Muhammad Fauzan
1903033
Pembimbing dr. Didi Irwadi M.Kes., Sp.PK
Penguji 1 Zaenal Adi Susanto S.ST., M. Biomed
Penguji 2 Siti Raudah S.Si., M.Si
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
• Kation • CAP
• Anion • Direk dan indirek
• Na, K, Cl HCO
• Serum, plasma, WB
• larutan berdisoisasi
• Nova 5
bermuatan positif dan • ISE
negatif
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah tentang Pemeriksaan Elektrolit di laboratorium Cito di RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda.
TUJUAN MANFAAT
UMUM KHUSUS AKADEMIS
Untuk melakukan pemeriksaan elektrolit • Untuk mengetahui Tahap Pra Analitik, Dapat digunakan sebagai referensi
menggunakan alat Nova 5 elektrolyte Analitik, Pasca Analitik dan penerapan pemeriksaan Elektrolit khususnya
analyzer dengan metode ISE (Ion Selective Pengendalian Mutu Pemeriksaan dibidang kimia klinik pada perpustakaan
Electrode) di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Elektrolit di Laboratorium RSUD Abdul Institut Kesehatan Teknologi dan Sains
Samarinda. Wahab Sjahranie Samarinda Wiyata Husada Samarinda
• Mengetahui Penerapan GLP
KHUSUS Pemeriksaan Elektrolit di Laboratorium
PENULIS
RSUD Abdul Wahab Sjahranie
• Untuk mengetahui hasil Pemeriksaan Dapat menjadikan Laporan Tugas Akhir
Samarinda
Elektrolit pada serum di RSUD Abdul • ini sebagai bahan pendukung dan sebagai
Mengetahui Penerapan K3 di
Wahab Sjahranie Samarinda sumber informasi bagi penulis untuk
Laboratorium RSUD Abdul Wahab
mengembangkan ilmu pengetahuan
Sjahranie Samarinda
khususnya di bidang kimia klinik.
Kerangka teori
Cairan tubuh
Intraselular Ekstraselular
Elektrolit
Nova 5
Pengendalian Metode
Mutu pemeriksaan
• Pra analitik
• analitik ISE
• pasca analitik
• GLP Direk Indirek
• K3
BAB II
Cairan Tubuh
• Cairan Intra seluler (CIS)
• berada dalam sel di seluruh tubuh.
• Jumlahnya sekitar 2/3 dari jumlah cairan tubuh
• Cairan Ekstra seluler (CES)
• cairan yang terdapat diluar sel
• menyusun sekitar 30% dari total cairan tubuh
• cairan intravascular, cairan interstisial, dan cairan transeluler.
2/3 CIS
Perempuan
55% 60%
Fluids Fluids
Pria
1/3 CES
BAB II
Elektrolit
Natrium (Na) Kalium (K) Klorida (Cl)
• Kation di dalam cairan • anion utama dalam cairan
• kation terbanyak dalam ekstrasel
intrasel
cairan ekstrasel
• Hiperkalemia (>5,2mEq/L) • Hiperklorinemia (>111
• Hipernatremia (> 146 mEq/L)
mEq/L) • Hipokalemia (<3,5mEq/L)
• Hipoklorinemia (<98
• Hiponatremia (< 135 mEq/L)
mEq/L)
Elektrolit
Metabolisme elektrolit
• Difusi tinggi ke rendah
• Osmosis rendah ke tinggi
• Transportasi aktif perpindahan membran sel yang berbeda muatan konsentrasi diperlukan Adenosine
Trisfosfat (ATP)
Komposisi Elektrolit
Elektrolit Non Elektrolit
• Natrium (Na+) • protein
• Kalium (K+) • urea
• Kalsium (Ca2+) • glukosa
• Klorida (Cl-)
• Magnesium (Mg2+)
• oksigen
• Bikarbonat (HCO3-) • karbon dioksida dan
• Fosfat (PO43-) • asam-asam organik lainnya.
• Sulfat (SO42-)
BAB II
Pengendalian Mutu
• pra analitik
• persiapan pasien meminta informasi pasien apakah sebelumnya merokok, diet puasa, dan mengonsumsi obat-obatan
• pengumpulan spesimen periksa form identitas pasien
• persiapan peralatan bersih, kering streril dan tidak mengandung bahan kimia
• analitik
• pengambilan spesimen pengerjaan spesimen maks 2 jam setelah pengambilan
• kalibrator alat sebelum digunakan alat harus terkalibrasi terlebih dahulu
• pengerjaan sampel pemeriksaan sampel menggunakan alat roche 9180
• Pasca analitik
• Melaporkan, memvalidasi, dan memverifikasi hasil pemeriksaan
BAB II
• Penyebab hiponatremia adalah mual, muntah, diare, diuretik berlebihan dan keringat yang berlebihan, perkiraan kebutuhan cairan tubuh
berdasarkan usia untuk dewasa membutuhkan 2200-2700 ml/hari.
• Penyebab hypernatremia secara klinis yang lebih umum adalah akibat dari kasus-kasus dehidrasi atau kehilangan cairan yang berlebihan yang
tidak disertai dengan pengeluaran natrium, sehingga terjadi kelebihan konsentrasi natrium dalam plasma secara relatif Penyebab lain adalah
akibat kelebihan asupan natrium pada pemberian cairan infus NaCl secara cepat dan tidak terkontrol
BAB IV
Kalium
Umur ( Tahun )
Rendah Normal Tinggi Jumlah
0-10 3 11 0 14
60 > 5 16 0 21
• Hipokalemia ini dapat disebabkan oleh berbagai macam gangguan termasuk gangguan asupan, kehilangan kalium yang banyak pada saluran
cerna, kehilangan berlebihan di urine dan beberapa penyakit keturunan. Hypokalemia juga dapat terjadi akibat efek dari hipomagnesemia
alkalosis dan asidosis diabetes
BAB IV
Klorida
Umur ( Tahun )
Rendah Normal Tinggi Jumlah
0-10 6 4 4 14
Hasil Pemeriksaan Klorida berdasarkan
karakteristik usia (n=100) terdapat total 11-20 0 1 1 2
24% responden yang memiliki nilai
21-30 2 2 1 5
klorida tinggi (hiperklorinemia) dan
terdapat pada usia 40-60 tahun. Terdapat 31-40 2 7 3 12
pula 22% responden yang memiliki nilai
klorida rendah (hipoklorinemia). 40-60 8 29 10 47
60 > 4 11 5 20
• Penyebab hipoklorinemia umumnya sama dengan hiponatremia, yakni ditandai dengan mual, muntah, diare dan dehidrasi.
• Penyebab banyaknya yang mengalami hiperklorinemia dikarenakan masuknya garam yang berlebihan selama terapi intravena atau selama
pemberian nutrisi secara parenteral dan pasien yang mengalami diare dapat menyebabkan asidosis metabolik.
BAB IV
Pembahasan
Tahapan Pemantapan Mutu Laboratorium Cito
KESIMPULAN
1. Hasil pengamatan dari pemeriksaan elektrolit yaitu sebanyak 100 sampel, hasil pemeriksaan yang
mengalami hiponatremia, hipokalemia dan hiperklorinemia terdapat pada usia 40-60 tahun.
2. Hasil berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tahap Pra analitik, Analitik, dan Pasca
analitik pemeriksaan elektrolit menggunakan Nova 5 Electrolyte Analyzer telah sesuai dengan
Standar Prosedur Operasional
3. Proses Pemantapan Mutu Internal (PMI), Good Laboratory Practice (GLP), dan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium Cito RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda telah
sesuai dengan Standar Prosedur Operasional.
SEKIAN DAN
TERIMA CASH