Psiko

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI KEPERAWATAN

TRANSKULTURAL DALAM
BERBAGAI MASALAH
KESEHATAN PASIEN
KELOMPOK 6 :
- SIFFA NUR AULIANA
- SISILIA ALFIRA VIVIANTI
- SITI MELIANA PUTRI
- SUCI MELIANA MUSTIKA
- SUHAEBAH WULANSARI
- WIDYA SUCI DHARMAWATI
- YENI NURFITRIYANI
- YUHENI
keperawatan
transkultural dalam
berbagai masalah
kesehatan pasien
Aplikasi keperawatan transkultural pada pasien dengan masalah kesehatan
mental

Kesehatan mental dan jiwa pasien merupakan salah satu aspek yang harus
diperhatikan dalam pemberian asuhan keperawatan. Proses intervensi yang
dilakukan perawat memberikan hasil akhir yang baik kepada kesehatan jiwa
pasien. Penerapan culture care preservation ditujukkan dengan menghargai
keyakinan keluarga pasien terhadap budaya tersebut, namun perawat selalu
berusaha memberikan kesempatan pasien untuk pasien tidak merasa terabaikan,
sehingga meningkatkan status kesehatannya. Selanjutnya penerapan culture care
accomodation ditunjukkan dengan negoisasi yang dilakukan perawat untuk
menyadarkan pasien agar menerima kondisinya dan tidak menutup diri dari
lingkungannya. Sedangkan penerapan culture care repatterning ditunjukkan
dengan sikap empati perawat pada pasien
Aplikasi
keperawatan
transkultural
Aplikasi keperawatan transkultural dapat dilakukan pada anak
dalam mendukung Asuhan Keperawatan yang komprehensif

pada transkultural
anak dapat memfasilitasi
dengan memperhatikan nilai-nilai dan budaya yang dianut oleh
keluarga. Teori keperawatan
bagi prematur dalam memenuhi kebutuhan perilaku tidur terjaga
dan tercapainya perilaku tidur tenang serta lebih lama. Teori ini
dapat memfasilitasi interaksi yang baik antara orang tua dan
bayinya melalui penerapan Evidence Based Nursing Practice
(EBNP) pemberian stimulasi Biological Maternal Sounds
(BMS).
PEDOMAN DALAM
MENGAPLIKASIKAN ASUHAN
KEPERAWATAN
1. Selalu
memperlakukan pasien
TRANSKULTURAL
2. Sebagi perawat harus
memahami, mengenali,
3. Harus bisa
menggabungkan
dengan hormat. dan membiasakan diri berbagai simbol dan
4. Seorang perawat dengan berbagai adat praktek budaya ke
harus mampu dan kepercayaan dalam rencana asuhan
melepaskan berbagai kelompok budaya. keperawatan pasien.
stereotipe kultur yang
terkadang belum tentu 6. Perawat harus mampu 7. Perawat harus mampu
tepat. menerjemahkan atau mempelajari bagaimana
mencari tenaga penerjemah pasien memandang
5. Perawat harus selalu
untuk pasien yang tidak kesehatan, penyakit,
meletakkan kertas dan memiliki kemampuan kesedihan, kebahagiaan
pensil disisi tempat tidur bahasa Indonesia yang baik. serta sistem pelayanan
pasien. kesehatan.
PEDOMAN UNTUK MELAKUKAN
KOMUNIKASI
YANG HARUS ANTAR BUDAYA
0
DILAKUKAN :
0 0 0
1 2 3 4

Jangan lupa bahwa Kita memiliki Jika kita sudah Secara aktif
sikap dan pikiran memiliki pemahaman melakukan berbagai
kita sendiri sudah
terbuka terhadap secara konsep dan praktik mendengar
yakin dengan teoritis komunikasi dan membuat
budaya yang kita apapun, terlebih agar apa yang sudah semacam kontrak
miliki. untuk mempelajari dipahami tidak hanya waktu saat melakukan
berbagai hal yang sampai sebatas komunikasi antar
baru. konsep saja budaya.
LANJUTAN…..
05 07
Secara mandiri melakukan Jangan pernah lupa
proses eksplorasi atas berbagai memperhatikan komunikasi
pola komunikasi kelompok yang
non verbal yang secara
diajak bekerja sama.
tidak langsung ataupun
langsung.

06 08
Ketika sedang
Harus memiliki sikap
menghormati, terutama hormat berkomunikasi, maka
pada berbagai keputusan orang jangan melepaskan diri dari
lain untuk terlibat dalam proses konteks komunikasi.
komunikasi. Perhatikan elemen penting
dalam kalimat yang
dikeluarkan seperti 5W1H.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai