Anda di halaman 1dari 42

Manajemen Hipoglikemia

ARIE TAUFIK
OUTLINE

A. Pendahuluan

B. Patofisiologi hipoglikemia

C. Faktor penyebab hipoglikemia

D. Tanda dan gejalan klinis hipoglikemia

E. Pencegahan dan manajemen hipoglikemia

F. Take home message


OUTLINE

A.Pendahuluan
B. Patofisiologi hipoglikemia

C. Faktor penyebab hipoglikemia

D. Tanda dan gejalan klinis hipoglikemia

E. Pencegahan dan manajemen hipoglikemia

F. Take home message


Pendahuluan
Hipoglikemia
DCCT : 10-30% / tahun pada DMT 1
UKPDS : 30-35% / tahun pada DMT2
Kejadian berhubungan :

•akibat pemberian dosis obat yang tidak tepat

•strategi terapi intensif pada penderita diabetes

•ditemukan episode episode hipoglikemi yang


memerlukan penanganan yang tepat dan segera.
Hipoglikemia PENTING :
Memerlukan penanganan segera dan harus dicari penyebab
dasarnya

Pengelolaan hipoglikemia dilakukan secara komprehensive.


BATASAN HIPOGLIKEMIA

 kadar glukosa darah normal dipertahankan antara


sekitar 65–140 mg/dl,

 kurang dari 50 mg/dl tanpa gejala hipoglikemia yang


jelas, sebagai hipoglikemia.

 kadar kurang dari 60 mg/dl tidak menunjukkan gejala,


dianggap telah terjadi gangguan penggunaan glukosa di
otak.
Definisi

Kadar glukosa darah < 70 mg/dl dengan


atau tanpa gejala sistem otonom.
OUTLINE

A. Pendahuluan

B.Patofisiologi hipoglikemia
C. Faktor penyebab hipoglikemia

D. Tanda dan gejalan klinis hipoglikemia

E. Pencegahan dan manajemen hipoglikemia

F. Take home message


Keseimbangan glukosa ( Homeostatis glukosa )

Main metabolic activity :


Glucose production by liver

Pancreas releases glucagon

Adipose tissue releases


free fatty acids

Muscle provide
substrate
Keseimbangan glukosa ( Homeostatis glukosa )

Glucose influx from Meal is


only partially balanced by
Inhibition of hepatic glucose
production

Glucose

insulin

Glucagon
Keseimbangan glukosa ( Homeostatis glukosa )

About 60 minutes into the meal

Muscle takes up glucose


For oxidation and storage
As glycogen
Keseimbangan glukosa ( Homeostatis glukosa )
About 60 minutes into the meal

Pancreas releases
Maximum insulin
Keseimbangan glukosa ( Homeostatis glukosa )
Hypoglikemia
Gula darah rendah
Gangguan enzim/ dibawah 50 mg/dl.
Glukoneogenesis
menurun
Hyperinsulinemia Hyperinsulinemia

insulin secretagogue
pankreas

Insulin

Hypoglikemia
Keseimbangan glukosa ( Homeostatis glukosa )

Glukosa meningkat

glikogenolisis,
glukoneogenesis,
ketogenesis
counter regulation insulin
glucagon,
lipolisis
di jaringan adiposa,
counter regulation insulin
Hypoglikemia
epinefrin,
katekolamin
glukokortikoid.
SUMBER ENERGI UTAMA ADALAH
KARBOHIDRAT

 Pada fase puasa atau post absorpsi, glukosa diproduksi oleh sel sel
hati dan ginjal rata rata 2mg/kg/menit. Glukosa endogen  cukup
otak dan jaringan perifer;

 Glukosa endogen Sebesar 80%


dimetabolisme dan digunakan oleh otak sekitar 50%
jaringan yang tidak sensitif insulin <ginjal, usus, ataupun sel darah
merah> 25 %
jaringan sensitif insulin (jaringan adiposa, otot) 25%
OUTLINE

A. Pendahuluan

B. Patofisiologi hipoglikemia

C.Faktor penyebab hipoglikemia


D. Tanda dan gejalan klinis hipoglikemia

E. Pencegahan dan manajemen hipoglikemia

F. Take home message


ETIOLOGI

Obat-obatan

Insulin (Timing, dose, type )


clearance of insulin (eg, renal failure);
Perubahan regulasi hormon counter insulin
Sulfonylurea
Salicylates, beta blockers, quinine, quinolones Dosis
Tinggi
Kegagalan Fungsi Ginjal

 Organ kedua gluconeogenic


 Penurunan clearance ginjal  ekskresi obat dn metabolitnya (spt
insulin, chlorpropamide, metabolit glyburide)

Kegagalan fungsi Hati

 Penurunan glycogenolysis
 Penurunan gluconeogenesis
 Cadangan paling besar ( 20% fungsi dibutuhkan untuk mencegah
hypoglycemia)
 Kelainan geetik pada jalur metabolik glukosa
 Tempat Metabolisme tolbutamide, glyburide, glipizide
Endocrinopaty
 Insufisiensi Adrenal (glucocorticoid)

 Defisiensi hormon pertumbuhan (GH)

 Defisiensi Glucagon

 Penyakit Pituitary ( penurunan kombinasi antara corticotropin


dan defisiensi GH )
Poisoning / Keracunan
(ethanol, propanolol, salicylates)

 Ethanol menginhibisi gluconeogenesis

 Ethanol-induced hypoglycemia terjadi pada 12-72 jam


setelah minum ethanol
Neoplasm
 Non–islet-cell tumors
 Mesenchymal tumors,
 hepatocellular carcinoma,
 adrenocortical tumors,
 carcinoid tumors,
 leukemia, and lymphomas

 Kebanyakan tumor ini mensekresi molekul IGF –II


 Beberapa juga mensekresikan Glucagon- like peptide(GLP-1) dan
Somatostatin
Insulinoma
 Tumor sel β Pancreas mensekresi insulin
 Small,solitary, benign( < 10% malignant)
Ketidakmampuan sel insulinoma mensupresi sekresi
insulin selama glukosa sirkulasi rendah, menyebabkan
hipoglikemi berat
Autoimmune

Anti-insulin receptor antibody


Jarang, hypoglycemia disebabkan autoantibodi yang berikatan
reseptor insulin dan mempunyai karakteristik seperti aksi biologi
insulin.

Anti-insulin antibody
 Autoantibodi yang merusak insulin plasma di sirkulasi pada saat
konsentrasi insulin tinggi dan melepaskan insulin saat konsentrasi
plasma insulin menurun
 Inappropriate waktu pelepasan insulin dapat menyebabkan
Hypoglycemia.
ETIOLOGI

Penyebab hipoglikemia :
1. Medikasi or toxins.

2. kelaian yang berhubungan dengan fasting


hypoglycemia.

3.Kelainan yang berhubungan dengan


Postprandial hypoglycemia.
OUTLINE

A. Pendahuluan

B. Patofisiologi hipoglikemia

C. Faktor penyebab hipoglikemia

D.Tanda dan gejalan klinis hipoglikemia


E. Pencegahan dan manajemen hipoglikemia

F. Take home message


DIAGNOSIS (WHIPPLE’S TRIAD) YAITU :

1. adanya gejala SSP, seperti : Bingung, perubahan


perilaku, koma

2. kadar gula darah plasma yang rendah dan

3. perbaikan klinis apabila kadar gula darah telah


meningkat.
 Gejala hipoglikemia :
 system syaraf pusat (otak) dan
 system syaraf otonom simpatis.

 Neuroglycopenia
lemah, pusing bingung, hilang konsentrasi, irritabiliats, hallusinasi,
pandangan kabur hemiplegia bahkan koma atau kematian
 Neurogenic
berkeringan yang berlebihan, palpitasi, tremor, cemas, dan rasa lapar
yang hebat.
Gejala
hipoglikemia :
MILD
Gejala otonom yang jelas ditemukan
penderita bisa makan dan menolong dirinya sendiri

MODERATE
Gejala otonom dan neuroglycopenic jelas ditemukan
penderita masih bisa makan dan menolong dirinya sendiri

SEVERE
Memerlukan batuan orang lain
Terjadi penurunan kesadaran
GD biasa nya < 2. mmol/L atau < 50 mg/dl
LABORATORIUM

 Glukosa darah
 Test toleransi glukosa
 Insulin
 glucagon
 C-peptide
 cortisol
 ACTH
Hypoglycemia Pathway
OUTLINE
A. Pendahuluan

B. Patofisiologi hipoglikemia

C. Faktor penyebab hipoglikemia

D. Tanda dan gejalan klinis hipoglikemia

E.Pencegahan dan manajemen


hipoglikemia
F. Take home message
PENDEKATAN PENGELOLAAN
HIPOGLIKEMIA TERDIRI DARI 2 BAGIAN,

1. Inisial terapi yang segera dalam upaya


meningkatkan kadar gula darah

2. Terapi penyakit dasar yang menyebabkan


hipoglikemi dalam upaya pencegahan
hipoglikemia yang berulang.
PENCEGAHAN HIPOGLIKEMIA

1. Edukasi berulang dan intensif saat terapi DM


(diet, penggunaan obat, puasa, olahraga)
2. Bijak memberikan obat dan selalu evaluasi
komplikasi dari penyakitnya dan efeksamping
obat (bagi dokter)
3. Hindari konsumsi alkohol
4. Modifikasi gaya hidup sehat
PENGELOLAAN HIPOGLIKEMIA

 Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh pemberian sulfonilurea


dan insulin.
 Hipoglikemia akibat sulfonilurea juga dapat berlangsung lama,
sehingga harus diawasi benar sampai semua obat habis diekskresi,
yang kadang memerlukan waktu lama
(24-36 jam, bahkan mungkin lebih pada pasien disertai gagal ginjal
kronik).
Management Errors In
Hypoglycemia Patient

 Assumption of psychosis, epilepsy, CVA


 With presence of ethanol assuming
ethanol is cause of symptoms
 Single bolus dextrose therapy
PENGELOLAAN HIPOGLIKEMIA RINGAN -
SEDANG

 Minum larutan gula murni 20-30 gr,


 Minum gula gula,
 Obat obat diabetes di berhentikan,
 kemudian pantau kadar glukosa darah tiap 1 -2 jam,
 pertahankan kadar glukosa darah berkisar 200 mg/dl.
 Kemudian cari penyebab
PENGELOLAAN HIPOGLIKEMIA
PASIEN TIDAK SADAR
1. Hindari asupan makan atau minum via oral
2. Penderita diberikan 50 cc Dektrose 40% bolus ( atau glukagon 0.5 – 1 mg
IV/IM)
3. kemudian dilakukan pemasang infus Dektrose 10 % 500 cc dalam 6 jam.
4. Kadar glukosa darah diperiksa setiap ½ jam.
5. Langkah ini dilakukan sampai penderita kesadarannya membaik.
6. Apabila penderita belum sadar dan kadar glukosa darah masih dibawah 100
mg/dl ulangi 50 ml dektrose 40%,
7. pantau kadar glukosa darah tiap ½ jam.
8. apabila belum sadar juga dengan kadar glukosa sudah berkisar 200 mg,
berikan hidrokortison 100 mg/dl tiap 4 jam selama 12 jam atau
Deksametasone 10 mg/kgBB dilanjutkan 1½-2 gr/kgBB setiap 6-8 jam.
9. Kemudian cari penyebab
OUTLINE

A. Pendahuluan

B. Patofisiologi hipoglikemia

C. Faktor penyebab hipoglikemia

D. Tanda dan gejalan klinis hipoglikemia

E. Pencegahan dan manajemen hipoglikemia

F. Take home message


TAKE HOME MESSAGE

 Hipoglikemia merupakan suatu kegawatan endokrin


yang memerlukan penanganan segera dan komprehensif
 Lebih banyak disebabkan oleh penggunaan obat
hipoglikemik yang tidak tepat baik oral maupun injeksi
 Edukasi dan evaluasi pasien diabetes berulang2
terutama pada kelompok yang rentan
 Bila fasilitas kesehatan terbatas, segera rujuk.
Semoga bermanfaat

Terimakasih....

Anda mungkin juga menyukai