Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Iskawati

NIM : 1903025
PRODI : D3 Analis Kesehatan
MATERI : Pewarnaan Neisser

A. Definisi
Pewarnaan granula metode Neisser. Granula metakromatik disebut juga granula
volutin. Granula metakromatik tidak hanya ditemukan pada Corynebacterium diphtheria
tetapi juga di beberapa bakteri selain Corynebacterium diphtheria fungi, algae, dan
protozoa. Granula metakromatik mengandung polifosfat, asam ribonukleat,dan protein.
Granula metakromatik sangat mungkin mempunyai fungsi sebagai sumber cadangan
energi. Semua bakteri gram negative tidak tahan asam, sedangkan bakteri Gram positif
ada yang tahan asam dan ada yang tidak tahan asam. Di dalam sitoplasma dapat
ditemukan granula metakhromatik yang terdiri atas volutin, granula glikogen serta granula
lemak. Granula metakhromatik sering ditemukan pada jenis-jenis kuman pathogen
tertentu dan berbentuk khas untuk kuman tersebut. Didalam sitoplasma dapat ditemukan
granula metakromatik yang didalam sediaan mikroskop.

B. Perinsip Pewarnaan Neisser


Pengecetan dengan Neisser A dan B menyebabkan granula babes Ernst
(poolkarrel) berwarna violet hitam, cat Neisser C tidak berubah (luntur), badan bakteri
akan terlunturkan oleh air yang terdapat pada Neisser C sehingga mengambil warna
kuning atau coklat dari Neisser C.

C. Larutan Pewarnaan Yang Digunakan dan Komposisi Pada Pewarnaan Neisser


Sebagai bahan cat disediakan tiga macam larutan, yaitu:
• Neisser A : methylen blue
• Neisser B : gentian violet
• Neisser C : chrysoidin (berwarna kuning)
Untuk pengecatan Granula Metode Neisser yaitu Neisser A : 0,1 gram Methylen
Blue, 2 ml alcohol absolute, 5 ml asam asetat pekat, 95 ml aquadest. Neisser B : 0,2
Gram Bismarck brown dan 100 ml aquadest.

D. Cara Kerja

1. Disiapkan objek glass steril dan bebas lemak


2. Difiksasi diatas nyala api
3. Diambil satu ose bakteri diletakan ditengah-tengah objek glass kemudiaan dibuat
sediaan, tunggu sampai sediaan kering.

4. Difiksasi diatas nyala api


5. Sediaan digenangi dengan Neisser A selama 60 detik, lalu buang
6. Sediaan digenangi dengan Neisser B salama 10 detik, lalu buang
7. Dicuci dengan air mengalir, keringkan
8. Diamati di mikroskop dengan perbesaran 10x & 100x

E. Hasil Pewarnaan Neisser

Pada pengecetan Neisser: Granula berwarna biru-hitam, sitoplasma berwarna


kuning (krisoidin) atau tengguli/kecoklat-coklatan (Bismarck brown)

DAFTAR PUSTAKA

 Anonym. 2010. Pewarnaan Bakteri. Tersedia :


http://masselekang.blogspot.com/2010/12/pewarnaan-bakteri.html
 Arniansyah, E. 2016. Jurnal Praktikum Bakteriologi I Akademi Analis Kesehatan An
Nasher Cirebon.
 Lestari, L. 2018. Pewarnaan Granula. Tersedia :
https://www.academia.edu/34924615/PEWARNAAN_GRANULA

Anda mungkin juga menyukai