Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS JURNAL KEBUTUHAN PERAWAT

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2


AGNES SARI PERMANA
ELSA AINUN INNAYAH
GITA FRISTIANY
MIA ASTUTI
PUTRI
SEKAR DWIYANTI
YENI PRIYANTI

KEPERAWATAN 6A
PENGERTIAN DAN TUJUAN REKRUITMEN

REKRUTMEN ADALAH PROSES MENDAPATKAN SEJUMLAH CALON TENAGA KERJA


YANG BERKUALIFIKASI UNTUK JABATAN TERTENTU DALAM SEBUAH ORGANISASI
ATAU PERUSAHAAN.

SALAH SATU DARI TUJUAN REKRUITMEN


UNTUK MENENTUKAN KEBUTUHAN REKRUTMEN PERUSAHAAN DI MASA SEKARANG
DAN MASA DATANG BERKAITAN DENGAN PERUBAHAN BESAR DALAM
PERUSAHAAN/LEMBAGA, BAIK DALAM PERENCANAAN SDM DAN ANALISIS JABATAN.
ALASAN-ALASAN DASAR REKRUITMEN

• BERDIRINYA ORGANISASI BARU


• ADANYA PERLUASAN KEGIATAN ORGANISASI
• TERCIPTANYA PEKERJAAN-PEKERJAAN DAN KEGIATAN-KEGIATAN BARU
• ADANYA PEKERJA YANG PINDAH KE ORGANISASI LAIN
• ADANYA PEKERJA YANG BERHENTI, BAIK DENGAN HORMAT MAUPUN TIDAK DENGAN
HORMAT SEBAGAI TINDAKAN PUNITIVE
• ADANYA PEKERJA YANG BERHENTI KARENA MEMASUKI USIA PENSION
• ADANYA PEKERJA YANG MENINGGAL DUNIA.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
REKRUITMEN

1. KONDISI EKONOMI NEGARA SECARA UMUM


2. KETERSEDIAAN TENAGA KERJA PADA BIDANG YANG DICARI
3. REPUTASI PERUSAHAAN
ANALISIS JURNAL
JURNAL 1 : EFEKTIVITAS REKRUTMEN DAN SELEKSI DALAM
MEMENUHI KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI RSIA MUSLIMAT
JOMBANG

Aspek Identifikasi Jurnal Hasil


Penulis Arishinta Kumaladewi Universitas Ma Chung Malang
Tahun Penelitian 2018
Judul Efektivitas Rekrutmen Dan Seleksi Dalam Memenuhi Kebutuhan Tenaga Perawat Di
Rsia Muslimat Jombang
Sumber Jurnal
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan rekrutmen dan seleksi tenaga perawat di
RSIA Muslimat Jombang.
2. Untuk mengetahui hambatan yang ditemui RSIA Muslimat Jombang dalam
menjalankan rekrutmen dan seleksi tenaga perawat serta upaya di dalam mengatasi
hambatan itu sendiri.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber data dan teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam.
Populasi Dan Sampel Peneliti memperoleh data penelitian dari wawancara yang dilakukan bersama dengan Tim rekrutmen
RSIA Muslimat Jombang, yaitu dari Kepala Sub Kepegawaian, Kepala Bagian Keperawatan dan Perawat
yang baru diterima bekerja sebagai informan,dari 35 orang calon perawat yang dipanggil pada bulan
September 2016, yang datang 27 orang dan yang tidak lolos seleksi 21 orang, sedangkan 6 perawat yang
sudah diterima, yang sesuai persyaratan dan hasil tesnya bagus hanya ada 2-3 orang, sisanya yang 3 orang
nilai hasil tes masih kurang.
Hasil Penelitian Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa permasalahan ketidakefektifan rekrutmen dan seleksi setelah dilakukan proses wawancara, yaitu jumlah pelamar
yang masih sedikit atau belum memenuhi target, tidak semua pelamar memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan dari kebutuhan Rumah Sakit, tidak
menggunakan sumber eksternal rekrutmen yang lebih luas dalam penggunaan media sosial untuk mengumumkan lowongan kerja. Sedangkan keefektifan
seleksi dalam rekrutmen belum tercapai maksimal karena jumlah pelamar masih diluar target atau tidak banyak, sehingga untuk mencapai pelamar yang
berkualitas juga belum maksimal sesuai harapan Rumah Sakit. Usaha perekrutan yang dilakukan Rumah Sakit juga belum cukup efektif, dimana tidak
adanya evaluasi manfaat periklanan dan kurangnya keterlibatan dari tenaga sumber daya manusia, belum maksimal dalam mengevaluasi kuantitas dan
kualitas perekrutan, dimana sebagian perawat yang diterima belum memenuhi kualifikasi minimal yang ditetapkan Rumah Sakit. Mengenai evaluasi waktu
juga belum terencana dengan baik, dikarenakan kebutuhan ruangan yang sering tiba-tiba, tetapi Rumah Sakit telah mempertimbangkan cara meningkatkan
efektivitas perekrutan kedepan.

Kesimpulan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Proses rekrutmen di RSIA Muslimat Jombang tidak efektif, dikarenakan jumlah pelamar perawat yang didapatkan sedikit dan tidak memenuhi target
yang diharapkan, karena media sosial yang digunakan untuk mengumumkan lowongan kerja hanya menggunakan facebook dan referensi dari teman atau
orang dalam.
2. Proses seleksi di RSIA Muslimat Jombang tidak efektif, dikarenakan jumlah pelamar perawat yang memenuhi kualifikasi sedikit dan hasil tes juga tidak
sesuai dengan nilai yang diharapkan, disebabkan jumlah pelamar yang masuk sedikit, sehingga pelamar perawat yang berkualitas dan diterima tidak sesuai
jumlah yang telah direncanakan. Seperti adanya pelamar perawat yang diterima dengan nilai kurang bagus, pihak Rumah Sakit melakukan beberapa
pertimbangan dari persyaratan minimal yang ada, dengan adanya sertifikat pelatihan.
3. Hambatan dalam proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi tenaga perawat yaitu:
a. Kurang lebih 109 pelamar tenaga perawat yang tidak lolos seleksi administrasi dari 144 lamaran yang masuk, dikarenakan kurang teliti dalam melihat
pengumuman dari persyaratan yang telah ditentukan Rumah Sakit.
b. Hasil nilai dari kurang lebih 27 peserta yang mengikuti seleksi tes tulis dan praktik masih kurang, dikarenakan kurangnya wawasan dan pengalaman
yang dimiliki.
JURNAL 2 : ANALISIS KEBUTUHAN PERAWAT PELAKSANA BERDASARKAN METODE
WORKLOAD INDICATOR STAFF NEED (WISN) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS
PELAYANAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT LANTAI I RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
Aspek Identifikasi Jurnal Hasil
Penulis Rani Kususma Ningrum
Tahun Penelitian 2019
Judul Analisis Kebutuhan Perawat Pelaksana Berdasarkan Metode Workload Indicator Staff Need
(Wisn) Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan Di Instalasi Gawat Darurat Lantai I
Rsup Dr Hasan Sadikin Bandung
Sumber Jurnal
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan menganalisisi jumlah kebutuhan tenaga perawat berbasis beban kerja
dengan menggunakan WISN untuk meningkatkan kualitas palayanan pasien pada Instalasi Gawat
Darurat RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan
kualitatif adalah pendekatan penelitian yang diarahkan untuk pencapaian tujuan memperoleh
penjelasan secara mendalam atas penerapan sebuah teori. Tekhnik pengumpulan data yang
dilakukan adalah melalui observasi dan dicatat dalam formulir working sampling, wawancara
dan studi dokumentasi, dimana kemudian data diolah dengan metode Workload Indicator Staff
Need (WISN)
Populasi Dan Sampel Perawat IGD lantai I di RS Hasan Sadikin Bandung
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jumlah kebutuhan tenaga perawat untuk IGD Lantai I RSUP Dr Hasan Sadikin adalah sebanyak 104 orang. Sedangkan
jumlah perawat yang ada saat ini adalah 58 orang perawat pelaksana, hal ini menunjukkan bahwa IGD Lantai I membutuhkan penambahan
tenaga perawat sebanyak 46 orang., Faktor penghambat dalam peningkatan kualitas pelayanan pasien di IGD Lantai I RSUP Dr Hasan
Sadikin Bandung yaitu banyaknya formulir-formulir yang harus dilengkapi oleh para perawat pelaksana, banyaknya jumlah pasien yang
harus ditangani dan kesesuaian imbalan dengan beban kerja, Penyebab mutu pelayanan yang rendah diantaranya faktor input (peralatan,
dana, kurangnya fasilitas, tenaga dokter ahli dan sebagainya). Selain itu, terdapat faktor pendukung lain yang menyebabkan mutu
pelayanan rendah di rumah sakit, yakni kuantitas dan kualitas perawat, jumlah dokter spesialis, dan alokasi pendanaan masih terfokus pada
fisik dan peralatan.
Kesimpulan Penelitian Kesenjangan antara kebutuhan jumlah tenaga perawat berdasarkan WISN dengan jumlah tenaga perawat yang tersedia saat ini dapat di lihat
dari ratio WISN. Total kebutuhan tenaga perawat di IGD Lantai I RSUP Dr Hasan Sadikin berdasarkan WISN adalah 104 tenaga dengan
rasio WISN 0,6. Dari rasio WISN dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga saat ini lebih kecil dibandingkan dengan jumlah tenaga yang
dibutuhkan untuk menjalankan beban kerja yang ada. Perlu adanya penambahan tenaga sebanyak 46 orang dari jumlah tenaga yang ada
sebanyak 58 orang untuk mencapai keadaan yang seimbang. Jika dibandingkan dengan cara perhitungan yang berlaku saat ini terdapat
persamaan hasil yaitu sama-sama kekurangan tenaga, namun jika dihitung berdasarkan peraturan pemerintah kekurangan 42 orang
sedangkan menurut metode WISN kekurangan 46 orang, sehingga terdapat selisih 4 orang. Faktor –faktor yang dirasakan menjadi
penghambat dalam peningkatan kualitas pelayanan adalah banyaknya formulir-formulir yang harus dilengkapi, banyaknya jumlah pasien
yang harus ditangani, seiring dengan banyaknya jumlah pasien yang ditangani baik itu pasien baru ataupun pasien sisa maka semakin
banyak juga tugas administrasi yang harus dilakukan oleh para perawat dan otomatis juga ini akan meningkatkan beban kerja yang ada. Hal
lainnya yang menjadi faktor penghambat adalah kesesuaian imbalan dengan beban kerja.
JURNAL 3 : ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT POLIKLINIK DAN TENAGA TPPRJ
BERDASARKAN INDIKATOR PELAYANAN RAWAT JALAN DENGAN JUMLAH KUNJUNGAN DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU PERIODE TRIWULAN
TAHUN 2015
Aspek Identifikasi Jurnal Hasil
Penulis Sy. Effi Daniati
 
Tahun Penelitian 2017
Judul Analisis Kebutuhan Perawat Polilnik dan Tenaga TPPRJ Berdasarkan Indikator Pelayanan
Rawat Jalan Dengan Jumlah Kunjungan Di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achamd
Provinsi Riau Periode Triwulan Tahun 2015
Sumber Jurnal
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui kebutuhan perawat poliklinik dan tenaga TPPRJ berdasarkarkan indicator
pelayanan rawat jalan dengan jumlah kunjungan di rumah sakit umum daerah Arifin Achmad
Provinsi Riau Periode Triwulan Tahu 2015
Metode Penelitian Penelitian ini bersifat deskriftif dengan jenis penelitian evaluasi, teknik samping menggunakan
total sampling, jenis pengumpulan data sekunder dan teknik pengolahan data penelitian ini
dengan teknik statistic kuantitatif dan analisa kuantitatif.
 
Populasi Dan Sampel Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad provinsi Riau
Hasil Penelitian Analisis indikator unit pelayanan rawat jalan dari bulan Januari-Maret Tahun 2015 di dapat melalui perhitungan hasil observasi laporan RL 5.1, RL 5.2 periode januari-
maret 2015, data tenaga perawat serta tenaga bagian TPPRJ tahun 2015 di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau dengan menggunakan rumus
indikator rawat jalan menurut rustyanto 2010. Berdasarkan hasil perhitunga melalui program aplikasi Microsoft Excel, analisis indikator unit pelayanan rawat jalan.
Indikator Rata-Rata Kunjungan Per Hari
Berdasarkan penelitian dapat dilihat rata-rata kunjungan per hari di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad provinsi Riau periode januari-maret tahun 2015
sebesar 732 pasien perhari dengan jam buka pendaftaran pukul 08.00-12.00 dengan jumlah petugas bagian pendaftaran pasien lama dan pasien baru sebanyak 8 orang
petugas. Indikator Rata-Rata Kunjungan Baru Per Hari
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat rata-rata kunjungan per hari di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad provinsi Riau periode januari-maret tahun 2015
sebesar 113 pasien baru perhari dengan jam buka pendaftaran pukul 08.00-12.00 dan jumlah petugas pada bagian pendaftaran pasien baru sebanyak 2 orang petugas.
Indikator Rasio Kunjungan Baru Terhadap Total Kunjungan
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat rasio kunjungan baru terhadap kunjungan total sebanyak 15 pasien baru dalam 100 kunjungan rawat jalan dan jumlah
petugas pada bagian pendaftaran pasien baru sebanyak 2 orang petugas.
Indikator Persentase Pelayanan Di Unit Rawat Jalan/Poliklinik
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat Persentase pelayanan spesialis yang paling banyak periode pelayanan januari-maret 2015 terdapat pada poliklinik penyakit
dalam (sebanyak 15.16% yaitu 7.122 pasien di antara 46.966 kunjungan poliklinik) sedang persentase pelayanan spesialis paling sedikit terdapat pada poliklinik
psikologis (sebanyak 0.01% yaitu sebanyak 7 pasien diantara 46.996 jumlah kunjungan poliklinik) dan jumlah tenaga perawat pada poliklinik penyakit dalam memiliki
7 tenaga perawat, poliklinik bedah memilikli 7 tenaga perawat, poliklinik anak memiliki 3 tenaga perawat, poliklinik obstetric dan ginekologi memiliki 4 tenaga
perawat, poliklinik bedah saraf memiliki 3 tenaga perawat, poliklinik saraf memiliki 3 tenaga perawat, poliklinik psikologi memiliki 1 tenaga perawat, poloklinik THT
memiliki 3 tenaga perawat, poliklinik mata memiliki 6 tenaga perawat, poliklinik kulit dan kelamin memiliki 3 tenaga perawat, poliklinik gigi dan mulut memiliki 9
tenaga perawat, polikliniki kardiologi memiliki 3 tenaga perawat, poliklinik radiologi memiliki 4 tenaga perawat, poliklinik bedah othopedi memiliki 3 tenaga perawat,
poliklinik paru-paru memiliki 3 tenaga perawat, poliklinik umum memiliki 7 tenaga perawat, poliklinik rehabilitasi medik memiliki 7 tenaga perawat.
 
Kesimpulan Penelitian 1. Indikator rata-rata kunjungan pasien per hari di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau di dapat hasil sebanyak 732 pasien dan
Vol. 8 No.1, Oktober 2017 Jurnal Photon
20 FMIPA-UMRI
dengan perhitungan waktu pelayanan tenaga karyawan di TPPRJ untuk pendaftaran pasien baru memerlukan 2 orang tenaga dan pendaftaran pasien
lama memerlukan 11 orang tenaga.
2. Indikator rata-rata kunjungan baru pasien per hari di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau di dapat hasil sebanyak 113 pasien dan dengan
perhitungan waktu pelayananan tenaga karyawan yang di butuhkan untuk pendaftaran pasien baru memerlukan 2 orang tenaga.
3. Indikator rata-rata kunjungan baru terhadap total kunjungan pasien di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau di dapat jumlah kunjungan baru
sebanyak 15:100 pada periode januari-maret sehingga dengan perhitungan waktu pelayanan pasien baru di butuhkan 2 orang tenaga pendaftaran
pasien baru.
4. Indikator persentase pelayanan di unit rawat jalan/poliklinik di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau di dapat hasil persentase kunjungan poliklinik
tertinggi pada poliklinik penyakit dalam dan kunjungan poliklinik terendah pada poliklinik psikologi sementara jumlah tenaga perawat setiap polinya
banyak yang melebihi standar di antaranya poliklinik penyakit dalam, poliklinik bedah, poliklinik anak, poliklinik obstetric dan ginekologi, poliklinik
bedah saraf, poliklinik THT, poliklinik mata, poliklinik kulit, poliklinik gigi, poliklinik radiologi, poliklinik bedah, poliklinik umum, poliklinik
rehabilitasi medik,tenaga perawat yang memenuhi standar di antaranya poliklinik saraf, poliklinik psikologi, poliklinik bedah orthopedic, poliklinik
paru, sedangkan tenaga perawat yang tidak mencukupi standart di antaranya poliklinik kardiologi.
5. Indikator rasio kunjungan dengan tenaga
perawat poliklinik di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau di dapat hasil rasio kunjungan sebanyak 1 tenaga perawat: 11 pasien periode januari-maret
tahun 2015, jumlah tenaga 1 tenaga perawat yang melayani 11 pasien itu sudah memenuhi standart baik pelayanan pasien baru maupun pelayanan
pasien lama.
JURNAL 4 : KEBUTUHAN PERAWAT PUSKESMAS BERBASIS ANALISIS BEBAN
KERJA (STUDI KASUS DI PUSKESMAS REMBANG 2 KABUPATEN REMBANG)
Aspek Identifikasi Jurnal Hasil
Penulis Harisa Laraswatie1, Tjahjono Kuntjoro2, Sutopo Patria Jati
Tahun Penelitian 2016
Judul Kebutuhan Perawat Puskesmas Berbasis Analisis Beban Kerja (Studi Kasus Di Puskesmas Rembang 2 Kabupaten Rembang)
Sumber Jurnal
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian mendeskripsikan dan mengidentifikasi beban kerja perawat Puskesmas dengan pendekatan tugas pertugas jabatan, standar
kemampuan rata-rata yang diukur dari satuan waktu dan satuan hasil, WKE dan menghitung kebutuhan perawat terampil dan perawat ahli.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus mulai dari pengambilan data, FGD, NGT,
Work Sampling sampai wawancara mendalam dengan stakeholder yang berpengalaman terhadap penghitungan kebutuhan pegawai berbasis
ABK dan perwakilan perawat itu sendiri. Analisis data dengan menggunakan formulir penghitungan kebutuhan pegawai dari BKN.
Informan utama penelitian adalah stakeholder yang terlibat dan berkompetensi dalam Anjab dan ABK Perawat di Puskesmas antara lain
perwakilan perawat dari 5 wilayah kawedanan dan PPNI, Kepala Puskesmas Rembang 2, Kepala Bidang Yankes dan Farmamin DKK Rembang,
Kepala Sub Bagian Umumdan Kepegawaian DKK Rembang, staf Sub Bidang Pengadaan dan Pengembangan Karir BKD Rembang, Kasubbid
Kesejahteraan dan Bina Disiplin Pegawai BKD Rembang, Kasubbid Kepangkatan BKD Rembang, Spesialis Keperawatan Komunitas dan Kasi
Bimbingan dan Evaluasi Subdit Bina Pelayanan Keperawatan Dasar BUK Kementerian Kesehatan.
 
Populasi Dan Sampel Perawat di Puskesmas Rembang
Hasil Penelitian Hasil penghitungan kebutuhan perawat di Puskesmas Rembang 2 adalah :
a. Perawat terampil
Perawat terampil yang dibutuhkan berjumlah 21 orang dimana 5 orang di rawat inap dan 16 orang di rawat jalan. Ketersedian SDM perawat ada 4 orang
sehingga masih dibutuhkan 14 perawat berlatar belakang pendidikan D3 Keperawatan.
b. Perawat ahli
Perawat ahli yang dibutuhkan berjumlah 15 orang dimana 4 orang di rawat inap dan 11 orang dirawat jalan. Ketersedian SDM perawat ada 3 orang
sehingga masih dibutuhkan 12 perawat berlatar belakang pendidikan Ners Keperawatan
 
Kesimpulan Penelitian Tingkat kemandirian keluarga dalam kesehatan dapat dipetakan dari hasil asuhan keperawatan perawat rawat jalan dengan terlebih dahulu memenuhi
kebutuhsn perawat di rawat jalan berdasarkan beban kerja, sehingga dapat diketahui individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang beresiko tinggi
terpapar masalah kesehatan. Upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif lintas program dan lintas sektoral yang dilakukan akan menjadi efektif
dengan tergambarkannya kantong-kantong resiko tinggi masalah kesehatan dan hal tersebut sangat mendukung terwujudnya visi Puskesmas Rembang 2
“Prima dalam Pelayanan dan Terdepan Dalam Mutu”.
Perawat Puskesmas yang mampu melaksanakan tupoksinya mencapai target program dan memberi pelayanan terbaik sesuai kompetensinya adalah
bagian dari perwujudan Aparatur Sipil Negara (ASN), dengan konsep “Nawa Cita” dimana aparatur negara hadir ditengah-tengah masyarakat,
melindungi segenap bangsa, memberi rasa aman, menjadi agen pemerintah yang tidak pernah absen dan berupaya meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia yang salah satunya adalah kualitas kesehatan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai