TERAPI
Dec Jan GANGGUAN
Feb Mar AprSISTEM
May Jun Jul Aug
SYARAF ,KULIT,THT A
“FARMAKOTERAPI PARKINSON”
Dosen Pengampu : apt.Dra.Syilfia Hasti,M.Farm B
Kelompok 3 (S16B) : C
F
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug
Definisi C
2020-2021
E
F
Definisi
Etiologi C
2020-2021
E
F
Etiologi
Penyebab parkinson adalah adanya kemunduran atau kerusakan selsel saraf pada basal ganglia sehingga
pembentukan serta sumber dopamine menjadi sedikit atau berkurang. Faktor penyebab kemunduran dari basal
ganglia itu sendiri masih belum diketahui, namun kemungkinan disebabkan karena faktor keturunan, trauma,
infeksi, pengobatan, terpapar racun, atherosklerosis dan tumor basal ganglia (Ginsberg Lionel, 2008).
Usia
Insiden meningkat dari 10 Geografi
per 10.000 penduduk Faktor resiko yang
pada usia 50 sampai 200 mempengaruhi
dari 10.000 penduduk Periode
perbedaan angka Flukultasi jumlah
pada usia 80 tahun. Hal secara geografis ini penderita pnyakit
ini berkaitan dengan termaksud adanya arkinson tiap periode
reaksi mikrogilial yang perbedaan genetik, mungkin berhubungan
mempengaruhi kekebalan terhadap dengan hasil
kerusakan neurona, penyakit dan paparan pemaparan lingkungan
terutama pada substansi terhadap faktor yang episodik, misalnya
nigra, pada penyakit lingkungan. proses infeksi,
parkinson. indistrialisasi ataupun
gaya hidup.
Etiologi
Genetik
Adanya riwayat penyakit parkinson pada
keluarga meningkatkan faktor resiko Faktor lingkungan.
penderita menderita penyakit parkinson Xenobiotik berhubungan erat
sebesar 8,8 kali pada usia lebih dari 70
dengan paparan pestisida yang
tahun dan 2,8 kali pada usia lebih dari 70
tahun, Meskipun sangat jarang. jika
dapat menimbulkan kerusan
disebakan oleh keturunan, gejala mitokondria.
parkinsonisme tampak pada usia relatif
muda.
Pekerjaan Diet
Lebih banyak orang dengan paparan Komsumsi lemak dan kalori tinggi
mental yang lebih tinggi dan lama. meningkatkan stress oksidatif,
7.Infeksi salah satu mekanisma kerusakan
Paparan virus influensa intrautero turut neuronal pada penyakit parkinson.
menjadi faktor faktor presdiposis penyakit Sebaliknya kopi merupakan
parkinson melalui kerusakan substansia neuroprotektif.
nigra.
Etiologi
Trauma kepala
Cidera kranio serebral
bisa menyebakan
penyakit parkinson,
meski perannya
masih belum jelas
benar. Stress dan depresi
Beberapa penelitian menunjukkan
depresi dapat mendahului gejala
motorik. Depresi dan stress
dihubungkan dengan penyakit
parkinson karena pada stress dan
depresi terjadi peningkatan turnover
kotekolamin yang memacu stress
oksidati
Etiologi
Epidemiologi C
2020-2021
E
F
Epidemiologi
Penyakit Parkinson adalah salah satu penyakit neurodegeneratif yang progresif dan
prevalensinya terus meningkat. Penyakit ini merupakan penyakit neurodegeneratif
tersering kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit Parkinson lebih sering ditemui
pada umur lanjut dan jarang ditemukan pada individu yang berumur kurang dari 30 tahun.
Sebagian besar penyakit Parkinson ditemukan pada umur 40-70 tahun, dengan rata-rata
pada umur 58-62 tahun dan hanya sekitar 5% yang terjadi pada umur di bawah 40 tahun.
Insidensi penyakit Parkinson lebih tinggi pada laki-laki, ras kulit putih dan individu yang
berada di daerah industri tertentu, insidensi yang lebih rendah ditemukan pada populasi
Asia dan kulit hitam Afrika. Faktor lingkungan juga terbukti memiliki peranan penting
dalam terjadinya penyakit ini (Lukas, dkk., 2018)
Di Indonesia belum ada data prevalensi penyakit Parkinson yang pasti, namun
diperkirakan terdapat sekitar 400.000 penderita penyakit Parkinson. Penyakit ini lebih
banyak ditemukan pada pria dari pada wanita dengan angka perbandingan 3:2
(Joesoef,2001).
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug
Patofisiologi C
2020-2021
E
F
Patofisiologi
Patofisiologi
yang abnormal disebabkan oleh karena penurunan yang sifatnya progesif dari
Parkinson.
2. Jika jumlah neuron dopaminergik hilang lebih dari 70 % maka gejala penyakit
korteks motorik
Patofisiologi
Substansia nigra merupakan suatu regio kecil di otak yang terletak sedikit diatas medula spinalis. Bagian
ini menjadi pusat kontrol atau koordinasi dari seluruh pergerakan. Sel-selnya menghasilkan neurotransmitter
yang disebut dopamin, yang berfungsi untuk mengatur seluruh pergerakan otot dan keseimbangan badan yang
Dopamin diperlukan untuk komunikasi elektrokimia antara sel-sel neuron di otak terutama dalam
mengatur pergerakan, keseimbangan dan refleks postural, serta kelancaran komunikasi (bicara). Pada penyakit
parkinson sel-sel neuron di substansia nigra pars kompakta mengalami degenerasi, sehingga produksi dopamin
menurun, akibatnya semua fungsi neuron di sistem saraf pusat menurun dan menghasilkan kelambatan gerak
(bradikinesia), kelambatan bicara, dan berfikir (bradifrenia), tremor dan kekakuan (rigiditas). (Sudoyo et al, 2009)
Patofisiologi
2. Lewy bodies
Manifestasi klinis C
2020-2021
E
F
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug
Gelaja subjektif A
F
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug
Manifestasi Klinis A
F
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug
Manifestasi Klinis A
Bradikinesia Sikap
B
Gerakan volunter menjadi Depresi
Pada stadium yang lebih lanjut Sekitar 40% penderita penyakit
lambat dan memulai suatu sikap penderita dalam posisi Parkinson terdapat gejala
gerakan menjadi sulit kepala difleksikan ke dada, bahu depresi. Hal ini dapat C
membongkok ke depan, punggung disebabkan kondisi fisik
melengkung kedepan, dan lengan penderita yang mengakibatkan
tidak melenggang bila berjalan keadaan yang menyedihkan
seperti kehilangan pekerjaan, D
kehilangan harga diri dan
merasa dikucilkan
F
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug
Diagnosis C
2020-2021
E
F
Diagnosis
Penatalaksana C
2020-2021
E
F
Penatalaksana
D
•Terapi berbicara dapat membantu
dalam menelan dan kemampuan Diet seimbang dan dapat
berbicara. mengkonsumsi multivitamin E
•Dengan menjaga interaksi sosial, harian bila pasien tidak
dapat membantu keseluruhan menjadi makan dengan baik.
baik F
Penatalaksana
Amantadine
Catechol-O-Methyltransferase Inhibitors
Dopamine Agonist
Antikolinergik 1) Triheksilfenidil
Dosis:
• Obat antikolinergik dapat 1 mg/hari, dinaikkan bertahap. Dosis
memperbaiki tremor dan terkadang pemeliharaan 5-15 mg/hari, terbagi dalam 3-4
gejala distonik pada beberapa kali pemberian.
orang pasien. Dapat digunakan
Untuk Lansia : dosis di batas bawah dari kisaran
sebagai monoterapi atau dalam
dosis.
hubungannya dengan obat
antiparkinson lainnya. 2) Benzotropine
Dosis:
• Efek samping antikolinergik
1. Dosis untuk Parkinson Idiopatik
termasuk mulut kering, penglihatan
Dewasa: Dosis awal 0,5-1 mg sebelum tidur.
kabur, sembelit, dan retensi urin.
2. Dosis untuk Parkinson yang Disebabkan oleh
Reaksi yang lebih serius termasuk
kelupaan, kebingungan, sedasi, Obat Lain
depresi, dan kecemasan. Dewasa: Dosis awal 1-4 mg diberikan 1-2 kali
sehari
• Contoh obat : Triheksilfenidil dan
3. Parkinson Postencephalitic
Benzotropin
Dewasa: Dosis awal 0,5-2 mg sebelum tidur.
Dosis maksimumnya adalah 6 mg/hari.
Penatalaksana Terapi Farmakologi
Amantadine
Amantadine sering memberikan
manfaat sederhana untuk tremor,
rigiditas, dan bradikinesia, tetapi
paling sering digunakan untuk
diskinesia yang diinduksi L-dopa.
Levodopa Carbidopa
Levodopa adalah obat untuk menangani Untuk meredakan gejala penyakit
gejala penyakit Parkinson, seperti tubuh Parkinson, 25 mg carbidopa
gemetar, tubuh menjadi kaku, dan dikombinasikan dengan 100 mg levodopa
kesulitan untuk bergerak. dan 200 mg entacapone. Dosisnya
Dewasa: Dosis awal 125 mg dua kali adalah 1 tablet setiap kali minum, dengan
sehari. Setelah itu dosis dapat dosis maksimal 8 tablet sehari
ditingkatkan setiap 3-7 hari. Dosis
maksimum 8 g per hari
Dosis Selegiline:
10 mg pada pagi hari atau 5 mg pada saat
sarapan dan tengah hari; LANSIA, untuk
menghindari efek confusion awal dan
agitasi, terapi dapat dimulai dengan dosis
2,5 mg, terutama pada lansia
Penatalaksana
Monoamine Oxidase B Inhibitors
Entacapon
sebagai tambahan pada levodopa dengan
Catechol-O-Methyltransferase Inhibitors inhibitor dekarboksilase dopa pada
Contoh nya adalah entacapone dan tolcapone. penyakit parkinson.
Mencegah pemecahan perifer levodopa, dengan Dosis:
cara menghambat katekol-0-metiltransferase, • 200 mg dengan setip dosis levodopa
sehingga lebih banyak levodopa yang sampai ke dengan inhibitor dekarboksilase dopa,
otak. maksimal 2 gram sehari.
Tolcapon
100 mg 3 kali sehari, dengan selang waktu 6
jam setiap dosis; maksimal 200 mg 3 kali
sehari pada kondisi terpaksa. Dosis harian
pertama sebaiknya diminum pada waktu yang
sama dengan levodopa dengan inhibitor
dekarboksilase dopa. Dapat dilanjutkan lebih
dari 3 minggu hanya jika terjadi perbaikan
yang bermakna.
Penatalaksana Terapi Farmakologi
Dopamin Agonist
1. Bromokriptin 2. Pramipexole
Indikasi: Indikasi:
parkinsonisme (bukan karena obat). penyakit parkinson, yang digunakan
Dosis: tunggal maupun sebagai terapi tambahan
minggu pertama 1-1,25 mg malam dengan levodopa.
hari. Minggu kedua 2-2,5 mg malam Dosis:
hari, minggu ketiga 2,5 mg 2 kali dosis awal, 264 mcg per hari dalam dosis
sehari, minggu keempat 2,5 mg 3 kali terbagi 3, gandakan dosis setiap 5-7 hari
sehari, kemudian tingkatkan 2,5 mg hingga 1,08 mg per hari dalam dosis
setiap 3-14 hari sesuai dengan terbagi 3; bila diperlukan dosis dapat
respons sampai kisaran lazim 10-40 dinaikkan lagi sebesar 540 mcg per hari
mg sehari; bersama makanan. dengan interval mingguan; maksimal 3,3
mg per hari dalam dosis terbagi 3. Dosis
pemeliharaan : 264 mcg sampai 3,3 mg
sehari.
Penatalaksana Terapi Farmakologi
Dopamin Agonist
4. Pramipeksol
3. Ropinirole Indikasi:
Indikasi: Penyakit parkinson, yang digunakan
Parkinson idiopatik, sebagai tunggal maupun sebagai terapi tambahan
monoterapi maupun terapi tambahan dengan levodopa.
levodopa Dosis:
Dosis: Dosis awal, 264 mcg per hari dalam dosis
Dosis awal, 2 mg sekali sehari selama terbagi 3, gandakan dosis setiap 5-7 hari
satu minggu, dilanjutkan dengan titrasi hingga 1,08 mg per hari dalam dosis
dosis yaitu 4 mg sekali sehari selama terbagi 3; bila diperlukan dosis dapat
minggu kedua, 6 mg sekali sehari dinaikkan lagi sebesar 540 mcg per hari
selama minggu ketiga dan 8 mg sekali dengan interval mingguan; maksimal 3,3
sehari dalam minggu keempat. mg per hari dalam dosis terbagi 3. Dosis
pemeliharaan : 264 mcg sampai 3,3 mg
sehari.
Referensi
Wells, B. G., DiPiro, J. T., Schwinghammer, T. L., & DiPiro, C. V. 2017. Pharmacotherapy Handbook,
Tenth Edition. In McGraw-Hill Companies.
Joesoef AA. Patofisiologi dan managemen penyakit parkinson. Dalam: Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan V. FK. Unair , 2001 : 27 – 53
Lukas, A., Subagya, Setyopranoto, I. 2018. Korelasi antara ansietas, depresi, dan gangguan kognitif
terhadap kualitas hidup penderita penyakit Parkinson. Berkala Neurosains, Vol. 17, No 3.
Sudoyo,a.W.Dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Interna
Publishing.