TAHUN 2019/2020
BAB I
D. Penatalaksanaan(Hidayat,2009)
1. Pedoman penangananan gangguan pemenuhan nutrisi secara medis
a. Nutrisi medis dan internal
Nutrisi internal adalah nutrisi yang diberikan melalui saluran gastraintestinal.
b. Pemberian makanan internal melalui selang- selang gastrastami
c. Mamasukkan selang nasoentrik berlubang kecil.
2. Pedoman penanganan ganguan pemenuhan nutrisi melalui perawatan
a. Menyajikan makanan yang hangat.
b. Menyajikan makanan yang halus dan memberikan sedikit demi sedikit.
1. Identitas
Meliputi identitas klien dan identitas penanggung jawab. Berisi nama, umur, alamat,
pekerjaan.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : keluhan yang paling dirasakan oleh klien pada saat dilakukan
pengkajian secara subjektif.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang: keluhan yang dirasakan oleh pasien sesuai dengan
gejala-gejala yang ada sampai pasien dirawat di ruangan.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu: riwayat yang pernah dialami pasien dahulu.
d. Riwayat kesehatan Keluarga: Informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk
penyakit kronik (menahun/terus-menerus), seperti diabetes millitus dan jatung,
infeksi seperti tuberkulosis dan hepatitis.
3. Pengkajian Pola Fungsional
4. Pemeriksaan Fisik : pemeriksaan dilakukan dari kepala sampai kaki.
5. Data Penunjang : meliputi pemeriksaan laboratorium, terapi dan pengobatan dan
pemeriksaan diagnostik.
3. Berikan klien pilihan suplemen gizi untuk incrase kontrol pribadi, termasuk uji
rasa.
Rasional : A Cochrane Review menunjukkan bahwa ada kenaikan berat badan
kecil tapi konsisten bersama dengan efek positif mortalitas dan panjang lebih
pendek dari tinggal di rumah sakit di klien lansia yang menerima suplemen gizi
(Milne et al, 2009).
Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal,
HT normal
Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi,
Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus
berlebihan
f. NIC
Fluid management
temperatur.
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai dari adanya
kemampuan dalam.
1. Meningkatnya nafsu makan ditubjukan dengan adanya kemampuan dalam makan
serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.
2. Terpenuhinya kubutuhan nutrisi ditunjukan dengan tidak adanya tanda
kekurangan atau kelebihan berat badan.
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental ditunjukan dengan adanya
proses pencernaan makanan yang adekuat.
BAB II
SIMULASI KASUS
Kebutuhan nutrisi pada An.M dengan diagnosa DHF diruang Anggrek RSUD
Dr. Soedjati Soemoediarjo Purwodadi. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien demam
tinggi, muntah-muntah dan nafsu makan menurun, oleh keluarga pasien dibawa ke
RSUD Dr. Soedjati Soemoediarjo Purwodadi. Masuk IGD pada tanggal 11 Juli 2019
jam 09:47 WIB. Dilakukan tindakan dipasang infus RL dengan 12 tpm dan duiberikan
obat Ondansetron, Pamol, Diazepam, Amoxan, Nistin, Extradexametason. Ibu pasien
mengatakan bahwa pasien sebelumnya belum pernah mengalami penyakit yang sama
seperti yang dirasakan saat ini. Ibu pasien mengatakan keluarga tidak ada yang
menderita penyakit yang sama dengan pasien, serta keluarganya tidak ada yang
memiliki penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari senin 15 Juli 2019 jam 09.30 WIB di ruang Aggrek
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedjati Soemoediarjo Purwodadi secara alloanamnesa
dan autoanamnesa
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : An. M
Umur : 10 tahun
Alamat : Nglobar 6/2 Purwodadi
Agama : Islam
Pendidikan : Belum/ tidak tamat SD
Pekerjaan :-
Tanggal masuk : 11 Juli 2019 jam 09:47
Nomor register : 01138053
Dx. Masuk : DHF
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 30 tahun
Alamat : Nglobar 6/2 Purwodadi
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan pasien : Ibu
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan pasien demam tinggi, muntah-muntah, dan nafsu makan
menurun
b. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien demam tinggi, muntah-muntah dan nafsu
makan menurun, oleh keluarga pasien dibawa ke RSUD Dr. Soedjati
Soemoediarjo Purwodadi. Masuk IGD pada tanggal 11 Juli 2019 jam 09:47 WIB.
Kemudian dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil TD: 110/80
mmHg, RR: 20 x/menit, S: 40℃, N: 110 x/menit. Kemudian pasien dibawa ke
ruang Anggrek untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sebelumnya belum pernah mengalami
penyakit yang sama seperti yang dirasakan saat ini
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Penampilan umum : Lemah
2) Tingkat kesadaran : Composmentis
GCS: E: 4, V: 5, M: 6 = 15
E: Spontan membuka mata
V: Sesuai dengan perintah
M: Orientasi baik
b. Tanda-tanda vital
TD: 110/80 mmHg
RR: 20 x/menit
N: 100 x/menit
S: 40℃
c. Pemeriksaan antropometri
1) Tinggi badan : 110 cm
2) Berat badan : 25 kg
3) Lingkar lengan atas :-
25
4) Indeks masa tubuh : : 20,6 kg/m 2
(1,10 x 1,10)
d. Kepala
1) Bentuk kepala
Normal, simetris, mesochepal
2) Rambut dan kulit kepala
Rambut bersih, berwarna hitam, kulit kepala bersih tidak ada ketombe, tidak
ada benjolan dan lesi
3) Mata
Simetris, konjungtiva tidak anemis, tidak memakai alat bantu penglihatan, saat
terkena refleks cahaya pupil mengecil
4) Hidung
Simetris, tidak ada sumbatan
5) Telinga
Simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada penumpukan
serumen
6) Mulut
Mukosa bibir lembab, mulut bersih, tidak ada pembesaran tonsil, kondisi
kidah lembab
7) Leher
Tidak ada pembesaran getah bening, tidak ada pembesaran tyroid, dan tidak
ada nyeri tekan
e. Dada/Thorax
1) Paru-paru
I: Bentuk simetris, tidak ada jejas
P: Pengembangan paru simetris
P: Bunyi sonor
A: Bunyi nafas normal
2) Jantung
I: Ictus cordis tidak tampak
P: Ictus cordis teraba
P: Pekak
A: Bunyi jantung S1 dan S2 terdengar reguler
f. Abdomen
I: Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi
A: Peristaltik usus 10 x/menit
P: Suara timpani
P: Tidak ada nyeri tekan
g. Genito urinaria
Bersih, tidak terpasang DC
h. Anus
Tidak ada benjolan
i. Ekstermitas
- Superior : Tangan kiri terpasang infus RL dan tangan kiri dapat digerakkan,
tidak ada lesi dan oedema
- Inferior : Tidak terganggu, akral hangat, tidak ada lesi dan oedema,
ekstermitas teraba panas
j. Integumen
- Kuku dan kulit : Warna kulit putih, tugor kulit baik, tidak ada luka, kuku
warna putih kemerahan, kuku bersih dan panjang, palpasi kulit teraba panas
5. Data Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium
Senin, 15 Juli 2019
Hematologi
Hemoglobin 13.9 g/dL 11.8 ~ 15
Hematokrit 40.6 % 33 ~ 45
Lekosit * 2350 /uL 4500 ~ 13500
Trombosit I * 68000 /uL 156000 ~ 408000
II 54000
III 23000
Munoserologi
Inti Dengue
19 G – 19 M
Dengue 19 G *Positif Negatif
Dengue 19 M *Positif Negatif
6. Terapy
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
E. Implementasi Keperawatan
F. Evaluasi Keperawatan
P: Lanjutkan intervensi
1) Pantau presentasi jumlah makanan yang dikonsumsi setiap
kali makan
2) Berikan porsi makan sedikit tapi sering
3) Kolaborasi dengan tim medis
2 Rabu, 17 S: Ibu pasien mengatakan pasien masih lemas dan muntah-
Juli 2019 muntah
09.00
O: Pasien tampak lemah
S: 37℃
N: 110 x/menit
P: Lanjutkan intervensi
1) Monitor vital sign
2) Kolaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian cairan
IV
3) Anjurkan masukan obat
4) Anjurkan keluarga untuk membantu pasien makan
1 Kamis, S: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mau makan dan tidak
18 Juli lemas lagi
2019 O: Pasien tampak sehat
13.00 A: TB: 110 cm
BB: 26 kg
B: Hemoglobin: 13,3 g/dL
Hematokrit: 39,2%
Lekosit: 2580 /uL
Trombosit: 98000 /uL
C: Pasien tampak sehat, nafsu makan sudah membaik, dan
tidak pucat lagi
D: Pasien makan 3x/hari 1 porsi penuh dan minum 3-4
gelas dalam sehari
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi pertahankan kondisi
2 Kamis, S: Ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak lemas dan muntah-
18 Juli muntah lagi
2019 O: Pasien tampak nyaman dan segar
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi pertahankan kondisi
Lembar Pengesahan
( ) ( )
Mahasiswa
( )