Oleh:
Inggar Dian Larasati
20210461011124
RESUME 1
DS: Gangguan eliminasi Luaran Utama: Manajemen eliminasi urin 12:45 WIB 13:00 WIB
Ibu pasien mengatakan urin (D.0149)b.d Setelah dilakukan (I.04152) S = Ibu pasien
pipis anaknya nya infeksi saluran Observasi: Observasi:
intervensi selama mengatakan
ngeder, sering pipis kemih d.d sering 1. Identifikasi
hanya sedikit-sedikit, 1x15 menit, maka 1. Mengidentifikasi sudah
pipis sedikit-sedikit Eliminasi urin (L. tanda dan gejala memahami
warna kuning jernih tanda dan gejala
04034) retensi urin: urin tentang penyakit
retensi atau
DO: Membaik, inkontinensia urin masih bisa keluar anaknya
- Bb: 9.650 gr dengan kriteria 2. Monitor eliminasi urin 2. Memonitor O:
- S: 36,6 0C hasil: (mis. Frekuensi, eliminasi urin: Eliminasi urin
1. Urin konsistensi, aroma, frekuensi bak di 1. Urin
- N: 112 X/menit menetes volume dan warna) poliklinik bak 1x, menetes
- Pemeriksaan sedang (3) sedang (3)
2. Frekuensi konsistensi cair,
genitalia kalup 2. Frekuensi
bak sedang Terapeutik: aroma khas urin,
menutupi lubang bak sedang
(3) 3. Ambil sampel urine volume kurang
penis. (3)
tengah lebih 6 cc warna
Luaran kuning terang
Kontrol gejala
Tambahan:
Edukasi 3. Kemampuan
Setelah Edukasi
4. Ajarkan tanda dan memonitor
dilakukan gejala infeksi 3. Mengajarkan tanda munculnya
intervensi saluran kemih dan gejala infeksi gejala secara
selama 1 ×15 5. Ajarkan mengambil saluran kemih mandiri
menit, maka spesimen urin seperti munculnya
tengah meningkat (5)
Kontrol gejala demam, warna 4.
Kemampuan
(L.14127) pipis menjadi
Kolaborasi: melakukan
Meningkat, kuning pekat
Pemberian obat jika perlu tindakan untuk
dengan kriteria seperti teh, menurangi
hasil: menangis/rewel gejala
RESUME 2
Nyeri Akut (D. 0077) B.D Agen Tingkat nyeri (L.08066) Manajemen nyeri (I. 08238)
DS: Pencedera fisiologis D.D Mengeluh 09.00 WIB 09.30 WIB
Pasien mengatakan sakit uluh hati sejak Setelah dilakukan intervensi selama 1x30 menit Observasi:
Nyeri
kemarin maka Tingkat nyeri menurun, dengan kriteria 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Observasi
P: nyeri dirasa bertambah saat aktivitas 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S:
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk hasil : frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
durasi, frekuensi, intensitas nyeri: Pasien mengatakan nyeri berkurang
R: Nyeri di uluh hati saja tidak menjalar 1. Keluhan nyeri 4 2. Identifikasi skala nyeri P: nyeri dirasa bertambah saat P: Nyeri karena magh
S: skala nyeri 4-5 aktivitas Q: Nyeri tumpul
T: Nyeri dirasa sekitar 30 menit, tetapi (cukup menurun) 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk R: Nyeri di uluh hati saja tidak menjalar
kemudian muncul lagi 2. Meringis 4 4. Identifikasi factor yang memperberat R: Nyeri di uluh hati saja tidak S: skala nyeri 2-3
menjalar T: Nyeri hilang timbul
(cukup menurun) dan memperingan nyeri
DO: S: skala nyeri 4-5
Terapeutik: T: Nyeri dirasa sekitar 30 menit, tetapi
- Bb: 14 kg
kemudian muncul lagi O:
5. Berikan teknik nonfarmakologi untuk
- S: 36,5 0C
mengurangi rasa nyeri (nafas dalam 1. Keluhan nyeri 4
- N: 98x/menit 2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal:
dan hypnosis) (cukup menurun)
- Rr: 22 x/menit tangan pasien memegangi perutnya
Edukasi: 2. Meringis 4
- TD: 100/60 mmHg
(cukup menurun)
6. Jelaskan penyebab, pemicu nyeri
- Px terlihat meringis memegangi A:
perutnya 7. Jelaskan strategi meredakan nyeri Terapeutik Masalah teratasi
3. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri 3. Mengajarkan teknik nafas dalam dengan
A: Hentikan intervensi
4. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk cara tarik nafas dari hidung tahan 3 detik
mengurangi nyeri lalu hembuskan lewat mulut pelan-pelan
Kolaborasi: Edukasi:
5. pemberian analgesic jika perlu 4. Menjelaskan penyebab nyeri dari lambung
yang teriritasi
5. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
ada 2 yaitu farmakologi dengan minum
obat, dan non farmakologi bisa dengan
teknik napas dalam
Kolaborasi
6. Memberikan injeksi ranitidin 20 mg IV