Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. P.S DAN Ny. J.

D DENGAN MASALAH GANGGUAN HALUSINASI


PENDENGARAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS  HALIWEN

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi Keperawatan Universitas Timor
 
 

OLEH
ELFRIDA MEA
61190013

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIMOR
ATAMBUA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

Halusinasi adalah salah satu bentuk gangguan kesehatan pada pasien


halusinasi yang berupa sindrom atau pola psikologis atau pola
perilaku yang penting secara klinis, terjadi pada individu dan sindrom
itu dihubungkan dengan adanya distress (APA, 1994 dalam Prabowo,
2014).
Dermawan dan Rusdi, (2013) mendefinisikan halusinasi pendengaran
adalah klien mendengar suara- suara yang tidak berhubungan
LATAR dengan stimulasi nyata yang orang lain tidak mendengarnya.
BELAKANG
Berdasarkan data WHO (2018) prevalensi kejadian gangguan mental,
mental kronik dan parah yang menyerang 21 juta jiwa dan secara
umum terdapat 23 juta jiwa di seluruh dunia, ≥ 50% jiwa
Prevalensi pasien dengan gangguan jiwa di Indonesia tahun 2013
sebanyak 1,7 Per mil (Riskesdas, 2018). Berdasarkan data
DINKES Kabupaten Belu, tahun 2019, 165 orang, tahun 2020, 165
orang, dan tahun 2022, 185 orang.
Diwilayah Kerja Puskesmas Haliwen tahun 2019, 20 orang, tahun
2020, 20 orang, dan tahun 2021, 20 orang.
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh
pasien yang mengalami halusinasi
pendengaran adalah dapat melakukan
tindakan bunuh diri atau mencederai
diri sendiri (suicide), misalnya
membunuh/mencederai orang lain dan
bahkan merusak lingkungan sekitar.

LANJUTAN
Upaya yang dilakukan perawat jiwa
untuk mengatasi penderita gangguan
jiwa, kususnya masalah halusianasi
pendengaran yaitu memberikan
asuhan keperawatan pada orang
dengan gangguan jiwa yang meliputi
SP 1, SP 2, SP3 dan SP 4.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Halusinasi (Terdapat pada hal. 6)


2. Proses Keperawatan (Terdapat pada hal. 13)
BAB III
METODE PENELITIAN

Desain yang digunakan adalah studi kasus, yaitu studi yang mengeksplorasikan
suatu masalah atau fenomena dengan batasan terperinci, berdasarkan
pengambilan data yang mendalam dan digunakan sebagai sumber informasi.
Desain penelitian
Studi kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau individu. kasus ini
untuk mengeksplorasi masalah Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Masalah Gangguan Halusinasi Pendengaran Di Puskesmas Haliwen.

Batasan istilah yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan pada


Batasan istilah pasien dengan masalah gangguan halusinasi pendengaran di Puskemas
Haliwen.

Subjek yang diteliti dalam studi kasus ini adalah 2 orang yang mengalami
Participan
gangguan jiwa dengan masalah halusinasi pendengaran.
Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Haliwen pada tanggal 03
Lokasi dan penelitian Januari ­- 15 Januari 2023.

1. Wawancara merupakan (hasil anamnesis berisi tentang identitas


pasien, keluhan utama, penyakit sekarang, dahulu, keluarga) sumber
data dari klien, keluarga, perawat lainnya.
Pengumpulan data 2. Observasi dan pemeriksaan fisik merupakan pendekatan IPPA
(inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi) pada sistem tubuh pasien.
3. Studi dokumentasi merupakan hasil dari pemeriksaan diagnostik dan
data lain yang relevan.
Uji keabsahan data bertujuan untuk menguji kualitas data atau informasi yang
diperoleh dalam penelitian sehingga menghasilkan data dan validasi tinggi.
Disamping integritas penelitian (Karena peneliti menjadi instrument utama).
Uji keabsahan data dilakukan dengan dua cara yaitu :
Uji keabsahan data 1. Memperpanjang waktu pengamatan/tindakan
2. Sumber informasi tambahan menggunakan triagulasi dari tiga sumber data
utama yaitu: pasien, perawat, dan keluarga klien yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.

Analisa data di lakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data


sampai dengan semua data terkumpul.
1. Pengumpulan data : Data yang dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara,
observasi, dan dokumen), hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan
Analisa data kemudian di saling dalam bentuk transkrip (catatan instruktur).
2. Mereduksi Data
3. Penyajian Data
4. Kesimpulan
Adapun etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Informed consent (persetujuan menjadi klien)
Etika Penelitian 2. Anonimity (tanpa nama)
3. Confidientiality (kerahasiaan)
4. Beneficience (manfaat)
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 03 Januari 2023 sampai dengan 15
Januari 2023, Tn. P.S dan Ny. J.D. Pada Bab ini penulis akan membahas
tentang kesenjangan teori dan pengalaman nyata praktek Asuhan
Pengkajian Keperawatan Jiwa pada klien yang dilakukan pada klien 1 dan 2 yang sama-
sama mengalami masalah kesehatan jiwa yaitu halusinasi pendengaran di
wilayah kerja Puskesmas Haliwen.

Identitas Klien I Klien II


Nama Tn. P.S Ny. J.D
Umur 60 Tahun 44 Tahun
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
Identitas Klien Alamat Weliurai Salimagu
Agama Khatolik Khatolik
Pendidikan Tidak sekolah Tidak sekolah
Pekerjaan Petani IRT (Ibu rumah tangga)
Tanggal Pengkajian 06 Januari 2023 06 Januari 2023
Penanggung jawab Ny. P.F (istri) Tn. A.D (suami)
Data Masalah Keperawatan
Klien I: Tn. P.S
DS:  
Tn. P. S mengatakan mendengar suara-suara 3x dalam 1 hari yang
isinya berupa suara yang menghasutnya untuk mondar mandir dan
mendengar suara-Suara tersebut muncul pada saat pasien sedang Gangguan Persepsi Sensori :
sendiri waktu siang dan malam hari.
Halusinasi Pendengaran
DO:
Pasien mengatakan merasa kesal dengan orang yang sering iya dengar.

Analisa Data Klien II : Ny. J.D


DS:
Ny. J. D mengatakan mendengar suara-suara 2x dalam 1 hari yang  
isinya berupa suara yang menghasutnya untuk mondar mandir dan
mendengar suara memukul dinding. Suara tersebut muncul pada saat Gangguan Persepsi Sensori :
pasien sedang sendiri waktu siang dan malam hari.
  Halusinasi Pendengaran
DO:
Pasien mengatakan iya merasa kesal dengan orang yang sering iya
dengar.
Diagnosa
Keperawatan Gangguan persepsi sensorik : Halusinasi Pendengaran
SP Untuk Pasien SP Untuk Keluarga

SP1: Untuk pasien Sp 1. Untuk keluarga


1) Membina  hubungan saling percaya 1) Membina hubungan saling percaya
2) Obsevasi tanda-tanda vital 2) Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
3) membantu pasien untuk mengenal (isi, jenis, waktu, pasien
frekuensi dan situasi yang menimbulkan halusinasi 3) Jelaskan pengertian tanda dan gejala yang dialami pasien,
4) mengajarkan  serta proses terjadinya halusinasi
pasien menghardik halusinasi 4) Jelaskan cara merawat pasien
Intervensi 5) menganjurkan pasien untuk memasuki cara menghardik ke SP 2. Untuk keluarga
Keperawatan dalam jadwal hariannya bila mendengar bisikan-bisikan atau 5) Latih keluarga untuk memperhatikan cara merawat pasien
mendengar suara-suara tersebut halusinasi
SP2: Untuk pasien 6) Latih keluarga melakukan cara merawat pasien halusinasi
6) Evaluasi jadwal harian pasien
7) Bantu pasien mengalihkan halusinasinya dengan bercakap-
cakap dengan orang lain
8) Anjurkan pasien untuk memasukan kegiatannya kedalam
jadwal hariannya
Hari/Tanggal Tindakan

Hari Pertama SP 1 Untuk pasien


Selasa, 03 Januari Pukul 10:30 Wita
2023 1) Membina hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien seperti menyapa
pasien sambil berjabatangan, memperkenalkan nama dan menjelaskan tujuan
Pukul 10:40 Wita
2) Mengukur TTV:
Implementasi TD: 120/80 mmHg
Keperawatan N: 98x/mnt
RR: 20x/mnt
Pukul 10:50 Wita
3) Bantu pasien untuk mengenal halusinasinya, jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi
Pukul 11:00 Wita
4) Melatih pasien untuk menghardik halusinasi
Pukul 11:10 Wita
5) Menganjurkan pasien menghardik halusinasi
6) Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam kegiatan
hariannya
Hari/Tanggal Tindakan
Hari kedua Sp 1 Untuk keluarga
Rabu 04 Januari 2023 Pukiul 10:20 Wita
  1) Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien halusinasi
Pukul 10:35 Wita
2) Menjelaskan pengertian tanda dan gejala yang dialami pasien serta proses terjadinya halusinasi
Pukul 10:45 Wita
3) Menjelaskan cara-cara merawat pasien

Lanjutan Hari ketiga SP 2 Untuk pasien


Kamis 05 Januari Pukul 09:30 Wita
2023 1) Mengobservasi Tanda-tanda vital
TD: 110/80 mmHg
N: 98x/mnt
RR: 20x/mnt
2) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Pukul 09:45 Wita
3) Melatih pasien mengendalikan halusinasinya dengan cara becakap-cakap dengan orang lain
Pukul 10:00 Wita
4) Menganjurkan pasien untuk memasukkan dalam jadwal kegiatan hariannya
SP 2 Untuk keluarga
Pukul 10:20 Wita
5) Melatihkan keluarga mempraktekkan cara merawat pasien halusinasi 
Pukul 10:30 Wita
6) Melatih keluarga cara merawat pasien halusinasi
 
Hari/Tanggal Tindakan
Hari /keempat SP 3 Untuk pasien
Jumat 06 januari 2023 Pukul 09:30 Wita
1) Mengobservasi tanda-tanda vital
TD: 120/90 mmHg

Lanjutan
Nadi: 98x/mnt
RR:20x/mnt
2) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
Pukul 09:40 Wita
3) Melatih pasien mengendalikan halusinasinya dengan melakukan kegiatan
Pukul 10:00 Wita
4) Menganjurkan pasien untuk memasukkan dalam jadwal kegiatan

Hari/Tanggal Evaluasi
Hari Pertama SP 1 Untuk pasien

Evaluasi Selasa, 03 Januari 2023 Pukul 14:00 Wita

Keperawatan   S:
  Pasien mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan atau mendengar suara-suara yang menyuruh pasien untuk berbicara terus
menerus.
- Jenis halusinasi, halusinasi pendengaran.
- Isi  halusinasi,  seperti sering mendengar bisikan-bisikan atau mendengar suara-suara yang menyuruh pasien untuk berbicara terus
menerus.
- Waktu: dipagi dan sore hari
- Frekuensi: hilang muncul
- Situasi: saat pasien menyendiri
O:
- Pasien mempraktikan cara menghardik halusinasi dengan cara: sebagai berikut” saat suara itu muncul, langsung bapak bilang, pergi-pergi kamu itu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi.
- Pasien mampu memperkenalkan dirinya
- Pasien bisa mengerti apa yang dikatakan
- Pasien bisa menyebut nama perawat
- pasien mendengar bisikan tersebut maka pasien bertingkah sepertri anak kecil sering berbicara sendiri ketawa, dan marah-marah
- Tanda-tanda vital
TD:120/80 mmHg
Nadi: 98x/mnt
RR: 20x/mnt
A:
Pasien masih mengalami halusinasi pendengaran

Lanjutan  
P:
Intervensi SP1 dipertahankan
 

Hari kedua Sp 1 Untuk keluarga


Rabu 04 Januari 2023
Pukul 14:00 Wita
 
S:
- Keluarga mengatakan paham tentang halusinasi dan mampu menerapkan cara-cara merawat pasien
O:
- Keluarga bisa mengenal nama perawat
- keluarga mengerti tujuan perawat
- keluarga bisa mengerti apa yang dikatakan perawat
- keluarga mampu menyebutkan pengertian tanda dan gejala serta proses terjadinya halusinasi
- Tanda-tanda vital
TD: 120/80 mmHg
Nadi: 98x/mnt
RR: 20x/mnt
A:
Keluarga mengenali masalah halusinasi pendengaran
P:
Intervensi Sp1 keluarga dipertahankan 

Lanjutan Hari SP 2 Untuk pasie


ketiga : Pukul 14:00 Wita
Kamis 05 S:
Januari - Pasien mengatakan telah memasukkan cara menghardik halusinasi kedalam jadwal kegiatan hariannya
2023 - Pasien mengatakan bisa mengendalikan halusinasinya dengan cara bercakap-cakap dengan keluarga dan teman-temannya
- Disaat suara itu muncul bapak langsung minta tolong mama atau adik untuk bercerita dengan bapak, bapak bilang ke mama atau adik ayo mama
kita cerita bapak mulai dengar suara itu lagi.
O:
- Pasien tampak mempraktekkan cara mengendalikan halusinasinya dengan cara: minta tolong mama atau kakak yang ada dirumah sini untuk ajak
bercerita disaat bapak mulai mendengar suara-suara yang muncul.
- Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara berbincang-bincang dengan tetangga sekitaran dan keluarga
- Mengukur tanda-tanda Vital
TD: 120/90 mmHg
Nadi: 98x/mnt
RR: 20x/mnt
A:
Pasien masih mengalami halusinasi pendengaran.
 
P:
Intervensi SP 2 pasien dipertahankan.
 
SP 2 Untuk keluarga
S:
- Keluarga pasien mengatakan paham dengan cara merawat pasien
O:
Lanjutan - Keluarga mampu merawat pasien halusinasi
A:
Keluarga mengenali masalah halusinasi pendengaran
P:
Intervensi SP 2 untuk keluarga dipertahankan
Hari /keempat SP 3 Untuk pasien
Jumat 06 Pukul 14:00 Wita
januari 2023 S:
- Pasien mengatakan sudah memasukkan cara bercakap-cakap dengan orang lain dalam jadwal hariannya
- Pasien mengatakan bisa mengendalikkan halusinasinya dengan cara melakukan aktivitas dirumah seperti tofa kebun, ditemani istri dan juga
membersihkan halaman rumah.
O:
- Pasien tampak melakukan aktivitas untuk mengendalikan halusinasinya
- Tanda-tanda vital
TD: 120/90 mmHg

Lanjutan Nadi: 98x/mnt


RR: 20x/mnt
A:
Pasien masih mengalami halusinasi pendengaran
P:
- Intervensi SP 3 Untuk pasien dipertahankan
 
BAB V
PENUTUP
Setelah melakukan Asuhan Keperawatan pada Tn. P.S dan Ny. J.D dengan masalah Halusinasi
Kesimpulan pendengaran selama 4 hari dengan menggunakan proses keperawatan yang terdiri dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, Pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi.

1. Bagi Puskesmas
Meningkatkan kontrol atau monitoring dan evaluasi serta follow up pada pasien yang mengalami
gangguan jiwa.
2. Bagi pasien dan Keluarga
Mendampingi dan merawat pasien dengan membuat jadwal kegiatan harian, kontrol dan minum
Saran obat secara teratur untuk mengatasi munculnya gangguan jiwa seperti halusinasi.
3. Bagi Instansi Pendidikan
Menambah referensi kesehatan jiwa berupa buku keperawatan jiwa dan meningkatkan
pendidikan kesehatan khususnya keperawatan jiwa.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan terapi komplementer untuk mengatasi masalah
keperawatan pada pasien gangguan jiwa khususnya yang mengalami halusinasi pendengaran.

Anda mungkin juga menyukai