Anda di halaman 1dari 12

TEORI MOTIVASI

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

NAMA : SYAFIRA IZZATI

NIM : 1121210164
PENGERTIAN
Teori motivasi adalah sebuah dorongan,
hasrat atau pun minat yang begitu besar
di dalam diri, untuk mencapai suatu
keinginan, cita-citra dan tujuan tertentu.
Dalam bidang manajemen sumber daya
manusia motivasi dapat dibentuk
berdasarkan beberapa teori.
Teori Motivasi Para
Ahli
Abraham Maslow, Herzberg, Mc
Clelland, Alderfer (ERG), Taylor,
Douglas McGregor (XYZ).
Teori Motivasi
Abraham Maslow
Teori motivasi Abraham Maslow
adalah Hierarki kebutuhan manusia
yang mendasari manusia termotivasi
melakukan sesuatu. Teori ini terdiri
dari 5 tingkat piramida dimana urutan
terbawah menjadi urutan pertama
yang harus terselesaikan.
01 02
Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan Keamanan

Kebutuhan manusia yang paling Disini kita mempunyai motivasi


dasar adalah kebutuhan untuk untuk mendapatkan rumah yang
mendapatkan makanan, lebih baik, tabungan masa depan,
minuman, tempat tinggal, pakaian kesehatan yang terjamin dsb.
dan sebagainya.  05
Aktualisasi Diri
03 04 Tingkat aktualisasi diri ini
Kebutuhan Sosial Kebutuhan untuk Dihargai merupakan tingkat dimana
Ditahapan ini manusia berusaha seseorang harus menjadi
Pada level ini manusia
untuk menemukan orang-orang orang yang bisa diandalkan.
membutuhkan rasa hormat,
yang bisa dipercaya dan dekat
status, pengakuan atas apa yang
dengannya dalam berbagai
dimiliki dan juga kebebasan. 
macam keadaan.
Teori Motivasi
Herzberg
Two-Factor Theory
1. Faktor Motivator (Motivator
Factors)
Faktor pertama yang mempengaruhi
motivasi seseorang dalam teori Herzberg
adalah motivator. Ketika seseorang bekerja,
maka orang tersebut akan membutuhkan
dorongan agar mereka bisa terus
termotivasi dan bekerja dengan lebih keras.
Beberapa faktor dari yang memotivasi
seseorang diantaranya adalah pencapaian,
pengakuan, pekerjaan, tanggung jawab,
percepatan, promosi, pertumbuhan ilmu
atau pengembangan diri dll. 
2. Faktor Hygiene (Hygiene Factors)

Faktor Hygiene adalah faktor yang membuat karyawan


puas namun tidak menimbulkan efek motivasi. Akan tetapi
jika faktor hygiene ini tidak terpenuhi, maka hal ini dapat
membuat tim kecewa dan menurunkan motivasi.

Contoh dari faktor hygiene diantaranya adalah


kenyamanan ruangan kerja, peraturan perusahaan,
supervisi, hubungan harmonis antar karyawan, kondisi
pekerjaan, remunerasi, gaji, dan keamanan.
Teori Motivasi Mc
Clelland
Teori Motivasi McClelland memiliki
3 poin kunci. Menurut McClelland
seseorang bisa mencapai motivasi
dengan 3 hal yaitu motivasi untuk
mendapatkan pencapaian
(achievment), koneksi (affiliation)
dan kekuasaan (power).
Teori Motivasi Alderfer
(ERG)
Dalam teori ERG Alderfer juga digunakan piramida. Piramida ini memiliki 5
tingkat yaitu :
Tingkat 1 (dari paling bawah) : tingkat psikologis
Tingkat 2 (dari paling bawah) : tingkat keamanan
Tingkat 3 (dari paling bawah) : tingkat sosial
Tingkat 4 (dari paling bawah) : tingkat kepercayaan diri
Tingkat 5 (dari paling bawah) : tingkat aktualisasi diri

Tingkatan-tingkatan tersebut kemudian disederhanakan menjadi 3 konsep yaitu


konsep Existence (E) yang meliputi, tingkat psikologis dan keamanan. Tingkat
Relatedness (R) meliputi tingkat sosial dan sebagian dari tingkat kepercayaan
diri. Dan terakhir konsep Growth (G) meliputi sebagian dari tingkat kepercayaan
diri dan aktualisasi diri.

Dalam teori ERG ini dikenalkan juga mengenai sebuah prinsip yang disebut
dengan prinsip regresi frustasi. Prinsip ini menyatakan bahwa ketika kebutuhan
lebih tinggi dari seseorang tidak terpenuhi, maka seseorang mungkin akan
berbalik dan mencari kebutuhan yang lebih rendah.
Teori Motivasi Taylor
Teori dari motivasi dari Taylor cukup simple. Taylor berpendapat
bahwa seorang pekerja akan termotivasi dengan 1 hal yaitu uang. Teori
motivasi ini dari Taylor ini beranggapan bahwa :

Pekerja tidak pernah menikmati pekerjaannya. Oleh karena itu, mereka


harus selalu dimonitor dan dikontrol dengan ketat. Dalam hal ini Taylor
percaya bahwa para pekerja memiliki sifat natural untuk menganggap
pekerjaan enteng dan suka bermalas-malasan ketika mereka punya
kesempatan.
Setiap manajer harus membagi pekerjaan ke dalam bagian-bagian yang
mudah untuk di manajer sehingga memudahkan pekerja dan
memudahkan kontrol
Training harus diberikan sehingga para pekerja dapat menyelesaikan
masalah dengan cara yang standar
Pekerja harus dibayar berdasarkan seberapa banyak penyelesaian
pekerjaan mereka
Kondisi ini merupakan sebuah solusi imbang dimana pekerja akan
mendapatkan insentif ketika bekerja keras untuk mendapatkan hasil
lebih dan produksi menjadi lebih efisien.
Teori Motivasi McGregor Para pekerja memiliki kecenderungan untuk tidak menyukai
Teori X adalah teori yang berhubungan dengan asumsi pengelolaan pekerjaan mereka dan berusaha untuk menghindari pekerjaan dan
tradisional sedangkan teori Y berhubungan dengan teori pengelolaan yang tanggung jawab.
dibuat berdasarkan penelitian terhadap ilmu perilaku yang lebih umum Pekerja harus di kontrol, dan diancam dengan hukuman
digunakan dalam pengelolaan manusia di era modern di dunia kerja. Sebagian besar pekerja akan mencari kenyamanan di atas
segalanya dan akan menunjukkan ambisi yang kecil.
Dalam hal ini, teori X lebih banyak memiliki asumsi negatif dimana : Manajer yang percaya dan menerima asumsi dari teori X ini
cenderung untuk membuat struktur, mengontrol dan melakukan
supervisi secara ketat pada pegawai mereka. Manajer yang
menggunakan teori ini akan berpikir bahwa kontrol eksternal
merupakan satu-satunya cara untuk menghadapi orang-orang yang
tidak dapat dipercaya, tidak bertanggung jawab dan orang-orang
yang tidak dewasa dalam ranah pekerjaan.
Berbeda dengan teori X, teori Y merupakan teori
yang dinilai lebih positif. Berapa asumsi dalam
teori Y ini antara lain adalah :

Pegawai dapat bekerja secara natural dan juga


beristirahat dan bermain

Sebagian besar orang bisa belajar untuk menerima


bahkan mencari tanggung jawab

Kemampuan untuk membuat keputusan yang


inovatif merupakan hal yang umum

Anda mungkin juga menyukai