Anda di halaman 1dari 9

Artikel Penelitian

Aplikasi Antimicrobial Susceptibility Test


(AST) dalam Mendeteksi Carbapenem-
Resistant Enterobacteriaceae (CRE):
Sebuah Tinjauan Sistematis

Thania Yasmin,* Yusuf Ari Mashuri,**


Maryani,*** Tri Nugraha Susilawati***

*Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret,


Surakarta, Indonesia
**Laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta, Indonesia
***Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta, Indonesia

Abstrak

Pendahuluan: Indonesia merupakan negara dengan prevalensi carbapenem-


resistant Enterobacteriaceae (CRE) tertinggi di Asia. Hal tersebut menunjukkan
pentingnya menemukan dan menanggulangi kasus CRE sedini mungkin. Telaah
sistematis ini bertujuan untuk menyajikan hasil penelitian terkini tentang prevalensi
CRE secara global, aplikasi antimicrobial susceptibility test (AST) dalam mendeteksi
CRE, dan metode deteksi carbapenemase-producing (CP-CRE).
Metode: Tinjauan sistematis dilakukan pada artikel ilmiah berbahasa Inggris
yang diterbitkan di PubMed®, Science Direct®, dan Scopus® dari Januari 2018
hingga Februari 2022. Kriteria inklusi adalah studi yang melakukan pemeriksaan
CRE dengan sampel yang berasal dari manusia dan kata kunci pencarian
adalah ‘antimicrobial susceptibility test’ OR ‘microbial sensitivity test’ OR
‘antimicrobial susceptibility breakpoint determination’ AND ‘carbapenem-resistant
Enterobactericeae’ OR ‘carbapenemase-producing Enterobacteriaceae’. Tahapan
selanjutnya dilakukan sesuai dengan pedoman preferred reporting items for
systematic reviews and meta-analyses (PRISMA).
Hasil: Hasil pencarian dan alur seleksi menghasilkan 11 artikel yang kemudian
diekstraksi dan dianalisis. Prevalensi CRE sebesar 9,6% pada studi yang bertujuan
untuk skrining kasus CRE. Deteksi CRE paling banyak dilakukan pada sampel urin
dan darah dengan mengunakan metode Vitek-2® dan disk diffusion untuk mendeteksi
resistensi mikroba terhadap imipenem dan meropenem.
Kesimpulan: Didapatkan prevalensi yang tinggi pada studi penapisan kasus CRE.
Vitek-2® merupakan metode deteksi CRE yang paling sering, dan metode disk
diffusion dapat menjadi alternatif apabila sumber daya terbatas. Pemeriksaan CRE
dapat dilanjutkan dengan mendeteksi carbapenemase-producing CRE (CP-CRE)
menggunakan uji genotipik, fenotipik, dan fluorogenik.

Kata Kunci: Antimicrobial susceptibility test, antibiotic resistance, carbapenem-


resistant Enterobacteriaceae, carbapenemase-producing CRE.

Korespondensi: Tri Nugraha Susilawati


E-mail: tri.susilawati@staff.uns.ac.id

140 J Indon Med Assoc, Volum: 73, Nomor: 3, Juni - Juli 2023
Aplikasi Antimicrobial Susceptibility Test dalam Mendeteksi Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae

Application of Antimicrobial Susceptibility Testing for


Detecting Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae:
A Systematic Review

Thania Yasmin,* Yusuf Ari Mashuri,** Maryani,***


Tri Nugraha Susilawati***

*Departement of Medicine, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University,


Surakarta, Indonesia
**Parasitology Laboratory, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University,
Surakarta, Indonesia
***Laboratorium Microbiology, Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret,
Surakata, Indonesia

Abstract

Introduction: Indonesia has the highest prevalence of carbapenem-resistant


Enterobacteriaceae (CRE) in Asia. This shows the importance of early detection and
treatment of CRE cases. This systematic review presents recent studies on the global
pravelence of CRE, the use of antimicrobial susceptibility test (AST) for detecting
CRE, and detection methods of carbapenemase-producing CRE (CP-CRE).
Method: A systematic review was conducted on English scientific articles published
in PubMed, Science Direct, and Scopus from January 2018 to February 2022.
Inclusion criteria were studies that performed CRE examination on human samples
and the keywords were ‘antimicrobial susceptibility test’ OR ‘microbial sensitivity
test’ OR ‘antimicrobial susceptibility breakpoint determination’ AND ‘carbapenem-
resistant Enterobactericeae’ OR ‘carbapenemase-producing Enterobacteriaceae’.
The study selection was carried out according to the preferred reporting items for
systematic reviews and meta-analyses (PRISMA).
Result: The literature search and study selection method resulted in a total of 11
articles for data extraction and analysis. The prevalence of CRE was 9.6% in the
study that aimed for CRE screening. CRE is detected mostly by Vitek-2® in urine
and blood samples showing imipenem and meropenem-resistant bacteria.
Conclusion: The prevalence of CRE was high in the CRE case screening study.
The most common CRE detection method is Vitek-2® that could be replaced with
disk diffusion method in limited resources settings. CRE detection can be followed
by the detection of carbapenemase-producing CRE (CP-CRE) by using genotypic,
phenotypic, and fluorogenic assays.

Keywords: Antimicrobial susceptibility test, antibiotic resistance, carbapenem-


resistant Enterobacteriaceae, carbapenemase-producing CRE

Pendahuluan Studi epidemiologi di Indonesia mel-


aporkan prevalensi CRE yang spesifik terh-
Antibiotik golongan karbapenem mer- adap imipenem sebesar 5,8%. Hal tersebut
upakan salah satu pilihan terapi pada infeksi menyebabkan Indonesia tercatat sebagai
Enterobacteriaceae yang resisten antibiotik. wilayah dengan prevalensi CRE tertinggi di
Beberapa obat golongan karbapenem yang Asia, diikuti Filipina (3,7%) dan Vietnam
sering digunakan dalam praktik klinis, antara (3%).5 Tingginya angka CRE disebabkan oleh
lain doripenem, ertapenem, imipenem, dan penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan
meropenem.1 Namun, penggunaan karbape- tidak sesuai indikasi, kemudian berdampak
nem yang tidak rasional dapat menyebabkan pada peningkatan lama rawat dan biaya pen-
munculnya bakteri carbapenem-resistant gobatan pasien.6 Oleh karena itu, penemuan
Enterobacteriaceae (CRE). Kejadian infeksi dan penatalaksanaan kasus CRE sedini mun-
CRE telah dilaporkan secara global dengan gkin berperan penting dalam menurunkan an-
angka kematian yang tinggi, tetapi antibiotik gka kejadian CRE.
yang efektif masih terbatas.2,3 Kemampuan Hingga saat ini terdapat beberapa
bakteri dalam menghasilkan enzim karbapen- metode yang digunakan dalam mendeteksi
emase yang mampu menghidrolisis karbapen- CRE, antara lain broth microdilution, disk dif-
em merupakan mekanisme utama munculnya fusion, agar dilution, Etest, Vitek®, Vitek-2®,
CRE.2,4 dan MicroScan WalkAway conventional pan-
J Indon Med Assoc, Volum: 73, Nomor: 3, Juni - Juli 2023 141
Aplikasi Antimicrobial Susceptibility Test dalam Mendeteksi Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae

el.7 Metode yang kerap digunakan di Indone- dak menyertakan laporan atau seri kasus (case
sia adalah disk diffusion dan Vitek-2®.8 Mas- report/series) atau tinjauan pustaka (review
ing-masing metode memiliki kelebihan dan article). Naskah diseleksi oleh dua penulis,
kekurangan tersendiri. Oleh sebab itu, diper- bila terdapat perbedaan pendapat maka didi-
lukan kajian sistematis yang membanding- skusikan dengan dua penulis lainnya.
kan berbagai metode tersebut sehingga dapat
memberikan rekomendasi bagi upaya pence- Ekstraksi Data
gahan dan penanggulangan infeksi CRE di In-
donesia. Telaah sistematis ini bertujuan untuk Data yang diekstraksi dari artikel me-
menyajikan hasil penelitian terkini tentang liputi tahun publikasi, lokasi penelitian, jum-
prevalensi CRE, aplikasi antimicrobial sus- lah dan jenis sampel penelitian, metode pe-
ceptibility test (AST) dalam mendeteksi CRE, meriksaan CRE, antibiotik yang digunakan
dan metode deteksi carbapenemase-produc- pada AST, serta hasil pemeriksaan CRE.
ing (CP)-CRE.
Hasil
Metode
Penelusuran artikel menghasilkan 197
Protokol telaah sistematis telah ditu- studi dan tersisa 196 studi setelah melewati
lis dan dirancang, serta didaftarkan ke Fakul- proses deduplikasi. Dari 196 studi tersebut
tas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. diperoleh 99 studi yang judul dan abstrakn-
Metode telaah dilakukan dengan mengikuti ya sesuai dengan kriteria inklusi. Kemudian
alur dan panduan telaah sistematis dari pre- dilanjutkan dengan penilaian naskah lengkap
ferred reporting items for systematic review dan didapatkan sebelas studi yang memenuhi
and meta-analyses (PRISMA).9 kriteria (Gambar 1).

Strategi Pencarian

Perumusan kata kunci dimulai den-


gan pengindeksan berdasarkan istilah medical
subject headings (MeSH), antara lain “anti-
microbial susceptibility test” dan “carbap-
enem-resistant Enterobactericeae”. Tahap
selanjutnya, penulis melakukan pencarian
artikel berbahasa Inggris yang dipublikasikan
di PubMed®, Science Direct®, dan Scopus®
dalam kurun waktu Januari 2018 sampai Feb-
ruari 2022 dengan menggunakan kata kun-
ci pencarian sebagai berikut: “antimicrobial
susceptibility test” OR “microbial sensitivity
test” OR “antimicrobial susceptibility break-
point determination” AND “carbapenem-re-
sistant Enterobactericeae” OR “carbapene-
mase-producing Enterobacteriaceae” pada
masing-masing basis data. Setelah didapatkan
artikel yang dicari dengan kata kunci tersebut,
tahap selanjutnya adalah seleksi studi tanpa
dilakukan penelusuran sekunder (secondary
searching).

Seleksi Studi

Proses seleksi dimulai dengan dedup- Gambar 1. Alur Seleksi Studi


likasi artikel, seleksi judul dan abstrak, dilan-
jutkan dengan seleksi naskah lengkap artikel. Dari sebelas studi yang ditelaah, ham-
Seleksi dilakukan dengan melihat kesesuaian pir separuh studi (45,4%), yaitu Sri Lanka,
topik artikel, waktu publikasi (bulan dan ta- Singapura, China, dan Korea Selatan.10–14
hun), dan sampel yang digunakan dalam pe- Lokasi studi pada umumnya dilakukan di ru-
nelitian (manusia). Jenis studi yang ditelaah mah sakit umum, tiga studi dilakukan di ru-
hanya penelitian asli (original article) dan ti- mah sakit pendidikan dan dua studi dilaku-

142 J Indon Med Assoc, Volum: 73, Nomor: 3, Juni - Juli 2023
Aplikasi Antimicrobial Susceptibility Test dalam Mendeteksi Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae

kan di laboratorium universitas. Berdasarkan iksaan sekaligus, metode ini masih dilakukan
tujuan studi yang ditelaah, prevalensi CRE karena murah dan fleksibel.25 Perbedaan kedua
didapatkan sebesar 9,6% pada studi skrin- metode terlihat pada hasil yang digunakan
ing kasus CRE.11 Angka tersebut lebih ting- untuk dilanjutkan ke tahap deteksi CP-CRE.
gi dibandingkan dengan prevalensi CRE di Pada metode disk diffusion digunakan hasil
Asia yang berkisar pada 1-5,8%.5 Sedangkan yang non-susceptible dan resisten, sedangkan
studi-studi lain yang bertujuan mendeteksi pada Vitek-2® hanya sampel yang resisten ter-
CP-CRE menunjukkan prevalensi CRE yang hadap karbapenem yang akan digunakan da-
lebih bervariasi, yakni mulai dari 3,8% hingga lam mendeteksi CP-CRE. Khan, et al20 men-
100%.10,12–20 ganjurkan untuk menggunakan kedua metode
Mayoritas sampel berasal dari urin AST secara berurutan, yakni metode pertama
(27,2%) dan darah (27,2%). Sebagian kecil menggunakan disk diffusion, lalu apabila hasil
sampel berasal dari usap dubur, sekret trakea, non-susceptible dan resisten dilanjutkan den-
ujung kateter, cairan asites, usap luka, tin- gan Vitek-2® dan deteksi CP-CRE.
ja, sputum, selang endotrakeal, usap vagina, Seluruh studi yang ditelaah melanjut-
cairan peritoneal, cairan purulen prapankreas, kan pemeriksaan untuk mendeteksi produk-
dan abses perianal. Antibiotik yang paling ser- si karbapenemase. Metode deteksi CP-CRE
ing digunakan dalam mendeteksi CRE adalah yang digunakan pada studi tersebut bergantung
imipenem dan meropenem. pada tujuan pemeriksaan. Secara umum, studi
Dari sembilan studi yang mencantum- lanjutan dapat dilakukan untuk melihat pro-
kan metode AST, Vitek-2® adalah metode yang duksi karbapenemase dan/ atau menganalisis
paling sering digunakan untuk mengidentifi- gen penghasil karbapenemase.15 Hal tersebut
kasi CRE (n=5), kemudian diikuti disk diffu- berkaitan dengan tujuan penelitian tersebut,
sion (n=3).10,11,13,14,16–20 Sementara itu, dua stu- apakah tentang epidemiologi, perbandingan
di lainnya hanya mencantumkan jumlah kasus metode deteksi, deteksi faktor risiko dan ke-
positif CRE tanpa menyebutkan metode AST jadian resistensi pada terapi CRE.12–14 Salah
yang digunakan dalam mendeteksi CRE.12,15 satu hal yang mendasari banyaknya ditemu-
Kelima studi tersebut kebanyakan mendetek- kan studi yang berfokus pada CP-CRE ada-
si carbapenemase-producing CRE (CP-CRE) lah luaran klinis yang lebih buruk pada pasien
dengan metode polymerase chain reaction CP-CRE dibandingkan pasien non-CP-CRE.26
(PCR) dan carba Nordmann-Poirel (carba Metode fenotipik yang digunakan
NP) (Tabel 1). pada studi inklusi dalam mendeteksi produk-
si karbapenemase adalah modified hodge test
Diskusi (MHT), modified karbapenem inactivation
method (mCIM), carba Nordmann-Poirel
Deteksi CRE dilakukan dengan beber- (Carba NP), Carba NP-direct, fluorogenic as-
apa tahapan, yaitu dimulai dari pengambilan say, simplified carbapenem inactivation meth-
sampel, kemudian identifikasi mikroba, lalu od (sCIM) dan carbapenemase inhibition test
memastikan apakah mikroba tersebut dalam (CIT), serta culture-based method. Meskipun
famili Enterobacteriaceae, kemudian dilan- fluorogenic assay jarang digunakan, studi ter-
jutkan dengan AST untuk melihat apakah dahulu membuktikan bahwa pemeriksaan ini
isolat resisten atau rentan terhadap karbapen- memperlihatkan hasil yang lebih cepat dan
em. Setelah itu, dilakukan identifikasi apakah sensitif dari mCIM, Carba NP, dan CIT. Hasil
koloni CRE dapat menghasilkan karbapen- pemeriksaan dapat diketahui dalam 90 menit
emase serta karakterisasi gen penghasil kar- dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi
bapenemase tersebut.21–23 bakteri sekaligus menguji kepekaan bakteri.10
Hasil telaah sistematis menunjukkan Metode molekuler yang sering di-
bahwa Vitek-2® dan disk diffusion merupa- gunakan dalam mendeteksi CP-CRE adalah
kan metode AST yang sering digunakan da- polymerase chain reaction (PCR), multilo-
lam mendeteksi CRE hingga saat ini. Kedua cus sequence typing (MLST), GeneXpert
metode AST tersebut digunakan pada studi Carba-Rapid, dan whole genome sequencing
yang berasal dari berbagai negara yakni Sri (WGS). Clinical and Laboratory Standard In-
Lanka, China, Singapura, Saudi Arabia, Eti- stitute (CLSI) merekomendasikan Carba NP,
opia, dan Italia. Vitek-2® lebih sering digu- mCIM, eCIM, dan molecular assay sebagai
nakan daripada disk diffusion karena dapat metode deteksi bakteri penghasil karbapene-
melakukan dua pemeriksaan sekaligus, yaitu mase dalam koloni CP-CRE. Mayoritas stu-
identifikasi bakteri dan AST.24 Walaupun disk di menggunakan PCR, Carba NP, dan mCIM
diffusion tidak dapat melakukan kedua pemer- dalam mendeteksi CP-CRE. PCR merupakan

J Indon Med Assoc, Volum: 73, Nomor: 3, Juni - Juli 2023 143
Aplikasi Antimicrobial Susceptibility Test dalam Mendeteksi Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae

Tabel 1. Ekstraksi Data Studi


Penulis, Lokasi Total dan Asal Deteksi Deteksi Target Hasil
(Tahun, Penelitian Sampel CRE CP-CRE Pemeriksaan Pemeriksaan
Negara)
Firmo, et Rumah sakit 29 isolat Entro- Tidak PCR PCR: melihat 27/29 (93%)
al (2019, tipe III bacter aerogenes tertera karakter gen AMEs isolat resisten
Brazil) (15 dari usap pada koloni Entero- terhadap imi-
dubur, 7 dari darah, bacter aerogenes penem
3 dari urin, 2 dari yang menghasilkan
sekret trakea, 1 dari gen Klebsiella
ujung kateter, dan 1 producing carbap-
dari cairan asites) enemase
Kumudunie, Laboratorium 177 isolat klinis Tidak MHT, Membandingkan 57/117 (48,7%)
et al (2021, universitas Enterobacteriaceae tertera mCIM, metode MHT, isolate yang
Sri Lanka) Carba NP, mCIM, Carba NP, positif CRE
dan Carba dan Carba NP-di- (54 isolat CP-
NP-direct rect dalam mende- CRE, 3 isolat
teksi karbapene- non-CP-CRE)
mase
Aquino Rumah sakit 7 non-klonal isolat Phoe- Disk Carba-NP: melihat 7 (100%) isolat
Andrade, pendidikan Enterobacteriaceae nix® BD method produksi karbapen- terdeteksi CRE
et al (2018, system dan Carba emase dan seluruh
Meksiko) NP PCR: melihat isolat tersebut
distribusi gen yang merupakan CP-
memproduksi kar- CRE
bapenemase
Aung, Rumah sakit 237 isolat Entero- Vitek-2® MLST MLST: melihat gen 99 (41,8%)
et al (2021, perawatan akut, bacteriaceae resisten CP-CRE isolat terdetek-
Singapura) intermediet, dan pada dua fasilitassi CRE dengan
jangka panjang kesehatan yang 64 (64,6%)
berbeda isolat merupa-
kan CP-CRE
Yan, Bangsal Inten- 113 pasien ICU dan Vitek-2® GeneX- Carba NP dan 26 strain dari
et al (2020, sive Care Unit 37 pasien HSCT pert Car- sCIM: mengiden- 25 (16,7%)
China) (ICU) dan He- berasal dari usap ba-Rapid, tifikasi karbapene- pasien terde-
mapoetic Stem dubur PCR, mase teksi CRE dan
Cell Transplan- Carba NP GeneXpert Carba-R semua strain
tation (HSCT) dan sCIM dan PCR: mencari positif CRE
di rumah sakit gen resisten CP- merupakan CP-
pendidikan CRE CRE

Kumudunie, Rumah sakit 593 isolat En- Disk mCIM mCIM: melihat 57 (9,6%)
et al (2020, tipe III terobacteriaceae, diffusion dan PCR produksi karbapen- isolat terdetek-
Sri Lanka) mayoritas sampel method emase si CRE dengan
berasal dari urin PCR: melihat gen 94,7% merupa-
dan nanah/usap resisten CP-CRE kan CP-CRE
luka
Kim, Beberapa 217 isolat Entero- Vitek-2® Fluo- Rapid Fluorogenic Total 108
et al (2020, rumah sakit dan bacteriaceae rogenic assays: pemerik- (49,7%) isolat
Korea) laboratorium assays, saan terbaru yang terdeteksi CRE
universitas mCIM, akan dibandingkan dengan 60
Carba NP, dengan mCIM, isolat CP-CRE
dan CIT Carba NP, dan CIT dan 48 isolat
non-CP-CRE

144 J Indon Med Assoc, Volum: 73, Nomor: 3, Juni - Juli 2023
Aplikasi Antimicrobial Susceptibility Test dalam Mendeteksi Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae

Tabel 1. Ekstraksi Data Studi

Penulis, Lokasi Total dan Asal Deteksi Deteksi Target Pemeriksaan Hasil
(Tahun, Penelitian Sampel CP-CRE Pemeriksaan
Negara)
Decraene, Rumah Isolat yang berasal Cul- PCR PCR: melakukan 272 (3,8%) pa-
et al (2018, sakit dari 7239 pasien ture-based analisis gen dalam sien positif CRE,
Inggris) pendidikan method deteksi KPC dalam 83% di antara-
koloni E. coli nya merupakan
CP-CRE
Khan, et al Rumah 120 isolat Entero- Disk PCR AST: Disk diffusion 26 (21,7%) isolat
(2019, sakit tipe bacteriaceae (24 diffu- dan Vitek-2® terdeteksi CRE
Saudi II isolat dari darah, sion dan Deteksi CP-CRE: dengan 21 dian-
Arabia) 23 isolat dari pus, Vitek-2® PCR taranya merupa-
5 isolat dari tinja, kan CP-CRE
53 isolat dari urin,
12 isolat dari spu-
tum, 1 isolat dari
selang endotrake-
al, 1 isolat dari
usap vagina, dan
1 isolat dari cairan
peritoneal)
Tadesse, Rumah 100 isolat En- Kir- mCIM mCIM: mendetek- 8 (8%) isolat
et al (2022, sakit tipe terobacteriaceae by-bauer si karbapenemase terdeteksi CRE,
Etiopia) III (24 isolat dari disk production 6 (6%) isolate
darah, 23 isolat diffusion terdeteksi CP-
dari nanah/luka, 5 CRE
isolat dari tinja, 53
isolat dari urin, 12
isolat dari dahak,
1 isolat dari selang
endotrakeal, 1
isolat dari usap
vagina dan 1 isolat
dari cairan perito-
neum)
Corbellini, Rumah 3 isolat (1 isolat Vitek-2® Carba NP Carba NP mendetek- 3 (100%) pasien
et al (2022, sakit dari cairan nanah dan WGS si CP-CRE; WGS yang dilaku-
Italia) pendidikan peripankreas, 1 melihat karakteristik kan skrining,
isolat dari darah genomik pada CP- terdeteksi CRE
dan 1 isolat dari CRE dan merupakan
abses perianal) CP-CRE
Keterangan: AMEs, aminoglycoside modifying enzymes; BD, Beckton Dickinson; Carba NP, carba Nordmann-Poirel; CIT,
carbapenemase inhibition test; CP-CRE, carbapenemase-producing-carbapenem-resistant enterobacteriaceae;
CRE, carbapenem-resistant enterobacteriaceae; mCIM, modified carbapenem inactivation method; MHT,
modified hodge test; MLST, multilocus sequence typing; PCR, polymerase chain reaction; sCIM, simplified
carbapenem inactivation method; WGS, whole genome sequencing.

metode baku emas dalam mengidentifikasi lah imipenem dan meropenem, sesuai dengan
bakteri penghasil karbapenemase.27 Selain penelitian terdahulu di Indonesia.28 Dari studi
dapat mendeteksi CP-CRE, PCR juga dapat yang ditelaah, kasus positif CRE paling ting-
menampilkan gen resisten pembawa sifat gi ditemukan pada sampel yang berasal dari
tersebut. Hal ini berbeda dengan metode feno- urin dan darah. Hal ini menunjukkan pasien
tipik yang sebatas menentukan suatu sampel CRE didominasi pasien dengan penyakit
menghasilkan karbapenemase atau tidak. Se- saluran kemih dan infeksi sistemik.21 Hasil
bagai contoh, pemeriksaan carba-NP menun- tersebut diperkuat oleh penelitian terdahulu
jukkan hasil perubahan warna dari merah ke yang menemukan sampel resisten karbapen-
kuning apabila sampel tersebut merupakan em paling banyak berasal dari urin dan dar-
CP-CRE, sedangkan mCIM mengidentifikasi ah.29,30 Berdasarkan klasifikasi gen pembawa
CP-CRE bila zona inhibisi menunjukkan di- sifat produksi karbapenemase, gen CP-CRE
ameter >15 mm.12 yang paling banyak ditemukan adalah Klebsi-
Antibiotik golongan karbapenem yang ella producing carbapenemase (KPC), diikuti
sering digunakan dalam mendeteksi CRE ada- dengan blaOXA-48-like dan blaNDM.
J Indon Med Assoc, Volum: 73, Nomor: 3, Juni - Juli 2023 145
Aplikasi Antimicrobial Susceptibility Test dalam Mendeteksi Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae

Hal ini sejalan dengan penelitian mul- Ambretti S. Rectal screening for carbapene-
tisentra untuk melihat distribusi gen pengha- mase-producing Enterobacteriaceae: a pro-
sil karbapenemase pada Acinetobacter bau- posed workflow. J Glob Antimicrob Resist
manii di Indonesia, yakni didapatkan tujuh [Internet]. 2020;21:86–90. Available from:
gen utama, yakni blaOXA-51-like, blaOXA- https://doi.org/10.1016/j.jgar.2019.10.012
23-like, blaOXA-24-like, blaOXA-48-like, 4. Humphries RM, Hindler JA, Epson E, Hor-
blaNDM-1, blaVIM, dan blaIMP-1.25 wich-Scholefield S, Miller LG, Mendez J,
Artikel ini menyajikan telaah tentang et al. Carbapenem-Resistant Enterobacte-
hasil studi terkini, yakni lima tahun terakhir riaceae Detection Practices in California:
dengan mencakup berbagai setting penelitian What Are We Missing? Clin Infect Dis.
yaitu rumah sakit, institut pediatri nasional, 2018;66(7):1061–7.
dan laboratorium universitas. Namun demiki- 5. Xu Y, Gu B, Huang M, Liu H, Xu T, Xia W,
an, telaah sistematis ini masih bersifat umum et al. Epidemiology of carbapenem resistant
guna memberikan gambaran awal sehingga Enterobacteriaceae (CRE) during 2000-2012
belum dapat menjawab pertanyaan yang lebih in Asia. J Thorac Dis. 2015;7(3):376–85.
spesifik terkait aplikasi AST dalam mendetek- 6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
si CRE. Pertanyaan yang lebih spesifik me- Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Tera-
merlukan penyaringan dan penilaian kualitas pi Antibiotik. 2011.
studi yang lebih spesifik sesuai metode qual- 7. Steward CD, Mohammed JM, Swenson JM,
ity asessment of diagnostic accuracy studies Stocker SA, Williams PP, Gaynes RP, et al.
2 (QUADAS-2).31 Selain itu, tulisan ini han- Antimicrobial susceptibility testing of carbap-
ya menelaah studi yang didapatkan dari hasil enems: Multicenter validity testing and accu-
penelusuran pada tiga basis tanpa secondary racy levels of five antimicrobial test methods
searching sehingga masih terdapat kemungk- for detecting resistance in Enterobacteriaceae
inan bias publikasi. and Pseudomonas aeruginosa isolates. J Clin
Microbiol. 2003;41(1):351–8.
Kesimpulan 8. Brabander J de, Nelwan EJ, Limato R, Ala-
manda M, Mudia M, Tjoa E, et al. Bacterial
Didapatkan prevalensi CRE yang ting- culture use, etiology and antibiotic suscepti-
gi pada studi skrining kasus CRE serta prev- bility of common bacterial infections in Indo-
alensi CP-CRE yang bervariasi pada studi nesian hospitals in 2019. medRxiv [Internet].
deteksi CP-CRE. Kemudian metode deteksi 2022 Jan 1;2022.03.09.22272145. Avail-
CRE yang paling banyak digunakan saat ini able from: http://medrxiv.org/content/ear-
adalah Vitek-2® dan disk diffusion, setelah itu ly/2022/03/12/2022.03.09.22272145.abstract
dapat dilanjutkan dengan skrining untuk men- 9. Page MJ, McKenzie JE, Bossuyt PM,
deteksi CP-CRE, misalnya dengan metode Boutron I, Hoffmann TC, Mulrow CD, et al.
PCR, carbaNP, dan mCIM sesuai dengan re- The PRISMA 2020 statement: An updated
komendasi CLSI. Diperlukan penelitian lebih guideline for reporting systematic reviews.
lanjut untuk melihat angka kejadian dan be- BMJ. 2021;372:2021.
ban masalah infeksi CRE dan CP-CRE se- 10. Kim HS, Kim JO, Lee JE, Park KG, Lee
cara khusus di Indonesia, serta karakteristik HK, Kim SY, et al. Performance of a nov-
dan dampak CRE dan CP-CRE pada populasi el fluorogenic assay for detection of car-
rentan, seperti imunokompromais atau ko- bapenemase-producing Enterobacteriaceae
morbid lainnya. from bacterial colonies and directly from
positive blood cultures. J Clin Microbiol.
Conflicts of Interest 2020;58(1):1–11.
11. Kumudunie WGM, Wijesooriya LI, Nama-
Tidak ada lie KD, Sunil-Chandra NP, Wijayasinghe
YS. Epidemiology of multidrug-resistant
Daftar Pustaka Enterobacteriaceae in Sri Lanka: First evi-
dence of blaKPC harboring Klebsiella pneu-
1. Werth BJ. Carbapenems. MSD Manual Pro- moniae. J Infect Public Health [Internet].
fessional Version. 2020. 2020;13(9):1330–5. Available from: https://
2. Cui X, Zhang H, Du H. Carbapenemases in doi.org/10.1016/j.jiph.2020.04.010
Enterobacteriaceae: Detection and Antimicro- 12. Kumudunie WGM, Wijesooriya LI, Wi-
bial Therapy. Front Microbiol. 2019;10(Au- jayasinghe YS. Comparison of four low-cost
gust):1–12. carbapenemase detection tests and a pro-
3. Foschi C, Gaibani P, Lombardo D, Re MC, posal of an algorithm for early detection of

146 J Indon Med Assoc, Volum: 73, Nomor: 3, Juni - Juli 2023
Aplikasi Antimicrobial Susceptibility Test dalam Mendeteksi Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae

carbapenemase-producing Enterobacteria- fect Dev Ctries. 2019;13(4):334–41.


ceae in resource-limited settings. PLoS One 21. Oli AN, Itumo CJ, Okam PC, Ezebialu IU,
[Internet]. 2021;16(1 January):1–11. Avail- Okeke KN, Ifezulike CC, et al. Carbapen-
able from: http://dx.doi.org/10.1371/journal. em-resistant enterobacteriaceae posing a di-
pone.0245290 lemma in effective healthcare delivery. Anti-
13. Yan L, Sun J, Xu X, Huang S. Epidemiology biotics. 2019;8(4):1–11.
and risk factors of rectal colonization of car- 22. WHO. Implementation Manual to Prevent
bapenemase-producing Enterobacteriaceae and Control The Spread of Carbapenem Re-
among high-risk patients from ICU and HSCT sistant Organisms at The National and Health
wards in a university hospital. Antimicrob Care Facility Level: Interim Practical Manual
Resist Infect Control. 2020 Sep;9(1):155. Supporting Implementation of The Guide-
14. Aung AH, Kanagasabai K, Koh J, Hon PY, lines for The Prevention and Control of Car-
Ang B, Lye D, et al. Epidemiology and trans- bapenem-Res; 2019.
mission of carbapenemase-producing en- 23. Homenta H, Julyadharma, Saharman YR,
terobacteriaceae in a health care network of Kuntaman K, Susianti H, Santosaningsih D,
an acute-care hospital and its affiliated in- et al. Molecular characterization of Clinical
termediate- And long-term-care facilities in carbapenem-resistant Acinetobacter bau-
Singapore. Antimicrob Agents Chemother. mannii isolates from two tertiary care hos-
2021;65(8):1–13. pitals in Indonesia. Res J Pharm Technol.
15. Firmo EF, Cabral AB, de Oliveira ÉM, de 2022;15(7):2917–22.
Souza Lopes AC. Emergence of aph(3’)-VI 24. Wrenn C. Introduction of the VITEK 2 Com-
and accumulation of aminoglycoside modify- pact and Implementation of EUCAST Guide-
ing enzyme genes in KPC-2-possessing En- lines in a Microbiology Department. Dublin
terobacter aerogenes isolates from infections R Coll Surg Ireland; 2015.
and colonization in patients from Recife-PE, 25. Coorevits L, Boelens J, Claeys G. Direct sus-
Brazil. Rev Soc Bras Med Trop. 2019;52:1–4. ceptibility testing by disk diffusion on clinical
16. Aquino-Andrade A, Merida-Vieyra J, Arias de samples: a rapid and accurate tool for antibi-
la Garza E, Arzate-Barbosa P, Ranero ADC. otic stewardship. Eur J Clin Microbiol Infect
Carbapenemase-producing Enterobacteria- Dis. 2015;34(6):1207–12.
ceae in Mexico: report of seven non-clonal 26. Tamma PD, Goodman KE, Harris AD, Tekle
cases in a pediatric hospital. BMC Microbiol. T, Roberts A, Taiwo A, et al. Comparing
2018 Apr;18(1):38. the Outcomes of Patients with Carbapen-
17. Decraene V, Phan HTT, George R, Wyllie DH, emase-Producing and Non_Carbapene-
Akinremi O, Aiken Z, et al. A large, refracto- mase-Producing Carbapenem-Resistant En-
ry nosocomial outbreak of klebsiella pneu- terobacteriaceae Bacteremia. Infect Dis Soc
moniae carbapenemas e-producing Esche- Am. 2016;5(3):248–53.
richia coli demonstrates carbapenemase gene 27. Azimi L, Talebi M, Owlia P, Pourshafie MR,
outbreaks involving sink sites require novel Najafi M, Lari ER, et al. Tracing of false neg-
approaches to infection control. Antimicrob ative results in phenotypic methods for identi-
Agents Chemother. 2018;62(12):1–12. fication of carbapenemase by Real-time PCR.
18. Tadesse S, Mulu W, Genet C, Kibret M, Be- Elsevier; 2015.
lete MA. Emergence of High Prevalence of 28. Kuntaman K, Shigemura K, Osawa K,
Extended-Spectrum Beta-Lactamase and Kitagawa K, Sato K, Yamada N, et al. Oc-
Carbapenemase-Producing Enterobacteriace- currence and characterization of carbap-
ae Species among Patients in Northwestern enem-resistant Gram-negative bacilli: A
Ethiopia Region. Biomed Res Int. 2022;2022. collaborative study of antibiotic-resistant
19. Corbellini S, Scaltriti E, Piccinelli G, Gur- bacteria between Indonesia and Japan. Int J
rieri F, Mascherpa M, Boroni G, et al. Ge- Urol. 2018;25(11):966–72.
nomic characterisation of Escherichia coli 29. Lashari Y, Rochmanti M, Purba AKR, Noto-
isolates co-producing NDM-5 and OXA-1 broto HB, Sarassari R, Kuntaman K. The Eco-
from hospitalised patients with invasive in- nomic Impact of Carbapenem Resistant-Non
fections. J Glob Antimicrob Resist [Internet]. Lactose Fermenter and Enterobacteriaceae
2022;28:136–9. Available from: https://doi. Infections on Hospital Costs in Dr. Soetomo
org/10.1016/j.jgar.2021.12.018 General Academic Hospital Surabaya, Indo-
20. Khan MA, Mohamed AM, Faiz A, Ahmad nesia. Antibiotics. 2022;11(5):1–12.
J. Enterobacterial infection in Saudi Arabia: 30. Elbadawi HS, Elhag KM, Mahgoub E, Al-
First record of Klebsiella pneumoniae with tayb HN, Ntoumi F, Elton L, et al. Detection
triple carbapenemase genes resistance. J In- and characterization of carbapenem resistant

J Indon Med Assoc, Volum: 73, Nomor: 3, Juni - Juli 2023 147
Aplikasi Antimicrobial Susceptibility Test dalam Mendeteksi Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae

Gram‐negative bacilli isolates recovered from


hospitalized patients at Soba University Hos-
pital, Sudan. BMC Microbiol. 2021;21(1):1–
9.
31. Tawfik GM, Dila KAS, Mohamed MYF, Tam
DNH, Kien ND, Ahmed AM, et al. A step by
step guide for conducting a systematic review
and meta-analysis with simulation data. Vol.
47, Tropical Medicine and Health. BioMed
Central Ltd.; 2019.

148 J Indon Med Assoc, Volum: 73, Nomor: 3, Juni - Juli 2023

Anda mungkin juga menyukai