KELOMPOK 6
DISUSUN OLEH :
1
Latar Belakang
• Permasalahan yang selama ini sering timbul adalah kurang efektifnya fungsi
jaminan sebagai penjamin kelangsungan proyek. Tidak sedikit Kontraktor
menelantarkan pekerjaan di tengah jalan/ ingkar janji, padahal sebelumnya
telah menyerahkan sejumlah jaminan sesuai persyaratan. Hal in dikarenakan
besaran jaminan yang telah ditentukan berdasarkan peraturan yang berlaku
dirasa kurang memadai/ terlalu kecil bila dibanding dengan nilai proyek yang
dijaminnya, sehingga pihak kontraktor merasa ringan bila terjadi ingkar janji
dan menelantarkan proyek. Berdasarkan hal tersebut perlu sekali untuk
dilakukan tinjauan terhadap besaran nilai jaminan dalam prmborongan,
apakah sudah layak atau perlu peninjauan ulang.
3
PIHAK PIHAK YANG TERLIBAT
Mekanisme penerbitan jaminan melibatkan 3 pihak :
1. PENJAMIN
Pihak mengeluarkan jaminan bisa berupa Bank atau Perusahaan Asuransi
2. PIHAK TERJAMIN
Sebagai pihak yang dijamin, nasabah yang melakukan permohonan
kepada penjamin untuk menerbitkan jaminan kepada penerima jaminan
(pemilik proyek)
3. PENERIMA JAMINAN
Pihak (pemilik proyek) yang menerima jaminan atas suatu perjanjian
dengan pihak terjamin.
4
MEKANISME PENERBITAN
• Perundinagan rencana kerja proyek antara kontraktor yang akan
menerima proyek dengan pemilik proyek
• Kontraktor mengajukan garansi pada Bank ataupun Perusahaan
Asuransi
• Penjamin (Bank/Perusahaan Asuransi) memberikan setifikat
garansi/jaminan kepada kontraktor
• Sertifikat diberikan kepada pemilik proyek pada saat pemilik proyek
memberikan pekerjaan/proyek pada kontrator
• Ketika kontraktor tidak menepati janji maka pemilik proyek dapat
menggunakan garansinya untuk mendapat ganti rugi
• Ketika pekerjaan/proyek diselesaikan oleh kontraktor maka
jaminan/garansi harus dikembalikan
5
SURETY BOND
Surety Bond adalah suatu perjanjian dua pihak yaitu Asuransi dan
Principal, dimana pihak pertama Asuransi memberikan jaminan
kepada pihak kedua ( Principal ) untuk kepentingan pihak ketiga
( Obligee ). Apabila Principal melakukan hal yang berupa kelalaian
atau gagal melaksanakan kewajibannya yang biasa di sebut dengan
wanprestasi ( CLAIM ) sesuai perjanjian dengan Obligee, maka pihak
Asuransi akan bertanggung jawab kepada Obligee untuk
menjamin/mengganti kerugian tersebut.
6
BANK GARANSI
Bank Garansi merupakan jaminan pembayaran yang diberikan kepada pihak
penerima jaminan, apabila pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya.
Bank Garansi adalah jaminan dalam bentuk sebuah sertifikat yang diberikan
oleh bank dalam penyelesaian suatu proyek ketika pelaksana atau kontraktor
sebagai penerima kontrak ingkar/cedera janji. Dengan adanya Bank Garansi
pemilik proyek akan mendapat kepastian bahwa proyek akan berjalan sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakati.
7
PERBEDAAN BANK GARANSI DAN SURETY BOND
8
CONTOH PERUSAHAAN ASURANSI
(PEMBUAT SURETY BOND)
9
BANK
10
JAMINAN DALAM PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
11
JAMINAN PENAWARAN
• Agar calon peneydia jasa yang mengikuti proses pemilihan (pengadaan)
adalah para calon penyedia jasa yang berniat secara sungguh-sungguh untuk
mengikuti proses pemilihan penyedia jasa
• Antara 1% sampai dengan 3% dari nilai penawaran penyedia jasa
• Penyedia jasa perencanaan, pelaksanaan, dan juga penyedia jasa pengawas
konstruksi
• Nilai jaminan penawaran yang cukup memadai sangat diperlukan
sehubungan dengan sangat bervariasinya nilai penawaran penyedia jasa
• Terkadang dijumpai perbedaan nilai penawaran antara penawar terendah
(A) dan penawar ke-dua terendah (B) yang cukup besar, sehingga apabila
penyedia jasa A mengundurkan diri karena satu dan lain hal, maka
pengguna jasa terpaksa harus menggunakan jasa B dan menanggung
kerugian yang besarnya lebih dari nilai jaminan penawaran
12
Resiko yang menyebabkan klaim :
13
JAMINAN PELAKSANAAN
14
Resiko yang menyebabkan klaim :
•Principal Wanprestasi (gagal melaksanakan kewajiban-kewajiban yang
seharusnya dilaksanakan sebagaimana diatur dalam kontrak).
•Principal tidak memperpanjang jaminan pelaksanaan apabila jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan telah diperpanjang sesuai dengan
kesepakatan antara principal dan obligee.
•Besarnya nilai ganti rugi
•Bank Garansi : sebesar nilai jaminan.
•Surety Bond : kerugian dihitung dengan cara menunjuk pihak ketiga
untuk meneruskan pekerjaan yang belum selesai, besarnya ganti rugi
sebesar selisih antara nilai kontrak principal dengan obligee dibandingkan
dengan nilai kontrak principal pengganti dengan obligee dengan
maksimum sebesar nilai jaminan.
15
JAMINAN UANG MUKA
16
JAMINAN ATAS MUTU HASIL PEKERJAAN
17
JAMINAN PEMBAYARAN
Merupakan jaminan yang biasa digunakan dalam bentuk kontrak Pra
Pendanaan Penuh dari Penyedia Jasa (Contractor's Full Prefinance)
dimana seluruh pekerjaan dibiayai terlebih dahulu oleh penyedia jasa,
masa untuk menjamin penyedia jasa mendapatkan pembayaran atas
pekerjaannya maka pengguna jasa harus memberikan jaminan
pembayaran kepada penyedia jasa.
18
JAMINAN TERHADAP KEGAGALAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
19
JAMINAN TERHADAP KEGAGALAN BANGUNAN
20
KAJIAN ASPEK EKONOMI
21
QUIZ
22