2. Azizah Meihana
NIM : 22011281
3. Friskha Hapsari
NIM : 22011301
4. Khonsa Syahidah
NIM : 22011179
PSIKOLOGI MASA
PENCERAHAN
ketika islam mengalami kemunduran pada tahun 1400-an,dan otoritas
gereja mulai mengalami penurunan,eropa kemudian justru mengalami
kebangkitan.
kebangkitan Eropa pada tahun 1450 sampai dengan 1600-an biasa
disebut dengan masa pencerahan atau renaisance atau enligthment.
KONTRIBUSI PERADABAN
ISLAM TERHADAP RENAISANCE
Kontribusi peradaban islam terhadap peradaban dunia,,khususnya renaissance,ternyata tidak diakui oleh semua kalangan. Sebagian
kalangan meyakini bahwa peradaban islam memiliki kontribusi besar terhadap renaissance yang terjadi di barat,sedangkan sebagiannya
lagi justru mengelaknya.
Essa menyebutkan beberapa alasan yang menyebabkan sebagian kalangan meragukan kontribusi peradaban islam tersebut,yaitu
klaimnya sering kali didasarkan pada penelitian yang kurang mendalam,kondisi dunia islam saat ini yang kurang
menggembirakan,dan wacana akademik di dunia barat yang memang cenderung eurochentris.
El dewani menyebutkan kehadiran islam di tanah barat memang tidaklah sederhana. ketika dua peradaban yang memiliki gaya hidup
dan gaya berpikir yang berbeda bertemu,maka konflik,prasangka,dan perasaan negatif tentu bukanlah sesuatu yang mudah
dihindari.
El Dewani bahkan menjelaskan panjang lebar mengenai bukti-bukti bahwa peradaban islam berkontribusi terhadap renaissance,seperti
dalam ilmu filsafat,humanisme,ilmu pengetahuan,perdagangan,pertanian,seni,industri ataupun arsitektur.
Seperti menemukan warisan yang sudah lama hilang,masyarakat eropa kemudian terhubung kembali dengan pemikiran pemikiran filsuf
yunani kuno,sekaligus mendapatkan pengembangan yang luar biasa dari dunia islam.
Menurut Saliba terdapat beberapa kemiripan pemikiran mengenai lunar model antara ibn al shatir pada tahun 1375 dan coppernicus
pada tahun 1543 yang merupakan salah satu pemikiran yang berpengaruh pada awal awal terjadinya renaissance.
TOKOH- TOKOH PENCETUS
RENAISSANCE
1. Renaisanse disebut-sebut berawal dari ide-idenya Francesco Petrarch (1304-1374), Petrarch sendiri merupakan seorang
humanis, penulis puisi, berpendidikan, dan moralis berkebangsaan Italia. Pemikirannya memang tidak terlalu orisinil, tapi
cukup membuka jalan bagi pemikir pemikir yang datang setelahnya, seperti Copernicus, Kepler, dan Galileo (Hergenhahn
2009).
2. Giovanni Pico (1463-1494) dan Desiderius Erasmus (1466-1536), dan Martin Luther (1483-1546). Pico menyampaikan
pandangan bahwa manusia bersifat unik, dan memiliki kebebasan untuk Bertindak, tidak seperti malaikat ataupun binatang
3. Michel de Montaigne (1533-1592) merupakan seorang yang paling berani meragukan apa pun. la meragukan rasionalitas
teologi Katolik dan Protestan, namun tidak percaya bahwa manusia lebih superior daripada binatang
TOKOH- TOKOH PENCETUS
RENAISSANCE
4. Juan Luis Vives (1492-1540 M)
Pemikiran Petrach, Pico, Erasmus, ataupun Luther tampak belum banyak bersentuhan dengan topik-topik psikologi secara
spesifik. Salah satu tokoh pada masa ini yang disebut oleh Watson (Viney & King, 2003), sebagai tokoh yang layak disebut
sebagai penggagas awal psikologi modern adalah Juan Luis Vives (1492-1540), bagi Vives (Viney & King, 2003), emosi
seseorang dipengaruhi oleh tempramen dan lingkungan dan dalam hal ini terdapat individual differencies: prinsip asosiasi
dianggapnya sebagai sesuatu yang penting dalam pemrosesan kognitif.
5. Menurut Vives (Skelton, 1996), memori manusia terdiri dari dua fungsi, yaitu memahami (comprehension) dan menyimpan
(retention), atau to ground to retain yang keduanya bisa dibantu dalam proses belajar, seperti membaca keras, mnemonic, dan lain-
lain..
Selain itu, Vives pun berbicara tentang kebijaksanaan. Menurutnya (Skelton, 1996), kebijaksanaan hanya akan diperoleh jika kita
mengingat dan mempelajari pengalaman-pengalaman yang pernah dilalui.
Yang menarik, orang yang pengalamannya tidak luas, atau abai terhadap pengetahuan yang diperolehnya dari pengalamannya,
menurut Vives, orang tersebut tidak akan sampai kepada kebijaksanaan.
GEOSENTRIS VS
HELIOSENTRIS
Renaisance salah satunya ditandai dgn revolusi sains, khusunya bidang astronomi yaitu terdapatnya pergeseran pemikiran dari
teori geosentris menuju teori heliosentris.Nicolaus Copernicus ( 1473-1543 ) menyampaikan gagasan menjadi heliocentric theory
yaitu gagasan yang berbunyi bahwa bumi bergerak pada orbitnya, dan mengelilingi matahari.
Greenwood (2009) dan saliba (2007) , Gagasan heleosentris sebenernya sudah disampaikan oleh aristarchus (310-230 SM) dan
memiliki kemiripan dengan apa yg di sampaikan oleh Al shatir pada tahun 1375 M Copernicus sendiri bahkan mengakui bahwa
teorinya berasal dari philolaus yang hidup pada tahun 480- an .
Johannes Kepler (1571-1630) ataupun Galileo Galilei (1564-1642) dan isac Newton (1624-1727) . Mereka memiliki pemikiran
yang sama bahwa alam semesta ini bisa dipahami oleh manusia , bertentangan dengan padangan skolastik yang menyebutkan
bahwa tuhan-lah yang mungkin memahaminya.
Kepler mengoreksi pendapat Copernicus bahwa jalur planet dalam mengelilingi matahari bukan melingkar, tapi berbentuk
elips.
Pikiran Galileo dengan psikologi antara lain bahwa Indra tidak cukup memadai dalam mencari kebenaran. Kebenaran mutlak
dicari melalui penjelasan rasional yaitu penjelasan matematis.
EMPIRISME
Empirisme merupakan pemikiran yang menyatakan bahwa pengetahuan manusia hanya bisa
diperoleh dengan observasi dan pengalaman. Empirisme bersumber dari pemikiran Aristoteles yang
kemudian dikembangkan oleh Bacon Hobes Locke Hume.
• Sumber Pengetahuan
Kant menunjukkan kesetujuannya terhadap empirisme Hume, tapi di lain sisi, ia pun mengkritiknya; demikian juga terhadap
rasionalisme Descartes. Bagi Kant memilih salah satunya merupakan sesuatu kekeliruan dan kepalsuan. Rasionalisme keliru
karena terlalu menekankan pada pengetahuan deduktif-matematis serta menapikkan pengetahuan empiris, sedangkan empirisme
Hume terlalu fokus pada pengalaman, dan menapikkan pengetahuan apriori.
pada awal abad ke-19, August Comte menyampaikan pemikirannya yang kemudian dinamai
dengan positivism. Positivisme Comte lebih menekankan pada pengalaman indrawi sebagai
sumber pengetahuan Namun, positivisme dan empirisme terdapat perbedaan. Greenwood (2009)
menyebutkan perbedaan antara keduanya, yaitu positivism menekankan pada pengamatan publik
bukan pengamatan individu; dan positivism menolak psikologi sebagai ilmu pengetahuan
Positivisme fokus pada fakta-fakta yang bisa diamati secara objektif, dan menghindari
keyakinan, common sense, dan penjelasan metafisik lainnya
Positivisme menganggap bahwa pengetahuan puncak itu adalah knowledge of the correlation
of observables
Dalam perkembangannya positivism komte kemudian berkembang menjadi logical positivism
atau logical empiricism. Logical positivism merupakan aliran pemikiran yang berpengaruh
pada awal abad ke-20
POSITIVISME
Auguste Comte (1798 - 1857 )
• Ia terkenal sebagai pendiri ilmu sosiologi dan penggagas positivism
Positivism Comte tidak lepas dari pandangannya mengenai evolusi masyarakat. Menurut Comte berdasarkan bagaimana
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, masyarakat itu berkembang melalui tiga tahapan.
1) Tahap teologi (theological stage). Pada tahapan ini, segala hal dijelaskan dengan menggunakan penjelasan mistis atau
supernatural.
2) Tahap metafisik (metaphysical stage). Pada tahapan ini, segala sesuatu dijelaskan dengan menggunakan prinsip,
hukum-hukum, ataupun konsep hipotetis yang diderivikasikan melalui spekulasi.
3) Tahapan positif (positive stage). Pada tahapan ini, segala sesuatu dijelaskan dengan menggunakan penjelasan ilmiah.
• Bagi Comte, psikologi tidak memadai menjadi ilmu pengetahuan karena kurang menggunakan metode eksperimen,
dan banyak menggunakan metode instrospeksi.
• Menurut Comte, ada dua cara untuk melakukan kajian terhadap jiwa (mind), pertama, menggunakan sosiologi untuk
meneliti perilaku dalam konteks sosial, dan kedua mengunakan ilmu biologi dalam mejelaskan proses mental yang
dipengaruhi oleh otak - phrenological psychology.
THANK YOU FOR
LISTENING