OLEH
ELFRIDA MEA
61190013
LANJUTAN
Upaya yang dilakukan perawat jiwa
untuk mengatasi penderita gangguan
jiwa, kususnya masalah halusianasi
pendengaran yaitu memberikan
asuhan keperawatan pada orang
dengan gangguan jiwa yang meliputi
SP 1, SP 2, SP3 dan SP 4.
BAB II
PEMBAHASAN
Desain yang digunakan adalah studi kasus, yaitu studi yang mengeksplorasikan
suatu masalah atau fenomena dengan batasan terperinci, berdasarkan
pengambilan data yang mendalam dan digunakan sebagai sumber informasi.
Desain penelitian
Studi kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau individu. kasus ini
untuk mengeksplorasi masalah Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Masalah Gangguan Halusinasi Pendengaran Di Puskesmas Haliwen.
Subjek yang diteliti dalam studi kasus ini adalah 2 orang yang mengalami
Participan
gangguan jiwa dengan masalah halusinasi pendengaran.
Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Haliwen pada tanggal 03
Lokasi dan penelitian Januari - 15 Januari 2023.
Lanjutan
Nadi: 98x/mnt
RR:20x/mnt
2) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
Pukul 09:40 Wita
3) Melatih pasien mengendalikan halusinasinya dengan melakukan kegiatan
Pukul 10:00 Wita
4) Menganjurkan pasien untuk memasukkan dalam jadwal kegiatan
Hari/Tanggal Evaluasi
Hari Pertama SP 1 Untuk pasien
Keperawatan S:
Pasien mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan atau mendengar suara-suara yang menyuruh pasien untuk berbicara terus
menerus.
- Jenis halusinasi, halusinasi pendengaran.
- Isi halusinasi, seperti sering mendengar bisikan-bisikan atau mendengar suara-suara yang menyuruh pasien untuk berbicara terus
menerus.
- Waktu: dipagi dan sore hari
- Frekuensi: hilang muncul
- Situasi: saat pasien menyendiri
O:
- Pasien mempraktikan cara menghardik halusinasi dengan cara: sebagai berikut” saat suara itu muncul, langsung bapak bilang, pergi-pergi kamu itu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi.
- Pasien mampu memperkenalkan dirinya
- Pasien bisa mengerti apa yang dikatakan
- Pasien bisa menyebut nama perawat
- pasien mendengar bisikan tersebut maka pasien bertingkah sepertri anak kecil sering berbicara sendiri ketawa, dan marah-marah
- Tanda-tanda vital
TD:120/80 mmHg
Nadi: 98x/mnt
RR: 20x/mnt
A:
Pasien masih mengalami halusinasi pendengaran
Lanjutan
P:
Intervensi SP1 dipertahankan
1. Bagi Puskesmas
Meningkatkan kontrol atau monitoring dan evaluasi serta follow up pada pasien yang mengalami
gangguan jiwa.
2. Bagi pasien dan Keluarga
Mendampingi dan merawat pasien dengan membuat jadwal kegiatan harian, kontrol dan minum
Saran obat secara teratur untuk mengatasi munculnya gangguan jiwa seperti halusinasi.
3. Bagi Instansi Pendidikan
Menambah referensi kesehatan jiwa berupa buku keperawatan jiwa dan meningkatkan
pendidikan kesehatan khususnya keperawatan jiwa.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan terapi komplementer untuk mengatasi masalah
keperawatan pada pasien gangguan jiwa khususnya yang mengalami halusinasi pendengaran.