Anda di halaman 1dari 9

CRISPR-Cas9 SYSTEM

Dosen Pengampu: Sri Sofianti Umami,


M. Biomed

OLEH:
Kelompok VII/A

Lalu Edwin Arwana (180104010)


Nuning Samtika (180104024)
CRISPR-Cas9 SYSTEM

Regulasi dan
Pemamfaatan
Pengertian dari Mekanisme Sistem Pengaplikasian
Sistem CRISPR-
Sistem CRISPR-Cas9 CRISPR-Cas9 Produk CRISPR-
Cas9
Cas9
Pengertian dari Sistem CRISPR-Cas9

Apa sih kepanjangan dari singkatan CRISPR ?


• C R I S P R : Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats - Cas9
• 1987 ditemukan pada bakteri E. Coli -> 20 tahun berikutnya (2007) -> CRISPR- CAS9
sistem imun pada bakteri dan archaebakteri
• Sistem imun : faga (bakteriofaga) dan plasmid

Jadi…

C R I S P R merupakan sistem yang


sekarang ini dikembangkan sebagai teknologi yang
canggih untuk mengedit dan regulasi gen.
Mekanisme Sistem
CRISPR_Cas9
Pemanfaatan Sistem SRISPR_Cas9

Sejak awal kemunculannya, teknologi


CRISPR ini telah membawa angin segar
dalam dunia genome editing. Aplikasinya
yang sederhana dan relatif murah telah
banyak diterapkan di sel eukariotik, tikus,
nematode dan tanaman. Sebagai contoh
nyata Pennisi (2013) melaporkan bahwa 8
bulan sejak kemunculannya di tahun 2007,
teknologi CRISPR ini mampu menciptakan
varietas baru dari lalat buah yang memiliki
mata berwarna hitam dengan mengedit gen
yang bertanggung jawab terhadap pigmen
warna mata pada lalat buah.
Regulasi dan Pengaplikasian Produk CRISPR-Cas9

Teknologi CRISPR ini juga menjadi buah


bibir dalam dunia pertanian. Setidaknya
pada tahun 2013, ada delapan publikasi
ilmiah yang menerapkan teknik ini pada
genom tanaman yaitu di Arabidopsis,
tembakau, padi, gandum dan sorgum.
Belhaj, dkk., Plant genome editing made
easy: targeted mutagenesis in model and
crop plants using the CRISPR/Cas system.
Shan dan koleganya
menemukan metode untuk
menciptakan mutasi pada padi
dan gandum dengan
menggunakan teknik CRISPR ini
dengan menggunakan
transformasi dari protoplas
dengan masa regenerasi mutan
yang relatif cepat selama 13-17
minggu.
Implementasi CSRISPR_Cas9 pada
Manusia
Resiko dan Perdebatannya
Teknologi ini dianggap tidak memenuhi etika medis yang ada saat ini. Perubahan gen
manusia pada fase embrio akan diwariskan kepada generasi berikutnya. Sebelumnya, para
ilmuwan belum pernah melakukan suatu penelitian untuk memodifikasi bagian manusia
yang dapat diwariskan turun-temurun. Nantinya, bila ada kesalahan mutasi gen pada bayi
tersebut, kesalahan ini akan diwariskan kepada keturunannya. Terlebih lagi, belum ada etika
medis yang membahas penggunaan penyuntingan genom, utamanya dengan teknologi
CRISPR.
Pembahasan penyuntingan genom pada manusia baru dilakukan secara serius oleh
komunitas ilmuwan dalam First International Summit on Human Genome Editing pada
2015. Menurut hasil konferensi tersebut, sel-sel somatik—sel yang tidak akan diwariskan—
boleh  diedit selama masih dalam kerangka kerja yang sesuai regulasi yang ada. Namun,
modifikasi terhadap sel germline—sel yang akan diwariskan—dilabeli “tidak bertanggung
jawab” sampai benar-benar telah terjawab pertanyaan terkait risiko teknologi edit genom
oleh komunitas ilmuwan dan tercapai konsensus mengenai kelayakannya (National Center
for Biotechnology Information, 2019). Dengan penyuntingan pada sel germline, individu
yang mewarisi DNA hasil edit tidak dapat memberikan persetujuan terhadap proses
modifikasi tersebut..
Lanjutan…..

Di samping efeknya secara ilmiah, penyuntingan gen juga memiliki implikasi lainnya secara
sosial yang berdampak negatif bila diaplikasikan pada manusia. Paul Knoepfler, seorang
peneliti stem cell dan genetika, memprediksi designer humans akan memiliki agresivitas
berlebih dan narsisisme yang berkaitan dengan perasaan superior akibat enhancement.
Menurutnya, manusia-manusia yang dicap alami nantinya akan mengalami pengucilan
sosial (TED 2017).  Selain itu, Nuffield Council of Bioethics dalam sebuah laporannya 
‘Genome editing and human reproduction’ memprediksi akan terjadi marginalisasi dalam
masyarakat terhadap pemilik sifat tertentu.
Terima kasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai