Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KASUS

GIZI BURUK
Meilinda Tri Anugrah, S. Ked 04084822225002
Sarah Asy-syaja’ah, S. Ked 04084822225041
Amirah Adilah, S. Ked 04084822225051

Pembimbing: dr. Julius Azhar, Sp.A (K), M.Kes

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
OUTLINE

01 PENDAHULUAN

02 STATUS PASIEN

03 TINJAUAN PUSTAKA

04 ANALISIS KASUS

05 DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUA
N

01
Masa balita disebut dengan golden Kekurangan gizi adalah suatu

GIZI BURUK
periode  asupan gizi benar-benar kondisi yang dapat terjadi secara akut
harus dicukupi dan kronis

dikarenakan balita pada masa ini disebabkan oleh masukan zat gizi
mengalami siklus pertumbuhan dan yang tidak memadai, gangguan
perkembangan yang pesat dan penyerapan dan/atau metabolisme zat
membutuhkan zat gizi lebih besar gizi akibat penyakit

Dampak jangka pendek


• anak menjadi apatis
Secara global, pada tahun • mengalami gangguan bicara
• gangguan perkembangan lainnya
2014 terdapat 50 juta anak
Dampak jangka panjang
dibawah umur lima tahun • penurunan skor tes IQ
mengalami kekurangan gizi, • penurunan perkembangan kognitif
sebanyak 16 juta • penurunan integrasi sensori
diantaranya mengalami gizi • gangguan pemusatan perhatian
buruk • gangguan penurunan rasa percaya diri
• merosotnya prestasi akademik di sekolah
STATUS PASIEN

02
IDENTITAS PASIEN

Nama : Adam Septian


Umur : 12 September 2020
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Ayah : Asri
Nama Ibu : Lili Suryani
Bangsa : Indonesia
Alamat : Alun 2 Pagar Alam
MRS tanggal : 28 April 2022
No. Rekmed : 0001264585
ANAMNESIS

Keluhan Utama Keluhan Tambahan

Diare sejak 1 Lemas,


bulan yang lalu muntah-muntah
RIWAYAT
Pasien merupakan rujukan dari RS Basemah Pagar Alam 21 PERJALANAN
september 2022. Pasien dirawat di sana selama 8 hari. Pasien PENYAKIT
datang dengan keadaan sesak, batuk, diare, serta lemas dan
didiagnosa di RS sebelumnya dengan diagnosa B20 +
Bronkopneumonia + gizi buruk + anemia + diare. Pasien masuk RS
dengan Hb 4,8, sehingga pasien mendapatkan transfusi darah dan
Hb sekarang 13,2. Saat ini Pasien dengan keluhan ruam kemerahan
pada badan. Demam tidak ada, sesak tidak ada, bab cair tidak ada,
Pasien dirujuk ke RSMH untuk tatalaksana lebih lanjut. Pasien
telah mendapat antibiotik ampicilin dan gentamicin selama 8 hari
di RS sebelumnya.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU KELUARGA
Riwayat infeksi pencernaan: saat usia
 Kakek dari ibu mempunyai
9 bulan pasien datang ke dokter anak
riwayat hipertensi
di Pagaralam dengan keluhan sakit
 Ibu positif HIV
diperut dan juga tidak mau makan,
dokter mendiagnosis bahwa pasien
mengalami infeksi pencernaan dan
alergi susu sapi. Pasien diberi obat
(ibu lupa nama obat) dan juga
mengganti susu dangan susu kedelai.
ANAMNESIS
KEBIASAAN IBU
RIWAYAT MAKANAN SAAT HAMIL
Pasien tidak diberikan ASI dari
Riwayat merokok 1 batang
lahir. Pasien diberikan susu formula
2x/hari (pagi dan sore).
dari lahir sampai usia 9 bulan
Minum alkohol atau minum
dengan merek vidorant. Setelah 9
obat-obatan tertentu selama
bulan-sekarang pasien diberikan
kehamilan disangkal.
susu kedelai karena pasien
mempunyai alergi susu sapi.
RIWAYAT
KEHAMILAN
Masa Kehamilan : 32 minggu
Partus : G3P2A0
Ditolong oleh : Bidan
Tanggal : 12 September 2020
BB Lahir : 3.300 gram
PB Lahir : 50 cm
Penyakit ibu saat mengandung : B20
Obat yang dikonsumsi : Disangkal
RIWAYAT
IMUNISASI
Imunisasi Lahir Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 6 Bulan 9 Bulan 18

Hepatitis B V - - - - - - -
BCG V - - - - - -  
Polio V - - - - - - -

DPT-HB-Hib 1 - - - V - - - -

Polio 2 - - V - - - - -

DPT-HB-Hib 2 - - - V - - - -

Polio 3 - - - V - - - -

DPT-HB-Hib 3 - - - - V - - -

Polio 4 - - - - V - - -
IPV - - - - - - - -
Campak - - - - - - V -

Kesan: Riwayat imunisasi dasar PPI


RIWAYAT
KELUARGA

Umur ibu saat menikah : 16 tahun (riwayat menikah 3 kali)

Umur ibu saat mengandung : 33 tahun

Pendidikan : Ayah : SD
Ibu : SMP

Penyakit pasien yang pernah diderita : DM disangkal

Mercury is the closest planet to the Sun and the SLE disangkal
smallest one in our Solar System—it’s only a bit
larger than our Moon. The planet’s name has nothing Hipertensi disangkal
to do with the liquid metal, since it was named after
the Roman messenger god HIV (+)

 
Gigi pertama : 6 bulan

Berbalik : 7 bulan

Tengkurap : belum bisa RIWAYAT


Merangkak : belum bisa PERKEMBANGAN
Berdiri dan berjalan : belum bisa

Berbicara : belum bisa


PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tampak sangat kurus


Kesadaran : Compos mentis, GCS
E4M6V5
KEADAAN UMUM
HR : 102 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 36,8 oC
SpO2 : 99%
PEMERIKSAAN FISIK

Berat badan : 6,1 kg

DATA Panjang badan : 72 cm


ANTROPOMETRI IMT : 11,76 kg/m2
Lingkar Kepala : 44 cm
LILA : 9,5 cm
PEMERIKSAAN FISIK

BB/U : Z < -3 SD (severely underweight)


PB/U : Z < -3 SD (severely stunted)
BB/PB : Z < - 3 SD (severely wasted)
LK/U : Z < -2 SD (microcephaly)
STATUS GIZI
BMI/U : Z < - 3 SD (severely wasted)
LILA/U : Z < - 3 SD (severely wasted)

Status gizi : Gizi buruk dengan perawakan sangat pendek


Plot Kurva WHO BB/U
Plot Kurva WHO PB/U
Plot Kurva WHO BB/PB
Plot Kurva WHO LK/U
Plot Kurva WHO BMI/U
Plot Kurva WHO LiLA/U
Usia tinggi = 9 bulan
BB Ideal (sesuai usia tinggi)
PEMERIKSAAN KHUSUS

Bentuk : microcephali
Rambut : tipis
Wajah : Malar rash (-), moon face (-), dismorfik (-)
Mata : pupil bulat, ditengah, diameter 3 mm, isokor, reflex cahaya
(+/+), konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-) KEPALA DAN
Hidung : NCH (-), sekret (-) LEHER
Telinga : lapang, sekret (-)
Mulut : mukosa bibir kering (-), pucat (-), hipertropi gingiva (-),
atrofi papil lidah (-), sianosis (-), faring tidak hiperemis,
tonsil T1 -T1
Leher : pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN KHUSUS

Paru-paru
Inspeksi : statis dan dinamis simetris, retraksi dinding dada
(-/-)
Palpasi : stem fremitus simetris kanan dan kiri
THORAX
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung
BJ I dan II normal, irama regular, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN KHUSUS

Inspeksi : datar, massa (-), scar (-)


Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : Datar, lemas, BU (+)
Perkusi : timpani, shifting dullness (-) ABDOMEN
Lipat paha : Pembesaran KGB (-), benjolan (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <3 detik, pucat (-), sianosis
(-), memar (-), petekie (-), purpura (-), ekimosis (-).
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan  
HEMATOLOGI      
Hemoglobin (Hb) 9.2 g/dL 11.3 – 14.1 g/dL  
Eritrosit (RBC) 4.24 103/mm3 4.40 – 4.48 103/mm3  
Leukosit (WBC) 13.9 103/mm3 4.5 – 13.5 103/mm3  
Hematokrit 31 % 37 – 41 %  
Trombosit (PLT) 131 103/ µL 217 – 497 103/ µL  
RDW-CV 25.20 % 11 – 15 %  
Leukosit 13.29 103/ mm3 4.5-13.5 103/ mm3  
KIMIA KLINIK
Kalsium (Ca) 7.6 mg/dL 8.4 – 10.4 mg/dL  
Ca Koreksi 8.2 mg/dL    
Phosphor 2.8 mg/dL 2.5 – 5.0 mg/dL  
Magnesium (Mg) 1.20 mg/dL 1.6 – 2.6 mg/dL  
Kalium (K) 4.3 mEq/L 3.5 – 5.5 mEq/L  
Klorida (Cl) 94 mmol/L 96-106 mmol/L  
DAFTAR MASALAH

Gizi buruk Anemia


B20
perawakan
sangat pendek
DIAGNOSIS
KERJA

Gizi Buruk Perawakan Sangat Pendek


+ B20 + Anemia
- Flukonazol 1x60 mg IV

- Cotrimoxazole 1x4 ml
- Zink 1x20 mg
TATALAKSANA - Vitamin A 1x200.000 IU
- Vit. B complex 1x1 tab
- Vit. C 1x50
- Peptamen Junior 8 x 50 ml
Kebutuhan Diet Berdasarkan BB Ideal Kebutuhan Diet Berdasarkan BB Aktual
Kalori = RDA x BB ideal = 110 x 9 kg = 990 Kalori = RDA x BB aktual = 110 x 6,1 kg = 671
kkal/hari kkal/hari
-Karbohidrat -Karbohidrat
55% x kalori = 55% x 990 kkal/hari = 544,5 55% x kalori = 55% x 671 kkal/hari = 369,05
kkal/hari kkal/hari
-Protein -Protein
20% x kalori = 20% x 990 kkal/hari = 198 20% x kalori = 20% x 671 kkal/hari = 134
kkal/hari kkal/hari
-Lemak -Lemak
25% x kalori = 25% x 990 kkal/hari = 247,5 25% x kalori = 25% x 671 kkal/hari = 167,75
kkal/hari kkal/hari
MONITORING
- Keadaan umum, tanda-tanda vital
- Akseptabilitas, toleransi dan efikasi
- Peningkatan berat badan dan nafsu makan.

FARMAKOLOG
I
- Flukonazol 1x60 mg IV

- Cotrimoxazole 1x4 ml
EDUKASI

 Beri tahu keadaan anak kepada orang tua.


 Pastikan orang tua untuk memberikan diet sesuai terapi yang telah
direncanakan dengan cara memberikan contoh menu dan kebutuhan energi dan
protein sehari anak dan cara menghitungnya.
 Sarankan untuk memberikan makanan dengan porsi kecil dan sering, sesuai
dengan umur anak, membawa anaknya kembali untuk kontrol secara teratur
Venus has a beautiful name and is the second planet
(bulan I : 1x/minggu, from
bulan II:It’s1x/2
the Sun. minnggu,
terribly bulan
hot—even hotter than III-IV: 1x/bulan), dan
Mercury—and its atmosphere is extremely poisonous.
ingatkan ibu untuk mengejar pemberian imunisasi
It’s the second-brightest dasar
natural object in dan ulangan pemberian
the night
sky after the Moon
vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali (dosis sesuai umur).
PROGNOSIS

Quo ad vitam : Dubia ad bonam


Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
FOLLOW UP
ASUHAN
NUTRISI
PEDIATRIK
TINJAUAN
PUSTAKA

03
DEFINISI GIZI BURUK

Adalah keadaan gizi balita yang ditandai dengan kondisi


sangat kurus, disertai atau tidak:

Edema pada kedua punggung kaki

BB/TB<-3SD

<11,5cm LiLA pada anak 6-59 bulan


EPIDEMIOLOGI

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016


didapatkan hasil persentase gizi buruk sebesar 3,4%
menurut indeks BB/U pada balita 0-59 bulan. Angka
tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil tahun 2015,
yaitu sebesar 3,9%.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI

Asupan anak perubahan fisiologis dan metabolisme


tidak cukup (Adaptasi reduktif)

Simpanan lemak dimobilisasi untuk menyediakan energi

Protein di otot, kulit, dan saluran pencernaan dimobilisasi

Energi dihemat dengan mengurangi aktivitas fisik dan pertumbuhan,


mengurangi metabolisme basal dan cadangan fungsional organ
& dengan mengurangi respon inflamasi dan imun
Berikut Kriteria Anak Gizi Buruk menurut KEMENKES.
1. Gizi Buruk Tanpa Komplikasi
PENEGAKAN
a. BB/TB : < -3SD dan atau; DIAGNOSIS
b. Terlihat sangat Kurus dan atau;
c. Adanya edema dan atau;
d. LILA <11,5 cm untuk anak 6 – 59 bulan
2. Gizi Buruk dengan komplikasi
Gizi buruk dengan tanda-tanda tersebut di atas disertai salah satu
atau lebih dari tanda komplikasi medis berikut :
a. Anoreksia
b. Pneumonia berat
c. Anemia berat
d. Dehidrasi berat
e. Demam sangat tinggi
f. Penurunan kesadaran
TATALAKSANA
ANALISIS
KASUS

04
AS, laki-laki, 1 tahun 7 bulan, datang ke RSMH pada
tanggal 28 April 2021 dengan keadaan sesak, batuk, diare,
serta lemas. Pasien merupakan rujukan dari RS Basemah
Pagar Alam dengan diagnosa B20 + Bronkopneumonia +
gizi buruk + anemia + diare.

Selalu muntah setiap makan dan kejadian diare pada


kasus  menandakan bahwa asupan makan pasien
Sejak ± 1 bulan SMRS, pasien mengalami diare
tidak mencukupi kebutuhan energi pasien  faktor
dengan frekuensi BAB 6-8x/hari. Muntah-
risiko terjadinya gizi buruk.
muntah ada bersamaan dengan keluhan diare.
Pasien juga sering mengeluh sariawan
Ditambah lagi pasien juga mengeluh sering sariawan
yang menyebabkan pasien semakin susah untuk makan.
Ibu ada riwayat merokok 1 batang 2x/hari (pagi dan sore) selama
kehamilan. Ibu juga mengatakan sering muntah saat makan sehingga
nutrisi saat hamil tidak adekuat.

Ibu hamil yang mengalami Gas karbon monoksida yang ada di dalam asap rokok dapat
kekurangan gizi  bayi memiliki mengurangi kerja hemoglobin yang seharusnya mengikat
risiko berat badan lahir rendah, oksigen dan disalurkan ke seluruh tubuh  rokok
kelahiran prematur, dan mengganggu penyebaran zat makanan dan oksigen ke
mempengaruhi kecerdasan. janin  memicu terjadinya kelahiran bayi prematur.

Bayi prematur cenderung memiliki status gizi kurang.


Permasalahan medis pada bayi prematur adalah:

• daya tahan tubuh rendah

• inkoordinasi reflek menghisap dan menelan

• ketidakstabilan keadaan umum

• ketidakmatangan sistem pencernaan

 menyebabkan intoleransi pemberian makanan.


Pemeriksaan fisik: Tampak kurus

dikarenakan penghancuran jaringan untuk memenuhi


kebutuhan energi  memungkinkan sintesis glukosa dan
metabolit essensial lainnya seperti asam amino.

Kurangnya kalori dalam diet  meningkatkan kadar kortisol


dan menurunkan kadar insulin  akan menyebabkan atrofi
otot dan menghilangnya lemak di bawah kulit.

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta


pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan, maka dapat
ditegakkan diagnosis gizi buruk perawakan pendek.

Diagnosis gizi buruk ditegakkan karena memenuhi kriteria


gizi buruk, yaitu BB/TB < -3SD dan LiLA <11,5 cm.
Terapi gizi buruk harus ditatalaksana sebaik mungkin, karena dampak jangka pendek gizi buruk
terhadap perkembangan anak adalah anak menjadi apatis, mengalami gangguan bicara dan
gangguan perkembangan yang lain. Sedangkan dampak jangka panjang adalah penurunan skor
tes IQ, penurunan perkembangan kognitif, penurunan integrasi sensori, gangguan pemusatan
perhatian, gangguan penurunan rasa percaya diri dan tentu saja merosotnya prestasi anak.

Selama terapi, harus diperhatikan kondisi klinis pasien (keadaan umum, tanda-tanda vital,
keadaan spesifik) dan peningkatan berat badan pasien.

Edukasi yang diberikan pada keluarga pasien:

• Memberikan makanan dengan porsi kecil dan sering


• sesuai dengan usia anak, membawa anaknya kembali untuk kontrol secara teratur
(bulan I: 1x/minggu, bulan II: 1x/2 minnggu, bulan III-IV: 1x/bulan)
• Ingatkan ibu untuk mengejar pemberian ulangan (booster)
• Serta pemberian vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali (dosis sesuai usia).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai