Izatul Azalia
4301416040
BAB 1 PENDAHULUAN
Keterampilan generik
BAB 1 PENDAHULUAN
Etnosains E-book
STEM Kesetimbangan
Kimia
Penelitian Permanasari (2016) menunjukan
bahwa STEM dapat membantu
mengembangkan pengetahuan, membantu
menjawab pertanyaan berdasarkan
penyelidikan, dan dapat membantu siswa
untuk mengkreasi suatu pengetahuan baru
1.2 RUMUSAN MASALAH
01 03
Bagaimana karakteristik bahan ajar Bagaimana pengaruh penerapan
E-booklet bermuatan STEM bahan ajar E-booklet bermuatan
terintegrasi etnosains yang STEM terintegrasi etnosains yang
berpengaruh terhadap Keterampilan berpengaruh terhadap Keterampilan
generik sains siswa pada materi generik sains dan hasil belajar siswa
kesetimbangan kimia? pada materi kesetimbangan kimia?
02 04
Bagaimana kelayakan bahan ajar E- Apa keunggulan dan kelemahan bahan
booklet bermuatan STEM terintegrasi ajar E-booklet bermuatan STEM
etnosains yang berpengaruh terhadap terintegrasi etnosains yang berpengaruh
Keterampilan generik sains siswa pada terhadap Keterampilan generik sains
materi kesetimbangan kimia? siswa pada materi kesetimbangan
kimia?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
01 03
Menemukan karakteristik bahan ajar E- Menganalisis pengaruh penerapan
booklet bermuatan STEM terintegrasi bahan ajar E-booklet bermuatan
etnosains yang berpengaruh terhadap STEM terintegrasi etnosains yang
Keterampilan generik sains siswa pada berpengaruh terhadap Keterampilan
materi kesetimbangan kimia
generik sains dan hasil belajar siswa
pada materi kesetimbangan kimia
02 04
Mengetahui kelayakan bahan ajar E- Menganalisis apa keunggulan dan
booklet bermuatan STEM terintegrasi kelemahan bahan ajar E-booklet
etnosains yang berpengaruh terhadap bermuatan STEM terintegrasi etnosains
Keterampilan generik sains siswa pada yang berpengaruh terhadap
materi kesetimbangan kimia Keterampilan generik sains siswa pada
materi kesetimbangan kimia.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis
Menjadi sumber referensi dan menambah wawasan mengenai bahan ajar
kesetimbangan kimia bermuatan STEM terintegrasi etnosains pada materi
kesetimbangan kimia. Hasil penelitian ini dapat digunakan guru kimia sebagai
gambaran tentang pembelajaran kimia bermuatan STEM terintegrasi
etnosains. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menjadikan pembelajaran
kimia lebih inovatif, efektif dan menyenangkan karena didukung dengan bahan
ajar yang menarik.
Manfaat Praktis
Bagi Peneliti
Penelitian ini menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam pembelajaran
menggunakan bahan ajar e-booklet berbantuan STEM terintegrasi etnosains pada
materi kesetimbangan kimia yang berpengaruh terhadap Keterampilan generik
sains siswa.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Praktis
Bagi Guru
Memberikan wawasan kepada guru
tentang pengaruh penggunaan e-
booklet bermuatan STEM terintegrasi
etnosains dalam pembelajaran
kesetimbangan kimia terhadap
Keterampilan generik sains siswa
Bagi Sekolah
Mendapatkan bahan ajar bermuatan
STEM terintegrasi etnosains dalam
pembelajaran kesetimbangan kimia dan
dapat berpengaruh terhadap
Keterampilan generik sains siswa
sehingga dapat meningkatkan standar
kompetensi lulusan pada suatu sekolah
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 E-booklet dan Karakteristiknya
• Electronic booklet (E-booklet) yaitu sebuah
booklet yang dibuat dan dibuka secara
elektronik melalui media komputer.
• E-booklet biasanya dibuat dalam format
pdf, exe, atau chm.
• E-booklet memiliki ukuran yang lebih kecil
daripada e-book, dan memiliki lebih banyak
gambar daripada e-book.
• E-Booklet lebih menarik minat dan
perhatian siswa karena bentuknya yang
sederhana dan banyaknya warna dan
ilustrasi yang ditampilkan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
ETNOSAINS Knowledge :
Persepsi, konsep, kebiasaan, fakta, dan
prinsip
STEM
2.3 STEM dan Klasifikasinya
Pendidikan STEM bermakna memberi penguatan praktis pendidikan dalam
bidang-bidang STEM secara terpisah, sekaligus lebih mengembangkan
pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan sains, teknologi, rekayasa, dan
matematika dengan memfokuskan proses pendidikan pada pemecahan
masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari ataupun kehidupan profesi
(Septiani, 2016)
Gambar 2.3
Pola Pendekatan Tertanam / Embedded Pola Pendekatan Embedded
Yaitu pola pendekatan STEM yang salah satu materinya diutamakan
sedangkan materi lainya hanya sebagai pendukung.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
ETNO-TEKNOLOGI
Pembuatan kapur tohor Proses pembuatan
dilakukan dengan cara batu kapur dengan
batu kapur yang akan cara Kalsinasi pada
dibakar dimasukan dalam suhu 900o-
tungku pembakar,(tobong) 1000oC, sehingga
setelah itu dipanaskan batu gamping terurai
hingga memutih selama 10 menjadi CaO dan
hari dengan panas yang CO2. Pada reaksi
tinggi. memerlukan panas
42,5 kkal.
Analisis materi kesetimbangan Kimia
ETNO-ENGINIRING
Pada proses pembuatan kapur tohor, proses dilakukan
dengan suhu yang tinggi dan diruangan terbuka,
dengan tekanan yang rendah, Sehingga produk yang
dihasilkan maksimal.
CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g)
Analisis materi kesetimbangan Kimia
ETNO-MATHEMATIC
Dalam sekali pembakaran batu kapur dapat dihasilkan
90% kapur tohor (CaO) dalam bentuk bongkahan, dan
jika di giling atau dijadikan serbuk kadar kapur tohor
(CaO) turun hingga sekitar 80%.
Kapur bakar/kapur tohor dijual dengan harga
Rp65.000/Ton kapur tohor.
Analisis materi kesetimbangan Kimia
Tabel 2.3. Reaksi kesetimbangan kimia pada produk lokal
Sains Teknologi Engineering Matematika
Sains : Teknologi : Engineering : Matematika :
Reaksi pembakaran batu Proses pembuatan batu kapur Jika suhu sistem dinaikkan maka Perhitungan konsentrasi produk
kapur (kalsium karbonat) dengan cara Kalsinasi pada suhu reaksi akan bergeser ke arah reaksi yang dihasilkan jika diketahui
yang menghasilkan 900o-1000oC, sehingga batu endoterm, dan Jika tekanan system harga Kc dan konsentrasi reaktan
Kalsium oksida (kapur gamping terurai menjadi CaO dan diturunkan, kesetimbangan akan diketahui, dengan rumus :
tohor) dan karbon CO2, CO2 ditangkap, dibersihkan bergeser ke arah jumlah koefisien gas mA + nB ⇌ pC + qD
dioksida, reaksinya dan dimasukkan ke dalam tangki. besar artinya reaksi akan
Etnomatematika :
sebagai berikut : CaCO3(s) Pada reaksi memerlukan panas 42,5 menghasilkan produk yang lebih
Menghitung jumlah kapur yang
⇌ CaO(s) + CO2(g) kkal. banyak.
dihasilkan dalam satu kali
Etnosains : Etnoteknologi : Etnoenginiring :
pembakaran dan laba yang
Kapur tohor adalah kapur Pembuatan kapur tohor dilakukan Pada proses pembuatan kapur tohor,
dihasilkan dari usaha kapur tohor
yang dihasilkan dari dengan cara batu kapur yang akan proses dilakukan dengan suhu yang
ini.
pembakaran batu kapur . dibakar dimasukan dalam tungku tinggi dan diruangan terbuka,
pembakar, (tobong) setelah itu sehingga gas yang dihasilkan dapat
dipanaskan hingga 900-1000oC. keluar bebas dan produk yang
dihasilkan menjadi lebih banyak.
BAB 2 TIJNAUAN PUSTAKA
Hasil penelitian sebelumnya :
2. Rosyida, 2013 3. Puspita, 2017
1. Mahendrani, 2015
Menyatakan bahwa melalui buku Menyatakan bahwa melalui media
Pengembangan Booklet Etnosains
ajar yang berbasis etnosains, pembelajaran booklet dapat
Fotografi yang diterapkan pada
diharapkan dapat melatih berpikir meningkatkan hasil belajar siswa
proses pembelajaran efektif
kritis siswa dalam mengkaitkan dengan rata-rata nilai gain sebesar
terhadap hasil belajar siswa.
materi dengan kebudayaan atau 0,51 dengan kategori sedang.
kebaiasaan suatu daerah sekitar.
4. Utami, 2017
5. Khoiriyyah, 2018
Menyatakan bahwa setelah
Maknun (2015) mengatakan bahwa model pembelajaran
diterapkan pembelajaran STEM-A menggunakan keterampilan sains generik membuat siswa
terjadi peningkatan pemahaman menjadi aktif dalam proses pembelajaran pada pelajaran fisika.
konsep mahasiswa pada konsep Para siswa diminta mempersiapkan diri secara mental dan untuk
suhu dan kalor. Hal ini dapat dilihat memahami informasi materi yang dipelajari pada kegiatan
dari nilai rata-rata gain yang pembelajaran. Pengetahuan dengan mental koneksi telah
dinormalisasi dari pembelajaran dihasilkan dari perumusan konsep oleh siswa aktif dalam proses
yang diterapkan. pembelajaran.
BAB 2 TIJNAUAN PUSTAKA
Hasil penelitian lainya, yaitu penelitian oleh Virtayanti, 2017 yang mengembangkan LKS berorientasi KGS dalam
materi kesetimbangan kimia, mendapatkan hasil sebagai berikut :
Ideal : Fakta
•Hasil belajar mencapai KKM Hasil observasi menunjukan :
•Keterampilan generik sains terlatih •Banyak siswa mengikuti remedial
•Pembelajaran berpusat pada siswa •Belum mengembangkan keterampilan
•Siswa memahami kearifan lokal dan generik sains Kelas eksperimen Kelas kontrol
kaitanya dengan sains ilmiah •Pembelajaran berpusat pada guru dan
belum melibatkan kearifan lokal
penerapan bahan ajar bermuatan penerapan bahan ajar LKS
STEM terintegrasi etnosains
Berbasis Suplemen
elektronik Etnosains Analisis hasil pretest posttest dan angket tanggapan siswa secara
Penerapan e-booklet bermuatan kuantitatif
STEM terintegrasi etnosains
2.3 Hipotesis
• Ada pengaruh positif dalam penerapan e-booklet bermuatan STEM terintegrasi
etnosains dalam keterampilan generik sains siswa pada materi kesetimbangan kimia.
• Ada peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan e-booklet bermuatan STEM
terintegrasi etnosains dalam keterampilan generik sains siswa pada materi
kesetimbangan kimia.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Analisis awal
1.Uji Validitas Hasil perhitungan soal rpbis digunakan untuk mencari
signifikansi (thitung) dengan rumus :
BAB 3 METODE PENELITIAN
Analisis awal
2. Uji Reliabilitas Soal
Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan suatu instrumen dapat dipercaya sebagai
alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya,
jadi dapat diandalkan. Pengukuran reliabilitas ini menggunakan rumus KR-21. Rumus yang
digunakan adalah :
BAB 3 METODE PENELITIAN
Analisis awal
3. Indeks Kesukaran Soal
Indeks kesukaran untuk mengetahui butir soal yang dipandang mudah, sedang atau sukar.
Kriteria kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 3.6. Analisis indeks kesukaran butir soal
dihitung menggunakan rumus :
Indeks Kesukaran Interpretasi
IK = 0,00 Terlalu sukar
0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar
0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang
Keterangan : 0,70 < IK ≤ 1,00 Mudah
IK = Indeks kesukaran setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal yang benar IK = 1,00 Terlalu mudah
JS = jumlah seluruh siswa pengikut tes
BAB 3 METODE PENELITIAN
Analisis Awal
4. Daya pembeda soal
Daya beda berfungsi menganalisis kemampuan butir soal dalam membedakan
kelompok siswa yang memiliki kemampuan pandai dengan kelompok siswa yang
kurang pandai.5 Uji daya pembeda bertujuan untuk membedakan antara siswa yang
aktif dan kurang aktif. Adapun rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Klasifikasi Daya Pembeda
Data angket respon siswa tentang bahan ajar e-booklet yang diterapkan pada proses
pembelajaran dianalisis dengan cara menghitung presentase jawaban siswa
menggunakan rumus :
We Create TINJAUAN
Quality PUSTAKA
Professional
PPT Your Text Here
You can simply impress your audience and add a unique
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: B
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: C
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com