Kegiatan Penutup
Diskusi kelompok
Penguatan mengerjakan lembar
Kesimpulan; Refleksi; (60’) kerja dan presentasi
(20’)
(140’)
BERBAGI PENGALAMAN
Apa yang Saudara ketahui tentang
1. Hakikat IPA ?
2. Metode ilmiah?
3. Keterampilan Proses?
4. Karakteristik Pembelajaran IPA
5. Bagaimana penguatan pendidikan karakter dan literasi sains pada
pembelajaran IPA?
Pertanyaan
1. IPA atau Sains pada hakikatnya merupakan proses dan produk.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses sains dan produk
sains!
2. Jelaskan minimal dua jenis proses dan produk sains berikut
contohnya!
3. Bagaimana pengembangan PPK dan literasi sains dalam
pembelajaran IPA
Melalui kegiatan ini diharapkan Anda mengintergrasikan nilai nilai karakter dan litersi saat dalam
pembeajaran iPA
Langkah Kegiatan:
1. tentukan satu topik pembelajaran IPA
2. diskusikan dalam kelompok untuk merancang penguatan pendidikan karakter pada topik yang telah
disepakati
3. hasil diskusi isikan pada kolom dibawah ini
4. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda
5. Perbaiki jawaban Anda setelah ada kesepakatan dan sesuai dengan sumber bacaan yang tersedia.
MAPEL :
TOPIK :
PENDAHULUAN
PENGORGANISASIAN
PELAKSANAAN
PENUTUP
PENGUATAN
Hakikat IPA
IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yg berupa fakta-
fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan.
Karakteristik IPA
Dimensi IPA
Dimensi Dinamis Dimensi Statis
• IPA sebagai aktivitas • IPA sebagai produk sistem
penyelidikan (investigasi) ide-ide (konten IPA), yang
atau inkuiri ilmiah dengan pada dasarnya merupakan
menggunakan metode- produk dari aktivitas
metode ilmiah yang penyelidikan ilmiah
mengandalkan keterampilan
keterampilan proses saintifik
Produk IPA
Produk-produk IPA adalah hasil dari proses IPA, sebagaimana diilustrasikan pada gambar
berikut.
IPA sebagai Produk
IPA sebagai Proses
IPA sebagai Pengetahuan
• Sebagai body of scientific knowledge, IPA adalah hasil interpretasi/deskripsi
tentang dunia kealaman (natural world).
• Hal ini sesungguhnya sama dengan elemen produk pada definisi IPA yang
dikemukakan oleh Hungerford dan Volk (1990). Tujuan IPA adalah
pengembangan body of scientific knowledge (Hyllegard dan Morrow, 1996).
Fakta
Fakta adalah pernyatan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau
peristiwa-peristiwa yang betul-betul terjadi, dan sudah dikonfirmasi secara obyektif.
(Iskandar,1997)
Contoh:
▪ Atom hidrogen mempunyai satu elektron
▪ Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari
▪ Ular termasuk golongan reptil
▪ Air membeku pada suhu 00C.
Fakta
Fakta adalah ungkapan tentang sifat-sifat suatu benda, tempat, atau waktu adanya atau
terjadinya suatu benda atau kejadian. Sifat yang dimaksud dapat berupa wujud, bentuk,
bangun, ukuran, warna, bau, rasa, dan yang lainnya. (Susanto, 1991)
Contoh;
1) Fakta mengenai sifat: air jeruk rasanya asam.
2) Fakta mengenai waktu: Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17
Agustus 1945.
3) Fakta mengenai tempat: Ujung Kulon (tempat suaka badak bercula satu)
4) Fakta mengenai orang: Mukibat (adalah orang Indonesia penemu teknik menyambung
singkong).
Konsep
Konsep dapat diartikan dari beberapa tinjauan. Susanto (1991) mengartikan konsep dari
berbagai sudut pandang,
(1) konsep dapat merupakan istilah yang sudah diberi makna khusus,
(2) konsep dapat merupakan penjelasan tentang ciri-ciri khusus dari sekelompok benda,
gejala, atau kejadian, atau penjelasan tentang ciri-ciri utama untuk mengklasifikasikan
atau mengkategorikan sekelompok benda atau kejadian.
(3) Sedangkan Iskandar (1997) mengartikan ”konsep IPA adalah suatu ide yang
mempersatukan fakta-fakta IPA”. Jadi konsep merupakan hubungan antara fakta-fakta
yang memang berhubungan.
Contoh konsep
1) Konsep merupakan istilah yang diberi makna khusus: gerhana adalah istilah, tetapi jika gerhana tersebut diberi makna
khusus menjadi sebuah konsep tentang gerhana. Makna khusus yang dimaksud adalah Gerhana adalah peristiwa alam
terhalangnya cahaya sampai ke bumi.
2) Konsep yang merupakan penjelasan ciri-ciri khusus dari sekelompok benda: Konsep tentang zat cair (kelompok benda-
benda seperti air, minyak, alkohol, bensin, spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah sesuai bentuk
wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke
tempat yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan.
3) Konsep yang merupakan hubungan antara fakta-fakta, yaitu konsep bunyi. Fakta-fakta yang berhubungan misalnya (i) gong
dipukul bergetar menghasilkan bunyi, (ii) dawai gitar dipetik bergetar menghasilkan bunyi, (iii) kaleng dipukul bergetar
menghasilkan bunyi, terompet ditiup membrannya bergetar menghasilkan bunyi dan fakta yang lainnya. Fakta-fakta
tersebut berhubungan dalam hal benda yang bergetar-menghasilkan bunyi. Dari fakta-fakta yang berhubungan ini
dibuatlah konsep”bunyi” sebagai ”bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari getaran suatu benda”.
Prinsip IPA
Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA.
Contohnya : udara yang dapat memuai, adalah prinsip yang menghubungkan konsep-konsep udara, panas, dan
pemuaian.
Prinsip ini menyatakan jika udara dipanaskan maka akan memuai.
Prinsip IPA bersifat analitik sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari beberapa contoh. Menurut para
ilmuwan prinsip merupakan deskripsi yang paling tepat tentang obyek atau kejaadian. Prinsip dapat berubah bila
observasi baru dilakukan, sebab prinsip bersifat tentative
▪ Hukum kekekalan energi misalnya berkata bahwa dalam suatu interaksi tidak ada energi yang
diciptakan maupun dimusnahkan,tetapi hanya berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain.
▪ Dalam tahun 1905, lama sesudah hukum kekekalan energi dirumuskan, Einsten menunjukkan
bahwa energi dapat diciptakan dari materi dibawah kondisi khusus. Penemuan ini dinyatakan
dalam persamaan Einstein yang terkenal : E = mc2 .Hal ini menyebabkan Hukum Kekekalan
Energi harus diperluas.
Teori ilmiah
▪ Teori Ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling
berhubungan.
▪ Suatu teori merupakan model, atau gambaran yang dibuat oleh ilmuwan untuk menjelaskan gejala alam.
▪ Seperti halnya prinsip dan hukum alam, teori pun dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan
dengan teori tersebut.
▪ Contoh : model atom seperti susunan tata surya dengan elektron berputar pada orbitnya di sekitar intinya
tumbang dan digantikan oleh teori kuantum yang menggambarkan elektron seperti awan bermuatan negatif
melingkupi inti atom.
▪ Contoh lain : teori geosentrik alam semesta yang menonjol lima ratus tahun yang lalu sekarang hanya merupakan
bagian dari sejarah dan tidak berlaku lagi.
▪ Teori ilmiah membantu kita untuk memahami, memprediksi, dan kadang-kadang mengendalikan berbagai gejala
alam.
▪ Contoh : teori meteorologi membantu para ilmuwan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan
terbentuk. Teori meteorologi ini membantu kita untuk menentukan data yang bagaimana yang harus dikumpulkan
untuk memprediksi kapan dan dimana badai yang kuat akan terjadi. Teori meteorologi juga sudah membantu para
ilmuwan untuk membuat hujan buatan. Mungkin dimasa mendatang aka nada teori yang lebih tinggi/maju yang
memungkinkan kita untuk mengendalikan tornado dan badai yang destruktif. (Iskandar, 1997 : 2-4)
IPA sebagai Proses
▪ IPA sebagai proses/metode penyelidikan (inquiry methods) meliputi cara
berpikir, sikap, dan langkah-langkah kegiatan saintis untuk memperoleh
produk-produk IPA atau ilmu pengetahuan ilmiah, misalnya observasi,
pengukuran, merumuskan dan menguji hipotesis, mengumpulkan data,
bereksperimen, dan prediksi.
▪ Dalam konteks itu, IPA bukan sekadar cara bekerja, melihat, dan cara
berpikir, melainkan ‘science as a way of knowing’.
IPA sebagai Proses
Indikator Keterampilan Proses Sains (KPS)
1. Mengamati ▪ Menggunakan alat indera yang sesuai.
▪ Memberi penjelasan apa yang diamati.
(observasi)
▪ Memilih bentuk pengamatan yang sesuai.
▪ Mencatat persamaan, perbedaan, keteraturan.
▪ Membandingkan (lebih banyak/……/……/……./…….).
▪ Membuat pengamatan dalam perioda tertentu.
▪ Mencatat kekecualian/atau hal yg tak diharapkan.
▪ Menjelaskan suatu pola.
▪ Menemukenali (identifikasi menurut pola tertentu).