Anda di halaman 1dari 13

PRINSIP /

KOMPONEN TQM
MENURUT
E.DEMING
KELOMPOK 2

1 ALDILA GLENNY REVINAWATY 2020111320085


2 ANINDA NURWAHIDAH 2020111320092
3 RETNO LESTARI 2020111320100
4 WIDYA PRATIWI 2020111320016
5 FARID MA’RUF 2020111310044
6 DHEA MAULIDA 2020111320040
7 ALOYSIA JAWA HAJON 2020111320061
8 EKA LISDYAWATI 2020111320072
9 MUHAMMAD FIKRI 2020111310025
LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi dan pasar bebas, bangsa Indonesia menghadapi satu era yang kompeti ti f ke
dalam suasana persaingan yang semakin ketat. Kondisi yang demikian ini dapat dianti sipasi
dengan kemampuan meneyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang kompeti ti f. Cara yang
paling tepat adalah dengan mempersiapkan sumber daya yang berkualitas untuk menghadapi era
globalisasi dan mampu menghadapi tantangan zaman. Gambaran tentang masa manusia
industrialisasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Kaya informasi (Well Informati on) dan sikap
belajar seumur hidup. 2) Mampu bernalar secara rasional. 3) Memiliki sikap kreati f terhadap
tantangan baru, memiliki kemampuan untuk menganti sipasi segala problema yang muncul, serta
berinovasi dan bertanggung jawab.
Tentunya banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut salah satunya
adalah implementasi strategi peningkatan mutu pendidikan salah satustrategi pelayanan fokus
pelanggan ini merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai kesuksesan dalam mengelola
pendidikan, dengan manajemen yang baik satuan pendidikan akan berhasil memenuhi tuntutan
mutu atau kualitas pendidikan yang sesuai dengan standar nasional pendidikan, sehingga melalui
manajemen yang baik diharapkan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik.
Untuk itu dalam makalah ini nanti nya akan membahas tentang prinsip-prinsip Total Quality
Management (TQM), dalil-dalil yang berkaitan dengan TQM, serta aplikasi prinsip-prinsip TQM
dalam dunia pendidikan.
RUMUSAN
MASALAH

• Bagaimana pengertian Total Quality


Management?
• Bagaimana konsep dari Total Quality
Management?
• Bagaimana prinsip Total Quality Management?
PENGERTIAN
TOTAL QUALITY
MANAGEMENT
Total Quality Mangement (TQM) berasal dari dunia bisnis dan khususnya
dalam dunia perusahaan. Penerapan manajemen mutu dalam pendidikan ini
lebih populer dengan sebutan istilah "Total Quality Education (TQE)", dan di
dunia pendidikan nasional dikenal dengan istilah Manajemen Peningkatan
Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).
Total Quality Management(TQM) dapat didefinisikan dari tigakata yang
membentuknya, yaitu Total(keseluruhan), Quality (kualitas/derajat
keunggulan barang dan jasa), Management (tindakan,seni, cara menangani,
pengendalian). Pengertian kualitas yang diambil dari “American Society for
Quality Control” (Kotler: 1994) bahwa: “Quality is the totality of features
and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisty
stated of implied needs.” Definisi tersebut berkonotasi kepada pelanggan.
Produkbermutu kalau dapat memuaskan para pelanggan yang mengkonsumsi
produk tersebut.
Pengertian lain diberikan oleh Stephen P. Robbins, yang
merumuskan Total Quality Management sebagai pencapaian
kepuasan pelanggan secara konstan melalui perbaikan secara
berkelanjutan dari semua proses organisasional.
Total Quality Management adalah penerapan metode kuantitatif dan pengetahuan kemanusiaan untuk:

1. Memperbaiki material dan jasa yang menjadi masukan organisasi

2. Memperbaiki semua proses penting dalam organisasi

3.Memperbaiki upaya memenuhi kebutuhan para pemakai produk dan jasa pada kini dan di waktu yang akan datang.

Berdasarkan definisi TQM, maka dapat disimpulkan definisi TQM(Total Quality Management) merupakan suatu

pendekatan dalam menjalankan usaha untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas

produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya.


Strategi Nilai
Pelanggan KONSEP TOTAL
QUALITY
MANAGEMENT
Sistem
Organisasional

Perbaikan
Berkelanjutan
Siklus Deming adalah model perbaikan
berkesinambungan yang dikembangkan oleh W. Edward
Deming yang terdiri atas empat komponen utama secara
berurutan yang dikenal dengan siklus PDCA (Plan-Do-
Check-Act).

METODE
W. EDWARDS
DEMING
Penyesuaian dilakukan bila
dianggap perlu, yang didasarkan
hasil analisis di atas. Penyesuaian Rencana perbaikan disusun
berkaitan dengan standarisasi berdasarkan prinsip 5W + 1 H.
prosedur baru guna menghindari target harus dengan memerhatikan
timbulnya kembali masalah yang prinsip SMART (specifi c,
sama atau menetapkan sasaran measurable, att ainable, reasonable,

PL
baru bagi perbaikan berikutnya.

O N dan time).

T I

AN
CH
AC

O
EC

D
K

Memeriksa atau meneliti hasil Rencana yang telah disusun


merujuk pada penetapan apakah diimplementasikan secara
pelaksanaannya berada dalam bertahap, mulai dari skala kecil
jalur, sesuai dengan rencana dan yang pembagian tugas secara
memantau kemajuan perbaikan merata sesuai dengan kapasitas
yang direncanakan. Alat atau dan kemampuan setiap personil.
piranti yang dapat digunkan dalam
memeriksa adalah pareto diagram,
histogram, dan diagram kontrol.
Siklus PDCA bisa diterapkan untuk
menangani hal-hal berikut:

• Merencanakan perbaikan dan pengumpulan data secara


berkesinambungan (plan)
• Melakukan perbaikan, pengumpulan data dan analisa (do)
• Memeriksa dan mempelajari hasil-hasil yang dicapai (check)
• Bertindak atas dasar hasil evaluasi dan melanjutkan perbaikan
proses (analyze)
Dalam Bab 6 bukunya tersebut, Deming
menulis tentang “peran manajer yang memimpin
karyawan” dalam usaha transformasi organisasi.
Ia mengemukakan 14 kunci sukses untuk para
manajer:
• Seorang manajer memahami dan mampu menyampaikan makna dan tujuan
sebuah sistem kepada karyawannya.
• Ia membantu karyawannya untuk melihat diri mereka sebagai komponen dari
sistem, untuk bekerjasama dengan tahap sebelumnya dan tahap selanjutnya
melalui optimalisasi upaya di semua tahap untuk mencapai tujuan.
• Seorang manajer memahami bahwa setiap individu berbeda satu sama lain. Ia
mencoba memancing antusiasime, semangat dan kesenangan dalam bekerja.

• Manajer adalah seorang pembelajar yang ti dak kenal


henti. Ia akan memberikan seminan dan kursus-kursus
untuk kemajuan pembelajaran, jika konteks dan
waktunya tepat.
• Ia adalah pelatih dan penasihat; bukan penilai.
• Ia memahami sistem yang stabil. Ia memahami interaksi
antara karyawan dengan lingkungan kerja mereka
• Ia memiliki ti ga sumber kekuatan utama: 1) Otoritas di kantor,
2) Pengetahuan, dan 3) Kepribadian serta kekuatan persuasif.
• Ia akan mempelajari hasil dengan tujuan meningkatkan performanya sebagai manajer.
• Ia akan mencoba menemukan siapapun yang ada diluar sistem
yang membutuhkan bantuan khusus. Tidak sulit
menemukannya; cukup dengan kalkulasi simpel untuk
menemukan masalah dalam produksi.

• Ia menciptakan kepercayaan. Ia menciptakan lingkungan yang mendorong kebebasan


dan inovasi.
• Ia tidak mengharapkan kesempurnaan.
• Ia mendengarkan dan belajar untuk tidak menghakimi orang-orang yang ia
dengarkan.
• Ia akan melakukan obrolan yang santai dan informal dengan setiap orang yang ada
dibawah tanggung jawabnya.
• Ia memahami manfaat dari kerjasama dan kerugian dari kompetisi antara orang-orang
yang berada dalam satu tim.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai