Anda di halaman 1dari 20

Keperawatan Agregat Komunitas

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA


KELOMPOK ANAK TK DAN SD
Kelompok:
Khikmatul Aini
Rahayu
Nofitasari
Aninda Ika
DEFINISI
 Anak usia sekolah merupakan anak yang sedang
berada pada periode usia pertengahan yaitu anak
yang berusia 6-12 tahun (Santrock, 2017).

 Karakteristik anak usia sekolah menurut Hardinsyah


dan Supariasa: anak usia sekolah (6-12 tahun) yang
sehat memiliki ciri di antaranya banyak bermain di
luar rumah, melakukan aktivitas fisik yang tinggi,
serta beresiko terpapar sumber penyakit dan
perilaku hidup yang tidak sehat.
Tahap-Tahap Pertumbuhan Anak Usia Sekolah

1. Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun, terdiri


atas masa pranatal mulai embrio (mulai konsepsi -
8 minggu) dan masa fetus (9 minggu sampai lahir),
serta masa pascanatal mulai dari masa neonatus
(0-28 hari), masa bayi (29 hari-1 tahun), masa
anak (1-2 tahun), dan masa prasekolah (36 tahun).

2. Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun ke atas,


terdiri atas masa sekolah (6-12 tahun) dan masa
remaja (12-18 tahun).
Tahap-Tahap Perkembangan Anak Usia
Sekolah
1. Perkembangan Intelektual
2. Perkembangan Bahasa
3. Perkembangan Sosial
4. Perkembangan Emosi
5. Perkembangan Moral
6. Perkembangan Penghayatan Keagamaan
7. Perkembangan Motorik
8. Perkembangan Fisik
9. Perkembangan Bicara
10. Kegiatan Bermain
Perilaku Menyimpang

Kartini Kartono menyebutkan juvenile delinquency:


perilaku kenakalan anak-anak; merupakan gejala sakit
(patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja
yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial
sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah
laku yang menyimpang. Juvenile deliquency
menekankan sebab-sebab tingkah laku yang
menyimpang/ delinkuen anak-anak dari aspek
psikologis atau sisi kejiwaannya.
Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang Anak
Usia Sekolah
a. Penyimpangan Primer
b. Penyimpangan Sekunder
c. Penyimpangan Individu
d. Penyimpangan Kelompok
e. Penyimpangan Situasional
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Menyimpang
1. Predisposing factor
2. Lemahnya pertahanan diri
3. Kurangnya kemampuan penyesuaian diri
4. Kurangnya dasar-dasar keimanan dalam diri
anak
Strategi Penanganan Perilaku
Menyimpang
1. Upaya Preventif
2. Upaya Kuratif
3. Upaya pembinaan
CONTOH KASUS
SD Jangkungan merupakan salah satu Sekolah Dasar di kota X tepatnya di
wilayah kecamatan Sukolili. SD Jangkungan memiliki siswa sebanyak 235
siswa dengan rincian 30 siswa kelas 1, 35 siswa kelas 2, 35 siswa kelas 3, 40
siswa kelas 4, 45 siswa kelas 5 dan 50 siswa kelas 6 dengan jumlah guru
pengajar sebanyak 25 orang. Siswa SD Ksatria mayoritas beragama islam
dan bersuku Jawa. SD Jangkungan terdiri dari 2 lantai, pada tiap lantai ada 2
buah kamar mandi yang dipisahkan antara laki-laki dan perempuan. Di SD
Jangkunga juga memiliki kebiasaan setiap hari Senin selalu dilaksanakan
upacara bendera, setiap hari Jumat ada senam bersama yang kemudian
dilanjutkan dengan sarapan bersama, siswa diminta untuk membawa bekal
dari rumah. SD Jangkungan terletak di pinggir kota namun berbatasan
dengan tempat pembuangan sampah, sehingga halaman samping sekolah
terlihat kumuh dan terkadang tercium bau tidak sedap di ruang kelas. Setiap
minggunya selalu ada laporan siswa yang mengalami sakit perut di UKS,
diduga karena sering mengkonsumsi jajanan di depan sekolah.
DATA INTI KOMUNITAS
1. Sejarah
SD Jangkungan didirikan pada tahun 2001 di daerah pinggir kota. Pada awal
didirikan SD Jangkungan hanya memiliki 3 ruang kelas untuk bergantian negara.
2. Demografi
Jumlah siswa di SD Jangkungan sebanyak 235 siswa dengan rincian 30 siswa
kelas 1, 35 siswa kelas 2, 35 siswa kelas 3, 40 siswa kelas 4, 45 siswa kelas 5 dan 50
siswa kelas 6. Jumlah guru pengajar di SD Jangkungan sebanyak 25 orang.
3. Kelompok etnis
Mayoritas siswanya berasal dari suku jawa
4. Nilai dan keyakinan
Mayoritas siswanya beragama islam.
DATA SUBSISTEM KOMUNITAS
ANALISA DATA
No Data Subjektif Data Objektif
1. Orang tua wali siswa mengatakan tidak pernah membawakan bekal makanan Banyak siswa yang membeli makanan/jajanan di depan sekolah dan di kantin
karena tidak sempat memasak ketika pagi sekolah

2. Kepala sekolah mengatakan belum menyediakan fasilitas wastafel karena Tidak ada fasilitas wastafel, dan di tiap kamar mandi tidak ada sabun untuk
menurutnya kamar mandi sudah bisa digunakan untuk mencuci tangan mencuci tangan

3. Halaman samping sekolah terlihat kumuh dan terkadang bau tidak sedap sampai Wilayah Barat sekolah berbatasan dengan TPS Kota, setiap harinya ada
di ruang kelas karena halaman samping sekolah berdekatan dengan sekitar 7 truk sampah yang membuang sampah disana
Tempat Pembuangan Sampah
Kota

4. Kesadaran para siswa dalam Belum pernah dilakukan penyuluhan tentang cuci tangan pada siswa SD
Ksatria,, kader dokter kecil juga belum dibentuk.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih kurang, siswa tidak melakukan
cuci tangan ketika akan mengkonsumsi makanan dan tidak sedikit siswa yang
jajan sembarangan di depan sekolah.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisiensi kesehatan komunitas siswa
SD Jangkungan b.d ketidakcukupan
sumber daya: pengetahuan.

2. Perilaku kesehatan siswa SD


Jangkungan cenderung berisiko b.d
kurang pemahaman
INTERVENSI KEPERAWATAN
N DX TUJUAN SASARAN NOC NIC METODE WAKTU TEMPAT PENANGGUNG SUMBER
O JAWAB DANA
1. Defisiensi Tujuan Primer: Pengetahuan: Domain 7 Demonstrasi, Sabtu, 16 Aula SD Pihak Sekolah: Iuran
kesehatan jangka Promosi
Siswa SD Komunitas Ceramah April Jangkunga Kepala Sekolah Mahasiswa
komunitas panjang : kesehatan
Jangkungan
siswa SD  • 182308 • 5510 2022 Pihak Mahasiswa:
kelas 1-6
Jangkungan Mengatasi Perilaku Pendidi Pukul Novianti L
b.d penyakit yang kan
ketidakcukup sakit perut meningkat kesehat 08.00-
an sumber yang kan an:
daya: 09.00
sering kesehatan Cuci
pengetahuan diderita (1-3) tangan
(00215) oleh siswa sebelu
SD • 180501 m
Jangkungan Praktik makan
gizi yang • 6484
sehat Manaje
Tujuan (1-3) men
jangka lingkun
pendek : gan:
Mengatasi komuni
permasalahan tas
PHBS yang dengan
masih kurang mengaj
pada siswa arka n
SD siswa
Jangkungan untuk
membu
ang
sampah
pada
tempatn
ya.
• 6610
Identifikasi
Resiko:
lingkungan
kumuh dengan
mengajarkan
pada siswa
2. Perilaku Tujuan Sekunder: Pengetahua Domain 3 FGD (Focus Sabtu, 16 Ruang Pihak Sekolah: Iuran
kesehatan jangka n: Promosi Perilaku April
Guru dan Group rapat guru Kepala Sekolah Mahasiswa
siswa SD panjang: kesehatan 2022
Orang tua • Manaje Discussion)
Jangkungan - Perilaku (1823) SD Pihak
siswa men Pukul
cenderung kesehatan Jangkunga Mahasiswa:
-182308 perilaku 09.00- n
berisiko b.d siswa SD orang Novianti L
kurang Jangkunga Perilaku
yang
tua agar 10.00
pemahaman n tidak tidak
(00188) berisiko meningka membia
t kan rkan
kesehatan anaknya
Tujuan (1-3) jajan
jangka sembara
pendek: ngan.
- Deteksi
Meningkat Domain 7
kan Risiko
Komunitas
kesadaran (1908)
Siswa agar -190802 -5510
Mengidentifi Pendidikan
menerapka kesehatan:
nperilaku kasi
kemungkinan Pentingnya
hidup sekolah
bersih dan risiko menyediak
sehat di kesehatan (1- an fasilitas
sekolah 3) wastafel dan
sabun untuk
-190801 cuci tangan
Mengenali .
tanda dan -6484
gejala yang Manajemen
lingkungan:
mengidenti
komunitas
fikasikan dengan
risiko (1-3) mengadakan
kegiatan kerja
bakti sekolah
dan memberi
batas berupa
tembok agar
sampah dari
TPS tidak
masuk
halaman
RENCANA STRATEGIS PENYELESAIAN
MASALAH
NO DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI
1. Defisiensi kesehatan Sabtu,16 April 2022 1. Mendemonstrasikan cara cuci tangan yang benar kepada siswa SD Jangkungan
komunitas siswa SD Pukul 2. Memberikan pemahaman kepada siswa SD Jangkungantentang pentingnya
menjaga kesehatan lingkungan dan tidak jajan sembarangan
Jangkungan b.d 08.00-09.00
ketidakcukupan
sumber daya:
pengetahuan
(00215)

2. Perilaku kesehatan Sabtu,16 April 2022 1. Mendiskusikan tentang pentingnya fasilitas wastafel dan sabun cuci tangan di
siswa SD Jangkungan Pukul sekolah
cenderung berisiko b.d 09.00-10.00 2. Mendiskusikan tentang manfaat membawakan anak bekal makanan ke sekolah
kurang pemahaman bagi kesehatan anak
(00188) 3. Mendiskusikan upaya pengendalian lingkungan agar tidak kumuh dengan
beberapa cara seperti kerja bakti
KOMPONEN EVALUASI
NO DIAGNOSA TANGGAL EVALUASI
1. Defisiensi kesehatan Sabtu,16 April 2022 1. Peserta yang hadir 98% siswa SD Jangkungan
komunitas siswa SD Pukul 2. 100% peserta yang hadir mampu mempraktekkan cara
cuci tangan yang benar
Jangkungan b.d 08.00-09.00
3. 100% peserta yang hadir memahami pentingnya
ketidakcukupan sumber perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
daya: pengetahuan
(00215)

2. Perilaku kesehatan siswa Sabtu, 16 April 2022 1. Peserta yang hadir 15 orang
Pukul
SD Jangkungan cenderung 2. 100% peserta FGD aktif dalam kegiatan diskusi
09.00-10.00 3. 100% peserta yang hadir memahami pentingnya
berisiko b.d kurang
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
pemahaman
(00188)
KESIMPULAN
Anak usia sekolah merupakan anak yang
sedang berada pada periode usia
pertengahan yaitu anak yang berusia 6-12
tahun. Pada usia sekolah, anak memiliki
karakteristik yang berbeda dengan anak-
anak yang usianya lebih muda. Perbedaan
ini terlihat dari aspek fisik, mental-
intelektual, dan sosialemosial anak.
SARAN
Pada kelompok anak usia sekolah
yang memiliki sifat-sifat khusus, juga
diperlukan suatu intervensi khusus
untuk meningkatkan kesehatan pada
kelompok mereka.

Anda mungkin juga menyukai