PRODUKSI IKAN
KALENG
Dewi Merdekawati, S.Pi., M.Si.
UTUH
A Hanya menghilangkan bagian kepala, ekor, insang, dan isi perut. Ex : pengalengan lemuru,
udang dan kerang.
SOLID
B 1 – 2 potong daging, bebas serpihan
STANDAR
C 2 – 3 potong daging, serpihan maks 2%
CHUNK
D Serpihan daging putih ± 1x makan, serpihan flake maks 40%
FLAKE
E Potongan daging lebih kecil dari chunk
GRATED
F Daging kecil (flake, tidak seperti pasta)
Berdasarkan metode pengolahannya, produk ikan kaleng yang ada di
pasaran sbb :
Direbus
A Lemuru, mackerel, cumi, kerrang, kepiting/rajungan, udang, salmon, dan oyster
Dibumbui
E Flake tuna, flake cakalang, lemuru, mackerel, cumi, dan bakso
PROSES PENGALENGAN
IKAN
Bahan pangan DIKEMAS secara
hermetis kemudian DIPANASKAN
pengalengan biasa
Bahan pangan DIPANASKAN,
kemudian DIKEMAS secara hermetis
(setelah dingin atau masih panas)
pengalengan aseptis
Penyiapan
Bahan
Blansing
Pengisian (Filling)
Penghampaan
Tahapan Pengalengan (exhausting)
Bahan Makanan
Penutupan kaleng
(Sealing)
Sterilisasi
Pendinginan
PENGAWETAN SEMENTARA
Bila harus menunggu sampai proses pengalengan dilakukan, maka
bahan mentah itu harus terlebih dahulu diawetkan meskipun
hanya dalam tahap sementara. Pengawetannya bisa dilakukan dgn
cara penggaraman, pendinginan atau pembekuan. Karena itu se-
tiap pabrik pengalengan ikan sllu menyediakan ruang pendingin
khusus utk menampung kelebihan ikan. Ikan dalam tahap ini su-
dah terlebih dahulu disiangi dan dicuci bersih. Tahapan ini tidak
boleh terlalu lama karna akan terjadi perubahan-perubahan yang
merugikan.
PENYIANGAN (SLICING/PEELING)
Headspace harus diperhatikan :
– Kurang penggelembungan kaleng.
– Berlebihan tidak cukup vacum atau dapat terjadi
pengempisan kaleng
Jenis yang dikemas : ikan utuh, potongan (slices), saos,
minyak
Jenis larutan : sauce
Spesifikasi pengemas :
a. Kaleng
b. Plastik
c. Komposit kertas
d. Aseptical processed laminated paper pack/Vacuum
packed
Ukuran kemasan : 8 Oz, 1 lb 13 oz, dll
Pelapis kemasan :
AR : Acid Resistent untuk Acid Foods
SR : sulfur Resistent untuk nonacids foods
PENGISIAN (FILLING)
Dilakukan sebelum atau sesudah pemanasan bahan pangan,
tergantung cara pengalengan
Dengan tipe masinal (mesin, otomatis) lebih baik krn dpt
menjamin aseptisitas
Ada ruang kosong bag atas (head space)
o Vol maksimal 10 %
o Bila lbh besar dpt menyulitkan penghampaan dan
peluang terjadinya oksidasi, warna dan aroma rusak
o Bila terlalu kecil :
Berbahaya: pengembangan bhn pangan waktu ster-
ilisasi dpt tumpah atau memecahkan wadah
Waktu proses lebih lama karena penetrasi panas
lambat
Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pengisian
Fill of container
o Persentase pengisian kemasan 90% dari volume
kemasan
Drained weight
o Berat isi setelah ditiriskan (berat bahan padat dalam
kemasan) biasanya 50 – 65% dari berat air yang
diperlukan untuk mengisi kemasan tsb
Berat netto
o Berat padatan dan cairan dalam kemasan
o Harus sesuai dengan yang tercantum pada label
Keseragaman pengisian kaleng
o Faktor ini dipengaruhi oleh berat netto dan head space
Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pengisian
Penutupan rapat
o Mencegah kebocoran bahan dari kaleng
o Mencegah kerusakan isi kaleng
Penutupan kaleng penutupan ganda
(double seameing)
Mesin penutup kaleng:
o Hand seamer
o Otomatis
Teliti agar hermisitas wadah terjamin
Kemasan kaleng Perhatikan: bentuk li-
patan dalam sambungan dan lembaran
kaleng tidak bocor
Kemasan botol penutup diberi pak dari
karet atau bahan sejenis
Jarang dikerjakan secara manual untuk
standarisasi dan untuk sanitasi/higiene
MODEL LIPATAN MODEL PENUTUPAN
KALENG HERMETIS BOTOL HERMETIS
(JAR)
Setelah penutupan, kaleng dibersihkan dan
diberi kode/tanda
Kode terletak pada tutup kaleng
Kode berupa rangkaian huruf dan angka
yang menunjukkan tanggal dan nomor batch
prosesing
STERILISASI