0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang peranan kaum terpelajar dan guru dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia serta sejarah pendidikan dan sekolah-sekolah guru pada masa penjajahan Belanda. Dokumen ini juga menjelaskan tentang nilai-nilai yang perlu dikembangkan oleh PGRI berdasarkan berbagai aspek seperti nasionalisme, demokrasi, kemitraan, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang peranan kaum terpelajar dan guru dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia serta sejarah pendidikan dan sekolah-sekolah guru pada masa penjajahan Belanda. Dokumen ini juga menjelaskan tentang nilai-nilai yang perlu dikembangkan oleh PGRI berdasarkan berbagai aspek seperti nasionalisme, demokrasi, kemitraan, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang peranan kaum terpelajar dan guru dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia serta sejarah pendidikan dan sekolah-sekolah guru pada masa penjajahan Belanda. Dokumen ini juga menjelaskan tentang nilai-nilai yang perlu dikembangkan oleh PGRI berdasarkan berbagai aspek seperti nasionalisme, demokrasi, kemitraan, dan lainnya.
Memperjuangkan Kemerdekaan Guru memegang peranan penting dan menjadi kunci bagi keberhasilan pendidikan suatu bangsa. Sejak jaman penjajahan kolonial Belanda guru telah turut berjuang baik secara fisik, ankat senjata maupun melalui bidang pendidikan. Peranan guru dalam mencapai kemerdekaan sangat besar terutama dalam menumbuhkankeasadaran ingin merdeka dan rasa kebangsaan. B. Pendidikan Pada Masa Pemerintahan Hindia Belanda Pendidikan pada jaman kolonial Belanda tidak ditujukan untuk mencerdaskan rakyat Indonesia tetapi untuk kepentingan dan keuntungan Belanda sendiri. Pada masa penjajahan Belanda didirikan sekolah antara lain : Sekolah khusus anak-anak Belanda ELS (Europose Lagere School). Hanya anak bupati, patih dan wedana yang bisa diterima di ELS. Sekolah Rakyat/Dasar Berbahasa Belanda HIS (Hollands Inlands School). Hanya untuk anak asisten Wedono Camat, Mantri-Mantri dan Pegawai sederajat . Sekolah kelas II atau Inlands School untuk anak-anak Peagawai Bawahan. Sekolah-sekolah yang didirikan oleh Misi dan Zonding bagi pribumi. Sekolah Lanjutan Meer Uitgebreid Leger Onderwijs (MULO) setingkat SLTP sekarang. Algement Middelbare School (AMS) setingkat SMA sekarang. C. Sekolah-sekolah Guru pada masa penjajahan Belanda. Guru Sekolah Desa tamatan kelas 2 kursus selama 2 tahun Kursus Guru Bantu tamatan kelas 2 yang mengikuti kursus sambil mengajar Normal School tamatan kelas 2 dididik selama 4 tahun Kweek School diambil dari tamatan Kweek School yang mahir berbahasa Belanda. Latar belakang berdirinya organisasi itu dipengaruhi antara lain : Timbulnya kesadaran Korps dengan segala aspeknya. Lahirnya Kebangkitan Nasional yang menginginkan kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan hanya dapat dicapai dengan Persatuan dan Kesatuan walaupun saat itu belum jelas. Adanya politik De Vide Et Impera (memecah belah lalu dikuasai) dari pemerintah Belanda. Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) Perserikatan Guru Bantu (PGB)
Perserikatan Normal School (PNS)
Kweek School Bond (KSB)
School Opziener Bond (SOB)
Perserikatan Guru Desa (PGD)
Dll
Organisasi guru pada zaman Belanda diwarnai berbagai
pengaruh baik kebijakan penjajah maupun keadaan saat itu, sehingga usaha-usaha untuk mempersatukan kurang berhasil. Hakekat Jati Diri PGRI adalah : Organisasi Perjuangan
Organisasi Profesi
Organisasi Ketegakerjaan
Jati Diri PGRI mengandung pengertian :
Ciri, gambaran atau keadaan khusus seseorang,
tanda atau identitas. Semangat, jiwa, inti, daya gerak dari dalam (spiritualitas). Jati diri PGRI pada hakikatnya adalah landasan filosofis yang menjadi norma dalam berfikr (pola pikir) sikap perbuatan dan tindakan yang bersifat mengikat dan harus ditaati anggotanya. Jati diri adalah perwujudan dan sifat-sifat khas PGRI yang tampak dalam nilai-nilai, sikap perbuatan, tindakan, perjuangan dan profesionalisme yang didasarkan pada falsafah Pancasila dan semangan nilai-nilai 1945 Dasar filosofis Dasar ideologis-praktis Dasar sosiologis dan IPTEK JIWA, SEMANGAT NILAI-NILAI 1945 Jiwa merdeka
Jiwa persatuan dan kesatuan
Jiwa konsekuen
Jiwa pelopor
Jiwa ikhlas beramal
1. NASIONALISME Nilai-nilai yang dikembangkan berdasarkan nasionalisme diantaranya adalah : Semangat rasa persatuan dan kesatuan
Rela berkorban demi kepentingan bangsa
dan negara Mengutamakan kepentingan umum diats kepentingan golongan/pribadi Menghormati jasa-jasa para pahlawan Nilai-nilai yang dikembangkan berdasarkan demokrasi diantaranya adalah: Menghargai pendapt orang lain
Menerima, mengakui dan menjalankan
keputusan bersama. Menanamkan kebebasan dalam mengemukakan pendapat. Menghargai pendapat
Bersedia menerima kritikan
Nilai-nilai yang dikembangkan berdasarkan kemitraan dinataranya adalah : Menumbuhkan semangat rasa persatuan dan kesatuan Menumbuhkan rasa kekhawatiran/solidaritas
Menerima, membantu dan merasakan
penderitaan orang lain. Nilai-nilai yang dikembangkan berdasarkan unitarisme diantaranya adalah: Saling membantu/kerja sama
Memupuk rasa solidaritas yang tinggi
sesama anggota Peka/tanggap terhadap perubahan
Memelihara dan menjaga keutuhan
organisasi Nilai-nilai yang dikembangkan berdasarkan profesionalisme diantaranya adalah: Tekun dan rajin
Cermat dan teliti
Tidak mudah putus asa dan bertanggung
jawab Nilai-nilai yang dikembangkan berdasarkan kekeluargaan diantaranya adalah: Menumbuhkembangkan rasa senasib dan sepenanggungan Memupuk rasa kasih sayang, saling asah, asih dan asuh. Nilai-nilai yang dikembangkan berdasarkan kemandirian diantaranya adalah: Percaya pada diri sendiri
Berani dan bertanggung jawab
Memgutamakan kerja sama
Berusaha mengembangkan diri
Nilai-nilai yang dikembangkan berdasarkan non partai adalah: Bertanggung jawab.
Kemandirian yang berwawasan
wiyatamandala. Nilai-nilai yang perlu dikembangkan berdasarkan jiwa, semangat dan nilai-nilai ‘45 adalah: Rela berkorban
Pantang mundur
Semangat juang
Mendahulukan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi/golongan Menjaga dan membela serta melestarikan bangsa Dalam power point sejarah dan perjuangan PGRI , ada sembilan ciri-ciri jati diri PGRI. Tugas anda mengambil salah satu dari nilai –nilai yang harus dikembangkan dari sembilan ciri ciri jati diri dan perjuangan PGRI diatas, selanjutnya berilah penjelasan masing – masing nilai yang anda pilih . Selanjutnya tugas dikumpulkan saat pertemuan tatap muka . TERIMA KASIH SELAMAT BERJUANG!!!