Anda di halaman 1dari 15

Pengkajian Stress

dan Koping Keluarga

Kelompok 3 :
- Tengku Rafli Maulana
- Indah Siti Sopiah
- Rika Fatmala
- Wika Mulyana
- Farida Bella Muhasabah
1.Krisis Keluarga
A. Pemahaman tentang Krisis
Kata “krisis” adalah kata yang sering kita dengar di mana-mana. Krisis moneter
Indonesia, krisis keuangan global, krisis Timur Tengah adalah sebagian istilah yang sering
digunakan akhir-akhir ini. Memang semua orang dan semua institusi mengalami krisis
dalam proses kehidupannya, termasuk juga keluarga.
Krisis keluarga merupakan salah satu dampak negatif era globalisasi yang cenderung
sedang berkecamuk saat ini. Seperti kondisi keluarga di Barat yang setiap hari semakin
mengkhawatirkan. Para psikolog, sosiolog, dan bahkan para pakar politik turut
memberikan perhatian mereka kepada dampak-dampak akibat krisis keluarga ini. Karena
keruntuhan atau kelemahan keluarga akan memberikan dampak negatif kepada
masyarakat dan bangsa. 
B.Macam – macam krisis dalam keluarga
1.Krisis Keluarga karena perceraian
2.Krisis keluarga karena perselingkuhan
3.Krisis keluarga karena perkawinan antar agama
4.Krisis keluarga karena perkawianan antar Negara
5.Krisis keluarga karena perkawinan siri
6.Krisis keluarga karena perkawinan mengalami penyimpangan seksual
B.Reaksi keluarga dalam menghadapi krisis keluarga
Bisa juga anggota keluarga memiliki reaksi yang sama dalam menghadapi
krisis, baik secara negatif maupun secara positif.
Beberapa contoh reaksi yang muncul dalam mengahadapi krisis keluarga:
a.  Reaksi negatif yang umum
 Menyalahkan atau mencari kambing hitam, mungkin pada diri sendiri, kepada
anggota keluarga yang lain, orang luar atau bahkan kepada Allah
 Menyangkal: Merasa tidak ada masalah, atau berpura-pura tidak ada masalah,
mungkin karena takut dianggap gagal atau jelek oleh orang lain
Mengeraskan hati: Mengakui keberadaan masalah, namun berusaha menguatkan
diri dengan cara yang negatif, bahkan menolak untuk mencari pertolongan ketika
tidak dapat menghadapi krisis tersebut
 Melupakan masalah: Mengakui keberadaan masalah dan kemudian berusaha
untuk menghilangkannya dari pikiran

b. Reaksi yang positif


-Mengakui keberadaan krisis, dampak dan emosi-emosi yang ditimbulkan oleh
krisis tersebut: Terbuka di hadapan diri sendiri, orang lain dan Tuhan.
-Secara obyektif berusaha memahami krisis tersebut dan memisahkan mana yang
tanggung jawab pribadi, mana yang tanggung jawab bersama, mana hal yang
berada di dalam kendali dan di luar kendali
-Secara realistis dan bertahap mencari jalan keluar dari masalah yang sedang
dihadapi
- Belajar dan berusaha untuk fleksibel dan beradaptasi dengan perubahan yang
ada.
- Berkomunikasi: Mencari dukungan dan pertolongan dari luar, apalagi untuk hal-
hal yang di luar kemampuan diri
Faktor yang mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapi Krisis Keluarga
Ada beberapa hal yang mempengaruhi reaksi-reaksi tersebut, antara lain:
Ada beberapa hal yang mempengaruhi faktor-faktor tersebut,antara lain :
1. Tingkat kedewasaan seseorang
2. Pemahaman tentang krisis
3. Berdasarkan penglaman
4. Ketrampilan dalam memecahkan masalah
5. Adanya sumber daya mendukung
Definisi Stress

Menurut Ardani dalam bentuknya psikologi klinis bahwa stress


adalah keadaan dimana seseorang yang mengalami ketegangan
karena adanya kondisi-kondisi yang mempengaruhi dirinya (Ardani,
2007 : 37).

Sedangkan menurut Maramis bahwa stress adalah segala masalah


atau tuntutan menyesuaikan diri, yang karena tuntutan itulah
individu mrasa terganggu keseimbangan hidupnya (Maramis, 1994 :
134).
Gejala-gejala Stress
Stress yang tidak teratasi menimbulkan gejala badaniah,
jiwa, dan gejala sosial. Gejala-gejala tersebut antara lain :

1. Gejala badan : sakit kepala, sakit maag, mudah kaget


(berdebar-debar), banyak keluar keringat dingin,
gangguan pola tidur, lesu, letih, kaku leher belakang
sampai punggung, dada rasa panas/nyeri, gangguan
psikosekseksual.
2. Gejalsa emosional : pelupa, sukar konsentrasi, sukar
mengambil keputusan, cemas, was-was, khawatir,
mimpi buruk, murung, mudah marah/jengkel, mudah
menangis, pikiran bunuh diri, gelisah.
3. Gejala sosial : makin banyak merokok, konsumsi
alkohol, menarik diri dari pergaulan sosial, dan mudah
bertengkar.
4.
02
Sumber dasar stress
keluarga
2. Sumber Dasar Stress Keluarga

Kejadian hidup yang dapat menumbulkan stress dalam


keluarga (Patterson,1983)
1. Kehilangan
- kematian seorang anak
- kematian orangtua atau pasangan
- perceraian anak yang sudah menikah
2. Ketegangan Hubungan Pernikahan
- perselingkuhan suami istri
- suami istri atau orangtua bercerai
3. Pelanggaran hukum dalam keluarga
- kekerasan dalam rumah tangga
- seorang anggota keluarga masuk penjara
4. Penyakit dan perawatan keluarga
- kesulitan dalam merawat keluarga disabilitas atau sakit
kronis
5. Ketegangan dalam keluarga
- seorang keluarga mengalami gangguan jiwa
- kesulitan dalam menghadapi anak dalam fase remaja
03
title
04
Dampak Setres
Dampak Setres

1. Sistem Saraf Pusat dan Endokrin 5. Pada Sistem Otot Rangka


Sistem saraf pusat paling bertanggung jawab dalam Pada stres kronis alias terjadi dalam jangka
merespons stres, mulai dari pertama kali stres muncul panjang, otot tidak mempunyai banyak waktu
sampai hilang.
untuk rileks.
2. Pada Sistem Pernapasan
Saat stres, napas menjadi lebih cepat karena tubuh
6. Pada Sistem Reproduksi
harus mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Pria lebih banyak menghasilkan hormon
3. Pada Sistem Kardiovaskular testosteron selama stres. Kondisi ini bisa
Selain membuat jantung berdetak lebih cepat, stres meningkatkan gairah seksual dalam jangka
jangka panjang dapat membuat pembuluh darah yang pendek
menuju ke otot besar dan jantung melebar. 7. Pada Sistem Imun
4. Pada Sistem Pencernaan Stres dalam waktu lama merangsang tubuh
Stres bisa membuat seseorang mengalami heartburn,
untuk melepaskan kortisol (hormon stres) yang
refluks asam, mual, muntah, dan sakit perut. Stres juga
berpengaruh pada pergerakan makanan dalam usus, bisa menghambat pelepasan histamin dan
sehingga meningkatkan risiko diare dan sembelit. respons peradangan untuk melawan zat asing.
05
Strategi koping
keluarga
Enter title

Enter subtitle
The user can perform the presentation
Enter subtitle
on a projector or computer, and the The user can perform the presentation

powerpoint can be printed out and on a projector or computer, and the

made into film. powerpoint can be printed out and


made into film.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai