Anda di halaman 1dari 10

GAYA KEPEMIMPINAN

“LAISSEZ FAIRE”
KELOMPOK 2 :
1. FITRIANI NOFITASARI HASAN
2. WA ODE SARINA ROSTAM
3. WA ODE ARMAYANTI
4. HARITA
5. SAMRINA
6. SITTI QAMARIAH
7. HARMANIAR
8. WA DATA
9. FIVI ROVINA
Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan
(Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan)
(Suyatno , 2008)
Seni seorang pemimpin mempengaruhi
perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan Suatu pola perilaku yang ditampilkan
bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan sebagai pimpinan ketika mencoba
organisasi mempengaruhi perilaku orang lain
Gaya kepemimpinan ini lebih banyak

Kepemimpinan menekankan keputusan kelompok dan

Laissez-faire memperbolehkan kelompok yang


memimpin dalam menentukan tujuan dan
Bahasa Prancis yang berarti
“tinggalkan itu sendiri” metode yang akan mereka capai.
01. Pemimpin menyerahkan tanggung jawab
pada pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan

02. Pemimpin memberikan kebebasan kepada


Ciri-ciri Gaya Kepemimpinan bawahan untuk mengemukakan ide, saran, dan
pendapat.
Laissez-faire
03. Pemimpin menyerahkan kepada bawahan
sepenuhnya dalam hal pengambilan keputusan

04. Pemimpin percaya bawahannya mampu


melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik

05. Pemimpin membiarkan bawahannya


memilih cara-cara yang dikehendaki dalam
menyelesaikan tugas
1. Pemimpin akan menyerahkan keputusan kepada keinginan kelompok sehingga keputusan yang
dihasilkan menjadi keputusan bersama.
2. Ada kemungkinan bawahan dapat mengembangkan kemampuannya, daya kreativitasnya untuk
memikirkan dan memecahkahkan serta mengembangkan rasa tanggung jawab
3. Bawahan lebih bebas untuk menunjukkan persoalan yang dianggap penting sehingga proses
penyelesaianya lebih cepat.

Kelebihan laissez faire


1. Tidak mampu melakukan koordinasi dan pengawasan yang baik.
2. Tidak mempunyai wibawa sehingga ia tidak ditakuti apalagi disegani oleh
bawahan.
3. Bila bawahan terlalu bebas tanpa pengawasan, terjadi penyimpangan dari peraturan
yang berlaku dari bawahan serta mengakibatkan salah tindak dan memakan banyak
waktu bila bawahan kurang pengalaman..

Kekurangan laissez faire


Pemimpin dengan Gaya Kepemimpinan Laissez Faire

Meskipun gaya 1. Adam Smith


kepemimpinan Laissez Faire
terlihat kurang baik untuk 2. George Herbert Walker
diterapkan, namun ada juga Bush
beberapa pemimpin besar
yang menerapkannya
1. Adam Smith

John Adam Smith dikenal sebagai Bapak Ekonomi di barat, beliau juga merupakan seorang filsuf yang
berasal dari Skotlandia. Beliau jugalah yang kemudian memperkenalkan teori Laissez Faire yang
artinya “biarkan mereka lakukan”
Semua berawal dari kepercayaannya bahwa buruh merupakan prioritas tertinggi, sebab adanya peningkatan
jumlah buruh akan memberikan dampak pada kenaikan produksi. Karenanya, ia menentang dengan
begitu keras pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah, sebab menurutnya pembatasan hanya akan
memundurkan ekspansi industri. Maka dari itu, Smith menuntut agar memberikan kebebasan kepada
para buruh dalam mengerjakan apa yang mereka inginkan, tanpa harus menerima Batasan dari
pemerintah.
2. George Herbert Walker Bush

Tokoh yang satu ini pernah menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-41, dan Wakil
Presiden Amerika Serikat ke-43. Masa pemerintahan dari pria asal Milton ini mewakili era
kapitalisme pasar bebas, dan mengikuti gaya Laissez Faire.
Ada yang mengatakan bahwa banyak hal buruk yang terjadi selama masa pemerintahan ini,
dengan mencap diri sebagai teman dari pasar bebas, pajak pemotong, deregulators, elang
anggaran, dan pemerintahan konstitusional yang terbatas.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai