Anda di halaman 1dari 23

PLENO 2

GENI NURHALIZA 20310051


GILANG SEPTIAN 20310052
HAIDAR NAHDA TAJALLAIKA AP 20310055
HASYA SYIFA NURPUTRI 20310056
INDY MULYANI 20310058
IRDA WIRANTI 20310059

KELOMPOK 5
JULI SAPUTRA 20310060
JULIA ASNITA 20310061
M. FAZRI BAKHTIAR 20310062
M PANCA BIO UTAMA 20310063
MAYA HATI INDAH PRISETYA 20310064
BAGIAN 1
Tuan uwais, 50 tahun, datang diantar keluarganya berobat ke poli
rspba dengan keluhan utama keluar cairan kekuningan pada luka
dibagian betis sebelah kanan. Luka disebabkan oleh kecelakaan
motor 8 minggu yang lalu. Pada bagian luka tampak adanya
penonjolan tulang, namun tuan uwais tidak berobat ke rumah sakit
karena takut dioperasi dan dibawa ke sangkal putung, di sangkal
putung dilakukan penarikan sehingga tulang masuk ke dalam
jaringan lagi.
BAGIAN 2
Pemeriksaan fisik : Keadaan umum compos mentis, gizi kesan normal
td 140/90 mmhg, hr 106x/menit, rr 24x/menit, suhu 37.1c
Pemeriksaan lengan kiri atas
look : dijumpai lengan kiri atas membengkak, dijumpai luka bekas operasi masih basah
feel : palpasi dijumpai hangat, ditemukan nyeri tekan
move : lingkup Gerakan sendi aktif bahu kiri atas berkurang
• Pemeriksaan penunjang
laboratorium : Hb 12, ht 36, leukosit 15.000, trombosit 250.000
led : 60 mm/jam
• Differentian count :
basophil 0%
eosinophil 1%
nautrofil batang 2%
neutrophil segmen 52%
Limfosit 4%
monosit 2%

Radiology : x ray = dijumpai diskontinuitas tulang tibia(tulang kering) kanan, ditemukan


gambaran sekuster, dan involukrum.
KEY WORD
1. Tuan uwais, 50 tahun
2. keluhan utama keluar cairan kekuningan pada
luka dibagian betis sebelah kanan
3. disebabkan oleh kecelakaan motor sejak 8
minggu yang lalu
4. luka tampak adanya penonjolan tulang
5. tidak berobat ke rumah sakit dan dibawa ke
sangkal putung
6. di sangkal putung dilakukan penarikan
sehingga tulang masuk ke dalam jaringan lagi
PROBLEM DD

keluhan utama keluar cairan kekuningan pada 1. Fraktur Terbuka.


luka dibagian betis sebelah kanan DAN di 2. Osteomielitis
sangkal putung dilakukan penarikan sehingga
tulang masuk ke dalam jaringan lagi
HIPOTESA
Tuan uwais, 50 tahun berobat ke poli rspba DENGAN
keluhan utama keluar cairan kekuningan pada luka dibagian
betis sebelah kanan DAN di sangkal putung dilakukan
penarikan sehingga tulang masuk ke dalam jaringan lagi
diduga mengalami osteomielitis.
DON’T KNOW

1. DEFINISI osteomielitis?
2. Etiologi osteomielitis?
3. Faktor risiko osteomielitis?
4. Manifestasi osteomielitis?
5. Klasifikasi osteomielitis?
6. Epidemiologi osteomielitis?
7. Patofisiologi osteomielitis?
8. Pencegahan dan edukasi osteomielitis?
9. Tata laksana osteomielitis?
10. Prognosis osteomielitis?
11. Komplikasi osteomielitis?
12. Penegakkan diagnosis osteomielitis?
1. DEFINISI osteomielitis?

Osteomyelitis adalah infeksi dari jaringan tulang yang mencakup


sumsum dan atau kortek tulang dapat berupa eksogen (infeksi masuk
dari luar tubuh) atau hemotogen (infeksi yang berasal dari dalam
tubuh).

Sumber : Wijaya, IP. 2019. AVASKULAR NEKROSIS KEPALA FEMUR KANAN EC.
OSTEOMYELITIS KRONIS DENGAN KONTRAKTUR SENDI LUTUT KANAN.
Universitas udayana
2. Etiologi osteomielitis?

Penyebab paling sering adalah staphylococcus aerus (70% - 80%). Organisme penyebab yang
lain adalah salmonela streptococcus dan pneumococcus.Luka tekanan, trauma jaringan lunak,
nekrosis yang berhubungan dengan keganasan dan terapi radiasi serta luka bakar dapat
menyebabkan atau memperparah proses infeksi tulang. Infeksi telinga dan sinus serta gigi yang
berdarah merupakan akibat dari osteomyelitis pada rahang bawah dan tulang tengkorak. Faktur
compound, prosedur operasi dan luka tusuk yang dapat melukai tulang pokok sering
menyebabkan traumatik osteomyelitis. Osteomyelitis sering ditemukan pada orang yang lebih
tua karena faktor penyebabnya berhubungan dengan penuaan
Sumber : Wijaya, IP. 2019. AVASKULAR NEKROSIS KEPALA FEMUR KANAN EC. OSTEOMYELITIS KRONIS
DENGAN KONTRAKTUR SENDI LUTUT KANAN. Universitas udayana
3. Faktor risiko osteomielitis?

Faktor risiko penyakit osteomielitis meliputi Diabetes mellitus,


penyakit sickle cell, AIDS, penyalahgunaan obat-obatan secara intra
vena, alkohol, pengguna steroid jangka panjang, dan penurunan
kekebalan tubuh. Kondisi-kondisi tersebut bisa menjadi faktro risiko
ditambah dengan terjadinya fraktur terbuka.

Sumber : nadhirah, A. 2016. Angka Kejadian, Karakteristik, Dan Gambaran Hasil Pemeriksaan X-Ray
Ekspertise Pasien Osteomielitis Kronis Ektremitas Observasi Di Rumah Sakit Al-Islam Tahun 2013. UNISBA
4. Manifestasi osteomielitis?

• Rasa nyeri pada lokasi infeksi


• Area yang terinfeksi berwarna merah dan bengkak
• Area yang terinfeksi menjadi kaku atau tidak bisa digerakan
• Keluarnya cairan nanah dari area infeksi
• Demam dan menggigil
• Merasa gelisah atau tidak enak badan
• Mual
• Lemas
• Kelelahan
• Kehilangan berat badan
Sumber : SANI, NINDA MUTIA. 2020. ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF
PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS OSTEOMIELITIS. eprints.ums.ac.id
5. Klasifikasi osteomielitis?
Menurut Hend erson terdapat dua macam osteomielitis, yaitu:
1.Osteomielitis primer, yaitu penyebarannya secara hematogen dimana
mikroorganisme berasal dari focus ditempat lain dan beredar melalui sirkulasi
darah.
2. Osteomielitis sekunder, yaitu terjadi akibat penyebaran kuman dari

sekitarnya akibat dari bisul, luka fraktur dan sebagainya.


Sedangkan berdasarkan lama infeksi, osteomielitis terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Osteomielitis akut

2. Ostemielitis sub akut

3. Osteomielitis kronis

Sumber : nadhirah, a. 2016. Angka Kejadian, Karakteristik, Dan Gambaran Hasil


Pemeriksaan X-Ray Ekspertise Pasien Osteomielitis Kronis Ektremitas Observasi Di
Rumah Sakit Al-Islam Tahun 2013. UNISBA
6. Epidemiologi osteomielitis?

Insiden keseluruhan osteomielitis di Amerika Serikat sebagian besar tidak


diketahui, tetapi laporan menunjukkan setinggi 1 dari 675 penerimaan
rumah sakit AS setiap tahun atau sekitar 50.000 kasus setiap tahun. [3]
Studi lain menunjukkan insiden keseluruhan osteomielitis 21,8 kasus per
100.000 orang-tahun. [4] Insiden lebih tinggi pada pria untuk alasan yang
tidak diketahui tetapi meningkat seiring bertambahnya usia, terutama
karena peningkatan prevalensi faktor komorbiditas seperti diabetes
mellitus dan penyakit pembuluh darah perifer. [4] Juga, peningkatan
ketersediaan tes pencitraan sensitif, seperti magnetic resonance imaging
(MRI) dan skintigrafi tulang telah meningkatkan akurasi diagnostik dan
kemampuan untuk mengkarakterisasi infeksi.
Sumber : Momodu II, Savaliya V. 2020. OSTEOMYELITIS. Jurnal ncbi
7. Patofisiologi osteomielitis?
Tulang normal umumnya resisten terhadap infeksi. Osteomyelitis
terjadi karena adanya inokulasi organisme dalam jumlah besar,
trauma yang menyebabkan kerusakan tulang, atau adanya benda asing
pada tulang. Patogenesis osteomyelitis akut dan kronis adalah
multifaktorial dan belum dapat dipahami dengan baik, namun
beberapa mekanisme masuknya patogen ke dalam tulang adalah:

• Osteomyelitis hematogenous yaitu penyebaran melalui peredaran


darah

• Osteomyelitis contiguous akibat fokal infeksi yang berdekatan,


seperti pasca trauma atau pembedahan

• Osteomyelitis associated with vascular insufficiency atau


osteomyelitis terkait insufisiensi vaskuler, adalah osteomyelitis
sekunder akibat fokal infeksi yang berdekatan yang disertai
insufisiensi vaskuler, sering terjadi pada pasien dengan diabetes
mellitus atau penyakit pembuluh darah perifer
Sumber : nadhirah, a. 2016. Angka Kejadian, Karakteristik, Dan Gambaran Hasil
Pemeriksaan X-Ray Ekspertise Pasien Osteomielitis Kronis Ektremitas Observasi Di
Rumah Sakit Al-Islam Tahun 2013. UNISBA
8. Pencegahan dan edukasi osteomielitis?
Edukasi pasien tentang sifat terapi yang berkepanjangan dan kebutuhan untuk
mematuhi rekomendasi pengobatan untuk memastikan penyembuhan luka yang
memadai sehingga mengurangi risiko kekambuhan merupakan bagian penting dari
perawatan pada pasien.
Pencegahan : Penanganan infeksi lokal dapat menurunkan angka penyebaran
hematogen. Penanganan infeksi jaringan lunak pada mengontrol erosi tulang.
Pemilihan pasien dengan teliti dan perhatian terhadap lingkungan operasi dan teknik
pembedahan dapat menurunkan insiden osteomielitis pascaoperasi. Antibiotika
profilaksis, diberikan untuk mencapai kadar jaringan yang memadai saat pembedahan
dan selama 24 jam sampai 48 jam setelah operasi akan sangat membantu. Teknik
perawatan luka pascaoperasi aseptik akan menurunkan insiden infeksi superfisial dan
potensial terjadinya osteomielitis
Sumber : Momodu II, Savaliya V. 2020. OSTEOMYELITIS. Jurnal ncbi
9. Tata laksana osteomielitis?

Sasaran awal adalah untuk mengontrol dan memusnahkan proses infeksi (Boughman, 2000:389).
1. Imobilisasi area yang sakit : lakukan rendam salin noral hangat selama 20 menit beberapa kali
sehari.
2. Kultur darah : lakukan smear cairan abses untuk mengindentifikasi organisme dan memilih
antibiotik.
3. Terapi antibiotik intravena sepanjang waktu.
4. Berikan antibiotik peroral jika infeksi tampak dapat terkontrol : teruskan selama 3 bulan.
5. Bedah debridement tulang jika tidak berespon terhadap antibiotik pertahankan terapi antibiotik
tambahan.
Sumber : Gunawnan, R. 2019. KARAKTERISIK PASIEN OSTEOMIELITIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM
MALIK TAHUN 2016-2017 MEDAN. TESIS. FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10.Prognosis osteomielitis?
Angka kesuksesan terapi osteomyelitis antara 60-90%, tergantung keberhasilan
debridement dan kemungkinan insufisiensi vaskular pada tempat infeksi. Dengan
pengobatan dini yang agresif, prognosis osteomielitis akut umumnya baik.

Namun, ada kemungkinan infeksi dapat kambuh bertahun-tahun setelah pasien


sembuh, jika ada trauma baru di daerah yang sama atau jika imunitas tubuh
pasien terganggu. Pada orang dewasa, tingkat kekambuhan osteomielitis kronis
adalah sekitar 30% dalam waktu 12 bulan, bahkan pada kasus yang melibatkan P.
aeruginosa tingkat kekambuhan dapat meningkat hingga 50%.

Sumber : Momodu II, Savaliya V. 2020. OSTEOMYELITIS. jurnal ncbi


11. Komplikasi osteomielitis?

Komplikasi yang terjadi pada osteomielitis adalah sebagai berikut


1) Abses jaringan lunak
2) Fistula
3) Penyatuan epifisis prematur
4) Deformitas
5) Artritis piogenik yang menyebabkan ankilosis tulang (misalnya penyatuan
panggul)
Sumber : nadhirah, a. 2016. Angka Kejadian, Karakteristik, Dan Gambaran Hasil Pemeriksaan X-Ray Ekspertise Pasien Osteomielitis Kronis
Ektremitas Observasi Di Rumah Sakit Al-Islam Tahun 2013. UNISBA
12.Penegakkan diagnosis osteomielitis
Diagnosa osteomielitis ditegakkan melalui tampilan klinis dan hasil laboratorium, pemeriksaan bakteriologi
dan histologi, dan pemeriksaan radiologi. Produksi nanah pada luka, nyeri, eritema adalah tampilan klinis
yang sering dijumpai. Pada pemeriksaan laboratorium, laju endap darah (LED) dan C reaktive protein (CRP)
dapat meningkat. Nilai leukosit biasanya meningkat namun kadang dapat juga normal. Pemeriksaan
Radiologi secara komplit meliputi pemeriksaan rontgen, CT scan, dan Magnetic Resonance Imaging (MRI)
sangat membantu dalam analisis dan diagnosis osteomyelitis.
Kultur bakteri dapat menunjukan pertumbuhan yang positif dan mungkin dapat dipengaruhi oleh durasi
kultur, penggunaan antibiotik sebelum kultur, dan strain bakteri yang memiliki aktivitas biofilm. Studi
terbaru menunjukan bahwa positive rate untuk kultur sekitar 64,4 % dengan durasi kultur normal (5 hari).
Sumber : Gunawnan, R. 2019. KARAKTERISIK PASIEN OSTEOMIELITIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK
TAHUN 2016-2017 MEDAN. TESIS. FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEKANISME
Keluar cairan kekuningan pada
Tn.Uwais 50 tahun luka di bagian betis sebelah
kanan

Pemeriksaan fisik : Keadaan umum compos


mentisPemeriksaan regio cruris kanan:
ANAMNESA : Look: dijumpai deformitas, shortening, angulasi, dan
pembengkakan di regio cruris
-kecelakaan motor 8 kanan pada os tibia. Bone expose (+)
Feel: palpasi dijumpai hangat, nyeri tekan (+), nyeri
minggu lalu sumbu (+). Krepitasi (+).
-ada penonjolan tulang Move: Lingkup Gerakan Sendi (LGS) genu dan ankle kanan
-borobat ke sangkal terbatas karena nyeriLaboratorium :LED : 60
mm/jamRadiology: X ray → dijumpai diskontinuitas
patung tulang tibia kanan, ditemukan
gambaran sekuester, dan involukrum.

osteomelitis
KESIMPULAN :

Tuan uwais, 50 tahun berobat ke poli rspba dengan keluhan utama keluar cairan
kekuningan pada luka dibagian betis sebelah kanan dan di sangkal putung dilakukan
penarikan sehingga tulang masuk ke dalam jaringan lagi, terbukti mengalami
osteomielitis.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai