Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 2

TUTORIAL
FARMAKOTERAPI
Non-ST Elevation Myocardial
Infarction (NSTEMI)
Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) adalah adanya
ketidakseimbangan antara permintaan dan suplai oksigen ke
myocardium terutama akibat penyempitan arteri coroner atau
penurunan aliran darah coroner secara tiba-tiba sehingga menyebabkan
iskemia myocardium lokal. Iskemia yang bersifat sementara akan
menyebabkan perubahan reversible pada tingkat sel dan jaringan .
Kasus
Tn. A 49 Tahun masuk ke ICU dengan keluhan sesak dan
nyeri dada. Gejala tersebut dirasakan pasien 1 jam yang
lalu, nilai hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium adalah
sebagai berikut : TD 149/90 mmHg, Respiration Rate 26
kali/menit , kecepatan Nadi 115 kali/menit, suhu 36,6
derajat celcius, troponin 0,1 ng/ml kolesterol total 276
mg/dl, LDL C 195 mg/dl, HDL 38 mg/dl , trigliserida 110
mg/dl. Hasil EKG menunjukan terdapat depresi pada
gelombang ST. Pasien didiagnosis mengalami N-STEMI
Patofisiologi
NSTEMI biasa disebabkan oleh plak atheroma yang
dicetuskan oleh Aterosklerosis. Aterosklerosis adalah suatu
penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah arteri coroner
yang menyebabkan gangguan aliran oksigen dan darah ke
daerah miokardium (otot jantung). Ketika terjadi penyakit ini,
terjadi sumbatan dalam pembuluh darah arteri sehingga
jantung akan memaksakan diri bekerja lebih cepat untuk
memompa darah dan oksigen sehingga beban kerja bertambah.
Hal tersebut mengakibatkan otot jantung menjadi mengalami
kerusakan yang akan berakibat pada keluarnya serabut kecil
kerusakan otot-otot jantung. Sehingga ketika diperiksa kadar
Troponin I nya, maka akan terdeteksi kadarnya. Yang
menandakan adanya gangguan pada miokardium pasien
Maksud nilai
Nilai pemeriksaan fisik dan
laboratorium yang tidak normal

 Tekanan darah 149/90 mmHg


Tekanan darah, respiration rate, menunjukan hipertensi
kecepatan nadi, kolesterol  Respiration rate lebih dari 20 kali/ menit
untuk orang dewasa menunjukan adanya
total, LDL gangguan pada proses pernapasan normal
 Kecepatan nadi lebih dari 100 kali/menit
menunjukan takikardi
 Kolesterol total lebih dari 200 mg/dl
menunjukan pasien mengidap kolesterol
 Kadar LDL lebih dari 150 mg/dl
menunjukn kadar LDL lebih tinggi dari
HDL memperjelas pasien mengidap
kolesterol
Kenapa digunakan obat tersebut
Menurut guidelines American Hearth Association
penggunaan obat yang bisa digunakan untuk pasien tsb
dalam hal management kolesterol yakni Obat Anti
Iskemik dan Analgesik, seperti golongan atorvastatin
dapat menurunkan LDL hingga 50%.
Pasien tersebut mengidap hipertensi sehingga terapi
farmakologi yang diberikan intravenous nitroglycerin
dapat digunakan untuk hipertensi. Nitrat oral atau topikal
jadi alternatif bagi pasien yang tidak memiliki iskemia
refrakter tidak boleh diberikan pada pasien hipotensi dan
menerima inhibitor fosfodiesterase diberikan hati-hati
pada pasien dengan infark ventrikel kanan
Golonga Contoh obat Mekanis Catatan Keha
n obat me Obat milan
Statin Rosuvastatin Mengham 1. Efek samping utama statin X
atovarastatin bat enzim adalah rhabdomiolisis
simvastatin HMG- terutama jika dikombinasi
lovastatin CoA dengan obat yang
pravastatin reduktase, memiliki transporter sama
fluvastatin sehingga di OATP1B1
pitavastatin mengham 2. sebagian besar statin harus
bat dikonsumsi malam akibat
sintesis efek kerjanya yang singkat
kolesterol 3. atorvastatin dan
dari jalur rosuvastatin dapat
novo dikonsumsi siang
menjelang sore karena
waktu paruhnya panjang
4. statin pada ibu hamil
termasuk kategori C

Source : Expert Pharmacist. Edisi 6. 2021.


Pasien tersebut pun mengidap hipertensi sehingga dapat digunakan pula obat intravenous
nitroglyserin, nitrat oral/ topikal dapat dijadikan alternatif bagi pasien yang memiliki iskemia refrakter
Note : tidak boleh diberikan pada pasien hipotensi dan menerima inhibitor fosfodiesterase diberikan
hati-hati pada pasien dengan infark vertikel kanan
Non farmakologi Monitoring & follo up

 Lifestyle  Rutin mengecek tekanan


 Smooking cessation darah dan memonitoring
 Diet nutrition
kadar kolesterol
 Tepat waktu dan teratur
 Aktivitas fisik
dalam mengkonsumsi obat
Tujuan terapi

Memperbaiki quality of
life, terjadi penurunan
kadar kolesterol, terjadi
penurunan tekanan darah

Anda mungkin juga menyukai