- Rhizopoda
- Mastigophora = Flagellata
Nemathelminthes Platyhelminthes
- Ciliophora = Ciliata
- Sporozoa
Trematoda Cestoda
Helmintologi
Nemathelminthes Platyhelminthes
STH
STH
STH
NSTH
STH
1. Soil Transmitted Helminth (STH)
Ascaris Trichuris trichiura Cacing tambang Strongyloides
lumbricoides (Necator americanus, stercoralis
Ancylostoma
duodenale)
Hospes : Manusia Hospes : Manusia Hospes : Manusia Hospes :Manusia
Penyakit : Askariasis Penyakit : Trikuriasis Penyakit : Nekatoriasis Hospes reservoir :
dan Ankilostomiasis anjing dan primata.
Diagnosis
Menemukan telur dengan anal swab
Menemukan cacing dewasa yang keluar anus.
Pengobatan dan prognosis
Piperazin
Pirvinium pamoat
Mebendazol dan pirvinium pamoat efektif
thd semua stadium
Pirantel dan piperazin dosis tunggal tidak
efektif thd stadium muda.
Tiabendazol
Prognosis baik
Epidemiologi
Penyebaran lebih luas dari pada cacing lain
Penularan terjadi antar keluarga dan
kelompok dalam satu lingkungan yang sama
Penularan dipengaruhi oleh :
Penularan dari tangan ke mulut
Debu
Retrofeksi melalui anus
NEMATODA JARINGAN
Nematoda jaringan dan darah termasuk
dalam famili Filaridae karena itu disebut
juga dengan cacing Filaria/filariasis.
Cacing Filariarsis
Mempunyai 200 spesies
hanya beberapa yg
terdapat pada manusia.
Spesies yang paling sering
mensinfeksi :
1. Wucehereia bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
Cacing dewasa hidup dalam sistem limfatik, kulit
bagian subkutan dan jaringan ikat.
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria
(prelarva) yang masih mempunyai selaput (sarung)
atau selaputnya dapat terlepas (tidak bersarung).
Mikrofilaria ini sangat aktif, bentuknya seperti
benang dan dapat ditemukan dalam darah perifer
atau jaringan kulit.
Cara filaria menginfeksi manusia adalah melalui
gigitan vektor Artropoda misalnya nyamuk. Vektor
ini menjadi infektif karena menelan mikrofilaria
yang berada dalam darah mamalia.
Setiap filaria memiliki siklus hidup yang kompleks. Infeksi pada
manusia terjadi apabila terpapar larva infektif secara intensif
dalam jangka waktu yang lama. Setelah pemaparan diperlukan
waktu bertahun-tahun untuk terjadi perubahan patologis yang
nyata pada manusia.
Berdasarkan keberadaan mikrofilaria dalam sistes sirkulasi
(peredaran darah), tiap spesies filaria memiliki periode munculnya
yaitu :
Bila mikrofilaria berada dalam darah pada malam hari disebut periode
nokturna
Bila mikrofilaria berada dalam darah pada siang hari disebut periode
diurna
Bila muncul pada setiap saat disebut nonperiodik
Epidemiologi:
Hanya terdapat di daerah pedesaan
B. malayi yang hanya pada manusia dan B. timori di
daerah persawahan
B. malayi manusia dan binatang di pinggir pantai
atau aliran sungai, rawa-rawa.
Peneyebaran bersifat fokal.
Pencegahan Akibat B.malayi dan B.timori
Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing
sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan
penyakit ini..
Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk
dengan cara :
Tidur memakai kelambu
Lubang-lubang/ ventilasi rumah ditutup dengan kawat
kasa halus
Tidak membiarkan nyamuk-nyamuk bersarang
didalam atau disekitar rumah
Membunuh nyamuk dengan obat semprot nyamuk
Membersihan tanaman air atau selokan untuk
menghilangkan tempat bersarangnya nyamuk.
3. Loa-loa
Hospes : Manusia
Penyakit : loaiasis =
Calabar swelling
(fugitive swelling)
Penyebaran geografik :
daerah katulistiwa
berhutan (rain forest)
Afrika tropis bagian
Barat.
Morfologi
Cacing dewasa hidup dalam jaringan subkutan
Mengeluarkan mikrofilaria yang beredar dalam darah pada
siang hari
Mikrofilaria bersarung, dapat ditemukan dalam urin, sputum,
kadang-kadang dalam cairan sumsum tulang blakang
Vektor : lalat Chrysops
ukuran:
C.dewasa ♀50-70mmx0,5mm. Sdgkn ♂30-34mm x0,35-
0,43mm.
Mikrofilaria bersarung:
250-300mikron x 6-8,5mikron.
Vektor:
lalat Chrysops.
Daur Hidup
mikrofilaria yg berada dlm darah dihisap o/lalat, dan
tumbuh mnjd bentuk infektif ±10hari. Siap ditularkan
ke tubuh MC(hospes), mnjd dewasa ± 1-4 thn,
mengeluarkan mikrofilaria, dst........
Siklus Hidup
Patologi dan gejala klinik
Cacing dewasa dalam jaringan subkutan dan
mikrofilaria dalam darah tidak menimbul-kan gejala
Cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh tubuh
gangguan di konjungtiva mata
Kelainan khas calabar swelling atau fugitive
swelling
Bila masuk ke otak ensefalitis
Diagnosis
Menemukan mikrofilaria dalam darah yang diambil
pada siang hari
Menemukan cacing dewasa dari conjunctiva mata atau
dalam jaringan subkutan.
Pengobatan
DEC 2 mg/kg bb, 3 x sehari sesudah makan selama 14
hari
Cacing dewasa pada mata dengan operasi.
Epidemiologi
Daerah endemi adalah daerah lalat Chrysops silacea
dan C. dimidiata dgn tempat perindukan di hutan
berhujan dng kelembaban tinggi
Pencegahan
Pengobatan secara teratur terhadap penderita
Mengadakan pemberantasan vektor dan mencegah
gigitan vektor tersebut
Jangan sering-sering masuk hutan
TERIMA KASIH…