KOMUNIKASI BUDAYA
DAN TERAPEUTIK
2022
Kelompok 4
Nama Anggota ;
Page 02
Next. . .
1.Menurut Dedy Mulyana (2003), komunikasi merupakan hal yang
terpenting atau vital bagi manusia. Tanpa komunikasi, manusia dikatakan
"tersesat" dalam belantara kehidupan ini. "Orang yang tidak pernah
berkomunikasi dengan manusia dipastikan akan 'tersesat' karena ia tidak bisa
menaruh dirinya dalam lingkungan sosial.
2.Kebudayaan atau budaya adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia
yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi
dan karyanya (Koetjaraningrat, 1997). Dari definisi tersebut layak diamati bahwa
dalam kebudayaan itu ada; gagasan, budi dan karya manusia; gagasan dan karya
manusia itu akan menjadi kebudayaan setelah sebelumnya dibiasakan dengan
belajar.
Next
1.Menurut Mulyana dan Rakhmat (2001), seluruh perbendaharaan perilaku
manusia sangat bergantung pada budaya tempat manusia tersebut dibesarkan.
Konsekuensinya, budaya merupakan landasan komunikasi. Apabila budaya
beraneka ragam, beraneka ragam pula praktik-praktik komunikasi.
2. Asumsi dasarnya adalah komunikasi merupakan suatu proses budaya.
Artinya, komunikasi yang ditujukan pada orang atau kelompok lain tak lain
adalah sebuah pertukaran kebudayaan.
Fungsi komunikasi budaya
1. Fungsi pribadi
1. Menyatakan identitas sosial
2. Menyatakan integrasi sosial
3. Menambah pengetahuan bajar
4. Melepaskan diri atau jalan keluar
2. Fungsi Sosial
5. Pendewasaan
6. Menjembatani
7. Sosialisasi Nilai
8. Menghibur
MEETING TO
COMMUNICATE
PROGRESS
2022
Tahap komunikasi terapeutik
2022 Menurut Bowen-Jones (2004) dan Suryani (2017) ada beberapa tahapan dalam
komunikasi terapeutik, yaitu:
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan atau pra interaksi ini menjadi hal yang secara wajib diterapkan oleh seorang
petugas kesehatan untuk menyiapkan dirinya sebelum bertemu dengan klien.
tahap ini, petugas kesehatan harus mencari informasi tentang klien serta harus menyiapkan
dirinya untuk dapat berkomunikasi yang baik dengan klien atau pasien.
a. Menggali perasaan, harapan, dan adanya kecemasan dalam diri petugas kesehatan
tersebut.
b. Menilai kekuatan dan kelemahan yang ada dalam diri petugas kesehatan.
c. Mencari informasi yang berkaitan tentang klien.
Untuk memulai suatu tahapan komunikasi terapeutik, seorang petugas kesehatan harus
memahami latar belakang dari klien atau pasien.
d. Mencari waktu yang tepat untuk pertemuan permulaan dengan klien atau pasien.
Page 08
Fungsi komunikasi terapeutik
b. .Menentukan masalah yang dihadapi klien dengan menggali apa yang di pahami dan
dirasakan dari klien.
c. Merumuskan kontrak bersama klien
Dalam melaksanakan proses komunikasi terapeutik, kontrak atau kesepakatan ini penting
untuk dilakukan, baik itu untuk klien yang sifatnya mengalami masalah kesehatan fisik
maupun masalah kejiwaan.
d. Pada tahap ini, petugas kesehatan memiliki peran untuk mendorong klien bisa
mengekspresikan perasaannya atau kebutuhannya.
e. Mengidentifikasi tujuan bersama dengan klien atau pasiennya Pada fase ini, petugas
kesehatan perlu secara bersama-sama menentukan tujuan dari proses interaksi yang
sedang dilakukan. Hal yang perlu diingat adalah dalam menentukan tujuan ini harus
disepakati dahulu masalahnya, sehingga secara bersama-sama dapat menentukan tujuan
yang akan dicapai.
3.Tahap Kerja
4. Tahap terminasi
a.Melakukan evaluasi terkait tujuan yang sudah ditetapkan pada kegiatan ini,
petugas kesehatan melakukan evaluasi yang bersifat evaluasi objektif.
b. Evaluasi subjektif Proses ini dilakukan dengan menanyakan kepada klien atau
pasien terkait perasaan yang di alami selama proses interaksi dengan petugas
kesehatan.
c. Membuat kesepakatan rencana tindak lanjut dari proses yang sudah dilakukan
tindak lanjut yang dilakukan harus relevan dengan masalah dan proses yang sudah
dilakukan.
d. Menyepakati kontrak untuk proses pertemuan berikutnya kontrak untuk
pertemuan berikutnya menjadi bagian yang penting untuk dibuat agar terjadi
kesepakatan antara petugas kesehatan dan klien. Kontrak berikutnya berkaitan
dengan waktu pertemuan, tempat pertemuan, dan tujuan dari pertemuan tersebut
dilaksanakan tahap terminasi ini harus dilakukan dengan baik dan tidak dapat
dilakukan secara mendadak atau tiba-tiba oleh salah satu pihak.
Sikap dalam komunikasi Terapeutik
Sikap dan bahasa tubuh dalam komunikasi terapeutik memberikan peran penting untuk
menunjukkan keterbukaan dari petugas kesehatan dalam menjalani interaksi dengan klien
atau pasien.
1. Memposisikan diri berhadapan dengan klien atau pasien sikap tubuh tersebut
menunjukkan bahwa petugas kesehatan sudah siap di dalam menjalankan interaksi
dengan pelayan atau pasiennya.
2. Melakukan kontak mata selama proses komunikasi Kontak mata antara petugas
kesehatan dengan klien atau pasien menunjukkan bahwa petugas kesehatan menghargai
klien
3. Membungkuk ke arah klien sikap tubuh seperti ini menunjukkan bahwa petugas
kesehatan mau mengatakan atau mendengarkan sesuatu yang disampaikan oleh klien
atau pasien. Sikap tubuh seperti ini juga menunjukkan bahwa petugas kesehatan
memiliki ketertarikan di dalam interaksi atau komunikasi yang sedang dilakukan
4. Memposisikan tubuh pada sikap terbuka Posisi tubuh dengan sikap terbuka dapat
ditunjukan dengan tidak melipat kaki atau tangan selama proses interaksi komunikasi.
Hal ini memungkinkan klien atau pasien untuk terus bisa menyampaikan informasi atau
mengungkapkan perasaannya kepada petugas kesehatan.
5. Selama menjalani proses komunikasi terapetik petugas kesehatan yang memiliki kemampuan mengontrol
keseimbangan antara relaksasi dan ketegangan dapat membantu klien atau pasien agar lebih leluasa
memberikan informasi yang lengkap.
6. Isyarat vocal Hal ini berkaitan dengan intonasi percepatan dan irama dalam berkomunikasi.
7.Isyarat tindakan dalam hal ini ditekankan pada gerakan tubuh dan ekspresi wajah selama proses interaksi
komunikasi terapeutik.
8.Isyarat objek klien atas dasar karakteristik yang dimiliki serta memahami lingkungan sekitar membuat
klien dan keluarga bebas untuk menceritakan keluhan kesehatan yang dialami sehingga membantu dalam
proses pengumpulan data atau masalah yang aktual.
10.Sentuhan fisik antara petugas kesehatan dengan klien atau pasien di dalam proses komunikasi terapeutik
dapat dilakukan dengan memperhatikan aturan budaya dan kebiasaan atau adat istiadat yang berlaku di
wilayah tersebut.
Hambatan Dalam Berkomunikasi terapeutik
@Ferdhyxx_