Distilasi 2021
Distilasi 2021
1. Pengertian
Distilasi adalah pemisahan suatu zat/ komponen kimia dari
suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didih antara
komponen melalui perubahan fasa komponen.
2. Dasar Pemisahan
Adanya perbedaan titik didih diantara komponen dalam
campuran.
3. Prinsip Distilasi
Campuran berupa larutan didihkan menjadi fasa gas (uap)
pada temperatur sesuai dengan titik didih dari komponen yang
titik didihnya terendah, kemudian uap yang dihasilkan
dikondensasikan menjadi fasa cair kembali.
A. Penguapan dan Kondensasi– sistem satu komponen
Vapor Pressure, P
1. Ketika energi panas diberikan ke dalam larutan,
maka tekanan uap akan menjadi sama dengan
tekanan atmosfer maka cairan mulai mendidih
DISTILASI
Bertingkat/
Sederhana Fraksinasi/
Rektifikasi
Di Bawah
Pada Tekanan
Tekanan Atmosfir Uap
Atmosfir (Vakum)
a) Distilasi sederhana
Distilasi dimana uap yang dihasilkan selama pendidihan setelah
berubah menjadi kondensat tidak ada yang kembali ke
campuran awal.
A + B C + D
bp 60 o C bp 100 oC
C? Atau D?
Atau C + D?
C +
D
Untuk mencegah terjadinya superheating pada cairan
(berhubungan dengan tidak adanya sedikit gelembung udara dan
untuk mencegah terjadinya ledakan dapat dilakukan dengan
beberapa cara :
A + B C
Solvent bp of most modern synthetic
targets is usually >> 200 oC
(bp typically below 100 oC)
3) Distilasi uap
• Pemanasan campuran yang dipisahkan menggunakan
uap panas (biasanya uap air).
• Penambahan uap ke dalam campuran memperbesar
atau menambah tekanan uap komponen sehingga
campuran mendidih pada suhu yang lebih rendah.
• Menguntungkan digunakan untuk memisahkan
komponen yang tidak stabil pada suhu didihnya.
b) Distilasi bertingkat
Distilasi dimana selama proses berlangsung terdapat
kondensat yang kembali ke campuran awal, sehingga
perubahan fasanya berlangsung secara berulang-ulang.
CAIR ↔ GAS
Suhu Volalitas
PT = PA + PB
X = fraksi mol
o o
Teori Pemisahan Destilasi
Bila dibuat garis: ln p terhadap 1/T atau Y terhadap X
maka diperoleh garis lurus
Konstanta untuk persamaan ini:
po :tekanan uap 1 atm, dan pada T titik didih normal
H : panas penguapan cairan
R: konstanta gas (8,314 J mol-1 K °..)
Kurva komposisi (fraksi mol) vs tekanan uap total (PT)
500 500
P 400 PT 400
(torr) 300 PHek 300
200 200
100 PHep
100
0 0,5 1 Heptana
1 0,5 0 Heksana
Fraksi mol
Kesimpulan :
• Semakin besar fraksi mol zat yang kurang volatil semakin
kecil tekanan uap total campuran, dan sebaliknya.
C. Hubungan komposisi dengan titik didih
Contoh : Campuran heksana + heptana
1400
1200
P 1000 90o C
80oC
(torr) 800 70o C 800
600 600
400 400
200 200
Kesimpulan :
• Semakin besar fraksi mol zat yang kurang volatil (sukar
menguap) semakin besar titik didihnya
PB PoBXB
Y0B = X1B = x 100 % = x 100 %
PT PT
Contoh :
To
T1
T2
110 Vapor
line
Liquid
Temperature °C
100
line
90
80
Vapors from the Suppose we distill the same 80:20 mixture of toluene
Distilling flask to benzene we did in the simple distillation example
• Cairan (XB.0) pada pelat No. 0 dididihkan pada titik
didihnya T0 sehingga sebagian besar berubah menjadi
uap (YB.0). Uap tersebut naik ke bagian kolom di
atasnya (pelat no. 1). Di pelat ini uap dikondensasi
berubah menjadi cairan (XB.1) yang komposisinya = YB.0
Di pelat ini komposisi cairan yang lebih volatil lebih
besar daripada di pelat no. 0 (di bawahnya) sehingga
titik didih cairan di pelat no 0>1 atau T0>T1.
XA.f(1-XA.0)
log
XA.0(1-XA.f)
n+1=
log
l
= HETP (H) = = tinggi pelat teoritis
n
XA.f(1-XA.0)
log
XA.0(1-XA.f)
n+1=
log