Anda di halaman 1dari 22

TELAAH JURNAL

Meri Satriyawati

Pembimbing : dr. Ima Maria, M.K.M

KEPANITERAAN KLINIS SENIOR


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEDOKTERAN KELUARGA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
TITLE
DETERMINANTS OF STUNTING IN INDONESIAN CHILDREN: EVIDENCE FROM A CROSS-SECTIONAL
SURVEY INDICATE A PROMINENT ROLE FOR THE WATER, SANITATION AND HYGIENE SECTOR IN
STUNTING REDUCTION

Harriet Torlesse
Aidan Anthony Cronin
Susy Katikana Sebayang
Robin Nandy
(2016). BMC Public Health
Abstrak

Latar Belakang: Stunting pada usia dini terus meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting pada anak usia 0-23 bulan di Indonesia
untuk menginformasikan rancangan tanggapan kebijakan dan program yang sesuai

Metode: Penentu stunting anak, termasuk stunting berat, diperiksa di tiga kabupaten di Indonesia menggunakan
data dari survei cross-sectional yang dilakukan pada tahun 2011. Sebanyak 1366 anak dilibatkan
Abstrak

Hasil: Prevalensi stunting dan stunting berat berturut-turut adalah 28,4% dan 6,7%. Analisis multivariat pada
faktor penentu stunting Mengidentifikasi interaksi yang signifikan antara fasilitas sanitasi dan pengolahan air
rumah tangga (P untuk interaksi = 0,007), risiko signifikan lainnya termasuk jenis kelamin laki-laki, usia anak,
ekonomi rendah, tidak ada perawatan antenatal di fasilitas kesehatan.

Kesimpulan:Kombinasi jamban yang tidak baik dan air minum yang tidak diolah dikaitkan dengan peningkatan
peluang stunting di Indonesia dibandingkan dengan kondisi yang lebih baik. Kebijakan dan program untuk
mengatasi stunting anak di Indonesia harus mempertimbangkan intervensi air, sanitasi dan kebersihan..
BACKGROUND

Stunting, atau tinggi badan yang rendah menurut usia, disebabkan oleh asupan nutrisi
yang tidak mencukupi dalam jangka panjang dan/atau seringnya infeksi. Terlepas dari
status pendapat Indonesia, negara ini berada pada peringkat tertinggi kelima untuk
anak stunting di dunia.
Indonesia bergabung dengan Gerakan Scaling Up Nutrition (SUN) global pada tahun
2011 dan meluncurkan gerakan nasionalnya pada tahun 2013 untuk menggembleng
tindakan di berbagai sektor untuk mengurangi stunting dan bentuk kekurangan gizi
lainnya. Baik kerangka konseptual yang diterima secara luas untuk nutrisi yang optimal
dan kerangka kebijakan untuk Gerakan SUN di Indonesia mengakui perlunya
tindakan multisektor. Namun, informasi determinan stunting di Indonesia untuk
menginformasikan rancangan program multisektor masih kurang, dan operasionalisasi
respon multisektor belum dapat direalisasikan
Objective
 Tujuan dari penelitian yaitu menguji hubungan lebih lanjut, penelitian
ini menggunakan data dari survei cross-sectional di tiga kabupaten di
Indonesia, memeriksa ibu, anak dan rumah tangga penentu stunting
dan stunting tingkat berat pada anak-anak, termasuk indikator air
rumah tangga, sanitasi dan fasilitas dan praktik kebersihan (mencuci).
Methods: Study design and setting

Desain studi penelitian ini adalah cross sectional. Desain sampling survei ini menggunakan desain
multistage cluster sampling untuk menghasilkan data yang representatif secara statistik untuk tiga
kabupaten sebagai sampel anak usia 0-35 bulan.
Analisis menggunakan data dari survei dasar yang dilakukan di tiga kabupaten di Indonesia untuk Uni
Eropa Keamanan Nutrisi Ibu dan Anak yang didanai Proyek inisiatif (MYCNSIA) antara November
dan Desember 2011. studi MYCNSIA fokus pada 3 lokasi dengan topologi yang berbedaa yaitu pada
kabupaten sika di daerah pesisir/pantai, pada kabupaten jayawijaya di daerah dataran tinggi yang
terpencil dan kabupaten klaten di daerah jawa tengah.
Participants and variables
 Populasi dari penelitian ini sebanyak 1366  Variabel dependentnya adalah stunting
anak usia 0-23 bulan yang ibunya bersedia  Variabel signifikan secara independen
untuk di wawancara dan memiliki data indikator air rumah tangga(perlakuan air
valid untuk semua variable yang diperiksa. bersih,sumber air), santitasi , fasilitas dan
Sampel awal sebanyak 1424 anak menjadi praktik kebersihan( cuci tangan menggunakan
1366 dikarenakan sebanyak 55 anak sabun,pembuangan feses anak yang aman.
datanya tidak lengkap .  Variabel perancu: jenis kelamin anak, usia
 Kriteria inklusi nya anak berusia 0-35 anak, dan tingkat kekayaan rumah tangga,
bulan, serta pengasuh dan ibu hadir untuk cakupan perawatan antenatal selama
di wawancara kehamilan, status menyusui, , berat lahir
anak, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, usia
 Kireteria eksklusinya yaitu anak yang
maternal, kelebihan berat badan ibu, dan ibu
memiliki penyakit kronis lebih dari 3 bulan merokok selama kehamilan.
seperti cerebral palsy, asma, atau diabetes
Data sources/ measurement
 Variabel yang diambil sudah jelas meliputi :  Sumber data diambil melalui :
 Jenis kelamin  Pengukurannya BB(kg) di ukur menggunakan timbangan
 Usia anak SECA, Tinggi Badan menggunakan baby longboard, dan
 Usia ibu Z-score menggunakan WHO child growth standarts.
Untuk variabel lainnya data diambil dengan quesioner
 Pendidikan ibu
dan wawancara
 Social ekonomi
 Indeks kekayaan rumah tangga diperoleh
 kesejahteraan
menggunakan data tentang aset rumah tangga (bahan
 Sanitasi yang digunakan untuk membangun lantai, dinding dan
 Jumlah anggota keluarga atap rumah, bahan bakar untuk memasak, sumber air,
 Jamban yang bersih fasilitas sanitasi, dan kepemilikan ternak, kendaraan dan
barang elektronik) dan telah dikategorikan menjadi lima
 Penggunaan sabun ketika menucuci tangan
(lower, second, third, fourth dan highest)
 Sumber air
 Perlakuan terhadap air
 Frekuensi cek kehamilan
 Penanganan dokter/bidan selama kehamilan
 ANC di fasilitas kesehatan
 Partisipasi ibu dalam menyiapkan makanan yang bersih
Bias Describe any effort to address
potensial sources of bias (v)
Bias yang kemungkinan terjadi pada
penelitian ini adalah tentang data
praktik pribadi dan rumah tangga
berdasarkan ingatan ibu, yang mungkin
dimiliki telah menjadi bias. Untuk
meminimalisir bias semua enumerator
sudah menerima setidaknya 2 hari
pelatihan sebelum pengumpulan data
Study size and Quantitative variables
 Sebanyak 102 cluster, terdiri dari sensus blok yang  Data kuantitatif dalam jurnal meliputi : variable usia
dibuat oleh Biro Pusat Indonesia Statistik, dipilih anak (dalam bulan) , usia ibu (dalam tahun), jumlah
dari tiga kabupaten menggunakan probabilitas anggota keluarga (angka),
proporsional dengan ukuran sampel (70 cluster di
Klaten, 19 di Sikka dan 13 di Jayawijaya). Di setiap  Data kualitatif dalam jurnal yaitu: jenis kelamin (laki-
cluster, 20 rumah tangga dipilih menggunakan laki; perempuan) , tingkat pendidikan (tidak sekolah ,
simple random sampling dari daftar rumah tangga SD , SMP , SMA) dan partisipasi dalam keputusan
dengan anak usia 0-35 bulan di setiap blok sensus. rumah tangga; IMD dan menyusui (Ya, Tidak),
pemberian makanan tambahan (Ya, Tidak) dan praktik
cuci tangan (Pakai sabun , Tidak pakai sabun); akses
 Jika cluster tidak punya Dengan 20 rumah tangga anak ke layanan kesehatan dan nutrisi (Ya, tidak)
yang memenuhi syarat, sebuah cluster yang (pemantauan pertumbuhan, suplementasi mikronutrien,
berdekatan dikunjungi untuk secara acak memilih dan imunisasi); akses ibu ke layanan kesehatan
jumlah rumah tangga yang hilang;jumlah blok sensus (perawatan antenatal, bantuan saat persalinan dan tempat
terakhir adalah 193 (148 di Klaten, 25 di Sikka dan persalinan) (Ya, tidak) ; air rumah tangga (diperbaiki ,
20 di Jayawijaya). Jika sebuah rumah tangga tidak diperbaiki / ditreatmen, tidak ditreatment), sanitasi
memiliki lebih banyak dari satu anak berusia 0-35 (diperbaiki , tidak diperbaiki) dan kebersihan (dijaga,
bulan, hanya anak bungsu yang termasuk sampel. tidak dijaga) ; dan karakteristik sosial ekonomi rumah
tangga (lowest, second, Third, Fourth , Highest).
Statistical methods
 Metode yang digunakan dalam memeriksa subgroup dan interaksi yaitu uji
logistic berganda
 Analisis data dilakukan dengan menggunakan Stata 11.0 (Stata-Corp,
College Station, Texas, AS). Data disesuaikan untuk pengambilan sampel
cluster menggunakan Generalized Estimating Model persamaan dan
estimasi kuat dengan xtgee perintah di Stata 11.0.
 Analisis difokuskan pada anak-anak berusia 0-23 bulan karena data
tentang bayi dan anak muda praktik pemberian makan anak (IYCF) dan
akses ibu ke layanan antenatal dan persalinan tidak tersedia untuk anak
usia 24-35 bulan dan indikator ini adalah penentu potensial pengerdilan.
Results: Participants
a) Dalam jurnal ini, populasi awal dari studi Survei termasuk sampel representatif 2023 anak berusia 0-35 bulan,
termasuk 1424 anak usia 0-23 bulan. Kecuali dinyatakan sebaliknya, analisis yang disajikan di sini berkaitan
dengan 1366 (95,9%) anak berusia 0-23 bulan yang ibunya tersedia untuk wawancara dan yang memiliki data
valid untuk semua variabel yang diperiksa. Data stunting hilang untuk 3 anak. Informasi tentang karakteristik
ibu, anak atau rumah tangga tidak tersedia untuk 55 anak lebih lanjut, baik karena ibu tidak tersedia pada saat
wawancara atau ibu tidak dapat memberikan informasi ini. Dari 55 anak-anak ini, 13 (23,6%) terhambat.
Descriptive data
 Dalam jurnal ini, karakteristik peserta: anak-anak berusia 0-23 bulan.
 Variable perancu : jenis kelami anak, usia anak, pendidikan ibu, dan
perawatan AN, fasilitas kesehatan, sosial ekonomi, imd, berat lahir
anak, usia maternal, kelebihan BB ibu,ibu merokok selama hamil.
 Prevalensi stunting juga secara signifikan lebih rendah di antara anak
ibu yang memiliki akses yang baik untuk perawatan kesehatan seperti
yang ditunjukkan oleh jumlah kunjungan ANC yang tidak memadai,
perawatan ANC oleh dokter atau bidan, dan ANC di fasilitas
kesehatan
Descriptive data
 Anak dengan data yang hilang atau tidak valid untuk salah satu variabel
yang diperiksa tidak termasuk dalam sampel analitis.

 Informasi tentang karakteristik ibu, anak, atau rumah tangga yang tidak
tersedia untuk 55 anak baik, karena ibu tidak ada pada saat wawancara
atau ibu tidak dapat memberikan informasi, 3 data anak yang hilang.
 anak usia 0-35 bulan, termasuk 1424 anak usia 0-23 bulan, dengan 1366
(95,9%) anak usia 0-23 bulan, yang ibunya bersedia untuk wawancara
dan yang memiliki data valid untuk semua variabel.
Main result
variabel yang berpotensi menjadi potensi perancu: jenis kelamin anak, usia anak, dan ibu pendidikan, dan perawatan ANC di fasilitas
kesehatan , tingkat keluarga.
Untuk katergori perancu:
 Kategori Jenis kelamin

 Laki-laki dengan nilai bivariat (OR 1.61, 95% CI 0,97-2,67; P 0,07) multivariat (aor 1,77; 95% CI 1.07-2,93),
 Kategori usia :
 Anak-anak 12-23 bulan bivariat (Or 3,34;95% CI 1,64-6,79; P 0,002)Multivariat (OR 3,27;95% CI 165-6,47; P <0,001),

 Anak Anak Usia 6-11 bulan; bivariat (2.17;95% CI 0,91-5,15) multivariat (OR 1,92;95% CI 0,82-4,48).

Anak-anak 12-23 bulan memiliki lebih dari tiga kali lipat kemungkinan stunting daripada anak-anak berusia 0-5 bulan (OR 3.27; 95% 1.65-
6.47)
 Kategori kesejahteraan :

 lowest ; bivariat (OR 8,62;95% CI 3,36-22,12; P <0.001) multivariat (OR 8,48 95%;CI 3.19-22,57 P < 0,001

 second : bivariat (OR 2,80:95% CI 1,08-7,28) multivariat( OR 2.93 95% CI 1.12 - 7.70)

 Third : bivariat (OR1.49; 95%CI 0.53 - 4.22) multivariat (OR1.66; 95% CI 0.59 - 4.69)

 fourth : bivariat (OR 1.77; 95% CI 0.62 - 5.08) multivariat (OR 1.89;95% CI 0.65 - 5.45)

kekayaan terendah memiliki peluang lebih dari delapan kali lipat untuk terhambat parah dibandingkan anak-anak di kekayaan tertinggi (AOR
8.48; 95% CI 3.19-22.57).
Other analyses
 Dalam jurnal ini mengentri data dan analisis operator entri data
masuk data menggunakan EPI Info versi 7.0.8.0 (Centre for Disease
Control, Atlanta, Georgia, USA
 Analisis data dilakukan dengan menggunakan Stata 11,0 (Stata-Corp,
College Station, Texas, USA)
Discussion
a)Key result
Hasil utama dari jurnal,
penelitian menunjukkan
bahwa sanitasi rumah tangga
dan pengolahan air minum
merupakan faktor kuat yang
dapat mempengaruhi stunting
pada populasi anak-anak usia
0-23 bulan di Indonesia.
Interpretation

 Dalam penelitian ini dapat diinterpretasikan bahwa kondisi jamban yang tidak diperbaiki dan air minum yang tidak
bersih dikaitkan dengan peluang terjadinya stunting di Indonesia.
 Kebijakan dan program untuk pencegahan stunting yang akan dibuat harus mempertimbangkan pada perlakuan air
minum, sanitasi dan kebersihan. Perlu dilakukan penelitian operasional untuk menyatukan dan mengintegrasikan ketiga
faktor tersebut dalm pendekatan multisektoral untuk pencegahan stunting di Indonesia.
 Di tempat lain, bukti hubungan antara sanitasi dan stunting di negara berpenghasilan rendah dan menengah mengalami
peningkatan. Analisis data dikumpulkan di delapan negara di tiga benua menunjukkan bahwa peningkatan sanitasi
secara signifikan terkait dengan peningkatan tinggi badan anak. Data yang digunakan dari 172 Survei Demografis dan
Kesehatan (DHS) antara tahun 1986 dan 2007, Fink et al. [17] meneliti variasi dalam negeri dalam hal stunting dan
sanitasi dan menunjukkan bahwa peluang stunting lebih rendah pada rumah tangga yang memiliki akses ke fasilitas
sanitasi yang lebih baik (OR: 0,73, 95% CI 0.71-0.75).
 Spears menggunakan data DHS dari 65 negara untuk menguji variasi antar negara di Indonesia stunting dan sanitasi,
dan memperkirakan bahwa variasi dalam stunting menjelaskan 54% variasi internasional pada anak tinggi.
 Selain itu, berbagai studi dari individu negara yang melibatkan analisis survei cross-sectional (India [19, 20]), studi
longitudinal (Peru [21]) dan operasional Penelitian (Ethiopia [22]) menunjukkan bahwa peningkatan sanitasi penting
untuk pertumbuhan linear anak-anak.
Generalisability
 Penelitian ini tidak dapat digukanan untuk generalisasi penyebab
stunting di Indonesia karena :
 -Jumlah sampel saat pengukuran akhir lebih sedikit dari sampel
diawal penelitian, karena adanya bias dan data tidak lengkap,
 -Sampel pada penelitian ini dilakukan pada 3 kabupaten yang berbeda
dari segi tipologi nya.
Other information
a) Funding:
 Dalam jurnal ini Uni Eropa menyediakan dana untuk pengumpulan data, manajemen data, analisis data dan
penulisan naskah melalui penghargaan untuk proyek MYCNSIA(DCI-FOOD / 2010 / 258-665). Uni Eropa tidak
terlibat dalam desain penelitian, pengumpulan, analisis, dan interpretasi data, atau dalam menulis naskah.
 Penelitian ini juga bertujuan untuk mencari informasi mengenai faktor-faktor yang terkait dengan stunting
sebagai dasar dalam membentuk kebijakan dan respon program yang sesuai untuk pencegahan stunting pada
anak usia 0-23 bulan di Indonesia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai