Lansia
Oleh:
Veronika Nitsae, S.Kep.,NS.,M.Kep
Ekspektasi: Ekspektasi:
menurun meningkat
Faktor risiko: KH: KH: Tindakan: Tindakan:
1. Usia ≥ 65 1. Jatuh dari 1. Menopang Observasi Observasi
tahun (pada tempat tidur berat badan • Identifikasi faktor risiko • Identifikasi adanya keluhan
dewasa) atau 2. Jatuh saat 2. Berjalan jatuh nyeri ata keluhan fisik lainnya
≤ 2 tahun berdiri dengan • Identifikasi risiko jatuh •Identifikasi toleransi fisik
(pada anak) 3. Jatuh saat langkah yang setidaknya sekali setiap melalui ambulasi
2. Riwayat duduk efektif shift atau sesuai dengan • Monitor frekuensi jantung dan
jatuh 4. Jatuh saat kebijakan institusi tekanan darah sebelum memulai
3. Penggunaan berjalan Menurun •Identifikasi faktor ambulasi
alat bantu 3. Nyeri saat lingkungan yang Terapeutik:
berjalan berjalan meningkatkan risiko jatuh • Fasilitasi aktivitas ambulasi
4. Perubahan 4. Kaku pada Terapeutik dengan alat bantu (tongkat, kruk)
fungsi persendian • Orientasi rungan pada •Libatkan keluarga untuk
kognitif pasien dan keluarga membantu pasien dalam
5. Gangguan •Pastikan roda tempat tidur meningkatkan ambulasi
keseimbanga dan kursi roda selalu dalam Edukasi:
n kondisi terkunci • Jelaskan tujuan dan prosedur
•Pasang handrail tempat ambulasi dan prosedur ambulasi
tidur • Anjurkan melakukan ambulasi
•Gunakan alat bantu dini
berjalan • Anjurkan ambulasi sedrhana
Edukasi yang harus dilakukan (mis,
• Anjurkan memanggil berjalan dari tempat tidur ke
perawat jika membutuhkan kursi roda )
bantuan untuk berpindah
• Anjurkan menggunakan
alas kaki yang tidak licin
•Anjurkan berkonsentrasi
untuk menjaga
keseimbangan
Diagnosis keperawatan Gerontik Aktual
Nyeri akut
Nyeri kronis
Gangguan eliminasi urin
Gangguan mobilitas fisik
Gangguan pola tidur
Gangguan memori
Diagnosis keperawatan risiko atau risiko
tinggi
1) Risiko cidera
2) Risiko defisit nutrisi,
3) Risiko intoleran aktifitas,
4) Risiko ketidakberdayaan.
Diagnosis keperawatan promosi kesehatan
1) Kesiapan peningkatan tidur
2) Kesiapan peningkatan eliminasi urin
3) Kesiapan peningkatan nutrisi
4) Kesiapan peningkatan keseimbangan cairan
Diagnosis keperawatan Promosi kesehatan
Promosi kesehatan, contoh :
a) Kesiapan meningkatkan nutrisi
b) Kesiapan meningkatkan komunikasi
c) Kesiapan meningkatkan pembuatan keputusan
L uaran Keperawatan
Specific
Mengatasi disgnosis tertentu
Jelas
Singkat
Fokus
Measureable
Dapat di ukur
Dapat diobservasi
Dapat dilihat\
Dapat diraba
Achievable
Dapat dicapai
Realistic
Dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah
Timed
ada batas waktu
Penerapan Luaran Keperawatan
Contoh:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan sela 3 jam maka bersihan jalan
napas meningkat, dengan kriteria hasil:
Batuk efektif meningkat
Produkdi sputum menurun
Mengi menurun
Frekuensi napas 12-20 x/mnt
Contoh kasus
Studi kasus: Hasil pengkajian pada seorang lansia
didapatkan keluhan saat ini, yaitu pusing, badan
rasanya capek semua dan tidak bisa tidur. Hasil
pemeriksaan fisik tekanan darah 160/100 mmHg, nadi
90 x/mnt, badan lemah, mata merah dan wajah sayu.
Kebutuhan fisiologis
Menentukan perkembangan kesehatan klien,
Menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas asuhan
keperawatan yang diberikan,
Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan,
Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun
siklus baru dalam proses keperawatan,
Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab
dalam pelaksanaan keperawatan
Jenis Evaluasi
Evaluasi formatif dilakukan sesaat setelah perawat
melakukan tindakan pada lansia.
Evaluasi hasil/sumatif: menilai hasil asuhan
keperawatan yang diperlihatkan dengan perubahan
tingkah laku lansia setelah semua tindakan
keperawatan dilakukan
Contoh:
S : Lansia mengatakan sudah menghabiskan
makanannya
O : Porsi makan habis, berat badan naik, semula
BB=51 kg menjadi 52 kg
A : Tujuan tercapai
P : Rencana keperawatan dihentikan