Ob12 12st
Ob12 12st
Penyebab:
Penyebab:
•• Komunikasi
Komunikasiyang
yangburuk
buruk
•• Kurangnya
Kurangnyaketerbukaan
keterbukaan
•• Kegagalan
Kegagalanuntuk
untuk
menanggapi
menanggapikebutuhan
kebutuhan
karyawan
karyawan
Pandangan Interaksionis
tentang Konflik
Keyakinan bahwa konflik bukan
hanya kekuatan positif dalam
suatu kelompok tetapi mutlak
diperlukan agar suatu kelompok
dapat bekerja secara efektif.
Dysfunctional Conflict
Konflik yang
(Negative) menghambat kinerja
kelompok.
Konflik Hubungan
Konflik berdasarkan
hubungan interpersonal.
Process Conflict
Konflik tentang bagaimana
pekerjaan diselesaikan.
© 2007 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
The
The Conflict
Conflict Process
Process
E X H I B I T 15–1
E X H I B I T 15–1
Definisi
DefinisiKonflik
Konflik
Emosi
EmosiNegatif
Negatif Perasaan
PerasaanPositif
Positif
Niat
Keputusan untuk bertindak dengan cara tertentu.
Kerjasama:
Kerjasama:
Mencoba
Mencobamemuaskan
memuaskankekhawatiran
kekhawatiranpihak
pihaklain.
lain.
Ketegasan:
Ketegasan:
•• Mencoba
Mencobamemuaskan
memuaskankekhawatirannya
kekhawatirannya
sendiri.
sendiri.
Bersaing
Keinginan untuk memuaskan kepentingan seseorang, terlepas
dari dampaknya terhadap pihak lain yang berkonflik.
Berkolaborasi
Suatu situasi di mana pihak-pihak yang berkonflik masing-
masing berkeinginan untuk memuaskan sepenuhnya
kepentingan semua pihak.
Menghindari
Keinginan untuk menarik diri dari atau menekan konflik.
Berkompromi
Situasi di mana masing-masing pihak yang
berkonflik bersedia menyerahkan sesuatu.
Teknik
TeknikResolusi
ResolusiKonflik
Konflik
•• Penyelesaian
Penyelesaianmasalah
masalah
•• Tujuan
Tujuansuperordinat
superordinat
•• Perluasan
Perluasansumber
sumberdaya
daya
•• Penghindaran
Penghindaran
•• menghaluskan
menghaluskan
•• Kompromi
Kompromi
•• Perintah
Perintahotoritatif
otoritatif
Source: Based on S. P. Robbins,
•• Mengubah
Mengubahvariabel
variabelmanusia
manusia
Managing Organizational Conflict:
A Nontraditional Approach (Upper
Saddle River, NJ: Prentice Hall,
•• Mengubah
Mengubahvariabel
variabelstruktural
struktural
1974), pp. 59–89
E X H I B I T 15–4
E X H I B I T 15–4
Teknik
TeknikResolusi
ResolusiKonflik
Konflik
•• Komunikasi
Komunikasi
•• Membawa
Membawaorang
orangluar
luar
•• Restrukturisasi
Restrukturisasiorganisasi
organisasi
•• Menunjuk
Menunjukadvokat
advokatiblis
iblis
BATNA
The Best Alternative To a
Negotiated Agreement; the
lowest acceptable value
(outcome) to an individual
for a negotiated agreement.
Tawar-menawar Integratif
Negosiasi yang mencari satu atau lebih penyelesaian
yang dapat menciptakan solusi menang-menang.
© 2007 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
Perundingan
Perundingan Distributif
Distributif Versus
Versus Integratif
Integratif
E XHIBIT 15-5
E XHIBIT 15-5
Source: Based on R. J. Lewicki and J. A. Litterer, Negotiation (Homewood, IL: Irwin, 1985), p. 280.
© 2007 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
Staking
Staking Out
Out the
the Bargaining
Bargaining Zone
Zone
E X H I B I T 15–6
E X H I B I T 15–6
BATNA
The Best Alternative To a
Negotiated Agreement; the
lowest acceptable value
(outcome) to an individual
for a negotiated agreement.
E X H I B I T 15–7
E X H I B I T 15–7
E X H I B I T 15–8
E X H I B I T 15–8
Source: Adapted from L. Khosla, “You Say Tomato,” Forbes, May 21, 2001, p. 36.
© 2007 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
Negosiasi
Negosiasi Pihak
Pihak Ketiga
Ketiga
Mediator
Pihak ketiga netral yang memfasilitasi solusi yang
dinegosiasikan dengan menggunakan penalaran,
persuasi, dan saran untuk alternatif.
Arbitrator
Pihak ketiga dalam negosiasi
yang memiliki wewenang
untuk mendikte kesepakatan.
Pendamai
Pihak ketiga tepercaya yang
menyediakan hubungan komunikasi
informal antara negosiator dan lawan.
Konsultan
Pihak ketiga yang tidak memihak,
terampil dalam manajemen konflik,
yang berupaya memfasilitasi
pemecahan masalah secara kreatif
melalui komunikasi dan analisis
E X H I B I T 15–9
E X H I B I T 15–9
Authoritative Command
Superordinate goal
Expansion of resources
Compromise