Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN DASAR MANUSIA DENGAN PRIORITAS MASALAH

KEBUTUHAN NUTRISI PADA AN. M DI RUANG ANGGREK RSUD Dr. SOEDJATI


SOEMOEDIARJO PURWODADI

Disusun Oleh Kelompok 4:

Agnes Sri Wahyuni (18012301)

Alfiah Nur Hidayanti (18012302)

Eva Diana Putri (18012316)

Finna Febrianti Fallentina (18012318)

Frianka Ika Wardani (18012320)

Istiqomah Kurniawati (18012323)

Jumik Atul Khoiriyah (18012324)

Mira Sisilawati (18012329)

Selly Renata Putri (18012343)

Siti Maysaroh (18012347)

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES AN-NUR PURWODADI

TAHUN 2019/2020
BAB I

KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI

I. KONSEP DASAR PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI


A. Pengertian
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berkangsungnya fungsi
normal setiap organ dan jaringan tubuh (Soenarjo,2010).
Nutrisi adalah proses pengambialan zat-zat makanan penting. Nutrisi adalah substansi
organik yang yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh ,
pertumbuhan kesehatan(Nuwer,2008).
Macam-macam Zat Gizi yang Penting untuk Manusia (Pekik,2007):
1) Karbohidrat, yaitu komposisis yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen dan
oksigen, terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian,
dan terbentuk melalui proses aliminasi dalam tumbuhan (Pekik, 2007).
2) Lemak, yaitu merupakan sumber energi yang didapatkan. Lemak dan minyak
terdiri atas gabungan gliserol dan asam-asam lemak (Pekik, 2007).
3) Protein, yaitu konsituen penting pada pada semua sel, jenis nutrien ini berupa
struktur nutrien komplek yang terdiri dari asam-asam amino (Pekik, 2007).
4) Vitamin, yaitu bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh (Pekik, 2007).
5) Mineral, yaitu unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh.
6) Air, komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia, kurang lebih 60-70% berat
badan orang dewasa berupa air sehingga air dapat diperlukan oleh tubuh, terutama
bagi yang melakukan olahraga atau kegiatan berat.
B. Fungsi Fisiologis
1. Anatomi fisiologi (Syaiffudin, 2008)

2. Proses Fisiologis (Hidayat,2016)


a. Mulut
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Di dalam mulut
makanan diproses oleh gigi menjadi bagian-bagian kecil yang mudah dicerna.
Proses mengunyah kegiatan terkoordinasi antara lidah, gigi, dan otot-otot
mengunyah (Hidayat, 2016).
b. Tenggorokan / Faring
Faring merupakan tempat penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan
dimana makanan yang sudah di proses dimulut mengalir ke tenggorokan
(Hidayat, 2016).
c. Kerongkongan / Esofagus
Kerongkongan merupakan jalan bagi makanan menuju kelambung (Hidayat,
2016).
d. Lambung
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin ( spinter) yang bisa membuka dan menutup secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim(Hidayat, 2016).
e. Usus Halus
Lambung melepas makanan ke dalam usus halus, diusus halus didorong ke
usus halus, diusus halus makan kembali dibah menjadi molekul-molekul yang
lebih sederhana kemudian diserap oleh tubuh annus (Hidayat,2016).
f. Usus Besar makanan yang sudah sudah btidak diserap oleh usus halus
didorong ke usus besar, dimana dalam usus besar, zat makanan tersebut
kembali dipilih. Zat makanan yang sudah tidak dapat diserap, didorong keluar
tubuh melalui annus (Hidayat, 2016).
g. Annus
Anus merupakan tempat penyimpanan feses yang berasal dari sisa-sisa
makanan yang tidak dapat diserap oleh tubuh (Hidayat, 2016).
3. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi (Hidayat, 2016)
a. Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami
kebutuhan gizi (Hidayat, 2016).
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe
yang merupakan sumber protein yang paling murah. Tidak dijadikan bahan
makanan yang layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa
mengonsumsi makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka (Hidayat,
2016).
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap pantangan
terhadap makanan tertentu juga dapat memengaruhi status gizi(Hidayat,2016).
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makan, sehingga tubuh tidak dapat memperoleh zat-zat
yang dibutuhkan secara cukup(Hidayat, 2016).
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi karenakarena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan penandaan yang tidak sedikit.
(Hidayat, 2016).

C. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi (Alimun,2009)


1. Jenis Gangguan Kebutuhan Nutrisi Yaitu Hidayat(2009) :
a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidak cukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme (Alimun, 2009).
Menurut Hidayat(2009), tanda klinis pasien dengan gangguan kekurangan
nutrisi yaitu :
1. Berat badan 10-20% dibawah normal.
2. Tinggi badan dibawah ideal.
3. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
4. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.
5. Adanya penurunan albumin serum.
6. Adanya penurunan transferin.
Menurut Hidayat(2009), kemungkinan penyebab kekuranagan nutrisi, yaitu :
1. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam rencana kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker.
2. Disfagia karena adanya kelainan persyaratan.
3. Penurunan absorsi nutrisi akibat penyakit intalerasi laktosa.
4. Nafsu makan menurun.
b. Kelebihan nutrisi.
Kelebihan nutrisi merupakan atau keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai peningkatan resiko berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebihan (Alimun, 2009)
Menurut (Hidayat,2009) tanda klinis kelebihan nutrisi, yaitu :
1. Berat badan lebih dari 10% berat ideal.
2. Obesitas
3. Lipatan kulit trisep dari 15mm pada pria dan 25mm pada wanita.
4. Adanya jumlah asupan yang berlebihan.
5. Aktivitas menurun atau monoton.

D. Penatalaksanaan(Hidayat,2009)
1. Pedoman penangananan gangguan pemenuhan nutrisi secara medis
a. Nutrisi medis dan internal
Nutrisi internal adalah nutrisi yang diberikan melalui saluran gastraintestinal.
b. Pemberian makanan internal melalui selang- selang gastrastami
c. Mamasukkan selang nasoentrik berlubang kecil.
2. Pedoman penanganan ganguan pemenuhan nutrisi melalui perawatan
a. Menyajikan makanan yang hangat.
b. Menyajikan makanan yang halus dan memberikan sedikit demi sedikit.

II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pengkajian(Hidayat,2009)
Fokus pengkajian menurut (Hidayat,2009) yaitu :

1. Identitas
Meliputi identitas klien dan identitas penanggung jawab. Berisi nama, umur, alamat,
pekerjaan.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : keluhan yang paling dirasakan oleh klien pada saat dilakukan
pengkajian secara subjektif.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang: keluhan yang dirasakan oleh pasien sesuai dengan
gejala-gejala yang ada sampai pasien dirawat di ruangan.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu: riwayat yang pernah dialami pasien dahulu.
d. Riwayat kesehatan Keluarga: Informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk
penyakit kronik (menahun/terus-menerus), seperti diabetes millitus dan jatung,
infeksi seperti tuberkulosis dan hepatitis.
3. Pengkajian Pola Fungsional
4. Pemeriksaan Fisik : pemeriksaan dilakukan dari kepala sampai kaki.
5. Data Penunjang : meliputi pemeriksaan laboratorium, terapi dan pengobatan dan
pemeriksaan diagnostik.

Pengkajian nutrisi berdasarkan ABCD


1. A (Antropometrik)
Antropometrik ini merupakan ukuran tubuh yang terdiri dari berat badan , tinggi badan,
lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan tebal lemak dibawah kulit.
2. B (Biochemical)
Adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh yang liputi : darah, urine, tinja, dan juga untuk menentukan
HB dan hemaboksit, total limposit, dan trombosit.
3. C (Clinis)
Adalah metode yang sanagt penting untuk memulai status gizi masyarakat.
4. D (Diet)
Adalah pilihan makan yang lazim dimakan seseorang atau populasi penduduk.

B. Diagnosa Keperawatan(NANDA NIC NOC 2015)


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Kekurangan volume cairan
3. Hipertermia

C. Intervensi Keperawatan(NANDA NIC NOC 2015)


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh(NANDA NIC NOC
2015)
a. Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic.
b. Batasan karakteristik : kram abdomen, nyeri abdomen, BB 20% atau lebih
dibawah BB ideal, diare, bising usus hiperaktif, membran mukosa pucat,
sariawan rongga mulut, anoreksia.
c. Faktor yang berhubungan : factor biologis, factor ekonomi, gangguan
psikososial, ketidakmampuan makan, ketidakmampuan mencerna makanan,
ketidakmampuan mengabsorpsi nutrient, kurang asupan makanan.
d. NOC.
1) Nutritional status: food dan fluid intake
2) Nutritional status: nutrient intake
3) Weight control
Dengan kriteria hasil :
1) Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan.
2) BB ideal sesuai dengan TB.
3) Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi.
4) Tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
5) Tidak ada penurunan BB yang berarti.
e. NIC.
1) Intervensi Mayor.
 Nutrition management
1. Berikan diet kepada pasien.
Rasional : pada orang dewasa dengan melaksanakan diet akan cenderung dapat
memenuhi rekomendasi asupan nutrisi 2 x lipat dari pada orang yang tidak
menjalani diet pada kasus kekurangan nutrisi (David A Wagstaff, 2011).

2. Sarankan kepada klien dan keluarga mengkonsumsi makanan kaya protein.


Rasional : makanan yang kaya protein dapat meningkatkan energy bagi
penderita (Dumme & Dhal , 2007)

3. Berikan klien pilihan suplemen gizi untuk incrase kontrol pribadi, termasuk uji
rasa.
Rasional : A Cochrane Review menunjukkan bahwa ada kenaikan berat badan
kecil tapi konsisten bersama dengan efek positif mortalitas dan panjang lebih
pendek dari tinggal di rumah sakit di klien lansia yang menerima suplemen gizi
(Milne et al, 2009).

4. Mendorong keluarga untuk mengawasi pola makan klien.


Rasional : Frekuensi adanya dorongan keluarga dalam menjaga pola makan
klien itu positif terkait dengan asupan sayuran buah, biji-bijian, dan makanan kaya
kalsium, dan terkait negatif dengan konsumsi minuman ringan (Neumark-Sztainer
et al, 2003).

2. Kekurangan volume cairan(NANDA NIC NOC 2015)


a. Definisi : penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler. Ini
mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saa tanpa perubahan pada natrium.
b. Batasan Karakteristik
Perubahan status mental
 Penurunan tekanan darah
 Penurunan tekanan nadi
 Penurunan volume nadi
c. Faktor yang berhubungan
 Kehilangan cairan aktif
 Kegagalan mekanisme regulasi
d. NOC
 Fluid balance
 Hydration
e. Kriteria Hasil

 Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal,
HT normal
 Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
 Tidak ada tanda-tanda dehidrasi,
 Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus
berlebihan
f. NIC
Fluid management

1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat


Rasional : memberikan informasi tentang keseimbangan cairan
2. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik), jika diperlukan
Rasional : Hipotensi (termasuk postural), takhikardia, demam dapat menunjukkan
respon terhadap dan atau efek kehilangan cairan
3. Monitor status nutrisi
Rasional : mempertahankan istirahat usus akan memerlukan penggantian cairan
untuk memperbaiki kehilangan/anemia
3. Hipertermia(NANDA NIC NOC 2015)
a) Definisi :
Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal.
b) Batasan Karakteristik :
1) Konvulsi
2) Kulit kemerahan
3) Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
4) Kejang
5) Kulit terasa hangat
c) NOC :
Thermoregulation
d) Kriteria Hasil :
1) Suhu tubuh dalam rentang normal
2) Nadi dan RR dalam rentang normal
3) Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
e) NIC :
1) Ukur dan catat suhu klien demam menggunakan thermometer lisan atau
dubur setiap 1-4 jam).
Rasional : untuk mengetahui peningkatan suhu setiap 1-4 jam
2) Pada saat klien sakit kritis, menggunakan metode inwelling pengukuran

temperatur.

Rasional : pengukuran suhu oral memberikan suhu lebih akurat daripada


pengukuran timpani.

3) Berikan obat antipiretik sesuai dengan anjuran dokter,


Rasional : Untuk mengobati pasien

D. Evaluasi Keperawatan(NANDA NIC NOC 2015)

Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai dari adanya
kemampuan dalam.
1. Meningkatnya nafsu makan ditubjukan dengan adanya kemampuan dalam makan
serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.
2. Terpenuhinya kubutuhan nutrisi ditunjukan dengan tidak adanya tanda
kekurangan atau kelebihan berat badan.
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental ditunjukan dengan adanya
proses pencernaan makanan yang adekuat.
BAB II

SIMULASI KASUS

Kebutuhan nutrisi pada An.M dengan diagnosa DHF diruang Anggrek RSUD
Dr. Soedjati Soemoediarjo Purwodadi. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien demam
tinggi, muntah-muntah dan nafsu makan menurun, oleh keluarga pasien dibawa ke
RSUD Dr. Soedjati Soemoediarjo Purwodadi. Masuk IGD pada tanggal 11 Juli 2019
jam 09:47 WIB. Dilakukan tindakan dipasang infus RL dengan 12 tpm dan duiberikan
obat Ondansetron, Pamol, Diazepam, Amoxan, Nistin, Extradexametason. Ibu pasien
mengatakan bahwa pasien sebelumnya belum pernah mengalami penyakit yang sama
seperti yang dirasakan saat ini. Ibu pasien mengatakan keluarga tidak ada yang
menderita penyakit yang sama dengan pasien, serta keluarganya tidak ada yang
memiliki penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS.
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari senin 15 Juli 2019 jam 09.30 WIB di ruang Aggrek
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedjati Soemoediarjo Purwodadi secara alloanamnesa
dan autoanamnesa
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : An. M
Umur : 10 tahun
Alamat : Nglobar 6/2 Purwodadi
Agama : Islam
Pendidikan : Belum/ tidak tamat SD
Pekerjaan :-
Tanggal masuk : 11 Juli 2019 jam 09:47
Nomor register : 01138053
Dx. Masuk : DHF
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 30 tahun
Alamat : Nglobar 6/2 Purwodadi
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan pasien : Ibu

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan pasien demam tinggi, muntah-muntah, dan nafsu makan
menurun
b. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien demam tinggi, muntah-muntah dan nafsu
makan menurun, oleh keluarga pasien dibawa ke RSUD Dr. Soedjati
Soemoediarjo Purwodadi. Masuk IGD pada tanggal 11 Juli 2019 jam 09:47 WIB.
Kemudian dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil TD: 110/80
mmHg, RR: 20 x/menit, S: 40℃, N: 110 x/menit. Kemudian pasien dibawa ke
ruang Anggrek untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sebelumnya belum pernah mengalami
penyakit yang sama seperti yang dirasakan saat ini

d. Riwayat kesehatan keluarga


Ibu pasien mengatakan keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama
dengan pasien, serta keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit menular
seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS
3. Pengkajian Pola Fungsional (Menurut Virginia Henderson)
a. Kebutuhan bernafas dengan normal
- Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya dapat bernafas dengan normal tanpa
menggunakan alat bantu pernafasan
- Selama sakit
Pasien bernafas dengan RR: 28 x/menit dengan menggunakan alat bantu
pernafasan nasal canul 3 lpm
b. Kebutuhan nutrisi adekuat
- Sebelum sakit
A: TB : 110 cm
BB : 27 kg
LILA : -
27
IMT : : 20,6 kg/m 2
(1,10 x 1,10)
B: Tidak terkaji karena belum pernah melakukan pemeriksaan biochemical
C: Ibu pasien mengatakan sebelum sakit keadaan anaknya sehat dan dapat
melakukan aktivitas seperti biasa
D: Ibu pasien mengatakan anaknya makan 3x sehari 1 porsi penuh dan minum
3-4 gelas dalam sehari
- Selama sakit
A: TB : 110 cm
BB : 25 kg
LILA : -
25
IMT : : 20,6 kg/m 2
(1,10 x 1,10)
B: Hemoglobin: 13,3 g/dL, hematokrit: 39,2%, lekosit: 2580 /uL, trombosit:
98000 /uL
C: Pasien tampak lemah dan nafsu makan menurun, keringat dingin serta
pucat
D: Ibu pasien mengatakan pasien makan 3x sehari habis ¼ porsi dan minum
1-2 gelas perhari
c. Kebutuhan eliminasi
- Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya BAB 1x/hari dengan konsistensi warna
kuning padat, bau khas feces dan BAK 4-5 x/hari bau khas amoniak, warna
kuning jernih
- Selama sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya BAB 1x selama 2 hari dirawat di rumah sakit
dan BAK 4-5 x/hari bau khas amoniak, warna kuning jernih
d. Kebutuhan keseimbangan dan gerak
- Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan pasien dapat bergerak dan dapat melakukan aktivitas
sehari-hari
- Selama sakit
Ibu pasien mengatakan pasien dapat duduk dan berdiri, tetapi dengan bantuan
keluarga
e. Kebutuhan istirahat dan tidur
- Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya tidur malam jam 20.00 WIB dan tidur pada
siang hari, pasien tidur 6-8 jam
- Selama sakit
Ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya tidur pada jam 20.00 WIB.
Pasien tidur 6-8 jam
f. Kebutuhan mempertahankan temperatur tubuh
- Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan jika cuaca dingin beliau memakaikan pakaian yang
tebal, sedangkan jika cuaca panas beliu memakaikan pakaian yang tipis dan
dapat menyerap keringat
- Selama sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya dipakaikan pakaian yang mudah dilepas dan
menggunakan selimut
g. Kebutuhan personal hygiene
- Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya mandi 2 x/hari dan setiap mandi selalu gosok
gigi dan keramas
- Selama sakit
Ibu pasien mengatakan selama di rumah sakit anaknya hanya disibin 2x/hari,
belum keramas dan potong kuku selama di rumah sakit
h. Kebutuhan berkomunikasi
- Sebelum sakit
Ibu mengatakan pasien mampu berkomunikasi dengan baik dan lancar
- Selama sakit
Ibu pasien mengatakan pasien mampu berkomunikasi dengan baik dan lancar
i. Kebutuhan spiritual
- Sebelum sakit
Pasien beragama islam, dan pasien selalu beribadah dengan ibunya
- Selama sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak beribadah selama dirawat di rumah sakit

j. Kebutuhan berpakaian dan memilih pakaian


- Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan jika beliau yang memilihkan pakaian untuk anaknya
dengan pakaian yang longgar
- Selama sakit
Ibu pasien mengatakan jika beliau memakaikan baju yang mudah dilepas
k. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
- Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya nyaman berada di rumah
- Selama sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya merasa kurang nyaman berada di rumah sakit
dan sering menangis
l. Kebutuhan bekerja
- Sebelum sakit: -
- Selama sakit: -
m. Kebutuhan rekreasi
- Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya di rumah selalu bermain dan menonton TV
dengan keluarga
- Selama sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya merasa bosan hanya berbaring ditempat tidur
rumah sakit dan berada di lingkungan rumah sakit
n. Kebutuhan belajar
- Sebelum sakit: -
- Selama sakit: -

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Penampilan umum : Lemah
2) Tingkat kesadaran : Composmentis
GCS: E: 4, V: 5, M: 6 = 15
E: Spontan membuka mata
V: Sesuai dengan perintah
M: Orientasi baik
b. Tanda-tanda vital
TD: 110/80 mmHg
RR: 20 x/menit
N: 100 x/menit
S: 40℃

c. Pemeriksaan antropometri
1) Tinggi badan : 110 cm
2) Berat badan : 25 kg
3) Lingkar lengan atas :-
25
4) Indeks masa tubuh : : 20,6 kg/m 2
(1,10 x 1,10)
d. Kepala
1) Bentuk kepala
Normal, simetris, mesochepal
2) Rambut dan kulit kepala
Rambut bersih, berwarna hitam, kulit kepala bersih tidak ada ketombe, tidak
ada benjolan dan lesi
3) Mata
Simetris, konjungtiva tidak anemis, tidak memakai alat bantu penglihatan, saat
terkena refleks cahaya pupil mengecil
4) Hidung
Simetris, tidak ada sumbatan
5) Telinga
Simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada penumpukan
serumen
6) Mulut
Mukosa bibir lembab, mulut bersih, tidak ada pembesaran tonsil, kondisi
kidah lembab
7) Leher
Tidak ada pembesaran getah bening, tidak ada pembesaran tyroid, dan tidak
ada nyeri tekan
e. Dada/Thorax
1) Paru-paru
I: Bentuk simetris, tidak ada jejas
P: Pengembangan paru simetris
P: Bunyi sonor
A: Bunyi nafas normal
2) Jantung
I: Ictus cordis tidak tampak
P: Ictus cordis teraba
P: Pekak
A: Bunyi jantung S1 dan S2 terdengar reguler
f. Abdomen
I: Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi
A: Peristaltik usus 10 x/menit
P: Suara timpani
P: Tidak ada nyeri tekan
g. Genito urinaria
Bersih, tidak terpasang DC
h. Anus
Tidak ada benjolan
i. Ekstermitas
- Superior : Tangan kiri terpasang infus RL dan tangan kiri dapat digerakkan,
tidak ada lesi dan oedema
- Inferior : Tidak terganggu, akral hangat, tidak ada lesi dan oedema,
ekstermitas teraba panas
j. Integumen
- Kuku dan kulit : Warna kulit putih, tugor kulit baik, tidak ada luka, kuku
warna putih kemerahan, kuku bersih dan panjang, palpasi kulit teraba panas

5. Data Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium
Senin, 15 Juli 2019

Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi
Hemoglobin 13.9 g/dL 11.8 ~ 15
Hematokrit 40.6 % 33 ~ 45
Lekosit * 2350 /uL 4500 ~ 13500
Trombosit I * 68000 /uL 156000 ~ 408000
II 54000
III 23000
Munoserologi
Inti Dengue
19 G – 19 M
Dengue 19 G *Positif Negatif
Dengue 19 M *Positif Negatif

6. Terapy

No Nama Obat Dosis Rute


1 Ondansetron 2x ½ ampul IV
2 Pamol 3x ½ tablet Oral
3 Diazepam 3x2 mg Oral
4 Amoxan 3x600 mg IV
5 Nistin 3x1 cc Obat tetes
6 Extradexametason ½ ampul IV
7 Infus RL 12 tpm IV
8 Infus pump maintcment 75 cc/jam

B. Analisa Data

No Hari/Tgl Data Fokus Problem Etiologi TTD


1 Senin, 15 DS: Gangguan Intake nutrisi
Juli 2019 Ibu pasien mengatakan keseimbangan yang tidak
anaknya panas 3 hari, batuk, nutrisi kurang adekuat
dan tidak nafsu makan dari
DO: kebutuhan
Pasien tampak lemas, pasien tubuh
hanya makan kurang dari satu
porsi
A: TB: 110 cm
BB: 25 kg
B: HB: 13,3 g/dL
C: Pasien tampak lemas,
keringat dingin dan pucat
D: Makan bubur ¼ porsi
2 Senin, 15 DS: Kekurangan Intake yang
Juli 2019 Ibu pasien mengatakan volume cairan kurang
anaknya lemas dan muntah- dan elektrolit
muntah
DO:
N: 110 x/menit
S: 37℃
Mual muntah > 3x/hari

C. Diagnosa Keperawatan

No Hari/Tgl Diagnosa Keperawatan Tanggal Teratasi TTD


1 Senin, 15 Gangguan keseimbangan nutrisi kurang dari
Juli 2019 kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
nutrisi yang tidak adekuat
2 Senin, 15 Kekurangan volume cairan dan elektrolit
Juli 2019 berhubungan dengan intake yang kurang
D. Perencanaan Keperawatan

No Hari/Tgl Luaran SIKI EB/EBN TT


Intervensi Intervensi
D / D
Mayor Disaranka
P Jam
n
1 Senin, Setelah dilakukan Nutritional -Pantau -
15 Juli tindakan status: presentasi Mengidentifikas
2019 keperawatan Food and jumlah i kemajuan atau
09.00 selama 2x24 jam fluid intake makanan penyimpangan
diharapkan yang yang
masalah kebutuhan dikonsums diharapkan
nutrisi pasien bisa i setiap
lebih baik dan kali makan
pasien dapat
mendemonstrasika -Berikan
n masukan makanan -Masukkan
makanan yang dengan nutrisi yang
adekuat untuk porsi adekuat
memenuhi sedikit tapi vitamin,
kebutuhan sering mineral, dan
metabolisme tubuh kalori untuk
dengan kriteria aktivitas
hasil: anabolik dan
-Peningkatan sintetis antibody
intake nutrisi -Ahli diet
adalah spesialis
dalam nutrisi
yang dapat
membantu
pasien memilih
makanan yang
memenuhi
kebutuhan
kalori dan
kebutuhan
nutrisi sesuai
dengan keadaan
sakitnya, usia,
TB, BB
2 Senin, Setelah dilakukan Fluid -Monitor -Untuk
15 Juli tindakan managemen vital sign mengetahui
2019 keperawatan t informasi
selama 2x24 jam mengenai
pasien diharapkan keadaan pasien
tidak lemas dan - -Pemberian
muntah-muntah Kolaborasi cairan IV untuk
dengan kriteria dengan tim memenuhi
hasil: medis lain kebutuhan
-Berat badan stabil untuk cairan
dan tidak pemberian
terganggu cairan IV
-Kelembaban -Anjurkan -Pemberian obat
membran mukosa masukan untuk proses
tidak terganggu obat penyembuhan
-Kehausan ringan -Anjurkan -Keluarga
-Pusing tidak ada keluarga sebagai
untuk pendorong
membantu kebutuhan
pasien cairan pasien
makan
-Monitor -Untuk
intake dan mengetahui
output pemasukan dan
cairan pengeluaran
cairan

E. Implementasi Keperawatan

No Hari/Tgl/ Tindakan Respon Hasil TTD


D Jam
P
1 Selasa, -Mengkaji nutrisi DS:
16 Juli pasien Ibu pasien mengatakan anaknya tidak
2019 nafsu makan
08.00 DO:
Pasien hanya makan ¼ porsi

08.20 -Menganjurkan DS:


kepada keluarga Keluarga pasien bersedia
pasien agar makan DO:
makan sedikit demi Pasien mau makan sedikit demi sedikit
sedikit tapi sering
2 Selasa, -Monitor vital sign DS:
16 Juli Ibu pasien mengatakan masih lemas dan
2019 muntah-muntah
10.00 DO:
N: 110 x/menit
S: 37℃

10.15 -Kolaborasi dengan DS:


tim medis lain Ibu pasien mengatakan anaknya bersedia
(Ringer Laktat untuk diperiksa
12tpm, ondansetron DO:
2x ½ ,amoxan Melakukan pemberian obat yang sudah
3x600mg, dianjurkan
extradexametason
½ amp)

11.00 -Anjurkan keluarga DS:


untuk membantu Ibu pasien mengatakan anaknya sudah
pasien makan mulai mau makan
DO:
Pasien sudah tidak tampak lemas

F. Evaluasi Keperawatan

No Hari/Tgl/ Evaluasi TTD


D Jam
P
1 Rabu, 17 S: Ibu pasien mengatakan anaknya lemas dan nafsu makan
Juli 2019 menurun
08.30 O: Pasien tampak lemah
A: TB: 110 cm
BB: 25 kg
B: Hemoglobin: 13,3 g/dL
Hematokrit: 39,2%
Lekosit: 2580 /uL
Trombosit: 98000 /uL
C: Pasien tampak lemah, nafsu makan menurun, keringat
dingin, serta pucat
D: Pasien makan 3x sehari habis ¼ porsi dan minum 1-2
gelas/hari
A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
1) Pantau presentasi jumlah makanan yang dikonsumsi setiap
kali makan
2) Berikan porsi makan sedikit tapi sering
3) Kolaborasi dengan tim medis
2 Rabu, 17 S: Ibu pasien mengatakan pasien masih lemas dan muntah-
Juli 2019 muntah
09.00
O: Pasien tampak lemah
S: 37℃
N: 110 x/menit

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
1) Monitor vital sign
2) Kolaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian cairan
IV
3) Anjurkan masukan obat
4) Anjurkan keluarga untuk membantu pasien makan
1 Kamis, S: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mau makan dan tidak
18 Juli lemas lagi
2019 O: Pasien tampak sehat
13.00 A: TB: 110 cm
BB: 26 kg
B: Hemoglobin: 13,3 g/dL
Hematokrit: 39,2%
Lekosit: 2580 /uL
Trombosit: 98000 /uL
C: Pasien tampak sehat, nafsu makan sudah membaik, dan
tidak pucat lagi
D: Pasien makan 3x/hari 1 porsi penuh dan minum 3-4
gelas dalam sehari
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi pertahankan kondisi
2 Kamis, S: Ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak lemas dan muntah-
18 Juli muntah lagi
2019 O: Pasien tampak nyaman dan segar
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi pertahankan kondisi
Lembar Pengesahan

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )

Mahasiswa

( )

Anda mungkin juga menyukai