T2
Pengelolaan sediaan
farmasi, alkes, dan
BMHP di Rumah Sakit
Ade Puspitasari
Pemilihan (seleksi)
Perencanaan
kebutuhan Pengelolaan
Pengadaan sediaan farmasi,
Penerimaan alat kesehatan
dan bahan medis
• Penyimpanan
habis pakai
• Pendistribusian
• Pemusnahan dan
meliputi :
penarikan
• Pengendalian
• Administrasi
PENYIMPANAN
Tujuan : adalah suatu kegiatan
- memelihara mutu sediaan menyimpan dan memelihara
dengan cara menempatkan
farmasi, sediaan farmasi dan BMHP yang
- menghindari penggunaan diterima pada tempat yang
dinilai aman dari pencurian serta
yang tidak gangguan fisik yang dapat
bertanggungjawab, merusak mutu obat.
- menghindari kehilangan dan
pencurian, serta
- memudahkan pencarian dan Sistem First Expired First Out
(FEFO), First in First Out (FIFO) dan
pengawasan. penyimpanan berdasarkan alfabetis atau
kelas terapi
Yang perlu diperhatikan saat penyimpanan :
8. Tersedia Pallet yang cukup 13. Lantai terbuat dari bahan yang
9. Tersedia alat pengangkut tidak berongga v inyl / floor
yang sesuai kebutuhan hardener (tahan zat kimia)
10. Bebas dari serangga dan 14. Luas ruangan mencukupi, dan
binatang pengganggu bebas dari banjir
11. sistem pendingin yang 15. Harus tersedia minimal dua
menjaga suhu ruangan di pintu untuk jalur evakuasi
bawah 25ºC (dilengkapi 16. Tersedia lemari
pemantau suhu pendingin(dilengkapi pemantau
terkalibrasi) suhu terkalibrasi)
12. Dinding terbuat dari bahan 17. area perawatan pasien tidak
yang kedap air, tidak diperbolehkan menyimpan
berpori dan tahan benturan sediaan farmasi, alat kesehatan
dan BMHP dengan kemasan
tersier (kardus terluar)
5
Yang perlu diperhatikan saat penyimpanan :
6
Untuk bahan berbahaya dan beracun
harus tersedia:
- eye washer dan shower
- Spill kit (peralatan penanganan
tumpahan)
- lembar Material Safety Data Sheet
(MSDS)
-. Rak/wadah penyimpanan yang
dilengkapi simbol B3 yang sesuai
10
PENYIMPANAN dan PENGELOLAAN OBAT EMERGENSI
Pengelolaan Obat emergensi harus Mekanisme pengelolaan sediaan farmasi untuk keperluan
menjamin: darurat adalah sebagai berikut :
a. jumlah dan jenis Obat sesuai a) Jenis dan jumlah persediaan per item sediaan emergensi
dengan daftar Obat emergensi ditetapkan oleh Tim Code Blue atau tim sejenis yang salah
yang telah ditetapkan; satu anggota tim adalah apoteker
b. tidak boleh bercampur dengan b) Sediaan emergensi, harus disediakan untuk pengobatan
persediaan Obat untuk kebutuhan gangguan jantung, gangguan peredaran darah, reaksi
lain; alergi, konvulsi dan bronkospasma.
c. bila dipakai untuk keperluan c) Sediaan emergensi harus dapat diakes dan sampai ke pasien
emergensi harus segera diganti dalam waktu kurang dari 5 menit.
d. dicek secara berkala apakah ada d) Sediaan farmasi emergensi harus selalu tersedia. Tidak
yang kedaluwarsa; dan boleh ada sediaan farmasi yang kosong.
e. dilarang untuk dipinjam untuk e) ediaan farmasi yang kosong/terpakai harus segera diajukan
kebutuhan lain. permintaannya penggantinya kepada IFRS.
f) Persediaan sediaan farmasi emergensi harus diinspeksi oleh
staf Instalasi Farmasi secara rutin.
11
12
Distribusi dilakukan dengan salah
PENDISTRIBUSIAN
satu/kombinasi sistem spt: adalah kegiatan menyalurkan
• Sistem distribusi sentralisasi , sediaan farmasi dan BMHP di
yaitu distribusi dilakukan oleh rumah sakit untuk pelayanan
Instalasi Farmasi secara terpusat ke pasien dalam proses terapi baik
pasien rawat inap maupun rawat
semua unit rawat inap di rumah jalan serta untuk menunjang
sakit secara keseluruhan pelayanan medis dan BMHP
• Sistem distribusi desentralisasi,
yaitu distribusi dilakukan oleh
beberapa depo/satelit yang
merupakan cabang pelayanan di Tujuan : tersedianya sediaan farmasi dan
rumah sakit. BMHP di unit-unit pelayanan secara
tepat waktu, tepat jenis dan jumlah.
Ada beberapa metode penyiapan sediaan farmasi dan BMHP untuk pasien,
yaitu:
16
PENARIKAN
Penarikan Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai dilakukan terhadap produk yang izin edarnya
dicabut oleh Menteri.
Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi
standar/ketentuan peraturan perundang-undangan
dilakukan oleh pemilik izin edar berdasarkan
perintah penarikan oleh BPOM ( mandatory recall )
atau berdasarkan inisiasi sukarela oleh pemilik izin
edar ( voluntary recall ) dengan tetap memberikan
laporan kepada Kepala BPOM.
17
Pengendalian persediaan obat PENGENDALIAN
terdiri dari: PERSEDIAAN
1. Pengendalian ketersediaan;
2. Pengendalian penggunaan; adalah suatu kegiatan untuk memastikan
tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai
3. Penanganan ketika terjadi dengan strategi dan program yang telah
ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan
kehilangan, kerusakan, dan dan kekurangan/kekosongan obat di
rumah sakit.
kedaluwarsa.
Pengendalian ketersediaan,
kekosongan/kekurangan obat di RS karena :
19
Langkah yang dapat dilakukan untuk
mencegah kekosongan/kekurangan obat :
1. Melakukan substitusi obat dengan obat lain yang memiliki zat aktif yang sama.
2. Melakukan substitusi obat dalam satu kelas terapi dengan persetujuan dokter
penanggung jawab pasien
3. Membeli obat dari Apotek/ Rumah Sakit lain yang mempunyai perjanjian kerjasama
4. Apabila obat yang dibutuhkan sesuai indikasi medis di rumah sakit tidak tercantum
dalam Formularium Nasional dan harganya tidak terdapat dalam e-katalog obat,
maka dapat digunakan obat lain berdasarkan persetujuan ketua Komite Farmasi dan
Terapi/KFT dengan persetujuan komite medik atau Direktur rumah sakit.
5. Mekanisme pengadaan obat di luar Formularium Nasional dan e-katalog obat
dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan (Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah).
6. Obat yang tidak tercantum dalam Formularium Nasional atau e -katalog obat
dimasukkan dalam Formularium Rumah Sakit.
20
FUNGSI KARTU STOK :
1. Mencatat jumlah penerimaan dan pengeluaran
obat termasuk kondisi fisik, nomor batch dan
tanggal kedaluwarsa obat
2. Satu kartu stok hanya digunakan untuk mencatat
mutasi satu jenis obat dari satu sumber anggaran
3. Data pada kartu stok digunakan untuk menyusun
laporan dan rencana kebutuhan obat periode
berikutnya
21
SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN, ANTARA LAIN :
MODEL
ABC ANALISIS
VEN
KOMBINA
SI ABC- STOCK
VEN MINIMAL
DAN
MAKSIMA 22
L
Model ABC :
Analisis ABC menekankan pada persediaan yang memiliki nilai penggunaan yang
relative tinggi atau mahal. dapat menimbulkan frekuensi pemesanan dan
menentukan prioritas pemesanan berdasarkan nilai atau harga obat.
Item obat dibagi menjadi 3 kategori :
A : merupakan 10-20% jumlah item menggunakan 75-80% dana
B : merupakan 10-20% jumlah item menggunakan 15-20% dana
C : merupakan 60-80% jumlah item menggunakan 5-10% dana
23
Langkah menentukan kelompok A, B, C :
a) Hitung jumlah dana yang dibutuhkan untuk masing-masing obat dengan cara
kuantum obat x harga obat
b) Tentukan rangking mulai dana terbesar sampai terkecil
c) Hitung persentasenya terhadap total dana yang dibutuhkan
d) Hitung kkumulasi persennya,
e) Obat kelompok A termasuk kumulasi 75%
f) Obat kelompok B termasuk dalam kumulasi >75% s.d 95%
Tugas, 2. mencari
g) Obat kelompok C termasuk dalam kumulasi >95% s.d. 100% contoh soal
penghitungan ABC
(tidak boleh copy paste)
24
Analisis VEN (Vital, Esensial,
Nonesensial) :
V (Vital) : obat yang termasuk dalam potensial life-
saving drugs. Mempunyai efek withdrawl secara
signifikan atau sangat penting dalam penyediaan
pelayanan kesehatan dasar
E (Esensial) :obat yang efektif untuk mengurangi
kesakitan, tetapi tidak vital
N (Nonesensial) : obat yang digunakan untuk penyakit
minor atau penyakit tertentu yang efikasinya
masih diragukan.
Didasarkan pola penyakit dan
merujuk pedoman pengobatan
25
KOMBINASI ABC-VEN :
Analisis kombinasi dapat dilakukan dengan
analisis PUT :
Prioritas (P) : harus diadakan tanpa mempedulikan
sumber anggaran AV, BV, dan CV
Utama (U) : dialokasikan pengadaannya dari
sumber dana tertentu AE, BE, dan CE
Tambahan (T) : dialokaikan pengadaannya setelah
obat prioritas dan utama terpenuhi AN,
BN, dan CN
26
KOMBINASI ABC-VEN :
A B C
V AV BV CV
E AE BE CE
N AN BN CN
27
STOK MINIMUM & STOK MAKSIMUM
STOK MINIMUM
Minimal persediaan yang diatur untuk mencegah persediaan habis.
Rumus : Smin = (LT x CA) + SS Smin = 2 x SS
SS = safety stock = L x d
L = lead time = LT
d = rata-rata kebutuhan perhari = CA
STOK MAKSIMUM
Untuk mencegak kelebihan persediaan.
Rumus ; Smax = Smin + (PP x CA)
PP = Procurement Period (periode pengadaan)
28
TERMASUK :
PENCATATAN
PELAPORAN
ADMINISTRASI
KEUANGAN
ADMINISTRASI ADMINISTRASI
PENGHAPUSAN
THANK YOU
Name
Phone
Website
Customize this Template
Template Editing
Instructions and Feedback
31