Anda di halaman 1dari 34

MENGENALI KONFLIK

DI TEMPAT KERJA

Last Update: 23 Januari 2023


Modul Pembelajaran – MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA
Pathway Leadership

Sub-pathway Leading Business

Competency Managing Diversity

Key Element Bekerja secara mandiri dengan individu dari berbagai latar belakang dalam situasi kerja sehari-hari, dengan
pengawasan minimal. (KB01)
Level 2 (Developing)

Developer Kubik/Anis Hasibuan

Version 1.1.1

Approval 1. Manager Learning Development Digital Leadership


2. Manager Learning Development Culture & Transformation
3. Manager Digital Learning Design & Experience
4. SM School of Digital Leadership

1
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA
Modul pembelajaran MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA

Melalui pelatihan ini peserta akan memahami terkait dengan beragam jenis konflik yang biasanya
Deskripsi modul terjadi di lingkungan kerja sehingga dapat bekerja secara mandiri dengan berbagai individu dari
latar belakang berbeda.

Enabling Learning Objective Peserta mampu mengetahui beragam jenis konflik yang biasanya terjadi di lingkungan kerja.
(ELO)
1. Memahami makna konflik
Daftar Topik 2. Memahami efek dan tipe konflik pada performa
3. Memahami pembentukan konflik

1. Konflik di tempat kerja


2. Efek Konflik
Keywords 3. Tipe Konflik
4. Stage of Conflict

Durasi Waktu Ajar 120 menit

2
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA
Mengenali Konflik di Tempat Kerja

Memahami Makna Memahami Tipe & Memahami


Konflik Efek Konflik pada Pembentukan
Performa Konflik
Konflik adalah suatu
keadaan perselisihan
sosial yang ditandai
dengan adanya
pengaruh negatif

3
Mengenali Konflik di Tempat Kerja > Pengantar
Konflik di Tempat Kerja

Konflik yang sering terjadi di tempat kerja secara umum memberikan efek yang negatif.
Tempat kerja dengan konflik yang tinggi menunjukkan tingkat turnover yang tinggi,
perilaku absen, ketidakpuasan pada pekerjaan, dan produktivitas yang rendah. Konflik
dengan intensitas dan frekuensi yang tinggi juga dapat buruk pada performa organisasi,
karena selain menurunkan produktivitas, organisasi juga perlu mengeluarkan cost untuk
menangani konflik yang terjadi. Meski demikian, ada beberapa konflik yang ketika dapat
ditangani dengan tepat justru dapat memberikan dampak positif di tempat kerja,
sepertinya misalnya meningkatkan pemikiran kritis, membantu pemecahan masalah,
dan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami terkait dengan konflik
dan ruang lingkupnya, serta tipe konflik yang dapat terjadi di tempat kerja. Memahami
konflik dan tipe konflik apa saja yang dapat terjadi dapat membantu untuk bisa
membangun hubungan yang positif dengan berbagai individu yang berbeda.

4
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Konflik di Tempat Kerja
Definisi Konflik [1/2]

Ada banyak perspektif mengenai konflik. LeBlanc, Gilin Oore, &


Axelrod (2014) menjelaskan terkait konflik di organisasi sebagai
keadaan perselisihan sosial yang ditandai dengan adanya
pengaruh negatif seperti rasa frustasi, kemarahan, dsb. Orang-
orang di tempat kerja berada dalam keadaan konflik ketika satu
atau lebih pihak menganggap bahwa perselisihan yang sedang
berlangsung atau yang belum terselesaikan menimbulkan
ancaman bagi diri sepertinya misalnya mengancam
kepentingan diri, identitas, keamanan, dan inklusifitas.

5
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Definisi Konflik
Definisi Konflik [2/2]

Selain itu Pearson & Judge (2019) juga menjelaskan bahwa


konflik adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu pihak
mempersepsikan bahwa pihak lain telah dan akan
memberikan dampak negatif atas sesuatu yang penting bagi
suatu pihak. Suatu konflik menggambarkan kondisi ketika ada
proses interaksi yang berjalan kemudian muncul adanya
ketidaksepakatan. Dalam organisasi, individu mengalami
berbagai konflik seperti ketidakcocokan pada tujuan,
perbedaan interpretasi, ketidaksepakatan pada apa yang
menjadi harapan, dan sebagainya.
6
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Definisi Konflik
Mengenali Konflik di Tempat Kerja

Memahami Makna Memahami Tipe & Memahami


Konflik Efek Konflik pada Pembentukan
Performa Konflik
Secara umum ada dua
perspektif mengenai efek
konflik. Hal yang perlu
dicermati adalah seberapa
konflik yang terjadi di
organisasi berada pada
tingkat yang optimal sehingga
bisa mendorong performa
organisasi.

7
Mengenali Konflik di Tempat Kerja > Pengantar
Efek Konflik

Berdasarkan efek yang ditimbulkan, ada dua perspektif mengenai konflik, yaitu Functional Conflict dan Dysfunctional Conflict.

Functional Conflict adalah konflik yang terjadi yang efeknya dapat mendukung tujuan kelompok dan meningkatkan performa kerja.
Dapat dikatakan bahwa ini adalah jenis konflik yang konstruktif. Hal ini dapat terjadi misalnya, debat yang terjadi antar anggota tim
ketika mendiskusikan terkait cara paling efisien untuk meningkatkan produksi. Debat atau perbedaan yang terjadi justru memberikan
berbagai sudut pandang dan alternatif, sehingga dapat didiskusikan dan dibandingkan secara terbuka untuk memutuskan solusi terbaik.

Dysfunctional Conflict adalah konflik yang terjadi yang efeknya dapat menghambat kinerja kelompok. Dapat dikatakan bahwa ini
adalah konflik yang bersifat destruktif. Konflik ini misalnya terjadi ketika dalam bekerja memaksakan kepentingan atau pendapat pribadi
sehingga menghambat tim untuk menyelesaikan pekerjaanya.

8
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Efek Konflik
Aktivitas: Diskusi Kelompok
“Konflik di Tempat Kerja”
Durasi: 15 menit

Diskusikan dalam kelompok Anda!

1. Berdasarkan efek yang timbul dari konflik yang terjadi, manakah konflik yang lebih
sering terjadi di tempat kerja Anda, Functional Conflict VS Dysfunctional Conflict?

2. Jelaskan seperti apa contoh dari Function Conflict yang terjadi di tempat kerja
Anda, dan apa dampaknya?

3. Jelaskan seperti apa contoh dari Dysfunctional Conflict yang terjadi di tempat kerja
Anda, dan apa dampaknya?

9
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Aktivitas
Debrief

Membangun kesadaran terkait konflik seperti apa yang biasa terjadi di tempat kerja
penting diketahui untuk akhirnya individu dapat memperbaiki kondisi yang terjadi
kedepannya. Hal tersebut dapat menjadi dorongan awal untuk akhirnya memahami
bahwa tidak selalu ketidaksepakatan adalah konflik yang memberikan dampak buruk
dan harus dihilangkan. Ada beberapa konflik yang justru bisa meningkatkan performa.
Perlu disadari juga mana sebenarnya konflik yang memang memberikan dampak negatif
dan justru memberikan efek negatif pada performa. Hal ini bisa membantu untuk
mengidenitifikasi konflik mana yang perlu diminimalkan, dan ditangani, sehingga konflik-
konflik yang terjadi memberikan efek yang positif.

10
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Debrief
Tipe Konflik

Secara umum ada tiga tipe konflik yang dapat terjadi di tempat kerja yang dikategorikan berdasarkan: task, relationship, & process.

1 2 3

Relationship Process
Task Conflict
Conflict Conflict

11
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Tipe Konflik
Task Conflict

Task conflict adalah konflik yang terjadi yang berkaitan dengan isi dan tujuan
pekerjaan. Dapat dikatakan konflik ini berkaitan dengan isu-isu yang terkait dengan
pekerjaan misalnya, perselisihan dalam pembagian sumber daya, perbedaan
pendapat akan suatu kebijakan, perbedaan ekspektasi di tempat kerja, atau terkait
dengan perbedaan dalam memberikan penilaian atau interpretasi.

Dalam beberapa studi, disebutkan bahwa task conflict berkaitan dengan ide,
perspektif, dan sudut pandang yang berbeda mengenai pekerjaan itu sendiri
sehingga justru memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja tim dan inovasi tim.
Namun, tetap perlu disadari seberapa memang intensitas konflik yang terjadi dan
dampak yang ditimbulkan.

12
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Task Conflict
Relationship Conflict

Relationship conflict adalah konflik yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan
interpersonal. Konflik ini berkaitan dengan perbedaan kepribadian, selera, cara pandang,
dan hal-hal lainnya yang akhirnya dapat menimbulkan ketidaksepakatan atau
perselisihan. Ini menjadi tipe konflik yang umum ditemui di organisasi

Dalam beberapa studi, disebutkan bahwa relationship conflict meski tidak selalu namun,
memiliki kecenderungan memberikan efek destruktif. Hal ini terjadi karena ketika muncul
perselisihan terkait hubungan interpersonal, biasanya antar individu akan sulit untuk
mencoba untuk memahami, dan akhirnya pekerjaan menjadi terhambat. Selain itu, ini
juga menjadi salah satu stressor, karena dibandingkan tipe konflik lain, tipe ini
memberikan efek yang paling melelahkan bagi psikologis individu.

13
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Relaationship Conflict
Process Conflict

Process conflict adalah konflik yang terjadi yang berkaitan dengan bagaimana
pekerjaan diselesaikan. Konflik ini berkaitan dengan bagaimana individu
menjalankan perannya dalam menyelesaikan pekerjaan, atau terkait
pendelegsian pekerjaan.

Ketika berkaitan dengan bagaimana individu menyelesaikan pekerjaannya, bisa


jadi ini sangat personal dan berbeda bagi masing-masing individu. Dalam
beberapa hal, terkadang konflik menjadi berkembang menjadi relationship
conflict. Oleh karena itu, perlu disadari dan dan dikomunikasikan terkait
bagaimana proses kerja dilakukan, sehingga setiap orang menjalankan peran dan
tanggung jawab dengan baik, setiap pihak memahami bagaimana pekerjaan
akan diselesaikan, dan adanya kejelasan terkait penyelesaian pekerjaan.

14
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Process Conflict
Aktivitas: Diskusi Kelompok
“Mengidentifikasi Konflik di Tempat Kerja”
Durasi: 15 menit

Diskusikan dalam kelompok Anda!

1. Identifikasi konflik-konflik apa saja yang terjadi di tempat kerja Anda

2. Kategorikan dalam tipe konflik

3. Apa dampak yang timbul dari konflik-konflik tersebut

15
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Aktivitas
Debrief

Membantu peserta untuk semakin memahami konflik-konflik yang selama ini terjadi di
tempat kerja, dan lebih lanjut menyadari dampak seperti apa yang ditimbulkan dengan
adanya konflik tersebut. Menyadari konflik dan dampak yang ditimbulkan dapat
membantu untuk bisa menyadari lebih lanjut konflik apa yang seharusnya ada dan
respon seperti apa yang selanjutnya perlu dilakukan untuk bisa memastikan konflik yang
terjadi memberikan dampak yang positif.

16
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Debrief
Tingkat Konflik pada Performa Organisasi [1/3]
Konflik di tempat kerja tidak selalu
memberikan dampak negatif pada performa
organisasi, namun intensitas konflik yang
menentukan efek apa yang ditimbulkan
apakah fungsional atau disfungsional.
Performa organisasi akan menunjukkan
tingkat performa yang optimal ketika
organisasi menunjukkan tingkat konflik yang
sedang. Sedangkan jika organisasi mengalami
konflik dengan intensitas yang tinggi, atau
bahkan sama sekali tidak ada konflik ini justru
akan memberikan dampak performa
organisasi yang cenderung rendah.

17
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Tingkat Konflik pada Performa Organisasi
Tingkat Konflik pada Performa Organisasi [2/3]

Misalnya, dalam tim tidak ada perdebatan semua berjalan teratur, namun ternyata ada beberapa hal yang sengaja tidak disampaikan untuk
menghindari perselisihan. Tentu hal ini jika dibiarkan pada nantinya akan menjadi masalah yang dapat menurunkan performa organisasi.
Sebaliknya, jika dalam organisasi timbul konflik yang tinggi, tim tidak mau bekerja sama, saling menyalahkan, atau ada pembedaan perlakuan
pada pihak tertentu. Hal tersebut juga menjadi hambatan dalam penyelesaian pekerjaan, dan pada akhirnya dapat berdampak pada menurunnya
performa organisasi.

Berbeda, jika misalnya ada perdebatan dalam sebuah diskusi, yang mana hal itu menghasilkan ide-ide baru, membantu dalam pemecahan
masalah, tentu hal itu akan mendorong performa organisasi yang baik. Oleh karena itu, hal yang perlu dicermati adalah seberapa konflik yang
terjadi di organisasi berada pada tingkat yang optimal sehingga bisa mendorong performa organisasi.

18
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Tingkat Konflik pada Performa Organisasi
Tingkat Konflik pada Performa Organisasi [3/3]
Berikut ini adalah gambaran dari tingkat konflik terhadap performa tim:

Situa Level Konflik Efek Konflik Karakteristik Tim Performa Tim


si
A Tidak ada/ Disfungsional Apatis, Stagnan, Tidak responsive pada Rendah
Rendah perubahan, kurang ide-ide baru
B Optimal Fungsional Giat, Kritis, Inovatif Tinggi

C Tinggi Disfungsional Mengganggu, Kacau, Rendah


Tidak kooperatif

19
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Tingkat Konflik pada Performa Organisasi
Aktivitas: Diskusi Kelompok
“Identifikasi Tingkat Konflik”
Durasi: 15 menit

Diskusikan dalam kelompok Anda!

1. Berdasarkan intensitas dari konflik yang terjadi, dari 1-10


seberapa konflik yang terjadi sudah berada pada level yang
optimal. Berikan penjelasannya

2. Seperti apa gambaran karakteristik tim dengan konflik yang


terjadi saat ini?

20
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Aktivitas
Debrief

Membantu peserta untuk dapat menyadari seberapa konflik berada pada tingkat yang
optimal dan memberikan dampak positif pada performa kerja. Jika konflik yang terjadi
justru memberikan efek yang disfungsional, dan karakteristik tim menunjukkan kondisi
yang negative, hal ini menjadi indikasi awal untuk akhirnya peka terhadap konflik yang
terjadi, dan terdorong untuk mengatasi kondisi yang terjadi. Sehingga peserta dapat
terbangun kesadaran untuk merespon dan mengelola konflik dengan sesuai.

21
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Debrief
Mengenali Konflik di Tempat Kerja

Memahami Makna Memahami Tipe & Memahami


Konflik Efek Konflik pada Pembentukan
Performa Konflik

Penting untuk memahami


bagaimana suatu konflik
terjadi sehingga dapat lebih
mudah untuk mencegah
maupun menangani konflik.
Terdapat 5 stages
pembentukan konflik

22
Mengenali Konflik di Tempat Kerja > Pengantar
Stage of Conflict
Setelah mengetahui jenis-jenis dari konflik di tempat kerja, hal yang peril diketahui adalah mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan untuk
menangani konflik. Namun, sebelum masuk ke proses menangani konflik, perlu untuk memahami bagaimana suatu konflik dari terjadi sehingga
dapat lebih mudah untuk mencegah maupun menangani konflik.

Terdapat 5 stages pembentukan konflik yang terjadi dari:

1. Potential Opposition 2. Cognition &


3. Intentions 4. Behavior 5. Outcomes
or Incompatibility Personalization

23
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Stage of Conflict
Stage of Conflict
1. Potential Opposition or Incompatibility

Tahap pertama ini adalah munculnya hal-hal ataupun kondisi yang menjadi penyebab atau sumber yang menyebabkan peluang munculnya konflik. Bisa jadi,
hal ini ini tidak langsung mengarah pada konflik, namun hal ini menjadi pendorong atau faktor resiko dari munculnya konflik. Secara umum, ada tiga hal yang
dapat mendorong timbulkan konflik:

• Komunikasi, Konflik dapat muncul adanya kesalahpahaman, atau miskomunikasi, dsb. Misalnya, manajer baru Anda, memimpin sebuah proyek namun
tidak jelas dalam menyampaikan tujuan proyek yang akan dikerjakan. Ketika Anda mulai mengerjakan bagian proyek, manager Anda menyampaikan
bahwa yang Anda lakukan tidak sesuai dengan tujuan. Ini adalah konflik yang disebabkan oleh komunikasi.

• Struktur, Istilah struktur dalam konteks ini mencakup hal-hal terkait dengan kelompok, seperti ukuran kelompok, pembagian tugas dalam kelompok,
kejelasan peran, kesesuaian kompetensi dengan tujuan, dsb. Misalnya, ketika dalam proyek pembagian tugas bisa jadi menjadi sumber konflik.

• Variabel Personal, Konflik dapat muncul karena faktor personal. Misalnya, ketika Anda mendapat rekan kerja baru, bisa jadi dengan mendengar apa yang
disampaikan, cara bicara, ekspresi, atau pilihan kata, Anda tidak suka dengan hal tersebut. Kesan negatif inilah yang membuat ketika Anda harus bekerja
dengan orang-orang Anda tidak suka, potensi konflik bisa muncul.

24
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Stage of Conflict > 1. Potential Opposition or Incompatibility
Stage of Conflict
2. Cognition & Personalization

Sumber konflik bisa benar-benar menjadi konflik tergantung pada stage ini, yaitu bagaimana individu mempersepsikan suatu hal. Ketika individu
menyadari adanya potensi konflik atau perselisihan, tidak berarti itu menjadi konflik. Hal itu akan menjadi konflik ketika dirasakan secara personal,
hingga individu bisa merasa emosi negative, misalnya marah, frustasi, dsb.

Misalnya, Jika Andi dan manajer barunya, Made, berselisih paham, mereka menyadari adanya perselisihan, namun, tetapi tidak terpengaruh
secara pribadi oleh perselisihan tersebut. Andi tidak khawatir atau menyebabkan dia merasa frustasi dengan perselisihan itu. Hanya ketika kedua
belah pihak memahami bahwa konflik sedang terjadi, dan mereka menginternalisasikannya sebagai sesuatu yang mempengaruhi diri mereka,
itulah yang akan menjadikan suatu hal menjadi konflik.

25
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Stage of Conflict > 2. Cognition & Personalization
Stage of Conflict
3. Intention

Intensi individu yang terbentuk dari bagaimana mempersepsi dan merasakan emosi akan menentukan seperti apa tindak lanjut yang akan
dilakukan dari suatu potensi konflik. Dalam hal ini ada dua hal yang menjadi pertimbangan tindak lanjut dari suatu potensi konflik yaitu,
Assertiveness (sejauh mana satu pihak berusaha untuk memuaskan perhatiannya sendiri), dan Cooperative (sejauh mana satu pihak berusaha
untuk memuaskan kekhawatiran pihak lain). Dari hal tersebut, ada lima indikasi yang membedakan bagaimana suatu hal akan menjadi konflik:

• Competing. Salah satu pihak berusaha untuk memuaskan kepentingannya sendiri tanpa mempedulikan dampaknya terhadap pihak lain.

• Collaborating. Satu pihak, atau keduanya, berkeinginan untuk sepenuhnya memuaskan kepentingan semua pihak yang terlibat dalam konflik.

• Avoiding. Satu pihak menarik diri dari atau mengabaikan pihak lain saat menyadari adanya ketidaksepakatan.

• Accomodating. Satu pihak berusaha menenangkan pihak lain, memprioritaskan pihak lain begitu potensi konflik dikenali.

• Compromising. Masing-masing pihak yang berkonflik berusaha memberikan sesuatu untuk menyelesaikan konflik. Namun, keduanya tidak
ada yang menang atau kalah.

26
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Stage of Conflict > 3. Intention
Stage of Conflict
4. Behavior

Ini adalah saat di mana konflik dapat dikatakan terjadi, karena pada tahap ini konflik
mudah dikenali dan terlihat dalam perilaku. Hal ini terkait dari pernyataan yang
disampaikan, tindakan, dan reaksi yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkonflik,
biasanya sebagai upaya terbuka dalam menunjukkan intensinya apakah
berkompetisi, atau menghindari, atau yang lainnya.

Ini adalah proses dinamis yang sebenarnya terjadi dari interaksi. Misalnya, Pihak A
menuntut Pihak B, Pihak B membantah, Pihak A mengancam, dan seterusnya.
Intensitas perilaku konflik menunjukkan sebuah kontinum. Jika intensitasnya
rendah, konflik mungkin hanya kesalahpahaman kecil, dan jika intensitasnya tinggi,
konflik dapat mendorong upaya agresif yang merugikan atau bahkan
menghancurkan pihak lain.

27
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Stage of Conflict > 4. Behavior
Stage of Conflict
5. Outcome

Ini adalah tahap akhir dari suatu konflik, yaitu bagaimana konsekuensi yang ditimbulkan
dari konflik yang terjadi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, konflik dapat
memberikan efek positif (functional), misalnya meningkatkan inovasi, berpikir kritis, dan
sebagainya. Namun, konflik juga bisa memberikan konsekuensi negative (dysfunctional),
misalnya konflik yang terjadi membuat tim saling menghindar, tidak mau bekerja sama,
pemecahan masalah yang tidak efektif dan sebagainya.

Dengan memahami bagaimana konflik terbentuk dari mulai sumber yang menjadi
potensi konflik, bagaimana individu menginternalisasi potensi konflik, intensi yang
terbangun, perilaku yang ditunjukkan, serta efek dari konflik yang terjadi dapat
membantu untuk mengatasi konflik yang terjadi, sehingga konflik tidak berulang terjadi,
dan konflik yang terjadi adalah konflik yang dapat memberikan dampak positif.

28
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Stage of Conflict > 5. Outcome
Aktivitas: Refleksi
“Menyikapi Konflik”
Durasi: 15 menit

Setelah Anda mempelajari terkait dengan konflik di tempat kerja.

1. Apa insight yang didapatkan terkait dengan konflik di tempat kerja?

2. Apa makna konflik yang terjadi di tempat kerja bagi Anda?

3. Bagaimana Anda ke depan akan menyikapi konflik yang terjadi

29
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Aktivitas
Debrief

Membantu peserta untuk dapat menyadari sikap seperti apa yang perlu ditunjukkan
ketika terjadi konflik di tempat kerja. Tidak hanya itu, keterbukaan dan pemaknaan yang
positif terhadap konflik juga dapat membantu peserta dalam memutuskan sikap atau
perilaku seperti apa yang seharusnya dilakukan dalam merespon konflik yang terjadi di
tempat kerja.

30
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Debrief
Summary
1. Konflik di tempat kerja memiliki dua sisi: sementara beberapa konflik
mengganggu performa dan memakan biaya dalam penanganannya, ada juga
konflik yang jika dikelola dengan baik dapat membawa dampak positif bagi
organisasi.

2. Konflik dapat dibedakan berdasarkan dampaknya menjadi konflik fungsional


yang mendukung tujuan dan kinerja dengan intensitas yang seimbang, dan
konflik disfungsional yang menghambat performa kelompok karena intensitas
konflik yang terlalu rendah atau tinggi. Terdapat tiga jenis konflik berdasarkan
jenis kejadiannya, yaitu konflik tugas yang berhubungan dengan tujuan
pekerjaan, konflik hubungan yang melibatkan hubungan antarindividu, dan
konflik proses yang berkaitan dengan metode penyelesaian pekerjaan.

31
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > Summary
References
• Gilin Oore, D., Leiter, M. P., & LeBlanc, D. E 2015, ‘Individual and organizational factors promoting successful
responses to workplace conflict’, Canadian Psychology/Psychologie Canadienne, vol. 56, no. 3, pp. 301.
• Tebitendwa, A 2021, ‘Intergroup Conflict and Organizational Performance: A Case of Kiboga Hospital, Uganda’, In
Organizational Conflict-New Insights. IntechOpen.
• Lumen Learning n.d., Organizational Behavior and Human Relations, Lumen, viewed 25 January 2023
<https://courses.lumenlearning.com/wm-organizationalbehavior/chapter/the-conflict-process/>
• Robbins, S. P., & Judge, T. A 2019, Organizational behavior 18th, Pearson Education (us).
• Shonk,K., 2021, 3 Types of Conflict and How to Address Them, PON Harvard Law School, viewed 25 January 2023
<https://www.pon.harvard.edu/daily/conflict-resolution/types-conflict/>

32
MENGENALI KONFLIK DI TEMPAT KERJA > References
TERIMA KASIH

Last Update: 01 November 2022

Anda mungkin juga menyukai