Anda di halaman 1dari 18

ASPEK HUKUM

TTK

Dita Marina Lupitaningrum, M.Farm., Apt.


Landasan • Kemenkes No 573/MENKES/SK/IV/2008
• Permenkes No889/MENKES/PER/V/2011
Hukum • Peraturan Pemerintah No 51 TAHUN 2009
• UU No 36 Th 2014
• Permenkes No 31 TAHUN 2016
Pekerjaan kefarmasian
Ketentuan pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau

Umum penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep


dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat,
bahan obat dan obat tradisional.

Tenaga kefarmasian
tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

Tenaga Teknis Kefarmasian


tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalankan pekerjaan
kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya
Farmasi dan Analis Farmasi
Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis
Kefarmasian, yang selanjutnya disingkat
STRTTK adalah bukti tertulis yang diberikan
oleh Menteri kepada Tenaga Teknis
Kefarmasian yang telah diregistrasi.

Surat Izin Praktik Tenaga Teknis Kefarmasian


yang selanjutnya disingkat SIPTTK adalah
bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah
daerah kabupaten/kota kepada tenaga teknis
kefarmasian sebagai pemberian kewenangan
untuk menjalankan praktik kefarmasian.
Perubahan Nomenklatur

Asisten Apoteker Tenaga Teknis Kefarmasian


 Dasar :  Dasar :
 Kepmenkes 679/MENKES/S/IV/2003 Ttg Reg dan Izin Kerja AA  PP 51/2009 ttg Pekerjaan Kefarmasian

 PMK No 376/MENKES/PER/V/2009 Ttg Petunjuk Teknis Jabfung AA  Kepmenkes 889/2009 Ttg Reg,Izin
Praktik, dan Izin Kerja Tenaga
Kefarmasian
 Pengertian :
 Pengertian :
Asisten Apoteker adalah tenaga kesehatan yang berijazah Sekolah
 TTK adl tenaga yg membantu Apoteker
Asisten Apoteker/Sekolah Menengah Farmasi, Akademi Farmasi,
Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan, Akademi Analis Farmasi dan dlm menjalani pekerjaan kefarmasian,
Makanan Jurusan Analis Farmasi dan Makanan Politeknik Kesehatan yg terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan
Tenaga Menengah Farmasi/Asisten
Apoteker.
Perubahan Nomenklatur
Tenaga Teknis Kefarmasian Tenaga Teknis Kefarmasian
 Dasar : Dasar :
 PP 51/2009 ttg Pekerjaan Kefarmasian  UU Nomor 36 /2014 tentang
 Kepmenkes 889/2009 Ttg Reg,Izin Praktik, Tenaga Kesehatan pasal 1 1 (6)
dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
 Pengertian:
Pengertian :
 TTK adl tenaga yg membantu Apoteker dlm
menjalani pekerjaan kefarmasian, yg terdiri  Tenaga teknis kefarmasian
atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya meliputi Sarjana Farmasi, Ahli
Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Madya Farmasi, dan Analis
Menengah Farmasi/Asisten Apoteker. Farmasi.
DEFINISI Menurut UU 36/2014

► Pasal 1 butir 1 TENAGA KESEHATAN adalah


Setiap orang yg mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan kemampuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
► Pasal
9 ayat (1) Tenaga Kesehatan harus memiliki kualifikasi
minimum Diploma Tiga kecuali tenaga medis.
► Pasal 1 butir 2 ASISTEN TENAGA KESEHATAN adalah
Setiap orang yg mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan kemampuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan bidang kesehatan di bawah jenjang Diploma
Tiga.
KLASIFIKASI TENAGA KESEHATAN

• Pasal 11 ayat 6:
Tenaga kefarmasian terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

Penjelasan Pasal 11 ayat 6.


Tenaga teknis kefarmasian meliputi:
a. Sarjana farmasi
b. Ahli madya farmasi
c. Analis farmasi
Permenkes • Tentang: REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN IZIN KERJA TENAGA
KEFARMASIAN

No889/MENKES/ • Setiap tenaga kefarmasian yang menjalankan pekerjaan


kefarmasian wajib memiliki surat tanda registrasi
PER/V/2011
– Bagi Tenaga Teknis Kefarmasian: STRTTK
– STRTTK dikeluarkan oleh menteri didelegasikan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi.
• Syarat:
– a. memiliki ijazah sesuai dengan pendidikannya;
– b. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang
memiliki surat izin praktik;
– c. memiliki rekomendasi tentang kemampuan dari Apoteker yang
telah memiliki STRA, atau pimpinan institusi pendidikan lulusan,
atau organisasi yang menghimpun Tenaga Teknis Kefarmasian; dan
– d. membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika kefarmasian.
– memiliki Sertifikat Kompetensi (UU No 36 Th 2014)
• Registrasi ulang harus dilakukan minimal 6 (enam) bulan sebelum
STRTTK habis masa berlakunya.
• Pencabutan STRTTK:
– a. permohonan yang bersangkutan;
– b. pemilik STRA atau STRTTK tidak lagi memenuhi persyaratan fisik
dan mental untuk menjalankan pekerjaan kefarmasian berdasarkan
surat keterangan dokter;
– c. melakukan pelanggaran disiplin tenaga kefarmasian; atau
– d. melakukan pelanggaran hukum di bidang kefarmasian yang
dibuktikan dengan putusan pengadilan.
• Setiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan pekerjaan
Permenkes No 31 kefarmasian wajib memiliki surat izin sesuai tempat tenaga

TAHUN 2016 kefarmasian bekerja.


– SIKTTK  SIPTTK (Permenkes No 31 Th 2016)
– SIPTTK dapat diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat fasilitas
kefarmasian.
– SIPTTK dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
tempat pekerjaan kefarmasian dilakukan
Persyaratan untuk Registrasi ulang :

a. Memiliki STR lama;


b. Memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat
Profesi;
c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan
mental;
d. Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi;
telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau
vokasi di bidangnya; dan
e.Memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan,
pendidikan, pelatihan, dan/atau kegiatan ilmiah
lainnya. ( 25 SKP )
UKTTK Pelaksana: MTKP (Majelis Tenaga Kesehatan
Provinsi) yg dikoordinasi oleh MTKI

• Pengetahuan (bobot 20%). Lulus  nilai > 80%


• Keterampilan (bobot 50%). Lulus  tepat & terampil
Ketetapa dlm mengambil keputusan klinik sesuai ketetapan pd
setiap kasus/ stasion
n • Sikap/Attitude (bobot 30%). Lulus  sopan, santun
kelulusan: menerima pasien, menghargai keputusan klien,
menanggapi respon klien penuh perhatian,
komunikasi efektif dgn klien dan sejawat

• Pengetahuan: diulang 3x  perbanyak baca


pustaka
Jika tdk • Keterampilan: diulang 3x  magang atau
lulus: diklat
• Sikap: pertanyaan, bimbingan, arahan,
motivasi agar mengubah perilaku
• Berlaku selama 5 tahun dan dapat diperbaharui oleh
organisasi profesi melalui pembobotan Satuan Kredit
Profesi (SKP).
• Syarat bagi TTK : 25 SKP per 5 tahun
Peraturan • Tenaga Kefarmasian melaksanakan Pekerjaan
Kefarmasian pada:

Pemerintah No • a. Fasilitas Produksi Sediaan Farmasi berupa industri


farmasi obat, industri bahan baku obat, industri obat
51 TAHUN 2009 tradisional, pabrik kosmetika dan pabrik lain yang
memerlukan Tenaga Kefarmasian untuk menjalankan
tugas dan fungsi produksi dan pengawasan mutu;
• b. Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi
dan alat kesehatan melalui Pedagang Besar Farmasi,
penyalur alat kesehatan, instalasi Sediaan Farmasi dan
alat kesehatan milik Pemerintah, pemerintah daerah
provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota;
dan/atau
• c. Fasilitas Pelayanan Kefarmasian melalui praktik di
Apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik,
toko obat, atau praktek bersama.
• STRTTK berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
apabila memenuhi syarat
KMK • Ttg Standar Profesi AA

573/MENKES/S
K/VI/2008
KEWAJIBAN TTK TERHADAP :

1.Profesi 2.Teman Sejawat

3.Pasien/
4.Masyarakat
Pemakai jasa

5.Profesi
Kesehatan.
lainnya
Tugas: • Tema: Fungsi Kode Etik dan contoh
pelanggaran Kode Etik pada TTK
Makalah • Ketentuan Penulisan:
– Komponen: Judul, Kata Pengantar, Daftar Isi,
BAB I Pendahuluan (Latar belakang, Rumusan
masalah, Tujuan), BAB II Isi, BAB III Penutup
(Kesimpulan, Saran), Daftar Pustaka
– Jumlah Halaman : 15 – 20 hal (BAB I – III)
– Sifat: Tugas kelompok
• Pengumpulan: Selasa tgl 26 Februari 2019,
ketika pengambilan soal Ujian

Anda mungkin juga menyukai