Anda di halaman 1dari 43

5 BENANG

MERAH APN
Pendahuluan

Konsep dan Paradigma


Baru dalam Asuhan
Persalinan
Introduksi

Tingginya kasus kesakitan dan


kematian ibu di banyak negara
Sebagian besar penyebab utama
berkembang, terutama
kesakitan dan kematian ibu
disebabkan oleh perdarahan
tersebut sebenarnya dapat
pascapersalinan (28%),
dicegah.
eklampsia (22%), komplikasi
keguguran (12%) dan sepsis (9%).
Lima Benang Merah APN

Asuhan
Membuat
Sayang Ibu Pencegahan
Keputusan
dan Sayang Infeksi
Klinik
Bayi

Pencatatan
(Rekam Medik)
Rujukan
Asuhan
Persalinan
Tujuan Sesi
Memahami Menjelaskan
Menjelaskan
langkah-langkah prinsip dan praktik
asuhan sayang ibu
pengambilan pencegahan
dan bayi
keputusan klinik infeksi

Menjelaskan hal- Menjelaskan


hal penting dalam manfaat dan cara
melakukan pencatatan medik
rujukan asuhan persalinan
Keluarga Berencana
Kesetaraan Gender
(Reproduksi
(Hak Reproduksi)
Preventif)

Fokus Asuhan
Kesehatan Ibu Asuhan Antenatal
Asuhan
Pascakeguguran
(selama dua dasawarsa Terfokus
(Tatalaksana
terakhir) (Gravidogram)
Komplikasi)

Persalinan yang
Bersih dan Aman Emergensi Obstetrik
serta Pencegahan (Kelangsungan
Komplikasi Hidup).
(Reproduksi Kuratif)
Jalan Menuju Kematian Ibu
Exit 1: Kesetaraan Gender

4 Pintu Keluar dari Kematian Ibu


Exit 2: Keluarga Berencana

Exit 3: Persalinan Bersih


dan Aman

Exit 4:
PONED/PONEK
Membuat Keputusan Klinik
Keputusan itu harus akurat, Keputusan klinik dibuat
Proses untuk menentukan komprehensif dan aman, baik melalui serangkaian proses
dan upaya menyelesaikan bagi pasien dan keluarganya dan metode sistematik serta
masalah maupun petugas yang menggunakan informasi dan
memberikan pertolongan. hasil olah kognitif-intuitif dari:

keterampilan dan pengalaman


yang dikembangkan melalui
kajian teoritis dan intervensi
berbagai tahapan logis untuk
berdasarkan bukti (evidence-
menyelesaikan masalah dan
based),
terfokus pada pasien (Varney,
1997)
7 Langkah M
e
l
a
Utama Membuat k
s
a
Keputusan Memantau
n Pengumpulan
dan mengevaluasi
rencana
diagnosis
a Menilai
data untuk
asuhan
perlunyaatau
efektifitas
membuat
menentukan
asuhan
keputusan
atau menyelesaikan
intervensi
atau intervensi
Interpretasikan data dan identifikasi masalah
Menyusun
Membuat masalah
pemecahan masalah
yang terjadi
masalah

Klinik
k
a
n

a
s
u
h
a
n
/
i
n
t
e
r
1. Pengumpulan Data

Data subyektif adalah Data obyektif adalah


informasi yang diceritakan informasi yang
ibu tentang apa yang dikumpulkan berdasarkan
dirasakannya, apa yang pemeriksaan/pengamatan
sedang dan telah terhadap ibu atau bayi baru
dialaminya. lahir

Data subyektif juga meliputi


informasi tambahan yang
diceritakan oleh anggota
keluarga tentang status ibu
(nyeri/sakit, pingsan,
perdarahan).
Cara memperoleh informasi
Anamnesis dan
observasi Pemeriksaan
langsung  fisik: inspeksi,
• bertanya palpasi,
• mengamati auskultasi, dan
perilaku ibu perkusi
• mendengarkan
keluhan

Pemeriksaan
penunjang:
pemeriksaan Catatan medik
laboratorium,
USG, Rontgen,
dsb.
• Marah

Informa
• Pasien yang marah akan lebih banyak
memberikan informasi yang kurang
akurat dan cenderung menjadikan

si
petugas sebagai seteru
Sangat • Sakit
dipengaruhi • Pasien tidak banyak memberikan
tanggapan terhadap pertanyaan dan lebih

Subyekt oleh emosi


pasien
banyak menjerit daripada memberikan
informasi
• Apatis

if
• Pasien merasa petugas tidak banyak
menolong dan hanya melaksanakan tugas
semata sehingga tidak memberikan
informasi yang logis atau rasional
Terkait dengan kemungkinan
diperolehnya informasi yang
kurang akurat, dianjurkan agar:

Koreksi • Mendapatkan informasi dari orang


terdekat yang melihat langsung
Informasi situasi yang terjadi
• Melihat proxy (informasi pengganti
Subyektif yang dapat mewakili kondisi yang
sesungguhnya).
• Menunggu tekanan psikis atau
emosi mereda (tidak sesuai untuk
kondisi emergensi)
Informasi Obyektif
Kualitas Dan Kepercayaan Perolehan Informasi Obyektif
Sangat Dipengaruhi Oleh:

Kompetensi petugas yang melakukan wawancara dan


pemeriksaan

Pengalaman (intuisi) petugas kesehatan untuk memperoleh


informasi obyektif.

Cara penilaian yang sesuai dengan ketentuan yang ada


(standar)
Analisis dan diagnosis Bukan Proses Yang
Linier (Berada Pada Suatu Garis Lurus)
Melainkan Proses Sirkuler (Melingkar) Dan
2. Berkelanjutan
• Suatu diagnosis kerja diuji dan dipertegas atau dikaji
INTERPRE ulang berdasarkan pengamatan dan pengumpulan data
secara terus-menerus.
TASI DAN
ANALISIS Untuk membuat diagnosis dan
identifikasi masalah, diperlukan:
DATA
• Data yang lengkap dan akurat
• Kemampuan untuk menginterpretasi/analisis data
• Pengetahuan esensial, intuisi dan pengalaman yang
relevan dengan masalah yang ada
1. Identifikasi 1. Identifikasi 1. Identifikasi
kasus kasus kasus

5. Evaluasi dan 5. Evaluasi dan 5. Evaluasi dan


Siklus analisis 2. Pengumpulan 2. Pengumpulan 2. Pengumpulan
Siklus analisis
penyempurnaan penyempurnaan penyempurnaan
dan pembuatan data pembuatandata
dan data
diagnosis diagnosis
(repeated cycle (repeated cycle
and move) and move)

4. Rekomendasi 4.
danRekomendasi 4.dan
Rekomendasi dan
3.
tindak lanjut tindak lanjut tindak Analisis
lanjut 3. Analisis Temuan
Temuan 3. Analisis Temuan
• Diagnosis menunjukkan variasi kondisi yang
berkisar antara normal dan patologik sehingga
perlu upaya korektif untuk menyelesaikannya.

• Masalah memiliki dimensi luas dan mungkin di


luar konteks sehingga keterkaitannya kadang-
kadang tidak jelas dengan diagnosis sehingga sulit
Diagnosis dan diselesaikan. Masalah obstetrik merupakan bagian
dari diagnosis sehingga perlu upaya korektif dan
Masalah penyerta untuk mengatasi masalah.

Contoh:
• Diagnosis: G2P1A0, hamil 37 minggu, ketuban
pecah dini 2 jam
• Masalah : kehamilan yang tidak diinginkan
atau takut untuk menghadapi persalinan
• Diagnosis: G2P1A0, hamil 37 minggu,
ketuban pecah dini 2 jam
• Masalah : kehamilan yang tidak
diinginkan atau takut untuk
menghadapi persalinan

Masalah yang disebutkan diatas sepertinya


tidak ada kaitannya dengan proses
persalinan tetapi jika ditinjau dari Hak Azazi
Manusia dan kemajuan persalinan maka
kehamilan yang tidak diinginkan dan takut
menghadapi persalinan akan membuat ibu
ingin persalinan segera diselesaikan atau
malahan tidak ingin bayinya dilahirkan
3. MENETAPKAN
DIAGNOSIS
• Buat diagnosis kerja dan diagnosis banding

• Rumusan masalah dapat terkait langsung atau tak langsung dengan


diagnosis tetapi mungkin adalah masalah utama yang terkait dengan
beberapa masalah penyerta atau faktor lain penyebab masalah utama

• Contoh:
• Ibu hamil dengan hidramnion, makrosomia, dan hamil ganda
yang jelas secara diagnosis tapi masalah mungkin berlanjut
walaupun persalinan dapat diselesaikan (hipoglikemia bayi
akibatkan ibu DM atau ibu mengalami perdarahan akibat atonia
uteri)
Ibu hamil dengan hidramnion, makrosomia, dan hamil ganda
yang jelas secara diagnosis tapi masalah mungkin berlanjut
walaupun persalinan dapat diselesaikan (hipoglikemia bayi
akibatkan ibu DM atau ibu mengalami perdarahan akibat atonia
uteri)

• Ada masalah yang diselesaikan menurut penyebabnya (teknis)


tetapi tidak kemudian hal itu menyelesaikan semua masalah
(biologis) sehingga petugas harus memilih prioritas, mana
yang harus diselesaikan segera dan mana yang akan ditindak-
lanjuti kemudian
4. MENILAI KEBUTUHAN &
KESIAPAN INTERVENSI

Petugas harus pandai membaca


Petugas kesehatan di lini depan,
situasi klinik dan budaya
tidak hanya terampil membuat
masyarakat setempat sehingga
diagnosis tetapi juga mampu
mereka tanggap dalam
mendeteksi situasi yang
mengenali kebutuhan terhadap
mengancam keselamatan jiwa
tindakan segera jika situasi
ibu dan bayinya.
gawat terjadi.
Kebanyakan petugas hanya fokus pada
Menilai pasien dan bayi yang akan dilahirkan
tetapi sedikit sekali yang

Kebutuha
memperhatikan tentang sumber daya
(resources) yang tersedia dan mengukur
kemampuannya untuk menangani
n persalinan dan malakukan analisis
tentang kemungkinan terjadinya
komplikasi yang tidak dapat segera
ditangani
Contoh:

• Untuk ibu hamil dengan preeklampsia berat (PEB),


bidan harus berkonsultasi spesialis obstetri terdekat
untuk menyiapkan rujukan/tindakan jika ibu
menunjukkan gejala dan tanda gawatdarurat.

• Pada keadaan tertentu, mungkin seorang bidan


harus menangani distosia bahu tanpa bantuan
siapapun. Jika ia tidak terlatih untuk mengatasi hal
tersebut maka bayi tak dapat diselamatkan atau
dilahirkan
Rencana asuhan atau intervensi dikembangkan
melalui kajian data, identifikasi kebutuhan, kesiapan
asuhan dan intervensi, dan mengukur kemampuan yang
dimiliki.

5. Hal ini dilakukan untuk membuat ibu bersalin dapat


MENYUSUN ditangani secara baik dan melindunginya dari berbagai
masalah yang dapat mengganggu kualitas pelayanan,

RENCANA
kenyamanan ibu atau keselamatan ibu dan bayi.

ASUHAN
Contoh asuhan
Asuhan Kala I
• denyut jantung janin: setiap ½ jam
• frekuensi dan lamanya kontraksi uterus:
setiap ½ jam
• nadi: setiap ½ jam

Asuhan pada Tali Pusat Menumbung


• Pemberian oksigen nasal 6L/menit
• Meninggikan bokong dan memantau vesika
urinaria
• Pemantauan DJJ
6. MELAKSANAKAN
ASUHAN
• Rencana asuhan harus dilaksanakan secara
tepat waktu dan aman.

• Hindarkan penyulit dan pastikan ibu


dan/atau bayi baru lahir akan menerima
asuhan atau perawatan yang mereka
butuhkan.

• Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang


beberapa intervensi yang dapat dijadikan
pilihan untuk kondisi yang sedang dihadapi
Rasa percaya ibu
Bukti-bukti ilmiah terhadap penolong
persalinan

Pengalaman
Tempat dan
Faktor-Faktor saudara atau
kerabat untuk kasus
kelengkapan
fasilitas kesehatan
Yang yang serupa

Menentukan
Pilihan Asuhan Biaya yang
diperlukan
Akses ke tempat
rujukan

Luaran dari sistem


dan sumberdaya
yang ada
7. EVALUASI HASIL
ASUHAN
• Asuhan atau intervensi dianggap membawa
manfaat dan teruji efektif jika masalah dapat
diselesaikan/membawa dampak menguntungkan
terhadap diagnosis

• Apapun jenisnya, asuhan dan intervensi yang


diberikan harus efisien, efektif, dan dapat
diaplikasikan pada kasus serupa dimasa datang.

• Bila asuhan atau intervensi tidak membawa hasil


atau dampak yang diharapkan maka lakukan
kajian ulang dan susun kembali rencana asuhan
hingga dapat memberikan dampak seperti yang
diharapkan.  
Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan
perlakukan sesuai martabatnya.

Asuhan Jelaskan semua asuhan dan perawatan


sebelum memulai asuhan.
Sayang Ibu
dalam Jelaskan proses persalinan kepada ibu
dan keluarganya.
Persalinan
Anjurkan ibu untuk bertanya dan
membicarakan rasa takut atau khawatir.
Asuhan … Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan
kekhawatiran ibu.

Berikan dukungan, besarkan dan


tenteramkan hati ibu dan keluarganya.

Anjurkan ibu ditemani suami/keluarga


selama persalinan dan kelahiran bayinya.

Ajak suami dan keluarganya agar


mendukung ibu selama persalinan.

Secara konsisten lakukan praktik-praktik


pencegahan infeksi yang baik.
Asuhan …
Secara konsisten lakukan
praktik-praktik
Hargai privasi ibu.
pencegahan infeksi yang
baik.

Anjurkan ibu untuk Anjurkan ibu untuk


mencoba berbagai posisi minum dan makan
selama persalinan dan sepanjang ia
kelahiran bayi. menginginkannya.

Hargai dan perbolehkan


Hindari tindakan
praktik tradisional yang
berlebihan dan mungkin
tidak merugikan
membahayakan
kesehatan ibu.
Asuhan
Hindari tindakan berlebihan dan mungkin membahayakan

Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya sesegera mungkin.

Membantu memulai pemberian ASI dalam satu jam pertama setelah bayi
lahir.

Siapkan rencana rujukan (bila perlu).

Persiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik


Anjurkan ibu selalu berdekatan dengan bayinya (rawat
gabung).

Bantu ibu menyusukan bayinya, berikan ASI seperti yang


diinginkan bayinya dan ajarkan tentang ASI eksklusif.
Asuhan Sayang
Ibu-Bayi Ajarkan ibu dan keluarganya tentang nutrisi dan istirahat
Pascapersalinan yang cukup setelah melahirkan

Anjurkan suami dan keluarganya untuk memeluk dan


mensyukuri kelahiran bayi.

Ajarkan ibu dan keluarganya tentang gejala-tanda bahaya


yang mungkin terjadi dan anjurkan mereka untuk mencari
pertolongan jika timbul masalah.
Pencegahan infeksi (PI) tidak terpisah dari
komponen-komponen lain dalam asuhan selama
persalinan dan kelahiran bayi.

Pencegaha Diterapkan dalam setiap aspek asuhan untuk

n Infeksi melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong


persalinan dan tenaga kesehatan lainnya.

Dilakukan juga upaya untuk menurunkan risiko


transmisi penularan penyakit-penyakit berbahaya
dan belum ada obatnya (mis. HIV/AIDS).
Prinsip Pencegahan Infeksi
Benda-benda yang
Setiap orang dianggap
Setiap orang harus terpapar dengan kulit
potensial menularkan
dianggap berisiko terkena tidak utuh, mukosa lecet,
penyakit (infeksi
infeksi. darah harus dianggap
asimptomatik).
terkontaminasi.

Permukaan, peralatan, Risiko infeksi tidak bisa


benda lain, yang tidak dihilangkan secara total,
pasti telah diproses maka tapi dapat dikurangi jika
semua dianggap upaya PI benar dan
terkontaminasi. konsisten.
Upaya PI
dapat Menangani peralatan
Cuci tangan
tajam dengan aman
berupa: Memakai
Memproses
sarung tangan/Alat
alat bekas pakai
Menggunakan teknik asepsis Pelindung
atau Diri
aseptik
Contoh Praktik Terbaik Cuci Tangan
segera setelah tiba di tempat kerja

sebelum dan sesudah kontak fisik langsung dengan pasien

sebelum memakai dan setelah melepas sarung tangan


Cuci tangan
harus
tersentuh benda yang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan
tubuh, selaput mukosa, dsb. meskipun saat itu sedang menggunakan
sarung tangan
dilakukan: setelah ke kamar mandi atau jamban (toilet)

sebelum pulang kerja

sebelum memberikan makanan


Proses
Peralatan Bekas Pakai
B: (Bidan)
Pastikan
ibu-bayi
didampingi
petugas
kompeten
U: a
un (Ua Baw dan
tu n ) t
cu k m g) In l at pan saa
ku em ga (A ka an
p u b tk A: leng -bah juk
an aw an r u
g. a pe han mer
b a

BAKSOKU
dalam
konteks K: ( Ke n
n)
daraa an
ra
K:
Berita (Keluarga)
hu i
tentan bu-keluarga

rujukan p ka n kenda asien g al


Sia uk p diruju asan
meruj
untuk k.

O: t)
Baw (Oba (S ura
a o t) S: rikan
oba bat- Be rat
ese t
n su ntar
yan sial ga
m g pen dan n
dip ungk um
e
erlu in
kan dok rkait.
. te
Benangku Ada Lima

Lima Benang
Benang Merah Namanya
PKK ,SI. PI
Pencatatan dan Rujukan
Merah Terputus Satu Benang --PI

(lagu bajakan) Terjadilah Infeksi


Benangku Tinggal Empat
Kematian Meningkat
TERIM
A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai