyakit sekarang dan merupakan data dasar untuk mengkaji lebih
jauh dan untuk memberikan tindakan selanjutnya.
c. Riwayat penyakit keluarga
Mendukung riwayat penyakit sekarang dan menegakkan data dasar
untuk mengkaji serta memberikan tindakan selanjutnya
d. Riwayat penyakit keluarga
Adanya keluarga dengan penyakit hipertensi, diabetes mellitus dan
penyakit menurun lainnya.
Riwayat keperawatan

d. Pengkajian primer
Airway
Breathing
Circulation :
1. nadi lemah, tidak teratur
2. Capilary refill
3. Takikardi
4. TD meningkat/menurun
5. Edema
Circilation :
6. Gelisah
7. Akaral dingin
8. Kulit pucat
9. Sianosis
10. Ouput urine menurun
Pemeriksaa sekunder

1. B1 (Breathing)
Pada isnpeksi didapatkan pasien batuk apa tidak, peningkatan
produksi sputum, sesak nafas, penggunaan obat bantu nafas dan
peningkatan frekuensi pernafasan
2. B2 (Blood/kardiovaskuler)
Pengkajian tekanan darah biasanya terjadi peningktan dan dapat
secret ataupun adanya sputum. Pada pasien dengan tingkat
kesadaran compos mentis,pengkajian inspeksi pernafasannya tidak
ada kelainan.
Pemeriksaa sekunder

3. B3 (Brain/system persyarafan)
B3 ( Brain ) merupakan pemeriksaan yang terfokus dan harus lebih
lengkap dibandingkan pengkajian pada system lainnya.
4. B4 (Bladder/ Sistem pencernaan)
Setelah cedera otak pasien mungkin mengalami inkontinensia urine.
5. B5 (Bowel/system pencernaan)
Didapatkan adanya kesulitan menelan6. B6 ( Bone)
Pada kulit, jika pasien kekurangan Oksigen kulit akan tampak pucat
dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit akan buruk.
Gambar epidural haematoma
TRIMAKASIH
TUGAS

1. Buatlah table intervensi keperawatan :


No, Diagnosa keperawatan, Tujuan dan kriteia hasil,
Intervensi Rasional ( cari contoh – contoh laporannya)

Anda mungkin juga menyukai