Anda di halaman 1dari 19

OBESITAS

PBL 4 STEP 1-5


FARMASI D
SKENARIO

“Tn.B (40 tahun, BMI 38.0 kg/m2, lingkar pinggang 105 cm), ia seorang akuntan yang
bekerja di perusahaan swasta dengan waktu kerja di depan komputer lebih banyak duduk
serta ukuran porsi makanan berlemak tinggi. Tn B memiliki riwayat penyakit diabetes
melitus type 2 selama 3 tahun dan datang ke apotek dengan keluhan kolik, diare, feses
melunak, perut kembung. Ia menceritakan jika dokter telah meresepkan obat Xenical® 120
mg 3 kali sehari/setiap makan, serta riwayat pengobatan metformin 500 mg secara oral dua
kali sehari. Apa rekomendasi anda sebagai farmasis?”
STEP 1 KLASIFIKASI ISTILAH ASING
1. Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari
biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI 2011). (Miftahul Jannah, 70100119074)

2. Diare adalah buang air besar resikonya(defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja
lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam. (Zein, U., Sagala, K.H. and Ginting, J., 2004)

3. Diare adalah pengeluaran tinja berair berkali-kali yang tidak normal. (Kamus Saku Kedokteran Dorland edisi 29) (Ananda
Marsel/70100119068)

4. Apotek adalah tempat menjual dan kadang membuat atau meramu obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktik
profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Kata ini berasal dari kata bahasa Yunani apotheca yang secara harfiah berarti "penyimpanan".
(Rahmi Fitri Lestari_70100119085)

5. Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi normal
yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl.
(Misnadiarly. 2006) (Achmad Akbar Husada_70100119087)
6. Obesitas merupakan penyakit yang kompleks dan multifaktorial yang ditandai dengan kelebihan berat badan karena
adanya penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Obesitas disebabkan oleh tidak seimbangnya jumlah energi
yang masuk dan jumlah energi yang dikeluarkan sehingga berat badan menjadi lebih berat dibandingkan berat badan
ideal karena adanya penumpukan lemak di dalam tubuh (Wijaksana, 2016). (Irma Afrianti/ 70100119082)

7. Obesitas adalah suatu keadaan ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar dalam jangka
waktu yang lama. Banyaknya konsumsi energi dari makanan yang dicerna melebihi energi yang digunakan untuk
metabolisme dan aktivitas sehari hari. Kelebihan energi ini akan disimpan dalam bentuk lemak dan jaringan lemak
sehingga dapat berakibat pertambahan berat badan (WHO, 2006). (Megawati, 70100119076)

8. Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit),
sekitar organ tubuh dan kadang terjadi perluasan ke dalam jaringan organnya (Misnadierly, 2007). (Rahma Yuniar_075)

9. Diabetes mellitus adalah suatu penyakit gangguan metabolisme karbohidrat, yang ditandai dengan hiperglikemia
sebagai akibat kekurangan insulin relatif, ketidak mampuan tubuh memproduksi insulin (absolut) atau ketidak mampuan
insulin untuk mengontrol kadar gula darah. (Modul Belajar Obat : Expert Pharmacist, 2021) (Ananda
Marsel/70100119068)
10. Farmasis atau Farmasi (bidang kefarmasian) adalah suatu profesi yang concerns, commits, dan competents tentang obat. Dari
definisi tersebut muncul istilah profesi, yaitu suatu pekerjaan (occupation) yang menunjukkan karakter specialised knowledge
dan. diperoleh melalui academic preparation. (Wertheimer dan Smith, 1989). (Sri Widari_078)

11. Kotoran (feces) adalah sumber penyebaran penyakit yang bersumber pada feces, penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja
manusia antara lain: tifus, disentri, kolera, bermacam-macam cacing (cacing gelang, kremi, tambang, pita), (Notoatmodjo,
2011). (Divya Galib Naawi La Mira_086)

12. Feses adalah kotoran yang dikeluarkan dari usus (Kamus Saku Kedokteran Dorland edisi 29) (Ananda
Marsel/70100119068)

13. (BMI) Body Mass Index merupakan teknik untuk menghitung index berat badan, sehingga dapat diketahui kategori tubuh
kita apakah tergolong kurus, normal dan obesitas (kegemukan) (Syukra Alhamda,2015) (Nurul Istiqomah,70100119084)

14. Body Mass Index (BMI) atau Indeks massa tubuh (IMT) merupakan salah satu indek pengukuran status gizi yang biasa
digunakan untuk mengukur status gizi usia remaja dan dewasa. Penilaian status gizi dengan BMI atau IMT adalah nilai dari
perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang ( Matin S.S , 2013) (Nurfadilah/7010119080).

15. Kembung ( meteorism, tympanities ) ialah suatu simtom/gejala yang menunjukkan adanya udara atau gas dalam rongga
abdomen atau usus ( Sierra Tj, 1986) (Chaerunnisa Zikrillah/70100119070)
16. Orlistat: xenical merupakan salah satu agen terapeutik pada obesitas yang memiliki kemampuan menurunkan absorpsi kalori
di intestinal (Joko Setyono, dkk. 2014). (Andi Annisa Amalia_081)

17. Xenical merupakan contoh obat yang digunakan untuk menurunkan berat badan. Xenical merupakan salah satu obat Ethical
(harus dibeli dengan resep dokter) (Rohani, L., 2007) (Dwi febrianty kurnia_70100119083)

18. Rute oral, merupakan salah satu cara pemakaian obat melalui mulut dan akan masuk ke dalam tubuh melalui saluran
pencernaan. (Nurhayati, Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK), FARMAKOLOGI,). ( Serli
Amelia_70100119077)

19. Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun bagian
luar, guna mencegah, meringankan, maupun menyembuhkan penyakit (Syamsuni, 2007). (Rahma Yuniar_075)

20.Kolik adalah Nyeri abdomen paroksismal akut 2. Berhubungan dengan kolon (Kamus Saku Kedokteran Dorland edisi 29)
(Ananda Marsel/70100119068)

21. Kolik merupakan nyeri vasceralis akibat spasme otot polos organ berongga dan biasanya disebabkan oleh hambatan pasase
organ tersebut (obstruksi usus, batu ureter, batu empedu, peningkatan tekanan intralumen). (Siallagan, W.O. 2020. Gambaran
Karakteristik Pasien Colic Abdomen di Rumah Sakit Umum Daerah Labuhanbatu Selatan Tahun 2019. Skripsi. STIKES Santa
Elisabeth, Medan). (Fatimah Tu Zahra_70100119069)
22. Metformin satu-satunya golongan biguanid yang tersedia, mempunyai mekanisme kerja yang berbeda dengan sulfonilurea,
keduanya tidak dapat dipertukarkan. (PIONAS)/Siti Nurmila Putri_073

23. oral (melalui mulut) adalah cara yang paling praktis, mudah dan aman. Yang terbaik adalah minum obat dengan air matang.
Obat oral terdapat dalam beberapa bentuk sediaan yaitu tablet, kapsul, puyer dan cairan.(Anonim. 2008. Materi Pelatihan
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Departemen Kesehatan RI : Jakarta) (Hanifah
Burhanuddin_70100119072)

24. Metformin adalah obat yang diindikasikan untuk diabetes melitus tipe 2 (pilihan pertama pada pasien DM dengan berat badan
berlebih) (Basic Pharmacology & Drug Notes, 2019) (Ananda Marsel/70100119068)
STEP 2 MENETAPKAN MASALAH
1. Apa mekanisme kerja obat Xenical? (Miftahul Jannah, 70100119074)
2. Apa etiologi obesitas? (Megawati, 70100119076)
3. Apa pengaruh obesitas terhadap riwayat penyakit pasien diabetes melitus tipe 2? (Achmad Akbar
Husada_70100119087)
4. Bagaimana tanda dan gejala obesitas? (Irma Afrianti, 70100119082)
5. Minitoring dan evaluasi obesitas? (Divya Galib Naawi La Mira70100119086)
6. Bagaimana patofisiologi terjadinya obesitas? (Nurfadilah /70100119080)
7. Berapa BMI pasien yang mengalami obesitas? Dan berapa BMI yang normal? (Ananda Marsel/70100119068)
8. Apa faktor resiko dari terjadinya obesitas ? (Dwi febrianty kurnia_70100119083)
9. Bagaimana pengaruh pemberian metformin yang diketahui sebagai riwayat pengobatan pada pasien? (Fatimah Tu
Zahra_70100119069)
10. Apa terapi farmakologi untuk obesitas? Dan apa terapi yang tepat untuk pasien? (Chaerunnisa Zikrillah /
70100119070)
11. Apakah obat xenical yang diresepkan pada pasien sudah rasional? (Hanifah Burhanuddin_70100119972)
12. Apa efek samping dari penggunaan obat xenical? (Serli Amelia_70100119077)
13. Bagaimana fitoterapi pada penderita obesitas? (Siti Nurmila Putri 70100119073)
14. Bagaimana terapi non farmakologi untuk pasien? (Andi Annisa Amalia_70100119081)
15. Bagaimana cara penentuan obesitas? (Rahma Yuniar_70100119075)
STEP 3 BRAINSTORMING
1. Apa mekanisme kerja obat Xenical? (Miftahul Jannah, 70100119074)
Jawaban:
XENICAL merupakan obat yang di gunakan untuk membantu orang yang kelebihan berat badan (obesitas)untuk menurunkan
berat badan. Xenical mengandung Orlistat bekerja dengan cara menghambat enzim yang mencerna lemak, sehingga lemak
yang dimakan tidak dicerna dan tidak diserap ke dalam tubuh. (Rahmi Fitri Lestari_70100119085)
2. Apa etiologi obesitas? (Megawati, 70100119076)
Jawaban:
Etiologi obesitas yang tersering adalah ketidakseimbangan antara asupan energi harian dan pengeluaran energi (energy
expenditure). Hal ini dapat berhubungan dengan kelebihan intake makanan, kurangnya keluaran energi (rendahnya
metabolisme tubuh, aktivitas fisik, efek termogenesis makanan sesuai komposisi makanan), atau kombinasi keduanya
sehingga kelebihan energi selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak. (Miftahul Jannah, 70100119074)

- Etiologi dari obesitas menurut Proverawati (2010) yaitu:

1) Faktor Genetik

Faktor gen atau keturunan berpengaruh terhadap bakat seseorang untuk menjadi gemuk. Adanya mutasi pada gen
menyebabkan kelainan reseptor otak terhadap asupan makanan yang ditandai dengan kemampuan dalam meningkatkan atau
menghambat asupan makanan. Faktor transkripsi gen dapat mempengaruhi pembentukan sel lemak terhadap status gizi
seseorang sehingga individu yang berasal dari keluarga obesitas memiliki kemungkinan obesitas 2-8 kali lebih besar
dibandingkan dengan keluarga yang tidak obesitas.
2) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan mempengaruhi perilaku, gaya hidup dan konsep berpikir bahwa berat badan adalah indikator tingkat
kesejahteraan hidup dan berat badan yang berlebihan atau gemuk tidak akan menjadi masalah.

3) Faktor Psikis
Faktor psikis berkaitan dengan memberikan reaksi terhadap gangguan emosi dengan pola makan. Salah satu bentuk gangguan
emosi adalah persepsi diri yang negatif. Otak menerima sinyal (input) dari lingkungan dalam bentuk sinyal neural dan hormonal,
kemudian otak akan memberikan respon untuk mencari atau menjauhi makanan, pemilihan jenis makanan, porsi makanan, lama
makan dan digesti, absorbsi serta metabolisme zat gizi di dalam tubuh.

4) Faktor Kesehatan
Beberapa penyakit dan kondisi dapat menyebabkan obesitas. Penggunaan obat-obatan dapat menyebabkan terjadinya obesitas
seperti golongan steroid dan beberapa anti depresant yang dapat meningkatkan berat badan.

5) Faktor Perkembangan
Faktor perkembangan berpengaruh terhadap obesitas sejak perkembangan janin. Riwayat lahir BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah) dapat menjadi pemicu obesitas yaitu peningkatan lemak tubuh yang lebih cepat dari masa otot walaupun asupan makanan
tidak berlebihan. Maka seseorang dengan riwayat BBLR memiliki kemungkinan obesitas dibandingkan dengan yang normal.
6) Aktivitas Fisik
Kegemukan dan obesitas terjadi akibat asupan energi lebih tinggi daripada energi yang dikeluarkan. Seseorang yang kurang
aktif memerlukan kalori dalam jumlah sedikit dibandingkan orang dengan aktivitas tinggi. Sedentary life atau tidak melakukan
aktivitas fisik yang seimbang dan mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak, akan cenderung mengalami obesitas. (Rahma
Yuniar_70100119075)

3. Apa pengaruh obesitas terhadap riwayat penyakit pasien diabetes melitus tipe 2?
(Achmad Akbar Husada_70100119087)
Jawaban:
Obesitas merupakan faktor risiko yang berperan penting terhadap penyakit Diabetes Melitus. Apabila anda gemuk tubuh anda
lebih sulit dalam menggunakan insulin yang dihasilkan hal ini dinamakan keadaan resistensi insulin. Obesitas juga dipengaruhi
oleh aktivitas fisik yang dapat mengontrol kadar gula darah, glukosa akan diubah menjadi energi pada saat beraktivitas fisik
sehingga mengakibatkan insulin semakin meningkat sehingga kadar gula darah akan berkurang. Pola makan yang salah kurang
mengkonsumsi buah dan sayur dan cenderung berlebih menyebabkan timbulnya obesitas. (Ananda Marsel/70100119068)
Berat badan mempengaruhi kesehatan dalam berbagai cara. Kelebihan berat badan dapat menjaga tubuh dari memproduksi dan
memanfaatkan insulin dengan benar. Hal ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. orang yang kelebihan berat dua kali
lebih mungkin untuk menjadi diabetes tipe 2 dibandingkan orang dengan berat badan normal. Menurunkan berat badan dan
meningkatkan aktivitas fsik mengurangi risiko terjadinya diabetes tipe ini.( Nurul Istiqomah,084)
4. Bagaimana tanda dan gejala obesitas? (Irma Afrianti, 70100119082)
Jawaban:
Menurut Irwan (2016) obesitas dapat dikenali dengan tanda dan gejala sebagai berikut :
1) Dagu rangkap
2) Leher relatif pendek
3) Dada yang mengembung dengan payudara yang membesar mengandung lemak
4) Perut membuncit dan dinding perut berlipat-lipat
5) Kedua tungkai umumnya berbentuk X dengan kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel sehingga
menyebabkan laserasi dan ulserasi yang dapat menimbulkan bau tidak sedap.
(Serli Amelia_70100119077)

5. Minitoring dan evaluasi obesitas? (Divya Galib Naawi La Mira70100119086)


Jawaban:
Monitoring dan evaluasi
Monitoring: sesuaikan dengan pemberian diet dan kondisi pasien

Evaluasi meliputi :
- Penilaian keadaan umum (penampilan fisik, tekanan darah, nadi)
- Analisis asupan/konsumsi
- Penilaian status gizi
- Penilaian status metabolik, pemeriksaan laboratorium
(Sri Widari_078)
6. Bagaimana patofisiologi terjadinya obesitas? (Nurfadilah /70100119080)
Jawaban:
Obesitas terjadi menurut jumlah sel lemak yang terbagi menjadi 2 yaitu, yang pertama adalah jumlah sel lemak
normal, tetapi terjadi hipertrofi atau pembesaran yang kedua adalah jumlah sel lemak meningkat atau hiperpalasi
dan juga terjadi hipertrofi. Penambahan dan pembesaran jumlah sel lemak paling cepat terjadi pada saat anak
mulai beranjak dewasa. Setelah masa tersebut tidak ada penambahan jumlah sel akan tetapi terjadi pembesaran sel.
(Rosenbaum et. al 2013 dalam Safitri,N.A.2019) Dwi febrianty kurnia_70100119083

7. Berapa BMI pasien yang mengalami obesitas? Dan berapa BMI yang normal?
(Ananda Marsel/70100119068)
Jawaban:
Perhitungan BMI terdiri atas empat kategori berikut ini:
- Seseorang mengalami obesitas jika BMI-nya sama atau di atas 30.
- Saat BMI seseorang mencapai angka 25–29,9, maka ia dikategorikan mengalami kelebihan berat badan.
- BMI normal atau berat badan ideal berada di kisaran angka 18,5–24,9.
- Jika seseorang memiliki BMI di bawah angka 18,5, maka ia memiliki berat badan di bawah normal. (Achmad
Akbar Husada_70100119087)
8. Apa faktor resiko dari terjadinya obesitas ? (Dwi febrianty kurnia_70100119083)
Jawaban:
Faktor risiko dasar terjadinya obesitas yaitu faktor peningkatan asupan, faktor metabolik, penggunaan kalori dan gen
(Masrul, 2018) (Nurfadilah/70100119080).

9. Bagaimana pengaruh pemberian metformin yang diketahui sebagai riwayat pengobatan pada pasien?
(Fatimah Tu Zahra_70100119069)
Jawaban:
Metformin adalah antihiperglikemia oral golongan biguanid. Mekanisme aksi utamanya adalah menurunkan kadar
glukosa guna menimbulkan penurunan glukoneogenesis hati. Fosforilasi protein CREB menghasilkan penurunan ekspresi
gen untuk glukoneogenesi dan menurunkan asam lemak bebas hasil glukoneogenesis substrat. Dilain hal, metformin
meningkatkan insulin-mediated glukose uptake di jaringan perifer. Metformin diabsorbsi di saluran cerna. Absorbsi
metformin tidak optimal bila dikonsumsi saat makan.
Metformin dieksresikan dalam urin dan ASI tanpa diubah dan tanpa adanya produk metabolit. Metformin diindikasikan
sebagai pengobatan lini pertama pada diabetes melitus tipe 2 apabila kadar glukosa darah tidak terkontrol dengan
modifikasi gaya hidup. Adapun efek samping tersering dalam penggunaan metformin sebagai monoterapi adalah
gangguan saluran cerna seperti, diare, mual, muntah, dan nyeri abdomen. (Irma Afrianti/ 70100119082)
10. Apa terapi farmakologi untuk obesitas? Dan apa terapi yang tepat untuk pasien?
(Chaerunnisa Zikrillah 70100119070)
Jawaban:
Pemilihan Terapi Farmakologi Pada Obesitas Saat ini dijumpai banyak pilihan obat dari golongan yang berbeda untuk menurunkan
berat badan. Tidak semua obat tersebut terdapat disemua negara termasuk Indonesia. Secara umum farmakoterapi obesitas dibagi
atas obat yang bekerja didaerah sentral dan yang bekerja diperifer, sedangkan berdasarkan durasi penggunaannya dibagi atas
penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Kesemua golongan obat tersebut efektif dalam menurunkan berat
badan tetapi akan lebih efektif apabila dikombinasi dengan terapi perubahan pola hidup yang intensif. Sumber: Caterson ID.
Medical Management of Obesity and Its Complications.Ann Acad Med Singapo re.2009 .3 8:22-8./(Siti Nurmila
Putri_70100119073)

11. Apakah obat xenical yang diresepkan pada pasien sudah rasional?
(Hanifah Burhanuddin_70100119972)
Jawaban:
penggunaan obat xenical pada pasien sudah tepat karena selain bermanfaat untuk mengatasi obesitas xenical dikatakan juga dapat
memperbaiki profil lipid, resistensi insulin dan angka kejadian diabetes pada populasi dengan gangguan ioleransi glukosa (Pre-
diabetes). JUNNAL KEDOKTERAN SYIAH KUAI-A Yolume l0 Nomor 3 Desember 2010 (Nurul Istiqomah,70100119084)
Obat ini efektif untuk menurunkan berat badan dengan tablet Xenical untuk waktu yang lama, karena obat tersebut tidak hanya
membantu mengurangi berat badan, tetapi juga mencegah kenaikan kembali dalam kilogram. Selama perawatan, pasien harus mematuhi
diet hipokalorik moderat, di mana ia merekomendasikan diet kaya sayuran dan buah-buahan. Saat mengonsumsi pil diet, penyerapan
multivitamin larut lemak berkurang, oleh karena itu disarankan untuk menggunakan vitamin A, E, K, D 2 jam sebelum mengonsumsi
Xenical. (Rahma Yuniar_70100119075)

12. Apa efek samping dari penggunaan obat xenical? (Serli Amelia_70100119077)
Jawaban:
Efek samping paling sering, yaitu: feses berminyak, flatus with discharge, rembesan berminyak dari rektum, sudden bowel iritation
( Chaerunnisa Zikrillah / 70100119070)
Efek sampingnya agak sering terjadi dan tidak serius, terutama berupa gangguan lambung-usus seperti flatulensi, sakit perut, diare dan
kejang lambung (Obat-Obat Penting Ed. Keenam). (Andi Annisa Amalia_081)

13. Bagaimana fitoterapi pada penderita obesitas? (Siti Nurmila Putri 70100119073)
Jawaban:
1) Kemuning
Tanaman berupa pohon, tinggi 3-7 m. Batang berkayu, beralur, warna kecokelatan kotor. Daun majemuk, anak daun 4-7, permukaan licin,
bentuk corong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, panjang mahkota 6-27
mm, lebar 4-10 mm, warna putih. Buah buni, diameter lebih kurang 1 cm, buah muda berwarna hijau setelah tua merah.
2) Gamboga
Tanaman hijau berbunga berupa pohon berukuran kecil-sedang, dengan cabang pohon merunduk, daun berwarna hijau tua mengkilap
berbentuk elips atau bulat telur terbalik, dengan panjang 2-5 inci dan lebar 1-3 inci. Buah berbentuk bulat-oval, berwarna kuning atau
kemerahan jika masak (mirip buah labu kuning), ukuran diameter 2 inci, dengan 6-8 alur, daging buah sukulen dengan 6-8 biji, rasa buah
sangat asam.
3) Jati belanda
Tanaman pohon, tinggi lebih kurang 10 meter. Batang keras, bulat, permukaan kasar, banyak alur, berkayu, bercabang, warna
hijau keputih-putihan. Daun tunggal, bulat telur, permukaan kasar, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berlekuk, pertulangan
menyirip, panjang 10-16 cm, lebar 3-6 cm, warna hijau. Bunga tunggal, bulat di ketiak daun, warna hijau muda. Buah kotak,
bulat, keras, permukaan berduri, warna hitam. (Nurul Istiqomah,70100119084)
14. Bagaimana terapi non farmakologi untuk pasien? (Andi Annisa Amalia_70100119081)
Jawaban:
Terapi Non-Farmakologi :
Pasien obesitas dengan riwayat memiliki penyakit diabetes harus memulai diet dengan pembatasan kalori, terutama pada
pasien dengan berat badan yang berlebih. Makanan yang dipilih harus membatasi lemak total dan lemak jenuh untuk
mencapai normalitas dan glukosa darah. Bila terdapat resistensi insulin, olahraga secara teratur dapat dilakukan untuk
membantu mengurangi glukosa darah. Hasilnya insulin dapat dipergunakan secara normal oleh tubuh (Tjay, 2007).
(Megawati, 70100119076)
15. Bagaimana cara penentuan obesitas? (Rahma Yuniar_70100119075)
Jawaban:
Penentuan obesitas ditentukan dengan mengklasifikasikan status gizi berdasarkan (IMT). Index Mass Tubuh (IMT)
merupakan rumusan matematis yang berkaitan dengan tubuh orang dewasa dan dinyatakan sebagai berat badan dalam
kilogram dibagi dengan kwadrat tinggi badan dalam ukuran meter (Arisman, 2007).
Rumus penentuan IMT.
IMT = BB/TB.
Batas ambang IMT ditentukan merujuk ketentuan FAO/WHO.
Untuk kepentingan indonesia, batas ambang dimodifikasi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa
negara berkembang.
STEP 4 ANALISIS MASALAH

1. Apa mekanisme kerja obat Xenical?


2. Apa etiologi obesitas?
3. Bagaimana tanda dan gejala obesitas?
4. Bagaimana patofisiologi terjadinya obesitas?
5. Apa faktor resiko dari terjadinya obesitas ?
6. Bagaimana pengaruh pemberian metformin yang diketahui sebagai riwayat pengobatan pada
pasien?
7. Apa terapi farmakologi untuk obesitas? Dan apa terapi yang tepat untuk pasien?
8. Bagaimana fitoterapi pada penderita obesitas?
9. Bagaimana terapi non farmakologi untuk pasien?
10. Monitoring dan evaluasi obesitas? (Hanifah Burhanuddin_70100119072)
STEP 5 MENETAPKAN TUJUAN BELAJAR

1. Untuk mengetahui mekanisme kerja obat Xenical.


2. Untuk mengetahui etiologi obesitas.
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala obesitas.
4. Untuk mengetahui patofisiologi terjadinya obesitas.
5. Untuk mengetahui faktor resiko dari terjadinya obesitas.
6. Untuk mengetahui pengaruh pemberian metformin yang diketahui sebagai riwayat
pengobatan pada pasien.
7. Untuk mengetahui farmakologi untuk obesitas Dan terapi yang tepat untuk pasien.
8. Untuk mengetahui fitoterapi pada penderita obesitas.
9. Untuk mengetahui terapi non farmakologi untuk pasien.
10. Untuk mengetahui Monitoring dan evaluasi obesitas. (Rahmi Fitri Lestari
Jamal_70100119085)
 

Anda mungkin juga menyukai