Anda di halaman 1dari 23

Kriteria Desain

Jembatan
Berdasarkan Topografi
Daerah
OLEH :
KELOMPOK VI
Anggota Kelompok VI
Silvina Anggraini 1810923004
Jody Kelvin 1810921009
Fazarwin Nur Feriyandi 1810921062
Oktria Alviony 1810922010
Faiz Anggitan Nuthqi 1810922026
Roy Sukma 1810922031
Rahma Tiara Seilina 1810923004
Daftar Isi
PENDAHULUAN (BAB 1)
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

ISI (BAB 2)
2.1 Dasar Teori
2.2 Perencanaan Jembatan

PENUTUP (BAB 3)
Kesimpulan

LAMPIRAN
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kemajuan infrastruktur merupakan motor
pendorong kemajuan perekonomian nasional.
Majunya suatu bangsa adalah maju infrastruktur yang
dimilikinya, salah satunya infrastruktur jalan dan
jembatan yang sebagian merupakan bagian dari alat
peningkatan aktivitas perekonomian baik dalam skala
daerah maupun nasional dan sangat bermanfaat untuk
peningkatan PDB.
Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan ditujukan untuk meningkatkan daya saing
nasional dan mengurangi disparitas antar wilayah . Jembatan merupakan konstruksi yang dibuat
untuk menghubungkan lalu lintas atau beban bergerak lainya untuk melewati rintangan atau
konstruksi lainnya. Berdasarkan RPJMN 2020-2024 pembangunan jembatan menjadi salah satu
target pembangunan infrastruktur utama Kementerian PUPR.

Namun seiring pembangunan, infrastruktur jembatan kurang mempertimbangkan


keberlanjutan atau keawetannya. Berdasarkan data statistic begiru banyak terjadi kerusakan
sehingga disimpulkan masih banyaknya jembatan yang perlu di-maintenance. Dalam menjawab
tantangan pembangunan tersebut, kami menyusun proposal ini untuk Inovasi Jembatan Kokoh dan
Efisien Guna Memajukan Infrastruktur di Indonesia” dengan kriteria jembatan yang inovatif, kokoh,
dan efisien serta menjadi solusi dari problematika infrastruktur jembatan di Indonesia
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian jembatan?


2. Kenapa memilih jembatan tersebut?

1.3 Tujuan
3. Untuk mengetahui pengertian jembatan
4. Untuk mendesain struktur model jembatan rangka bawah yang kokoh
dan efisien
BAB 2
Isi
2.1 Dasar Teori
Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi rintangan seperti sungai,
jurang, rel kereta api maupun jalan raya. Jembatan mempunyai arti penting dalam memperlancar
aksesbilitas.
Ada beberapa jenis tipe konstruksi jembatan, salah satu nya jembatan rangka (Truss Bridge).
Jembatan rangka adalah struktur konstruksi jembatan yang tersusun dari rangka-rangka yang
diletakkan pada suatu bidang dan dihubungkan dengan sendi pada setiap titik hubungnya. Pada
dasarnya jembatan rangka adalah gabungan elemen berbentuk segitiga yang tersusun secara stabil dan
tidak terjadi pergerakan titik pada struktur diluar pengaruh deformasi elemen. Jembatan rangka dapat
terbuat dari bahan kayu atau logam (Supriyadi dan Muntohar, 2007).
Pada gambar dibawah ini merupakan pilihan topografi daerah yang akan
dirancang sebuah jembatan.
 

Sesuai dengan gambar sebelumnya, dipilih pada daerah B untuk pembuatan truss
bridge (jembatan rangka). Pada daerah B, sisi kanan merupakan area perumahan dan
sisi kiri merupakan area perkantoran. Untuk daerah B, lebar sungai yang melintang
yaitu sebesar 180 meter.
Gambar sungai daerah B
Salah satu jembatan rangka yaitu jembatan rangka bawah. Jembatan rangka bawah
merupakan jembatan yang distribusi pembebanan dari lalu lintas langsung ditopang oleh
struktur rangka yang ada di bawah jembatan dan disalurkan langsung ke pondasi sehingga
dapat menampung beban yang berada di atasnya dan menentukan stabil atau tidaknya suatu
struktur bangunan yang berada di atasnya
(Emisasmita et. al, 2015).
2.2 Perencanaan Jembatan

Menurut Supriyadi (2007), data yang diperlukan dalam


proses perencanaan jembatan antara lain :
● Lokasi jembatan, meliputi: Topografi, Lingkungan, Tanah
Dasar.
● Keperluan jembatan, meliputi: Melintasi Sungai,
Jurang/Lembah, Jalan, Rel Kereta Api dll.
● Bahan struktur, meliputi: Karakteristik, Ketersediaan dan
Peraturan yang berlaku

Jembatan yang akan dirancang di daerah B yaitu truss


bridge. Jembatan rangka yang akan dibuat bertujuan agar
masyarakat atau pengendara dapat melintasi sungai.
Alasan kami memilih daerah B yaitu karena lokasinya strategis, dan
jembatan menghubungkan antara perumahan dengan perkantoran. Yang
mana dapat meningkatkan efektifitas para pengguna jalan seperti pekerja
kantoran dan pekerja pabrik. Lokasinya yang strategis berarti pengguna nya
juga lebih banyak.
Alasan dibuat jembatan rangka bawah di daerah tersebut adalah
karena berdasarkan gambar terdapat pabrik dan perkantoran, dimana
jembatan ini dengan sistem badan terbuka pada rangka batang nya
dimungkinkan menggunakan tinggi maksimal sehingga mobil besar yang
menuju pabrik dapat melalui nya dengan baik.
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai perencanaan jembatan kami simpulkan beberapa poin penting
mengenai perencanaan Jembatan :

1. Berdasarkan Gambar Terdapat Pabrik Dan 2. Jembatan direncanakan berdasarkan peraturan dan
perkantoran Dimana Dengan Sistem badan spesifikasi umum yang berlaku. Jembatan
terbuka pada jembatan rangka bawah ini menggunakan sistem struktur rangka bawah yang
memungkinkan kendaraan kendaraan besar yang terbentuk dari kombinasi segitiga dan mampu
menuju pablik mobilitas nya dapat bergerak menahan beban Rencana (kg) dan beban berat
dengan baik. jembatan sendiri, struktur jembatan mampu
mendistribusikan beban secara merata sehingga
dapat dikategorikan sebagai jembatan yang kokoh
dan efisien.
3.1 Kesimpulan

3. Analisa struktur Jembatan dilakukan menggunakan


SAP 2000 v.20, perancangan model 2D
menggunakan AutoCAD dan 3D menggunakan
SketchUp

4. Biaya pembuatan Pembuatan Jembatan Dapat


dihitung Berdasarkan RAB dari Detail Gambar yang
telah di rencanakan
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai