Anda di halaman 1dari 14

‫الرحمي الرمحن هللا بسم‬

DEFINISI AKAD MUDHOROBAH

Sumber
- Tanwirul Qulub
- Fathul Qorib
- Siroh Nabawiyah
- AL BAJURI

- A Salim H.Entrep.Mqa
Ajaran Islam dan ekonomi Islam

SUMBER HUKUM ISLAM


TATA HUKUM
DALAM ISLAM AL AS AL
QUR’AN SUNNAH IJMA

WAJIB
KADAR HUKUM

SUNNAH

MUBAH

MAKRUH

HARAM

- A Salim H.Entrep.Mqa
KONSEP HABLUMINANAS
OLD & NOW

Jaman Rasulullah SAW Jaman MODEREN

Hutang Piutang Hutang Piutang

Jual – Beli Jual – Beli

Sewa – Menyewa Sewa – Menyewa

Titip – Menitip Titip – Menitip

TRANSAKSI INDIVIDUAL TRANSAKSI INSTITUSIONAL


- A Salim H.Entrep.Mqa
KONSEP DASAR

DASAR OPERASIONAL MUAMALAH = AQAD

ADALAH KESEPAKATAN / PERJANJIAN / KONTRAK ANTARA


AQAD ORANG-ORANG YANG BERTRANSAKSI

RUKUN SYARAT
PERBUATAN YANG PERBUATAN YANG
HARUS TERJADI HARUS TERJADI
SELAMA SUATU AQAD SEBELUM SUATU AQAD
BERLANGSUNG. BERLANGSUNG.

1. PELAKU AQAD 1. SYARAT BERLAKU (IN’IQOD)


2. OBYEK AQAD 2. SYARAT SAH (SHIHAH)
3. SIGHAT IJAB QABUL 3. SYARAT TEREALISASINYA (NAFADZ)
4. SYARAT LAZIM

- A Salim H.Entrep.Mqa
Konsep Dasar Muamalah

AL WADIAH KONTRAK TITIPAN

AL MUSYARAKAH KONTRAK KEMITRAAN

AL BAI’ KONTRAK JUAL – BELI

AL IJARAH KONTRAK SEWA – MENYEWA

AL QARD KONTRAK PINJAMAN

AR RAHN KONTRAK GADAI

AL WAKALAH KONTRAK PERWAKILAN

AL KAFALAH KONTRAK PENJAMINAN

- A Salim H.Entrep.Mqa
AL SYIRKAH & BAGIANNYA
AL WADIAH
AL SYIRKAH
AL MUSYARAKAH
AL MILK AL ‘AQD
AL BAI’
Rukun :
AL IJARAH 1. Ada pelaku (para pihak) AL
‘INAN
2. Ada Obyek :
AL QARD a. Bagi Modal (maal) AL
b. Bagi Kerja (dharabah) MUFAWADHAH
c. Bagi Laba (ribh)
AR RAHN AL
3. Ada Sighat Ijab Qabul
A’ MAL/ABDAN
AL WAKALAH Empat mahzab membolehkan:
AL
1. Al Milk WUJUH
AL KAFALAH 2. Al ‘Inan
3. Al Mudharabah AL
MUDHARABAH
- A Salim H.Entrep.Mqa
MUDHOROBAH
AL WADIAH SYIRKAH AL MUDHARABAH
(mudharabah)
AL MUSYARAKAH
Investor Pengusaha
AL BAI’ (shahib al maal) (mudharib)

AL IJARAH
sepakat atas
AL QARD

AR RAHN Modal 100% oleh Laba : Kesepakatan


investor Rugi :
AL WAKALAH Kerja 100% oleh a. Mudharib : jika
pengusaha mismanagement
AL KAFALAH Pembagian b. Investor : force major
Laba & Risiko

- A Salim H.Entrep.Mqa
A. Pengertian
Mudharabah berasal dari kata‫( ا لضربف يا الرض‬adharbu fil ardhi), yang artinya ‫( ا لسفر ل لتجارة‬assafaru littajaarati)
melakukan perjalanan untuk berdagang (Sabiq, 1981; Muslich, 2010; Sholihin, 2010). Mudharabah dalam
bahasa Arab juga berasal dari kata‫(ض ارب‬dhaaraba) yang sinonimnya ‫( اتجرا‬ittajara), seperti dalam kalimat‫ض ارب‬
‫( ل فالنف يما له‬dhaaraba lifulaani fii maalihi) yang artinya: ‫(اتجر ل ه ف يه‬ittajara lahu fiihi) yakni: ia memberikan
modal untuk berdagang kepada si Fulan (Muslich, 2010).
Istilah mudhaarabah dengan pengertian bepergian untuk berdagang digunakan oleh ahli (penduduk) Irak.
Sedangkan penduduk Hijaz menggunakan istilah qiradh, yang diambil dari kata qardh yang artinya memotong.
Dinamakan demikian, karena pemilik modal memotong sebagian dari hartanya untuk diperdagangkan
Mudharabah menurut istilah fiqih adalah bentuk kerjasama dari pemilik dana (shahibul maal) kepada
pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian menggunakan
metode bagi untung (profit sharing) atau metode bagi pendapatan (revenue sharing) antara kedua belah
pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung pengelola dana.
Laba usaha akad ini adalah dibagi menurut kesepakatan di awal kerjasama. Sedangkan apabila di kemudian
hari terjadi kerugian usaha, maka itu menjadi tanggungan pemilik modal saja. Pengelola tidak menanggung
kerugian apapun kecuali pada usaha dan kerjanya saja serta akibat kelalaian, kecerobohan atau kesalahan
yang disengaja oleh pengelola.

1.Mudharabah atau qiradh menurut bahasa berarti al-qath’u (potongan), berjalan, atau
berpergian.

2.Adapun Mudharabah secara istilah syara’ , menurut Wahbah Az-Zuhaili adalah:akad yang
didalamnya pemilik modal memberikan modal (harta) pada ‘amil (pengelola) untuk
mengelolanya, dan keuntungan menjadi milik bersama sesuai dengan apa yang mereka
sepakatkan. Sedangkan kerugian hanya menjadi tanggungan pemilik modal saja. Amil tidak
menanggung kerugian apapun kecuali usaha dan kerjanya saja.
- A Salim H.Entrep.Mqa
Landasan Hukum Mudharabah

َ ‫ض َوا ْبت َُغ وا ِمْنفَ ضْ ِل هَّللا ِ َو ْاذ ُكرُوا هَّللا َ َك ِثيرًا لَ َعل َّ ُك ْم تُ ْفلِح‬
‫ُون‬ ِ ْ‫صاَل ةُ فَ ا ْنتَ ِشرُوا فِ يا َأْلر‬
َّ ‫ت ل‬ ِ ُ‫فَ ِإ َذا ق‬
‫ضيَ ِ ا‬
"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung."(Q.S Al-jumu’ah:10)

‫ل ا لرسولهللا ص لىهللا عليه و س لم ث الثف يهنا لبركة ا لبيع إ لىأجلوا لمقارضة وأخالط‬
‫عنص ا لح ب نص هيبعنأبيه ق ا ق‬
‫} ا لبر ب ا لشعير ل لبيتال ل لبيع‬
Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Tiga hal yang di dalamnya terdapat
keberkatan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum
dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR Ibnu Majah no. 2280, kitab at-
Tijarah

Sifat Utama Mudharabah


1. Berdasarkan prinsip bagi hasil dan berbagi risiko
- Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak nisbah yang telah disepakati
sebelumnya
- Kerugian finansial menjadi beban pemilik dana sedangkan pengelola tidak memperoleh imbalan atas
usaha yang telah dilakukan.
2. Pemilik dana tidak diperbolehkan mencampuri pengelolaan bisnis sehari-hari Mudharabah dilakukan
oleh dua orang yang mempunyai maksud yang sama tetapi kapasitas yang berbeda, antara lain:
a. Pemilik modal yang tidak dapat mengelola modalnya atau tidak memiliki waktu untuk mengelolanya
b. Orang yang tidak memiliki modal tetapi mempunyai keahlian dalam mengelola modal sehingga
dapat mengahsilkan keuntungan yang nantinya akan dibagi hasil sesuai akad/perjanjian awal

- A Salim H.Entrep.Mqa
Rukun Mudharabah
Enam Syarat Pada Akad syrkah mudorobah
1. pemilik modal,
2. pengelola usaha,
3. akad (ijab qobul) antara pemilik modal dan pengelola,
4. harta pokok atau modal,
5. pekerjaan atau jenis usaha dalam pengelolaan harta,
6. nisbah keuntungan.

Pelaku
Rukun pertama dari akad mudharabah adalah adanya pelaku. Dalam hal ini melibatkan dua pihak yaitu pemilik modal (shihabul maal)
dan pengelola usaha (mudharib). Kedua pihak melakukan transaksi kerjasama dalam akad mudharabah.
Akad (Ijab & Qobul)

Akad di sini maksudnya ada kesepakatan yang diucapkan oleh kedua pihak untuk menunjukkan kemauan kedua pihak. Selain itu
terdapat kejelasan tujuan kedua pihak yang ditunjukan dalam sebuah kontrak mudharabah.

Persetujuan dari kedua pihak adalah konsekuensi prinsip sama sama rela (an-taroddin minkum). Artinya, kedua pihak harus sepakat
untuk sama sama mengikatkan diri dalam akan mudharabah. Si pemilik modal setuju sebagai tugasnya untuk menyediakan dana, dan
disisi lain pelaksana usaha setuju dengan tanggungjawabnya menyerahkan keahlian kerjanya.
Modal atau Harta Pokok

Modal adalah sejumlah uang yang diberikan oleh pihak pemilik (shahibul maal) kepada pengelola usaha (mudharib) untuk tujuan
investasi dalam akad mudharabah. Tujuannya tentu agar mendapatkan keuntungan dari usaha yang akan dijalankan.

Pekerjaan atau Jenis Usaha


Pekerjaan atau usaha perdagangan merupakan kontribusi pengelola (mudharib) dalam kontrak mudharabah yang disediakan oleh
pemilik modal. Pekerjaan dalam kaitan ini berhubungan dengan manajemen kontrak mudharabah dan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan oleh kedua belah pihak dalam transaksi.
- A Salim H.Entrep.Mqa
Syarat Mudharabah
Adapun syarat-syarat dalam akad mudharabah adalah sebagai berikut:

1. pemilik modal (shihabul maal) maupun pengelola (mudharib) haruslah baligh dan berakal sehat. Tidak mungkin
akad mudharabah terjalin jika salah satunya mengalami gangguan jiwa. Yang melakukan akad mudarabah mampu
menyerahkan atau mengembalikan

2. baik shihabul maal maupun mudharib harus mampu bertindak layaknya sebagai majikan dan wakil. Hal itu karena
mudharib berkerja atas perintah dari pemilik modal dan itu mengandung unsur wakalah yang mengandung arti
mewakilkan. Maka masing-masing pihak memenuhi persyaratan kecakapan wakalah.

3. modal yang diserahkan pemilik modal berbentuk uang tunai, selain uang tunai tidak diperbolehkan. Modal juga
harus jelas jumlahnya, bukan utang dan diserahkan kepada pihak pengelola.

4. sebelum adanya pembagian keuntungan milik bersama, presentase keuntungan dan waktu pembagian harus
disepakati bersama oleh kedua pihak dan dinyatakan dengan jelas. Keuntungan tidak dibagi selama akad masih
berlangsung, kecuali bila kedua pihak sepakat melakukan pembagian keuntungan

5. modal yang sudah diserahkan oleh pemodal akan dikelola pengusaha dan mempunyai hak tanpa campur dari
pihak pemodal.

6. pengelola tidak boleh melakukan mudharabah dengan pihak lain (pihak ketiga) kecuali diizinkan oleh pemilik
modal.

7. kerugian ditanggung sepenuhnya oleh pemodal. Jika yg di sepakati mudhorobah mutlaqoh Pihak pekerja juga
mengalami kerugian meskipun bukan dari modal, tapi dari hasil kerjanya.

8. jenis usaha yang dijalankan oleh pengelola harus jelas, halal dan diketahui oleh pemilik modal.

- A Salim H.Entrep.Mqa
1. Jenis-Jenis Akad Mudharabah
• Akad Mudharabah memiliki karakteristik yang berbeda tergantung dari jenisnya. umumnya terdapat dua
jenis akad mudharabah diantaranya:
• Mudharabah Muqayyadah
• Akad Mudharabah ini memiliki karakteristik yaitu pemilik dana/modal (shahibul maal) memiliki
kewenangan untuk melakukan apa saja atau mengintervensi bisnis yang berjalan agar berhasil dan
sesuai dengan tujuan bisnis yang telah disepakati antar kedua belah pihak.
• Jadi misalkan kamu punya bisnis peternakan ikan, terus kamu melakukan akad mudharabah dengan
salah satu investor. Nah, investor tersebut berhak untuk mengintervensi bisnis kamu sehingga ia dapat
merubah sistem dalam bisnis kamu semisal cara penjualan, rekrutmen sdm, pengelolaan keuangan dan
sebagainya.
• Tapi kamu tetap punya hak untuk mengelola bisnismu kok. Meskipun begitu apa yang akan kamu lakukan
perlu untuk didiskusikan dengan investormu.
2. Mudharabah Mutlaqah
• Lain halnya dengan mudharabah muqayyadah yang mana shahibul maal memiliki hak untuk intervensi
bisnis, pada mudharabah mutlaqah, si shahibul maal tidak memiliki hak untuk mengatur bisnis si
pengusaha.
• Jadi ketika ada kesepakatan akad mudharabah  antara shahibul maal dengan mudharib (pengusaha)
maka kewenangan untuk mengatur usaha 100% adalah hak dari pengusaha. Pemilik modal tidak
memiliki hak untuk mengatur usaha yang ia berikan modal.
( Mudharabah dalam Kondisi Kontemporer )
Perkembangan transaksi mudharabah hingga saat ini memunculkan modifikasi atas akad mudharabah pada
lembaga keuangan syariah (LKS). Akad tersebut dinamakan akad mudharabah musytarakah. Berbeda dengan
dua akad sebelumnya, mudharabah musytarakah adalah penggabungan antara akad mudharabah dengan
akad musyarakah.

- A Salim H.Entrep.Mqa
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai