Anda di halaman 1dari 8

Terapi farmakologi Asma

Step I Tahap I : Intermitten, gejala <1x/minggu, serangan Perlu SABA Inhalasi


singkat. Gejala malam <2x/bulan, faal paru normal
diluar serangan.
Step II Persisten Ringan 1st line : ICS dosis rendah
Gejala >1x/mimggu, tetapi <1x/hari, Gejala malam Alternatif
>2x/bulan tetapi <1x/minggu, faal paru normal diluar LTRA, Stabilizer sel mast, Teofillin
serangan
Step III Persisten sedang 1st line: ICS dosis sedang
Gejala setiap hari, serangan mempengaruhi aktivitas Alternatif
dan tidur, gejala malam >1x/minggu, 60%<VEP1<80% ICS dosis rendah+LABA, LTRA
nilai prediksi 60%<APE<80% nilai terbaik atau Teofilin
Step IV Persisten Berat 1st line : ICS dosis sedang + LABA
Gejala terus menerus, sering serangan malam dan pada Alternatif
saat aktivitas VEP < 60% ICS dosis sedang, LTRA/Teofilin
Step V Pasein step IV yang telah diterapi namun tidak 1st line : ICS dosis tinggi + LABA
menunjukkan perbaikan +Oral kortikosteroid
Alternatif
ICS dosis tinggi + LTRA/Teofilin
Step VI Pasein step V yang telah diterapi namun tidak 1st line : : ICS dosis tinggi +
menunjukkan perbaikan LABA +Oral kortikosteroid
Alternatif
ICS dosis tinggi + LRTA/Teofilin
+ Oral Kortikosteroid
Golongan Mekanisme Kerja Keterangan
SABA Relaksasi otot bronkus The most effective
• Albuterol broncodilators and the
• Terbutalin treatment of first choice for the
management of acute severe
asthma as Reliever

Terbutalin digunakan untuk


mencegah kontraksi uterus
prematur
LABA Bronkodilator efek 12-24 jam Adjuntive therapy to ICSs in
• Salmeterol chaildren 12 years an older and
adults for step 3 as
Controller
Cortikosteroid Antiinflamasi Controller
• Budesonid, Fluticason
Antikolinergik Antagonis reseptor muskarinik • SAMA digunakan apabila
• SAMA ( Ipratiprium yang terdapat pada bronkus terapi AKUT inadekuat
Bromida) sehingga menyebabkan dengan mono terapi SABA
• LAMA ( Tiotropium vasodilatasi bronkus • LAMA digunakan untuk
Bromida) terapi tambahan pasein >12
tahun yang tidak terkontrol
dengan medium to high
ICS dan kombinasi LABA
Golongan Mekanisme Kerja Keterangan
Leukotrien Modifiers (LTRA) Antagonis ikatan leukotrien • Menurunkan kondisi asma
• Zafirlukas, Montelukast, yang menjadi mediator noctumal dengan SABA
Zileuton inflamasi • not as effective as LABA
when adde to ICS for
moderate persistent asthma
• penggunaan Zileuton
terbatas karena dapat
menyebabkan hepatotoksik
Omalizumab Anti-igE For the treament of allergic
asthma not well controlled on
oral corticosteroids or ICSs
MetilXatithin Bronkodilator Theophylline, the primary
• Teofilin methylxanthine of interest, is a
• Aminofilin moderately potent
broncodilator with mild anti-
inflammatory properties and is
available for oral and
intravenous administration.
Terapi Non Farmakologi Asma
• Edukasi Pasien
• Pengukuran peak flow meter
• Identifikasi dan Pengendalian faktor pencetus
• Pemberian Oksigen
• Banyak minum untuk menghindari dehidrasi
terutama pada anak-anak
• Kontrol secara teratur
• Melakukan pola hidup sehat, dengan : berhenti
merokok, menghindari obesitas
Terapi farmakologi ppok
Ringan FEV1 > 80% 1st line : SABA atau SAMA
Alternatif
SAMA + SABA + Teofilin
Sedang FEV 50-79% 1st line : LAMA atau LABA
Alternatif
LAMA + LABA + Teofillin
Parah FEV 30-49% 1st line : ICS + LABA atau LAMA
Alternatif
LAMA + LABA atau PDE-4 Inhibitor
Sangat Parah FEV <30% 1st line : ICS + LABA dan/atau LAMA
Alternatif
ICS + LABA + LAMA atau PDE-4 Inhibitor
Terapi Antibiotik untuk pasian PPOK
Terapi Non Farmakologi PPOK
1. Melakukan Rehabilitasi, meliputi :
• Edukasi
• Berhenti merokok
• Latihan fisik dan respirasi
• Nutrisi
2. Terapi Oksigen
3. Ventilasi Mekanik
4. Operasi Paru
5. Vaksinasi Influenza

Anda mungkin juga menyukai