Anda di halaman 1dari 18

Keperawatan bencana pada

kelompok orang usia lanjut

TCL
KEPERAWATAN BENCANA
2022
Alasan lansia dijadikan sebagai kelompok khusus
pada perawatan bencana adalah:
1. lemahnya system immune
2. kurangnya kemampuan untuk bergerak atau mengungsi
dengan cepat saat bencana terjadi akibat penurunan
mobilitas fisik
3. adanya berbagai penyakit kronis
4. sukar berkomunikasi dan atau mengikuti instruksi
akibat penurunan daya ingat
5. meningkatnya kerentanan terhadap berbagai gangguan
mental
(Powers & Daily, 2010)
Selama masa emergensi dan
recovery/rehabilitasi lansia dapat
mengalami penurunan kesehatan akibat
kekurangan gizi, suhu extreme, infeksi,
terputusnya pelayanan medis, dan distress
emosional (Hoffman, 2009)
Ciri khas lansia dan kaitannya dengan
bencana
 Penurunan fisiologi, sensori, dan kognitif
Penurunan homeostatislansia beresiko
terhadap suhu ekstrem dan penurunan
kemampuan indra penglihatan, pendengaran,
bau, atau perabaan  menurunnya
kemampuan mereka untuk komunikasi,
merespon, dan memahami
 Penyakit kronik
Akibat keterbatasan dan penurunan fungsi
imun

Para lansia sangat berisiko untuk mengalami


berbagai penyakit kronis termasuk Rematoid
Arthritis.
 Resiko trauma
Akumulasi berbagai pengalaman kehilangan
yang dialami sepanjang hidupnya seperti
kehilangan kemampuan, pasangan, pekerjaan,
dll

mengakibatkan lansia lebih berisiko terhadap


trauma selama bencana.
 Kehilangan barang berharga
Lansia sering tidak mau dievakuasi atau
meninggalkan tempat tinggalnya saat bencana
karena takut kehilangan barang berharga atau
binatang kesayangannya.
 Transportasi
Banyak lansia tidak mampu untuk dievakuasi
akibat hambatan transportasi
 Keterbatasan sumberdaya
Kebanyakan lansia mempunyai penghasilan
yang terbatas

tidak dapat sembuh secara ekonomi dengan


cepat setelah bencana
 Menolak bantuan
Lansia biasanya lambat mendapatkan bantuan
akibat tidak cepat mendaftar
 Nutrisi

intake makanan yang tidak adekuat.

Lansia sering mengalami masalah gizi setelah


bencana
 Penipuan dan abuse
Lansia terutama dengan cacat mental atau
fisik sering menjadi objek penipuan atau
abuse oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab.
Perawatan orang lanjut usia
dengan bencana

Powers & Daily (2010) memberikan beberapa


rekomendasi untuk penanganan lansia yang
mengalami bencana
Fase persiapan
Mencakup upaya-upaya untuk
mengidentifikasikan dan meningkatkan
kesadaran tentang akan kebutuhan lansia
pada keadaan bencana
Seperti:
 membuat petunjuk-petunjuk penanganan
bencana untuk lansia (guidline)
 alat dan latihan-latihan untuk menjamin
ketepatan pelayanan emergensi ketika
bencana
 memfasilitasi partisipasi lansia dalam program
bantuan kemanusiaan.
Fase respon
 Evakuasi lansia ke tempat yang aman dimana
mereka mendapatkan pelayanan
penyelamatan dari tenaga kesehatan
professional
 Mencegah terjadinya penyakit infeksi
 Memenuhi kebutuhan cairan dan makanan.
Fase recovery dan transisi
 Upaya-upaya untuk melanjutkan pelayanan
kesehatan kepada lansia yang membutuhkan
 Membantu lansia meningkatkan kapasitas
dirinya agar dapat keluar dari krisis yang
terjadi akibat bencana.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai