Anda di halaman 1dari 56

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KESELAMATAN KESEHATAN KERJA


BIDANG Ruang Terbatas
(CONFINED SPACES )

Dit Jend Binwasnaker dan K3


Kementerian Ketenagakerjaan RI
Latar Belakang
 Semakin banyak tempat kerja yang di identifikasi
sebagai ruang terbatas (Confined Spaces)
 Semakin berkembangnya jenis pekerjaan yang
harus dilakukan di dalam ruang terbatas
 Terdapatnya bahaya dan resiko kematian pada
saat bekerja di dalam ruang terbatas
 Banyak kecelakaan fatal karena ketidaktahuan
pengusaha/pekerja akan bahaya ruang terbatas
dan syarat-syarat K3 yang harus dijalankan.
Tujuan

 Mengetahui prinsip-prinsip standar/prosedur bekerja di ruang


terbatas/confined spaces
 Melaksanakan pekerjaan di ruang terbatas/confined spaces dengan
selamat
Bahaya laten ???

CONFINED SPACE
“THE SILENT
KILLER”
Dasar hukum

 Peraturan Khusus L tentang Keselamatan kerja di Tangki Apung


 UU No. 3 tahun 1969
tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120 Mengenai Hygiene Dalam Perniagaan dan
Kantor-kantor
 UU No. 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
 SNI – 0229 1987 E, Keselamatan Kerja di Dalam Ruangan Tertutup
 SE. Menakertrans .SE.117/Men/ PPK-PKK/III/2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pusat Perbelanjaan, Gedung
Bertingkat dan tempat-tempat publik lainnya
 Kep Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 113/DJPPK/2006
Tentang Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas K3 di Ruang Terbatas (Confined
Spaces)
 SE Dirjen PPK No. 01/DJPPK/I/2011 Tentang Personil K3 LKBB
 Permenaker No.37 Tahun 2016 tentang bejana tekan dan tangki timbun
 Permenaker No 5 Tahun 2018 Tentang K3 Lingkungan Kerja
Peraturan Khusus L
tgl. 6 Agustus 1936

Syarat Umum: Sarana K3:


 Harus memiliki orang  Harus ada min 2 lubang lalu
orang
ahli, memiliki
 Harus ada sistem sirkulasi
pendidikan khusus dan udara
berpengalaman dalam  Harus tersedia tali
pelaksanaan pekerjaan  Harus tersedia masker oksigen
di dalam tangki (ruang
 Harus ada unit pendeteksi gas
tertutup)
 Penerangan listrik ≤ 50 Volt
 Perintah dan ijin kerja
 Prosedur kerja
Penjelasan tentang (PUIL 2000):
- Penerangan listrik ≤ 50 Volt

Tegangan klasifikasi sistem tegangan adalah sebagai berikut :


a) tegangan ekstra rendah
- tegangan dengan nilai setinggi tingginya 50 V a.b. atau 120 V a.s.
CATATAN
Tegangan ekstra rendah ialah sistem tegangan yang aman bagi
manusia.
b) tegangan rendah (TR)
- tegangan dengan nilai setinggi tingginya 1000 V a.b. atau 150 V a.s.
c) tegangan di atas 1000 V a.b., yang mencakup :
1) tegangan menengah (TM), tegangan lebih dari 1 kV sampai dengan
35 kV a.b.digunakan khususnya dalam sistem distribusi;
(medium voltage) – IEC MDE, 1983, p.435
2) tegangan tinggi (TT), tegangan lebih dari 35 kV a.b
Lanjutan
 Kondisi lingkungan
Dalam menetapkan kondisi lingkungan penggunaan
perlengkapan instalasi, perlu diperhitungkan beberapa faktor
dan parameter lingkungan terkait, dan dipilih tingkat
keparahan akibat parameter lingkungan tersebut. Faktor dan
parameter lingkungan tersebut, antara lain :
a) kondisi iklim :
dingin/panas, kelembaban, tekanan, gerakan media
sekeliling penguapan, radiasi dan air selain dari hujan.
b) kondisi biologis :
flora dan fauna seperti jamur dan rayap.
c) bahan kimia aktif :
garam, sulfur dioksida, hidrogen sulfit, nitrogen oksida,
ozon, amonia, klor, hidrogen klorida, hidrogen flor dan
hidrokarbon organik.
d) bahan mekanis aktif :
pasir, debu, debu melayang, sedimen debu, lumpur
dan jelaga.
e) cairan pengotor :
berbagai minyak, cairan pendingin, gemuk, bahan
bakar dan air baterai.
lanjutan
f) kondisi mekanis :
getaran, jatuh bebas, benturan, gerakan berputar, deviasi sudut,
percepatan, beban statis dan roboh.

g) gangguan listrik dan elektromagnet :


medan magnet, medan listrik, harmonik, tegangan sinyal, variasi tegangan
dan frekuensi, dan tegangan induksi dan transie
Mengapa di SPBU dilarang
menyalakan HP?
Alasan :
Dalam satu unit ponsel dapat mengeluarkan frekuensi radio (sinyal) yang
cukup tinggi, setiap HP dapat mengeluarkan bunga api berukuran satu mikron,
atau setara dengan seperseratus milimeter. Percikan ini kerap keluar dari HP
di antena koil akibat perbedaan yang cukup tinggi .
Tak hanya sekedar itu saja. Light Emitting Diode atau sering disingkat LED
pada ponsel berbeda dengan LED pada umumnya
UU No. 3 tahun 1969
tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120 Mengenai
Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor

Bab II Azas azas umum


 Bangunan harus bersih (pasal 7)
 Ventilasi yang cukup ( pasal 8)
 Penerangan yang cukup dan sesuai ( pasal 9)
 Suhu yg nyaman ( pasal 10 )
 Lay out dan tempat duduk yang sehat (pasal 11)
 Air minum yang sehat dan cukup ( pasal 12)
 Tersedianya perlengkapan Sanitair (pasal 13)
 Tempat duduk yang cukup dan sesuai (pasal 14)
 Fas. Ganti pakaian dan penyimpanan ( pasal 15)
 Bangunan bawah tanah / tdk berjendela harus memenuhi
standar hygiene yang baik ( pasal 16 )
 Pekerja hrs dilindungi dari bahan, proses, teknik yang berbahaya,
tdk sehat atau beracun jika perlu dg APD (pasal 17).
 Pengendalian lingkungan kerja berupa bising & getaran ( pasal 18)
 Penyediaan apotik dan pelaksanaan P3K (Pasal 19)
Memberikan upaya perlindungan yang
ditujukan agar tenaga kerja dan orang
DEFINISI lain di tempat kerja selalu dalam
keadaan selamat dan sehat dan agar
K3 setiap sumber produksi perlu dipakai
dan digunakan secara aman dan
efisien
Suatu konsep berfikir dan upaya nyata
untuk menjamin kelestarian tenaga
kerja dan setiap insan pada umumnya
beserta hasil karya dan budaya dalam
upaya mencapai adil, makmur dan
sejahtera

Suatu cabang ilmu pengetahuan dan


penerapan yang mempelajari tentang
cara penanggulangan kecelakaan di
tempat kerja
TUJUAN 01
Tenaga kerja
berhak
mendapatkan
perlindungan
02 atas
keselamatan
Orang lain yang dalam
berada di tempat pekerjaannya
03 kerja perlu
Sumber- menjamin
sumber keselamatannya
produksi dapat
dipakai secara
aman dan
efisien
TERDIRI DARI

18 PASAL

11 BAB
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Ruang Lingkup tempat kerja


Di Ruang Terbatas

Ruang lingkup
pasal 2,
Ketentuan dalam UU ini berlaku dalam tempat kerja, dimana :

l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur


atau lubang.
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Syarat-syarat Keselamatan Kerja dikaitkan dengan


Pekerjaan Ruang Tertutup (Psl. 3 ayat 1) :
 Mencegah & mengurangi kecelakaan
 Mencegah & mengurangi bahaya peledakan
 Memberikan alat2 perlindungan diri pada para pekerja
 Mencegah & mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, gas, hembusan
 Mencegah & mengendalikan timbulnya PAK baik physik maupun psikis,
peracunan, infeksi dan penularan
 Memperoleh penerangan yg cukup & sesuai
 Menyelenggarakan suhu & lembab udara yg baik
 Menyelenggarakan penyegaran udara yg cukup
 Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
 Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara & proses
kerjanya
Pemeriksaan Kesehatan
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

 Pasal 9
(1) Pengurus wajib menunjukkan dan menjelaskan pada
tiap tenaga kerja baru tentang :
Kondisi dan bahaya yg dpt timbul di tempat kerja
Semua pengamanan dan alat perlindungan yang
diharuskan
APD
Cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan
pekerjaannya.
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

 Pasal 9
2) Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga
kerja ybs, setelah ia yakin TK tersebut telah
memahami syarat-syarat K3
3) Pengurus wajib menyelenggarakan pembinaan
K3
4) Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati
semua syarat-syarat yang berlaku
KESIMPULAN K3
Permenaker No.5 Tahun 2018 Tentang K3 Lingkungan Kerja

 Penerapan Industrial Higiene


 Pengendalian dan Pengujian
 Penerapan Higiene dan Sanitasi :
- KUDR
- Pelabelan Sampah
- HouseKeeping
- Ruang TErbatas
 Personil K3
 Pengukuran
Permenaker No.37 Tahun 2016 tentang bejana tekan
dan tangki timbun
SURAT EDARAN MENAKERTRANS RI NO. SE.
117/ MEN/PPK-PKK/III/2005
Tentang
PEMERIKSAAN MENYELURUH PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DI PUSAT PERBELANJAAN, GEDUNG BERTINGKAT DAN TEMPAT-TEMPAT PUBLIK
LAINNYA.
1. PEMERIKSAAN MENYELURUH TERHADAP ASPEK K3 DI PUSAT
PERBELANJAAN, GEDUNG BERTINGKAT DAN TEMPAT-
TEMPAT PUBLIK LAINNYA, MELIPUTI :
a. Sistem informasi K3 bagi tamu dan pengunjung
b. Sistem tanggap darurat
c. Instalasi listrik
d. Instalasi pemadam kebakaran
e. Instalasi penangkal petir
f. Instalasi pengolah limbah
g. Instalasi ruang tertutup/ confined space
h. Penanganan dan penyimpanan bahan kimia berbahaya dan beracun
i. Instalasi pemipaan dan plumbing
j. Konstruksi
k. Pesawat angkat angkut
l. Instalasi ventilasi dan pendingin udara
m. Ergonomi
n. Sanitasi dan Hygiene
o. Kantin dan ruangan
p. Pesawat uap dan bejana tekan
q. Pelayanan kesehatan kerja (klinik)
r. Alat Pelindung diri
2. Menginstruksikan kepada semua pengurus/ pengusaha dipusat
perbelanjaan, gedung bertingkat tinggi dan tempat publik lainnya
untuk :

a. Melaksanakan prinsip-prinsip Sistem Manajemen K3 (SMK3)


b. Melatih personil di bidang K3 sesuai dengan tugas dan kewenangannya
c. Melengkapi rekomendasi teknis dan perijinan di bidang K3 bagi semua
objek yang tercantum pada angka 1
d. Membentuk tim tanggap darurat (emergency response team)
e. Memberikan informasi K3 yg memadai bagi tamu/ pengunjung
f. Tidak menugaskan petugas yg tidak memiliki sertifikat pelatihan “K3
confined space” dalam melakukan pekerjaan instalasi ruang tertutup.
SNI – 0229 1987 E, Keselamatan
Kerja di Dalam Ruangan Tertutup

 Ruang Lingkup :
 garis besar & persyaratan
 Pemeliharaan , perawatan,pembersihan
 bejana penyimpanan bbm, gas, bahan kimia ; ruangan ;
 Tempat tertutup, saluran atau terowongan bawah tanah atau
sumur.
 Jalanmasuk keruangan yang dapat menimbulkan gas-gas
berbahaya
 Pengawasan, pemeliharaan, pembersihan dan perbaikan tangki
apung
SNI – 0229 1987 E, Keselamatan
Kerja di Dalam Ruangan Tertutup
 Pekerjaan pendahuluan :
 Persiapan :Temperatur, pembuangan cairan dan gas, kalibrasi
peralatan, mengunci bagian yg bergerak.
 Pembersihan gas-gas
 Perlengkapan APD
 Respirator, masker, sepatu, helm, sabuk pengaman, kacamata
pelindung, sarung tangan, Tabung O2, pakaian kerja, pelindung
telinga.
 Syarat-syarat pemakaian peralatan kerja
 Pentanahan peralatan listrik, pemeriksaan kabel, sambungan,
pedoman tekanan, kabel, peralatan kerja siap pakai.
SNI – 0229 1987 E, Keselamatan
Kerja di Dalam Ruangan Tertutup
 Penerangan:
 Hanya boleh penerangan listrik ≤ 50 Volt
 Kewajiban Pengusaha, pengurus dan pelaksana pekerjaan
 menunjuk supervisor utk mengawasi; melaporkan kepada disnaker;
Gas Free Cert; Menyediakan alat perlengkapan kerja; Juklak yg
jelas; memahami peraturan K3.
 Larangan
 Merokok, membawa api terbuka/ pemantik, menggunakan cat
semprot saat sedang dilakukan pengelasan, memakai pakaian yg
berminyak, menggunakan perkakas yg kotor dan rusak.
 Pemeliharaan/Perawatan Kesehatan dan P3K
SK DIRJEN BINWASNAKER No.113 TAHUN 2006

Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Ruang


Terbatas
Persyaratan Umum :
1. pengurus wajib melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap tempat
kerja untuk menentukan apakah terdapat ruang terbatas dengan ijin
khusus.
2. pengurus wajib menginformasikannya kepada pekerja dengan
memasang tanda bahaya atau peralatan lain yang efektif, mengenai
keberadaan dan lokasi serta bahaya yang terdapat dalam ruang
terbatas yang memerlukan ijin khusus tersebut.
3. jika pengurus memutuskan bahwa pekerja tidak diperbolehkan
memasuki ruang terbatas dengan ijin khusus, pengurus wajib
melakukan langkah-langkah untuk mencegah dan melarang pekerja
memasuki ruang terbatas tersebut.
SK DIRJEN BINWASNAKER No.113 TAHUN 2006

Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di ruang


terbatas
 Persyaratan untuk ruang terbatas dengan ijin khusus
1. jika pengurus memperbolehkan pekerja memasuki ruang terbatas dengan ijin khusus,
pengurus wajib mengembangkan dan mengimplementasikan 10 program tertulis seperti
diatur dalam pedoman ini. Program tertulis tersebut harus dketahui oleh pekerja dan
perwakilannya.
2. Peryaratan yang wajib dilakukan untuk memasuki ruang terbatas dengan ijin khusus :
a. Jika penutup akses/pintu masuk dibuka, pada jalur tersebut harus dipasang
selusur, penutup sementara atau penghalang sementara lainnya.
b. Sebelum pekerja memasuki ruangan, udara di dalam ruangan harus diuji
terlebih dahulu, berturut- turut untuk kadar oksigen, gas dan uap yang
mudah terbakar dan kontaminan udara yang berpotensi berbahaya
c. Tidak boleh ada udara berbahaya dalam ruangan tersebut jika terdapat
pekerja di dalamnya
d. Wajib menyediakan sistem aliran udara secara kontinyu
e. Udara dalam ruangan harus diuji secara berkala
SK DIRJEN BINWASNAKER No.113 TAHUN 2006

Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di ruang


terbatas
 Persyaratan untuk ruang terbatas dengan ijin khusus
a. Jika penutup akses/pintu masuk dibuka, pada jalur tersebut harus dipasang selusur,
penutup sementara atau penghalang sementara lainnya.
b. Sebelum pekerja memasuki ruangan, udara di dalam ruangan harus diuji terlebih dahulu,
berturut- turut untuk kadar oksigen, gas dan uap yang mudah terbakar dan kontaminan
udara yang berpotensi berbahaya
c. Tidak boleh ada udara berbahaya dalam ruangan tersebut jika terdapatpekerja di
dalamnya
KEBIJAKAN

 Peningkatan
kerja sama dengan instansi terkait
dalam pengawasan maupun riksa uji
 Perlunyaperaturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan Pekerjaan pada Ruang
Tertutup/Confined Space
 Pembinaan Organisasi K3 dan Sistem Manajemen
K3
 Tersedianya pelatihan bagi Petugas “K3 Confined
Space”
Kecelakaan kerja di CS
 Kecelakaan kerja di ITC Cempaka Mas - Jakarta
 Kecelakaan kerja di Galangan Kapal -
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
 Peledakan PT. Sindopek Perotama – Sidoardjo,
Jatim
 Keracunan di Blambangan – Probolinggo, Jatim
 Kecelakaan kerja di PT. ISM Bogasari Jakarta
 Kecelakaan kerja di PT. VICO Kutai Kertanegara
 Kecelakaan kerja di PT. Pertamina Cilacap
KASUS ITC CEMPAKA MAS

 Tidak ada identifikasi Ruang Terbatas


 Tidak ada prosedur kerja Ruang Terbatas
 Perusahaan tidak melakukan pengujian gas atmosfir
berbahaya
 Tidak tersedia Informasi / Rambu K3 yang jelas
bagi pengunjung jika terjadi peledakan atau
kebakaran
 Perusahaan tidak melengkapi APD bagi pekerja
Utility site confined space
Evaluasi dari kasus kasus
tersebut
 Kasus – kasus bencana tidak lepas dari kegagalan pelaksanaan K3 di dalam
perusahaan, yang kemudian menimbulkan dampak kepada masyarakat /
lingkungan .
SK DIRJEN BINWASNAKER No.113 TAHUN 2006

Petugas K3 ruang terbatas terdiri


dari 2 jenjang yaitu :
 Petugas Madya
 Petugas Utama

1. Diklat dan Sertifikasi


2. Pedoman K3 di Ruang Terbatas
PERSONIL K3 RUANG TERBATAS

Gas Deteksi
Person (AGT)

CSM /
Attendant

CSU /
Entry
Kompetensi petugas utama

 Umum
 Mampu bekerja secara aman di ruang terbatas dan melaksanakan program memasuki
ruang terbatas dalam rangka pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
 Akademik
 Dasar – dasar K3
 Penilaian resiko
 Prosedur ijin kerja
 Program memasuki ruang terbatas
 Teknis pengukuran dan deteksi gas beracun dan mudah meledak
 Prosedur LOTO
 Prosedur tanggap darurat & P3K
 APD
 SMK3
 Keahlian praktis
 Mampu melakukan dan menerapkan aspek K3 di ruang terbatas melalui pelaksanakan
prosedur kerja aman, prosedur ijin kerja, LOTO, P3K, penggunaan APD.
Kompetensi petugas madya

 Umum
 Mampu bekerja secara aman di ruang terbatas dan melaksanakan prosedur kerja
sesuai dengan program memasuki ruang terbatas dalam rangka pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
 Akademik
 Dasar – dasar K3
 Prosedur ijin kerja
 Karakterisitik bahan kimia berbahaya di ruang terbatas
 Teknis pengukuran dan deteksi gas beracun dan mudah meledak
 Prosedur tanggap darurat & P3K
 APD
 Keahlian praktis
 Mampu melakukan dan menerapkan aspek K3 di ruang terbatas melalui upaya
pelaksanaan prosedur kerja aman, prosedur ijin kerja, pelaksanaan program ,
prosedur tangap darurat & P3K, penggunaan APD.
Pelatihan dan sertifikasi
1. Petugas K3 Utama Ruang Terbatas
 Pelatihan 46 jam pelajaran
 Syarat :
▪ Sehat jasmani dan rohani
▪ Pendidikan minimal SMU
▪ Pengalaman kerja 3 tahun pada keg. Industri dlm ruang terbatas

2. Petugas K3 Madya Ruang Terbatas


 Pelatihan 28 Jam pelajaran
 Syarat :
▪ Sehat jasmani dan rohani
▪ Pendidikan minimal SMU
▪ Pengalaman kerja 2 tahun pada keg. Industri dlm ruang terbatas
3. Penyelenggara pelatihan :
 PJK3
 Internal Perusahaan

4. Ujian : Kemenakertrans
Tugas Ahli K3

Ahli K3 sebagai Safety representatives adalah


orang yang bertugas mengevaluasi bahaya-
bahaya, menetapkan tanda atau peringatan dan
membuat/memberikan ijin masuk ruang terbatas
Jika ada pertanyaan terkait
Pedoman K3 di Ruang Terbatas
silakan menghubungi:
pnk3@kemnaker.go.id

Anda mungkin juga menyukai