2 Keamanan 3 Kesejahteraan Rakyat 4 Politik luar negeri bebas aktif Pemilu 1955 • Tanggal 29 september 1955 memilih anggota parlemen • Tanggal 15 desember 1955 memilih badan kontituante • Sistem Multipartai 27 partai • Ada 4 partai pemenang pemilu yaitu :Masyumi, PNI, NU dan PKI PERISTIWA PENTING MASA PEMERINTAHAN PARLEMENTER 1950-1959
NO PERISTIWA KETERANGAN (Fakta dan data)
1 Mutual Security Act 2 Peristiwa Tanjung Morawa 3 Peristiwa 17 Oktober 1952 4 Konferensi Asia Afrika 5 Peristiwa Cikini tanggal 30 November 1957 Mutual Security Act Peristiwa Tanjung Morawa • Terjadi pada masa : Kabinet Wilopo • Lokasi : Desa Perdamaian, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara • Sebab : konflik seputar isu pertanahan, sentimen SARA (suku-agama-ras-dan- antaretnis), beserta hubungan industrial (perburuhan). • Peristiwa : Pemerintah ingin membuat sawah percontohan di salah satu tanah di Tj. Morawa, namun ternyata tanah tersebut sudah digarap scr illegal dan oleh pekerja imigran illegal dari cina. Pemerintah berupaya memindahkan pekerja dg memberi ganti rugi dan memberi lahan pertaninan. Namun, hal ini tidak disetujui oleh BTI (Barisan Tani Indonesia) yg juga merupakan subunit PKI. Pada akhirnya, pemerintah terpaksa mengambil jalur keras, yg akhirnya membawa kendaraan berat yang dikawal oleh polisi. BTI dan masa yg terpengaruh akhirnya bentrok dg polisi yg mengakibatkan bbrp korban jiwa dan luka luka Peristiwa 17 Oktober 1952 • Terjadi pada masa : Wilopo • Lokasi : Jakarta • Sebab: Konflik internal Angkatan Darat, Pemilu ditunda, Konflik intern partai-partai, korupsi meluas, keamanan memburuk. • Peristiwa: Terjadi demonstrasi di Jakarta. Semula massa mendatangi gedung parlemen, kemudian mereka menuju Istana Presiden untuk mengajukan tuntutan pembubaran parlemen dan menggantinya dengan parlemen baru serta tuntutan segera dilaksanakan pemilihan umum karena politisi mencampuri urusan APRI. Seksi Intel Divisi Siliwangi mengerahkan demonstran dari luar Ibu kota dengan menggunakan kendaraan truk militer. Pada waktu itu, Pasukan Tank muncul di Lapangan Merdeka, dan beberapa pucuk meriam diarahkan ke Istana Presiden. Peristiwa 17 Oktober 1952 ini diupayakan diselesaikan melalui pertemuan Rapat Collegial (Raco) tanggal 25 Februari 1955 yang melahirkan kesepakatan Piagam Keutuhan Angkatan Darat yang ditandatangani oleh 29 perwira senior Angkatan Darat. Presiden dan DPRS, menyatakan tak mempercayai lagi pimpinan Angkatan Perang, khususnya Angkatan Darat (dipimpin Nasution). Bambang Supeno-lah yang melobi Bung Karno sampai Bambang Sugeng akhirnya mengganti Nasution sebagai KSAD. Nasution dipecat. Tujuh perwira daerah ada yang ditahan dan digeser kedudukannya. Konferensi Asia Afrika • Lokasi : Persidangan Bogor (1949 dan 1954); Bandung (1955); Jakarta- Bandung (2005); Jakarta-Bandung (2015) • Sebab: Konferensi Asia–Afrika merefleksikan apa yang oleh para penyelenggara dianggap sebagai keengganan kekuatan Barat untuk berkonsultasi dengan mereka mengenai keputusan yang mempengaruhi Asia dalam pengaturan ketegangan Perang Dingin;; penentangan mereka terhadap kolonialisme, keinginan Indonesia untuk mempromosikan kasusnya dalam perselisihan dengan Belanda di Nugini Barat (Irian Barat); dan sebagainya • Peristiwa : Konferensi pertama di Bandung (1955) menghasilkan piagam ‘Dasasila Bandung’ yang menggabungkan prinsip-prinsip Piagam PBB diadopsi dengan suara bulat. Konferensi kedua di Jakarta-Bandung (2005) menghasilkan NAASP (New Asian-African Strategic Partnership, Kemitraan Strategis Baru Asia- Afrika), yang diharapkan akan membawa Asia dan Afrika menuju masa depan yang lebih baik berdasarkan ketergantungan-sendiri yang kolektif dan untuk memastikan adanya lingkungan internasional untuk kepentingan para rakyat Asia dan Afrika. Konferensi ketiga di Jakarta-Bandung (2015) menghasilkan 3 dokumen yaitu Pesan Bandung (Bandung Message), Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) dan Deklarasi kemerdekaan Palestina Peristiwa Cikini 30 November 1957 • Lokasi :Perguruan Cikini Jakarta Pusat • Sebab: Percobaan pembunuhan terhadap Soekarno • Peristiwa: Saat itu Presiden Soekarno datang dalam rangka perayaan ulang tahun Percik ke-15. Namun, tak disangka jika perayaan ulang tahun yang meriah dan dipenuhi dengan keceriaan ana-anak itu justru berubah menjadi tragedi yang dipenuhi dengan tangis ketika komplotan teroris muncul dan melemparkan granat ke arah Presiden Soekarno. Granat tiba-tiba saja meledak di tengah pesta penyambutan Presiden. Beruntung Soekarno beserta putra-putrinya selamat. Namun, sembilan orang tewas dan 100 orang terluka, termasuk puluhan murid, pengawal presiden dan Direktur Perguruan Cikini, Sumadji Muhammad Sulaimani, yang mengalami luka parah. Akibat kejadian tersebut tiga orang ditangkap, mereka adalah perantauan dari Bima yang dituduh sebagai antek teror gerakan DI/TII.