NAMA KELOMPOK :
Dewi Hapsari
Siti Sulistiyowati
DOSEN PENGAMPU :
Erna Widyastuti ,S.SiT,M.Kes 1
Pendahuluan
USG obstetrik dimulai 40 tahun yang lalu
Suatu lompatan besar
Aman, tidak invasif, akurat, cukup
ekonomis, dan tidak ada kontra indikasi.
Seiring berjalannya waktu, semakin
banyak dilakukan Tenaga kesehatan
perlu mengetahuinya
Secanggih apapun alatnya faktor
manusia!!!
Prinsip USG
Gelombang Ultrasonik
Obstetrik : 3,5-7,0 MHz.
Pizzo-electric
5
(Woo, 2007; Chisholm, 2002; Mark, 1995)
Keamanan USG
Telah >> 40 tahun USG obstetrik dilakukan.
Radiasi ionisasi dan efek embriotoksik tidak ada
Penelitian 15.000 wanita hamil + USG Aman
Efek ultrasonik terhadap sel
• laboratorium : kavitas & pemanasan
• Klinis : abnormalitas tidak ditemukan
FDA batas energi : 94 mw.cm-2
Risiko terbesar : over & under diagnosis.
Tidak ada kontra indikasi
merupakan bukti
true gestational
sac
Lemon Sign
• pendataran os. frontal
Banana Sign
• kontur cerebellum
mendatar dan
memanjang
Jantung dan 4
ruangannya
23
Penilaian Cairan Amnion
Subjektif
Hydramnion
Oligohydramnion
24
(Karsono, 2002; ADAM, 2007)
Penilaian Cairan Amnion
(semikuantitatif)
Derajat 0
Piring korion: jelas
membentuk garis.
Jaringan : homogen
Lapisan basal: tidak tampak
≤ 31 minggu
Derajat I
Piring korion: bergelombang
halus
Jaringan : kadang densitas
gema meninggi
Lapisan basal: tidak tampak
31-36 minggu
Derajat III
Piring korion: lekukan mencapai
daerah basal
Jaringan : ada derah dengan
densitas gema tinggi, heterogen
Lapisan basal: gema kuat dan
memberi bayangan akustik.
≥ 38 minggu.
Normal : ≥ 3 cm
V. urinaria tidak terlalu penuh
Gemeli
USG Doppler
menggunakan teknik doppler
• terjadinya perbedaan frekuensi bila gelombang
mengenai target yang bergerak.
(Wiliam's, 2006)
Arteri Umbilikalis
(Katherine, 1999)
3D-USG
• Pertama kali dikembangkan tahun 1987.
• Gambar USG 3D sangat mengesankan bagi orang tua Psikologis
•”re-assurance scans”.
• Penunjang bagi USG 2D
8. Setelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila janin terasa bergerak, pencet bel yang telah disediakan
dan hitung berapa gerakan bayi yang dirasakan oleh ibu selama perekaman cardiotokografi.
9. Hidupkan komputer dan Cardiotokograf.
10. Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin dan hasil yang ingin dicapai).
11. Lakukan pencetakkan hasil rekaman Cardiotokografi.
12. Lakukan dokumentasi data pada disket komputer (data untuk rumah sakit).
13. Matikan komputer dan mesin kardiotokograf. Bersihkan dan rapikan kembali alat pada tempatnya.
14. Beri tahu pada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai.
15. Berikan hasil rekaman cardiotokografi kepada dokter penanggung jawab atau paramedik membantu
membacakan hasi interpretasi komputer secara lengkap kepada dokter.
Cara Melakukan
Persiapan tes tanpa kontraksi :
1. Ada osilasi yang persisten pada denyut Hasil pemeriksaan CTG disebut abnormal (baik
jantung asal reaktif ataupun non reaktif) apabila ditemukan :
2. Tidak ada gerakan janin
3. Tidak terjadi akselerasi, janin dalam 1. Bradikardi
keadaan bahaya. Bila paru-paru janin 2. Deselerasi 40 atau lebih di bawah (baseline), atau djj
matur, janin dilahirkan. Gambaran ini mencapai 90 dpm, yang lamanya 60 detik atau lebih
didapatkan pada keadaan isoimunisasi-RH.
Hasil CTG yang reaktif biasanya diikuti oleh keadaan
janin yang masih baik sampai 1 minggu kemudian
(dengan spesifitas sekitar 90%), sehingga
pemeriksaan ulang dianjurkan 1 minggu kemudian.
Namun bila ada faktor resiko seperti Hasil CTG non reaktif mempunyai nilai prediksi
hipertensi/gestosis, DM, perdarahan atau positif yang rendah <30%, sehingga perlu dilakukan
oligohidramnion hasil CTG yang reaktif tidak pemeriksaan lanjutan dengan CST atau pemeriksaan
menjamin bahwa keadaan janin akan masih tetap yang mempunyai nilai prediksi positif yang lebih
baik sampai 1 minggu kemudian, sehingga tinggi (Doppler-USG). Sebaiknya CTG tidak dipakai
pemeriksaan ulang harus lebih sering (1 minggu). sebagai parameter tunggal untuk menentukan
intervensi atau terminasi kehamilan oleh karena
tingginya angka positif palsu tersebut (dianjurkan
untuk menilai profil biofisik janin yang lainnya).
Saat persalinan….
1. Hasil tekanan positif menunjukkan penurunan fungsi plasenta janin, hal ini mendorong
untuk melakukan seksio sesarea.
2. Gawat janin relatif cukup banyak (14,7%) dan terutama pada persalinan, sehingga
memerlukan pengawasan dengan kardiotokografi
3. Hal – hal yang diperhatikan untuk indikasi Seksio sesarea dilakukan bila terdapat :
1. Deselarasi lambat berulang
2. Variabilitas yang abnormal (< 5 dpm)
3. pewarnaan mekonium
4. Gerakan janin yang abnormal (<5/20 menit )
5. Kelainan obstetri (berat bayi >4000g, Kelainan posisi, partus > 18 jam)