Anda di halaman 1dari 17

Chapter 4

AKUNTANSI
BIAYA BAHAN BAKU
(RAW MATERIAL)

10/17/2022 1
Biaya Bahan Baku
Bahan baku merupakan seluruh bahan yang secara menyeluruh membentuk
produk selesai dan dapat diidentifikasikan secara langsung pada produk yang
bersangkutan.
Biaya bahan baku merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan
menempatkan bahan baku dalam keadaan siap diolah
Biaya bahan baku :
• Dapat dilacak dengan mudah pada produk jadi
• Diproses dengan menggunakan BTKL & BOP
• Merupakan elemen biaya utama
Biaya bahan penolong :
• Identitasnya tdk dapat dilacak pada produk jadi
• Nilainya relatif immaterial
• Merupakan elemen BOP
UNSUR HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI:
 Teoritis : terdiri dari harga faktur pembelian
ditambah biaya pembelian dan biaya yang
dikeluarkan untuk menyiapkan bahan tersebut
(harga faktur, biaya angkut, biaya pesanan,
biaya penyimpanan, pembongkaran dll )
 Praktis : umumnya sebesar harga beli menurut
faktur pemasok karena biaya yang lain mungkin
biaya akuntansinya lebih besar dari manfaat
ketelitian perhitungan Hp BB

10/17/2022 3
UNSUR BIAYA YANG MEMBENTUK BAHAN BAKU
Siklus pencatatan BB meliputi:
1. Perolehan BB dari supplier.
2. Permintaan BB bagian produksi ke bagian gudang
3. Penilaian persediaan BB dan aliran harga pokoknya.
Dokumen sumber dan pendukung transaksi pembelian BB:
- surat permintaan pembelian
- surat order pembelian
- laporan penerimaan barang
- faktur dari penjual

10/17/2022 4
Prosedur Permintaan Bahan Baku
- BB di gudang mencapai tingkat minimum pemesanan kembali (reorder point),
maka dapat membuat surat permintaan pembelian (purchase requisition), untuk
dikirimkan ke bagian pembelian
Prosedur Order Pembelian
- Bagian pembelian melakukan pembelian berdasar surat permintaan pembelian
dari bagian gudang
- Bagian pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga (purchase
price quotation) kepada para pemasok
- Pemasok dipilih, bagian pembelian membuat surat order pembelian untuk
dikirimkan kepada pemasok yang dipilih
Prosedur Penerimaan Bahan Baku
- Pemasok mengirimkan BB sesuai surat order pembelian yang diterimanya
- Bagian penerimaan barang, mencocokkan kuantitas, kualitas serta spesifikasi BB
yang diterima dengan tembusan surat order pembelian
- Bagian penerimaan membuat laporan penerimaan barang untuk dikirimkan ke
bagian akuntansi

10/17/2022 5
Prosedur Pencatatan Penerimaan BB di bagian gudang
- Bagian penerimaan menyerahkan BB yang diterima dari pemasok kepada
bagian gudang
- Bagian gudang manyimpan BB dan mencatat jumlah BB yang diterima dalam
kartu gudang (stock card)
- Kartu gudang digunakan bagian gudang untuk mencatat mutasi barang
Prosedur Pencatatan Utang yang timbul dari pembelian BB
- Bagian pembelian menerima faktur pembelian dari pemasok
- Bagian pembelian memberikan tanda tangan di atas faktur pembelian, sbg
tanda persetujuan bhw faktur dapat dibayar karena pemasok telah
memenuhi syarat-syarat pembelian yang ditentukan oleh perusahaan
- Faktur pembelian diserahkan kepada bagian akuntansi
- Faktur pembelian yang dilampiri tembusan surat order pembelian dan
laporan penerimaan barang dicatat dalam jurnal pembelian
- Faktur pembelian beserta dokumen pendukungnya dicatat dalam kartu
persediaan, dan dalam kartu utang guna mencatat timbulnya utang kepada
pemasok yang bersangkutan

10/17/2022 6
PEMBEBANAN BIAYA PEMBELIAN
Perusahaan membuat tarif pembebanan biaya pembelian untuk dibebankan pada BB
yang dibeli dengan cara:
1. Jumlah biaya tiap bagian yg terkait dg transaksi pembelian BB tersebut
diperkirakan selama satu tahun anggaran
2. Ditentukan dasar pembebanan biaya tiap-tiap bagian tersebut dan ditaksir
berapa jumlahnya dalam tahun anggaran
3. Ditentukan tarif pembebanan biaya tiap2 bagian tsb dengan cara membagi biaya
tiap bagian dg dasar pembebanan
Jurnal pembebanan biaya pembelian kepada harga pokok BB atas dasar tarif sbb:
Persediaan xxx
Biaya bagian pembelian yg dibebankan xxx
Biaya bagian penerimaan yg dibebankan xxx
Biaya bagian gudang yg dibebankan xxx
Biaya bagian akuntansi persediaan yang dibebankan xxx

10/17/2022 7
PERLAKUAN BIAYA ANGKUT PEMBELIAN

1. Diperlakukan sebagai tambahan harga pokok


BB yang beli,
 Alokasi berdasarkan kuantitas
 Alokasi berdasarkan harga faktur
 Alokasi berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka
2. Tidak diperlakukan sebagai tambahan harga
pokok bahan baku yang dibeli melainkan
sebagai unsur dari BOP

10/17/2022 8
PENJURNALAN
• Jurnal pembelian BB
Persediaan BB XX
Utang dagang / kas XX
• Jurnal pembebanan biaya angkut
Persediaan BB XX
Biaya angkut XX
• Jurnal pencatatan biaya angkut yang sebenarnya
Biaya angkt XX
Kas XX
• Bahan Baku masuk Proses:
Persediaan BDP XX Persediaan BB
XX
• Bahan Baku selesai diproses:
Persediaan Barang jadi XX
Persediaan BDP XX
• Penjualan Barang jadi:
Harga Pokok Penj XX
Persediaan Brg jadi XX
10/17/20
22 Kas/Piutang Dagang XX
Penjualan XX 9
Akuntansi Biaya Bahan Baku
metoda pembebanan harga pokok yang digunakan
untuk proses produksi dan penentuan persediaan
akhir bahan baku
1. Metoda Fisik
a. Metoda Identifikasi Khusus
b. Metoda Rata-rata (Rata-rata Sederhana dan Rata-rata Berbobot)
c. Metoda Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO)
d. Metoda Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO)
2. Metoda Perpetual
a. Metoda Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO)
b. Metoda Rata-rata Bergerak
c. Metoda Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO)
ECONOMIC ORDER QUANTITY = EOQ
Jumlah persediaan yang dipesan pada suatu waktu sedemikian rupa
sehingga meminimalkan biaya persediaan tahunan.
EOQ2 = (2 x jmlh yang diperlukan per tahun x biaya per pesanan) :
(biaya per unit bahan baku x persentase biaya penyimpanan)
Contoh:Hitung EOQ jika bahan baku dipakai per tahunnya sebesar
500 unit, sedangkan harga beli Rp. 80.000/unit, biaya pemesanan
Rp. 5.000/pesanan dan persentase biaya penyimpanan 10%
EOQ2 = (2 x 500 x 5.000) : (80.000 x 10%)
EOQ2 = 5.000.000 : 8.000
EOQ2 = 625
EOQ = 25 unit

10/17/2022 11
ORDER TIME
Faktor-faktor yang mempengaruhi order time:
• Waktu yang diperlukan untuk pengantaran
• Tingkat penggunaan pembelian
• Persediaan pengaman
Diperlukan prediksi yang tepat atas tingkat penggunaan dan lead time
(interval waktu antara saat pemesanan dan saat barang baku tersedia).
Masalah yang kemungkinan timbul diantaranya yaitu:
• Menambah biaya penyimpanan bahan baku
• Kehabisan pesediaan
• Kehilangan pelanggan

10/17/2022 12
ORDER POINT
Titik yang dicapai bila jumlah yang tersedia sama dengan kebutuhan
yang diperkirakan.
Dalam bentuk persamaan, order point dapat dinyatakan sebagai:
I + QD = LTQ +SSQ
I= saldo persediaan yang tersedia
QD= jumlah yang akan masuk dari pesanan yang sebelumnya sudah
dilakukan, transfer bahan baku, dan retur ke gudang
LTQ= jumlah yang akan digunakan selama waktu tunggu
SSQ= jumlah persediaan pengaman

10/17/2022 13
Pengendalian Bahan Baku
Pengendalian BB dimaksud agar proses produksi berjalan
lancar (BB ada saat dibutuhkan & pengadaan bahan
dilakukan secara efisien)
Pengendalian BB yang efektif sebaiknya:
1. Menyediakan pasokan BB yang diperlukan.
2. Menyediakan cukup persediaan dalam periode dimana
pasokan kecil dan mengantisipasi perubahan harga.
3. Menyimpan BB dengan waktu penanganan dan biaya
minimum dan melindungi BB tersebut dari kehilangan.
4. Meminimalkan item-item yang tidak aktif.
5. Memastikan persedian yang cukup untuk pengiriman
segera ke pelanggan.
6. Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam
persediaan berada ditingkat yang konsisten
10/17/2022 14
MASALAH MASALAH TERKAIT BAHAN BAKU
a. Sisa Bahan (Scrap)
Adalah bahan yang mengalami kerusakan dalam proses
pengerjaan
Masalah akuntansinya adalah perlakuan terhadap hasil
penjualan sisa bahan:
a). Hasil Penjualan diperlakukan sebagai pengurang BBB yang
dipakai dalam pesanan
b). Hasil penjualan sisa bahan diperlakukan sebagai pengurang
BOP sesungguhnya
c). Hasil penjualan sisa bahan diperlakukan sebagai
pendapatan di luar usaha.

10/17/2022 15
b. Produk Rusak (Spoiled Goods).
Adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang yang
ditetapkan. Perlakuan akuntansinya tergantung penyebab
terjadinya:
a). Terjadinya karena sulitnya mengerjakan pesanan tertentu
atau sebab luar biasa lain diperlakukan sebagai penambah
HP produk yang baik, dan jika laku dijual maka hasil
penjualan sebagai pengurang HP pesanan tsb
b). Terjadinya karena hal yang normal pada proses produksi,
maka kerugiannya dibebankan kepada seluruh produk
c. Produk Cacat Defective Goods)
Adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah
ditentukan, tetapi dengan mengeluarkan biaya pekerjaan
kembali untuk memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomi
dapat dipergunakan lagi menjadi produk jadi. Perlakuan
akuntansinya mirip dengan produk rusak.

10/17/2022 16
CASE
PT. Berkah selama bulan Agustus 2021 memiliki data mutasi
persediaan sebagai berikut:
1 Agst persediaan awal 300 @ Rp. 900
4 Agst pembelian 500@ Rp. 750
5 Agst Penjualan 350
12 Agst Pembelian 700@ Rp. 950
20 Agst penjualan 300
24 Agst penjualan 400
29 agst pembelian 250 @ Rp. 1000
Dari data diatas:
a. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi transaksi tersebut.
b. Tentukan nilai persediaan pada akhir agustus dengan
pendekatan FIFO, LIFO dan average!
10/17/2022 17

Anda mungkin juga menyukai