Anda di halaman 1dari 43

KONSEP BERFIKIR

KRITIS DALAM
KEPERAWATAN

DR. NS. RATNA HIDAYATI, M.KEP., SP.MAT.


INGAT!!

• HAL- HAL YANG PERAWAT LAKUKAN

• BUTUH TINGKAT BERPIKIR YANG TINGGI

• TIDAK ADA TINDAKAN YANG DILAKUKAN


• TANPA BERPIKIR
Sebagian orang memproses dan mengerti informasi dengan
PENDAHULUAN
baik ketika mereka melihat informasi tersebut = VISUAL
LEARNER
Sebagian yang lain memproses dan mengerti informasi
dengan baik ketika mereka mendengar informasi tersebut =
AUDITORY LEARNER
Memproses dan mengerti informasi : kunci utama berpikir
Bagaimana kita merasakan sesuatu -- mempengaruhi
bagaimana kita berpikir
Umpan balik dari orang lain – bantu klarifikasi pikiran kita
LATIHAN BERPIKIR 1
PIKIRKAN !!!!!

APAKAH ANDA AUDITORY LEARNER,


VISUAL LEARNER, KEDUANYA, ATAU
BUKAN KEDUANYA???

KESIMPULAN:
SETIAP ORANG BERBEDA DALAM
MEMPROSES INFORMASI
ASUMSI BERPIKIR
Berpikir, merasakan, dan melakukan adalah komponen2
penting yang bekerja sama dalam keperawatan
Perawat dan mahasiswa keperawatan. Bukanlah batu
tulis yang kosong; mereka bergabung dalam
keperawatan dengan ketrampilan berpikir yang berbeda-
beda.
DEFINISI
“BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN”

Berpikir kritis di keperawatan adalah komponen


penting dari tanggung jawab profesional dan asuhan
keperawatan profesional
Critical/ kritis: kebutuhan akan penegakan keputusan
secara hati2
Thinking/ berpikir: memiliki suatu pendapat,
merefleksikan sesuatu, mengingat, membedakan,
membentuk gambaran mental, membuat alasan.
BERPIKIR KRITIS
• (Brunner dan suddrath, 2002) berfikir kritis merupakan
proses kognitif/mental yang mencakup penilaian dan
analisis rasional terhadap info/ide serta merumuskan
kesimpulan dan keputusan
• (Kozier et.Al, 1995) : berfikir kritis merupakan
suatu aktifitas mental yang memiliki tujuan, dimana ide2
dihasilkan dan dievaluasi, perencanaan dibuat, dan
ditegakkan suatu keputusan/kesimpulan
KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS

1. Rasional, reasonable, reflektif


 Berdasarkan alasan - alasan dan bukti - bukti; bukan atas
dasar keinginan pribadi

 Pemikir kritis tidak “melompat pada kesimpulan”; butuh


waktu u/ koleksi data, timbang fakta, dan pikirkan
permasalahan
CONTOH :
Sarah, memutuskan untuk menjadi perawat setelah
menonton film yang menunjukkan perawat
sebagai seseorang yang menarik dan heroik

Ani, yang berpikir lebih kritis, menanyakan


konselor tentang pekerjaan yang tersedia sebagai
seorang perawat. Ia juga berbicara dengan
beberapa orang perawat. Setelah memperoleh
dan menimbang fakta2, ani memutuskan untuk
masuk pendidikan keperawatan
2. MELIBATKAN SKEPTICISME YANG
SEHAT DAN KONSTRUKTIF
• Tidak menerima atau menolak ide-ide, kecuali
karena mengerti hal tersebut
• Menaati peraturan setelah berpikir panjang
dengan mencari pemahaman,
merasionalisasikannya, mengikuti yang masuk
akal, dan bekerja untuk memperbaiki yang
tidak masuk akal
CONTOH :

•Ketika seorang salesmen mendesak


bahwa sebuah model abocath baru lebih
baik daripada yang lama, perawat lia
menanyakan :” apa yang anda maksud
dengan ‘lebih baik’? Informasi apakah
yang anda miliki untuk menunjukkan/
membuktikan hal tersebut?”
3. OTONOMI
• Tidak mudah dimanipulasi
• Berpikir dengan pikiran sendiri, dibandingkan diarahkan
oleh anggota grupnya

Contoh:
Di keluarga lin, tidak seorg pun berpendidikan tinggi.
Walaupun saudara perempuannya tidak mengerti mengapa
ia berupaya keras untuk kuliah, lin berkata:”saya sudah
memikirkannya, dan hal ini adalah yang ingin saya lakukan.
Saya percaya segala upaya saya akan berguna kelak”
4. KREATIF

• Menciptakan ide - ide orisinal dengan cara


menghubungkan pemikiran - pemikiran dan konsep

Contoh:
Perawat linda mengingat sebuah lagu yang dinyanyikan
ibunya dulu disaat ia merasa takut, dan dengan
menyanyikan lagu itu, ia mampu menenangkan anak2
yang dirawat RS
5.ADIL
• Tidak bias atau berpihak

Contoh:
Perawat karu membuat untuk liburan hari raya, sebelum
berespon terhadap permintaan individual staf untuk libur.
Ia menanyakan pada stafnya untuk menyatakan
pilihannya setelah ia mampu menentukan jumlah staf
yang ia butuhkan untuk kedua liburan tersebut
6. DAPAT DIPERCAYA DAN
DILAKUKAN
• Memutuskan tindakan yang akan dilakukan;
• Membuat observasi yang dapat dipercaya;
• Menegakkan kesimpulan secara tepat;
• Mengatasi masalah dan mengevaluasi kebijakan,
tuntutan dan tindakan.
PEMIKIR KRITIS DI KEPERAWATAN
AKAN MEMPRAKTEKKAN
KETRAMPILAN KOGNITIF DALAM :
• Analisa
• Aplikasi standar
• Pencarian informasi
• Pembuatan alasan logis
• Prediksi
• Transformasi pengetahuan
5 MODEL BERPIKIR KRITIS

T : TOTAL RECALL
H : HABITS
I : INQUIRY
N : NEW IDEAS AND CREATIVITY
K : KNOWING HOW YOU THINK
1. TOTAL RECALL
(PEMANGGILAN ULANG SCR TOTAL)

= Mengingat fakta/ suatu kejadian serta mengingat dimana


dan bagaimana menemukannya ketika dibutuhkan

= Kemampuan untuk mengakses pengetahuan dimana


pengetahuan merupakan sesuatu yang dipelajari dan
disimpan dalam pikiran
• Total recall seseorang tergantung pada memori/
ingatannya
• Jika anda selalu kesulitan dalam mengingat
sesuatu --- jangan menyerah!
Ada berbagai cara untuk membantu kita
mengingat sesuatu
CONTOH CARA MENGINGAT
• Meletakkan suatu fakta pada suatu pola tertentu
C/ :
Coba ingat kata - kata di bawah ini :
mobil, kereta, garpu, jeruk, piring, apel, sendok, pesawat,
gelas, pisang, sepeda, semangka
MOBIL GARPU JERUK
KERETA PIRING APEL
PESAWAT SENDOK PISANG
SEPEDA GELAS SEMANGKA

•MELETAKKAN BEBERAPA HAL YANG INGIN DI


INGAT DI DINDING RUMAH YANG SERING /
MUDAH DI LALUI DAN DI LIAT.
2. HABITS (KEBIASAAN)

= PENDEKATAN BERPIKIR YANG DIULANG - ULANG


DENGAN SERING

C/ HABITS DI KEP.: RJP, UKUR TTV,


MEMASANG KATETER
→ PERTAMA KALI: DIPELAJARI (BUKAN HABIT)
→ SETELAH BEBERAPA KALI: JADI HABITS
3. INQUIRY (PENCARIAN INFORMASI)
= Memeriksa isu2 secara mendalam dengan menanyakan hal2 yang
terlihat nyata; termasuk menggali dan menanyakan segala
sesuatu – khususnya asumsi sso terhadap situasi tertentu
= Cara berpikir primer yang digunakan u/ menegakkan suatu
kesimpulan.
Walaupun kesimpulan dpt dibuat tanpa inquiry, dg inquiry hasil
akan lebih baik dan akurat.
• Sebagian besar situasi di praktek kep butuh inquiry
• Jika ditegakkan berbagai kesimpulan – butuh inquiry untuk dpt
yang paling akurat
C/ AMATI STUASI KEP BERIKUT:

Jam 3 pagi di suatu RS, perawat ani melihat lampu kamar


tn. T masih menyala. Ia berjalan menemui tn. T dan
berkata:”saya perhatikan lampu kamar bapak masih
menyala. Bagaimana keadaan bapak?” Tn. T tersenyum dan
berkata: “saya baik-baik saja” perawat memperhatikan
bahwa ada sekumpulan tisue bekas di lantai dan sprei klien
berantakan. Mata klien tampak bengkak dan merah
• Kesimpulan apa yang dpt perawat buat? --- Need inquiry!
• Dengan inquiry, perawat harus pertimbangkan sekurangnya
4 kesimpulan:
1. Klien baik2 saja, ia biasanya terjaga pada jam ini, dan klien
mungkin telah menggosok matanya karena mengalami
alergi
2. Klien baik2 saja, tetapi tidak bisa tidur karena ia tertidur
sepanjang siang hari akibat kebosanan. Matanya selalu
merah dan bengkak
3. Klien dalam keadaan tidak baik tetapi ia tidak mau
membicarakan hal ini atau tidak mau menggangu orang lain.
4. Klien dalam keadaan tidak baik tetapi tidak tahu bagaimana
meminta bantuan
U/ JAWABAN TERBAIK:
BUTUH VALIDASI PERAWAT
• CARI INFORMASI LAIN SEBANYAK MUNGKIN
• TANYA KLIEN LEBIH MENDALAM
• TANYA SUPPORT SISTEM
• OBSERVASI LINGKUNGAN SEKITAR
4. NEW IDEAS AND CREATIVITY
(IDE2 BARU DAN KREATIFITAS)
Model ini membuat sso berpikir melebihi buku sumber
Kreatif >< habits
Seseorang yang kreatif akan berkata:
• “let’s try this new way”
Seseorang yang habitualis akan berkata:
• “this is the way things have always
• been done”
Mencoba menjadi seseorang yang berbeda diantara
sekumpulan orang yang ada
CONTOH

•Klien N, duduk di kursi roda dan tidak pernah bicara dengan


siapa pun. Ia tinggal di rumah perawatan. Setiap hari kerjanya
hanya mondar mandir dengan kursi rodanya. Suatu hari perawat
S, berlutut didepan kursi roda klien N, memeluk klien, melakukan
kontak mata dan dengan senyum yang lebar berkata:”mari kita
bernyanyi.” Tebak apa yang terjadi? Klien N menyanyi dg
baiknya. Sejak saat itu ia selalu tersenyum pada perawat S dan
berespon terhadap 1-2 pertanyaan. Dan kadang kala bernyanyi
dengan perawat lainnya.
5. KNOWING HOW YOU THINK
(MENGETAHUI BAGAIMANA ANDA
BERPIKIR)
•Knowing how you think merupakan yang terakhir
tetapi bukannya yang paling tidak dihiraukan dari
model T.H.I.N.K. Yang berarti berpikir tentang
apa yang kita pikirkan.

•Berpikir tentang berpikir disebut


“metacognition”. Meta berarti “diantara atau
pertengahan” dan cognition berarti “proses
mengetahui”. Jika kita berada di antara proses
mengetahui, kita akan dapat mengetahui
bagaimana kita berpikir.
BERFIKIR KRITIS PADA SEMUA TAHAP
PROSES KEP.

• Pengkajian kumpul data, validasi data,katagori


databerfikir kritis  menggunakan teori dalam
mensintesa.
• Tujuan dari pengkajian adalah mengumpulkan data
dasar tentang respon klien terehadap
kesehatan/penyakitnya.
ANALISIS PERTANYAAN KRITIS PERAWAT
DALAM SETIAP KEGIATAN PADA TAHAP
PENGKAJIAN, AL :
a. Mengetahui tujuan/maksud dari pengumpulan data, apa yg akan
dilakukannya, manfaat apa yang didapat dari data tsb?
b. Alat-alat yang dibutuhkan utk melakukan pengumpulan data?
c. Hal-hal apa yang harus diperhatikan pada saat wawancara?
d. Hal-hal apa yang harus diperhatikan pada saat memeriksa fisik klien,
perawat harus tahu dulu ciri / tanda dari keadaan fisik yang
normal/menyimpang? Alat2 yg digunakan utk melakukan pemeriksaan
fisik?
e. Informasi / data apa yang sesuai/relevan dan saya butuhkan serta
bagaimana saya menginterpretasikannya?
f. Apa yang saya dapatkan dari informasi /data ini?
g. Masalah-masalah apa yang ditunjukkan oleh informasi/data ini?
h. Apakah saya sudah mengidentifikasi masalah yang terpenting?
LANJUT.......
I. Apakah informasi/data ini menunjukkan masalah lain yang harus saya
pertimbangkan?
J. Apakah saya sudah mengumpulkan semua informasi/data yang saya perlukan?
K. Apakah ada yang harus saya laporkan segera?
L. Apakah saya memerlukan tambahan bantuan?
M. Apakah klien ini mempunyai faktor risiko?
N. Komplikasi yang manakah yang harus saya awasi?
O. Apakah ada faktor yang berhubungan dengan usia?
P. Bagaimana hubungan keluarga menghadapi situasi ini?
Q. Dakah faktor budaya yang memengaruhi?
R. Apakah hasil akhir/tujuan yang diharapkan dari klien ini?
S. Apakah yang akan menjadi tindakan pertama saya dalam situasi ini?
T. Bagaimana saya dapat menyusun rencana tindakan dengan tepat?
BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP DIAGNOSIS
KEPERAWATAN

• Diagnosis keperawatan adalah tahap kedua dalam proses keperawatan dan


merupakan suatu pernyataan dari masalah klien baik aktual maupun risiko
berdasarkan data pengkajian yang sudah dianalisis. Analisis pertanyaan
kritis perawat dalam setiap kegiatan pada tahap diagnosis keperawatan,
antara lain:
Perumusan diagnosa kep.
Tahap pengambilan kpts yg paling kritikalmenetapkan masalah klien
yang tepat perlu argumentasi secara rasional.
Analisis pertanyaan kritis perawat dalam setiap kegiatan pada tahap
diagnosis keperawatan, antara lain:
a. Sudahkah melakukan analisis data yang ada dari hasil pengkajian
sehingga perawat mampu mengidentifikasi data data subyektif dan data
objektif yang mendukung masalah keperawatan
b. Apakah sudah mengetahui data normal sehingga ; mampu menganalisis
data yang merupakan data fokus mendukung masalah keperawatan?
c. Sudahkah melakukan pengelompokan data yang ada dalam kelompok
data subjektif dan data objektif?
d. Sudahkah mengidentifikasi data subjektif dan data obyektif sehingga
perawat mampu memutuskan masalah ) apakah merupakan masalah
aktual, risiko, kemungkinan
BERPIKIR KRITIS PADA
PERENCANAAN

• Perencanaan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang


akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan
diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan klien (depkes, 1993).
• Perencanaan adalah tahap ketiga dari proses keperawatan ketika
perawat dan klien mengembangkan tujuan dan kriteria hasil dan
strategi keperawatan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi
masalah kesehatan klien (kozier,1995).
Perencanaan kep.
Menggunakan pengetahuan dan alasan. Diperlukan pength.Perawat
u/mensintesa
HAL-HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
DALAM MENYUSUN RENCANA
KEPERAWATAN:

1. TINDAKAN APA YANG AKAN DILAKUKAN.


2. MENGAPA TINDAKAN ITU DILAKUKAN.
3. KAPAN TINDAKAN ITU DILAKUKAN.
4. SIAPA YANG AKAN MELAKUKAN TINDAKAN.
5. BAGAIMANA CARANYA TINDAKAN ITU
DILAKUKAN.
ANALISIS PERTANYAAN KRITIS PERAWAT DALAM
SETIAP KEGIATAN PADA TAHAP PERENCANAAN,
ANTARA LAIN
1. Meletakkan prioritas
Apakah perencanaan dibuat sesuai dengan prioritas diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan?
2. Sudahkah klien dan keluarganya disertakan
dalam melaku­kan tindakan keperawatan?
3. Sudahkah intervensi tersebut didasarkan pada
penyakit/ma­salah yang dialami klien?
4. Membuat rasional tindakan dan mendokumentasikan
- Sudahkah membuat rasional setiap tindakan yang dilakukan dengan
benar?
- Apakah dalam pendokumentasian kalimat yang dituliskan
dalam rencana tindakan adalah kalimat perintah (kata kerja pasif)?
BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP
IMPLEMENTASI

Implementasi adalah pelaksanaan rencana tindakan


yang telah di­tentukan dengan tujuan kebutuhan klien
terpenuhi secara optimal (depkes,1993). Implementasi
adalah fase ketika perawat menerap­kan perencanaan
ke dalam tindakan (kozier, 1995). Implementasi adalah
tahap keempat dari proses keperawatan yang terkait
dengan pelaksanaan perencanaan yang telah dibuat dan
mengacu pada ren­cana keperawatan yang telah dibuat.
Perawat bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana
keperawatan dengan melibatkan klien dan keluarga
serta anggota tim keperawatan dan kesehatan yang
lain.
ANALISIS PERTANYAAN KRITIS DALAM SETIAP
KEGIATAN PADA TAHAP IMPLEMENTASI,
ANTARA LAIN:
1. Mengkaji ulang
Apakah sebelum melakukan implementasi perawat melakukan pengkajian
ulang untuk mengetahui apakah tindakan tersebut masih dibutuhkan oleh
klien atau tidak?
2. Melaksanakan tindakan keperawatan
- Apakah saat mengimplementasikan asuhan keperawatan, perawat
secara berkesinambungan mengkaji respons klien ter­hadap pelaksanaan
tindakan yang telah dilakukan?
- Apakah saat intervensi keperawatan diimplementasikan, ren­cana
perawatan dimodifikasi sesuai dengan respons klien?
3. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
-Apakah setelah melaksanakan tindakan keperawatan, pera­wat
mendokumentasikannya ke dalam format catatan kepe­rawatan dan
menandatanganinya?
- Menggunakan kata kerja
BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP
EVALUASI

•Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dan


diarahkan untuk menentukan respons klien terhadap intervensi
ke­perawatan serta sebatas mana tujuan/kriteria hasil sudah
tercapai. Tujuan perawat melakukan evaluasi adalah-
menentukan kemampu­an klien dalam mencapai tujuan yang
telah ditentukan dan menilai efektivitas rencana
keperawatan/strategi asuhan keperawatan
ANALISIS PERTANYAAN KRITIS DALAM
SETIAP KEGIATAN PADA TAHAP EVALUASI,
ANTARA LAIN:

1. Mengidentifikasi kriteria hasil sehingga perawat dapat mengukur


keberhasilan pencapaian tujuan
2. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan pencapaian kriteria
hasil
3. Mengulang dan memodifikasi perencanaan

Mendokumentasikan catatan perkembangan


A. Apakah perawat mendokumentasikannya ke dalam format catatan
perkembangan dan menandatanganinya?
B. Apakah format catatan perkembangan sudah terdapat: nomor
diagnosis, tanggal/waktu, subjektif, objektif, analisis,dan
perencanaan (SOAP), serta paraf dan nama?

Anda mungkin juga menyukai